Você está na página 1de 2

a. b. c. d. e. f. g. h.

a) b) c) d) e)

Alkaloid Alkaloid sekitar 5500 telah diketahui, merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Tidak satupun istilah alkaloid yang memuaskan, tetapi pada umumnya alkaloid mencakup senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom Nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid menurut Winterstein dan Trier didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa, mengandung atom nitrogen yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jika digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tidak bewarna, seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal hanya sedikit yang berbentuk cairan (misalnya nikotina) pada suhu kamar. Uji sederhana, tetapi yang sama sekali tidak sempurna. Untuk alkaloid dalam daun dan buah segar adalah rasa pahit dan lidah. Misalnya, alkaloid kuina adalah zat yang dikenal paling pahit dan pada konsentrasi 1 x 10-3 memberikan rasa pahit yang berarti. Struktur alkaloid beranekaragam, dari yang sederhana sampai yang rumit. Satu dari yang sederhana strukturnya , tetapi efeknya tidak sederhana adalah nikotina. Dalam, dosis tinggi nikotin bersifat toksik dan pernah digunakan sebagai insektisida. Dalam dosis rendah nikotin bertindak sebagai stimulan terhadap sistem syaraf otonom. Jika dengan dosis tinggi nikotin dapat menekan sistem syaraf sehingga aktivitas dibawah sadar. Secara umum, golongan senyawa alkaloid mempunyai sifat sifat sebagai berikut : a. Biasanya merupakan kristal tak bewarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform. b. Bersifat basa, pada umumnya beberapa pahit, bersifat racun, mempunyai efek fisiologis secara optis aktif. c. Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat, asam fosfomolibdat, asam pikrat, kalium merkuriiodida dan lain sebagainya. Dari endapan endapan ini, banyak juga yang memiliki bentuk kristal yang khusus sehingga sangat bermanfaat dalam identifikasinya. Senyawa alkaloid dapat diklasifikasikan dari gugus fungsi yang dikandungnya : (Rangke, 1998 : 133) Alkaloid feniletamin, misalnya efedrin. Alkaloid pirolidin, misalnya higrin dari koka. Alkaloid piridin, misalnya asam nikotinat. Alkaloid perpaduan pirolidindan piridin, misalnya nikotin. Alkaloid kuinolin, misalnya kuinin. Alkaloid isokuinolin, misalnya papaverin. Alkaloid fenantrena, misalnya emetin. Alkaloid indole yang masih dapat digolong golongkan menjadi : Alkaloid sederhana, misalnya triptamin. Alkaloid ergot, misalnya serotonin. Alkaloid hermala, misalnya -karbolin. Alkaloid yahimbe, misalnya reserpin. Alkaloid strychnos, misalnya brusin dan strinkin.

http://tarmiziblog.blogspot.com/2011/02/identifikasi-senyawa-organik-bahan-alam.html http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=alkaloid%20tropan%20ppt&source=web&cd=4&ved=0CFsQ FjAD&url=http%3A%2F%2Fkyoshiro67.files.wordpress.com%2F2010%2F04%2Falk.ppt&ei=vtLfT92tBITZr Qf-1fWMCQ&usg=AFQjCNFUJIZMSN7SaCDe5snLMLLrXkrmPA http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=alkaloid%20tropan%20ppt&source=web&cd=5&ved=0CF0Q FjAE&url=http%3A%2F%2Ffarmakonina.files.wordpress.com%2F2010%2F10%2Fvalkaloid1.pptx&ei=vtLfT92tBITZrQf-1fWMCQ&usg=AFQjCNGJSiN7kapG1PlM6Lo-nv1QfwtQ-w

Você também pode gostar