Você está na página 1de 7

PROSEDUR Uji Pendahuluan Sejumlah 300 mg sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan

n 4 ml ethanol kemudian diaduk sampai larut dan tercampur rata. Flouresensi dilihat dengan menggunakan cahaya matahari berpantul dengan latar belakang hitam. Adanya warna kuning-kehijauan menandakan hasil positif larutan mengandung zat warna Rhodamine B.

PEMBAHASAN PENDAHULUAN Pada praktikum kali ini memiliki tujuan mengetahui uji analisis rhodamin dalam sediaan eye shadow dan menganalisis kadar zat aktif yang terkandung di dalamnya beserta penggunaan metode analisisnya. Kosmetik adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultraviolet, polusi dan factor lingkungan yang lain serta mencegah penuaan. Kosmetik umumnya mengandung bahan-bahan seperti lemak, minyak, ester lilin, minyak ester, humektan, pewarna, dan lain-lain. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan baku kosmetika salah satunya adalah sangat baik dan aman untuk digunakan serta stabil terhadap pengaruh oksidasi dan pengaruh luar lainnya. Penggunaan kosmetik yang tidak selektif dapat menyebabkan timbulnya berbagai efek samping dari bahan yang digunakan dalam kosmetik. Salah satu penyebab resiko efek samping dari kosmetik adalah zat warna yang digunakan. Sediaan eye shadow hendaknya memenuhi persyaratan antara lain mudah diambil dari sediaannya dan mudah dioleskan kembali ke kulit, non toksik dan non iritan. dapat melekat pada kelopak mata, sediaan yang dihasilkan tidak pecah-pecah pada serbuk / sediaan yang dihasilkan harus kompak, mudah dibersihkan tapi tidak dengan air, supaya jika terkena keringat tidak luntur . Pembayang mata digunakan untuk mewarnakan kelopak mata supaya mata kelihatan lebih menyerlah dan menarik. Warna yang disediakan termasuklah warna biru, hijau, cokelat,merah, putih dan kuning. Maksud dan tujuan pemberian zat warna pada suatu bahan, baik obat, kosmetika dan makanan antara lain supaya bahan atau hasil produksi itu menarik bagi pemakainya, menghindari adanya pemalsuan terhadap hasil suatu pabrik, menjaga keseragaman hasil suatu pabrik.

Rhodamin B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Rhodamin adalah bahan kimia yang digunakan untuk pewarna merah pada industri tekstil dan plastik. Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan dipanel alanin yang berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah. Rhodamin B sering disalah gunakan untuk pewarna pangan (kerupuk,makanan ringan,es-es dan minuman yang sering dijual di sekolahan) serta kosmetik dengan tujuan menarik perhatian konsumen.

Rhodamin B memiliki rumus kimia C28H31ClN2O3 dengan berat molekul 479. Pemerian nya adalah adalah hablur hijau atau serbuk ungu kemerahan . Rhodamin B sangat mudah larut dalam air; menghasilkan larutan merah kebiruan dan berfluoresensi kuat jika diencerkan. Sangat mudah larut dalam etanol, sukar larut dalam asam encer dan dalam larutan alkali. Penggunaan rhodamin B pada makanan dan kosmetik dalam waktu lama akan mengakibatkan kanker dan gangguan fungsi hati. Namun demikian, bila terpapar rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan rhodamin B. Bila rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan dengan urine yang berwarna merah maupun merah muda. Selain melalui makanan ataupun kosmetik, rhodamin B juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, jika terhidup terjadi iritasi pada saluran pernafasan. Mata yang terkena rhodamin B juga akan mengalami iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata. Pada analisis rhodamin B pada sediaan eye shadow pertama tama dilakukan uji pendahuluan yaitu sejumlah 300 mg sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 4 ml ethanol. Digunakan ethanol karena sifat dari Rhodamin B itu sendiri yang sangat mudah larut didalam ethanol serta agar dapat memberikan fluoresensi. Setelah itu, diaduk sampai larut dan tercampur rata. Dan dihasilkan larutan berwarna merah muda dengan endapan merah. Kemudian Flouresensi dilihat dengan

menggunakan cahaya matahari berpantul dengan latar belakang hitam. Sinar matahari berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Terdapat dua macam sinar yaitu UVA dan UVB. Sinar UVA dengan panjang gelombang 320-400 nanometer dan Sinar UVB dengan panjang gelombang 290-320 nanometer. Dengan adanya UVA dan UVB rhodamin B dapat memberikan fluoresensi warna dan pada uji pendahuluan ini, larutan sampel memberikan warna kuning-kehijauan yang menandakan hasil positif mengandung zat warna Rhodamine B.

DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

1. Uji Pendahuluan 300 mg sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambah 4 ml ethanol diaduk sampai larut dan tercampur rata beri latar belakang hitam dan sinari dengan cahaya matahari Hasil = larutan merah muda endapan merah dan memberikan fluoresensi berwarna kuning ( positif rhodamin B)

Larutan merah muda terdapat endapan merah Dan berfluoresensi kunig

2. Analisis Kualitatif Kromatografi Lapis Tipis Secara visual : spot berwarna merah jambu

Secara UV 366 nm

: fluoresensi berwarna kuning

Nilai Rf Rf = a. Rf baku : b. Rf sampel : = 0,93 = 0,94 = 0,94

c. Rf pembanding :

3. Analisis Kuantitatif Spektrofotometri UV Hasil absorbansi dari larutan baku berbagai konsentrasi

Larutan baku 5 ppm; 3 ppm; 2 ppm; 1 ppm ; 0 ppm

C (ppm) 0 1 2 3 5

A 0.226 0.0609 0.0971 0.1358 0,2090

Kurva Baku Rhodamin B


0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0 0 1 2 3 4 5 6

Sumbu x = konsentrasi (ppm) Sumbu y = absorbansi

Diperoleh persamaan y = 0.007x 0.13; r = 0,999 Kadar sampel : y = 0.007x 0.13 0 = 0.007x + 0.13 -0.13 = 0.007x x= = - 18,57 Cx = = = 74, 28 g / ml x 40 (faktor pengenceran) = 2971.2 g / ml

Kadar rhodamin dalam sampel = 2971.2 g / ml x 2,5 ml = 7428 g = 7,428 mg.

Você também pode gostar