Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Akut
Infeksi Non Infeksi : - Efek obat-obatan Parenteral (intoksikasi makanan, alergi) -Inflamatori - steatorial - osmotik - sekretorik - Dismotilitas - Iatrogenik
Kronik
Psikogenik
Imunodefisiensi
DD
Pemfis
Px Penunjang
Dx Tata Laksana
Pemeriksaan fisis Cari: Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat: - rewel atau gelisah - letargis/kesadaran berkurang - mata cekung - cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat - haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak bisa minum. Darah dalam tinja Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan darah) Tanda-tanda gizi buruk Perut kembung. Tidak perlu dilakukan kultur tinja rutin pada anak dengan diare.
Diare Akut
Menilai Dehidrasi Semua anak dengan diare, harus diperiksa apakah menderita dehidrasi dan klasifikasikan status dehidrasi sebagai dehidrasi berat, dehidrasi ringan/ sedang atau tanpa dehidrasi (lihat tabel 17 berikut) dan beri pengobatan yang sesuai.
Dehidrasi berat Nilai dan tangani dehidrasi seperti penanganan diare akut lainnya. Beri pengobatan antibiotik oral yang sensitif untuk strain Vibrio cholerae, di daerah tersebut. Pilihan lainnya adalah: tetrasiklin, doksisiklin, kotrimoksazol, eritromisin dan kloramfenikol Berikan zinc segera setelah anak tidak muntah lagi
Tatalaksana Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan jumlah sesuai dengan berat badan anak (atau umur anak jika berat badan anak tidak diketahui), seperti yang ditunjukkan dalam bagan 15 berikut ini. Namun demikian, jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum lebih banyak. Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit pada anak, satu sendok teh setiap 1 2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun; dan pada anak yang lebih besar, berikan minuman oralit lebih sering dengan menggunakan cangkir. Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah - Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 3 menit) - Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri minum air matang atau ASI. Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapan pun anaknya mau. Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam, tunjukkan pada ibu cara menyiapkan larutan oralit dan beri beberapa bungkus oralit secukupnya kepada ibu agar bisa menyelesaikan rehidrasi di rumah ditambah untuk rehidrasi dua hari berikutnya. Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya (Catatan: periksa kembali anak sebelum 3 jam bila anak tidak bisa minum larutan oralit atau keadaannya terlihat memburuk.) -Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah
Periksa kembali anak setiap 1-2 jam. Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan. Rencana Terapi B and A memberikan penjelasan lebih rinci: