Você está na página 1de 3

Amanah Ummah

Oleh : Abu Aisyah As-Silasafi Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang tidak ada keraguan di dalamnya, Allah taala berfirman : }1{ Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. QS Al-Baqarah : 1-2. Maka wajib bagi kita sebagai seorang muslim untuk taslim dan meyakini bahwa semua yang ada di dalam Al-Quran adalah kebenaran. Di antara berita yang terdapat di dalam Al-Quran adalah firmanNya dalam QS AlAhzab : 72-73 :


Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gununggunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

37{

sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orangorang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orangorang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ayat ini adalah ayat yang sangat agung ia meliputi inti dari seluruh isi Al-Quran. Jika ayat lain berbicara secara tegas mengenai tugas dan tanggung jawab manusia, maka dalam ayat ini diberikan semacam alasana kenapa manusia diberikan beban amanah tersebut. Selain itu juga disebutkan history atau sejarah dari awal mula beban taklif ini. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sadi dalam tafsir beliau Taisir Karim Arrahman Fi Tafsir Kalam Al-Manan beliau menyatakan :


Allah taala menganugerahkan amanah kepada mukallifin. makna amanah sendiri adalah : Melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya. Selanjutnya beliau menafsirkan :


.
Ketika Langit, bumi dan gunung-gunung ditawarkan amanah ini mereka enggan untuk menanggungnya karena khawatir tidak mampu melaksanakan amanah itu sehingga mengakibatkan akan bermaksiat kepada Allah taala. Maka selanjutnya amanah itu ditawarkan kepada manusia, dalam hal ini Nabi Adamdengan syarat-syarat yang telah ditentukan maka manusia menerimanya dengan kedzaliman dan kejahilan yang ada pada mereka. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa ketika Allah taala menawarkan amanah ini kepada makhluk-makhlukNya yang besar dan perkasa akan tetapi menolaknya maka Allah azza wa jalla menawarkannya kepada Adam, maka ia pun menerima amanah tersebut. Amanah dalam ayat ini bermakna syariat Allah taala yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangannya. Allah taala berfirman :

Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. QS AlBaqarah : 229.

Sejatinya makna amanah sangatlah luas, ia meliputi segala hal yang menjadi tanggungan kita untuk dilaksanakan. Secara runtut dapat disebutkan bahwa amanah pertama adalah beban taklif setiap manusia untuk menyembahnya. Allah taala berfirman : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku QS Adz-Dzariyat ayat 56. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai makna amanah dengan sabdanya : ..Ayatul munafiqun tsalastun... Tanda-tanda orang munafik ada tiga : apa bila berkata ia dusta, apabila ia berjanji mengingkari dan bila ia diberi amanah ia khianat. HR Bukhary. Dalam hal ini tentu kita mengenal adanya dua jenis munafiq : 1. Munafiq Itiqadi 2. Munafiq amali Maka makna amanah dalam konteks ayat dalam QS Al-Ahzab adalah semua hal yang menjadi tanggungan bagi manusia untuk dilaksanakan. Sayid Quthb dalam Tafsir Fi Dzilal Al-Quran menyebutkan mengenai ayat ini dengan berkata bahwa makna amanah adalah beban dan tugas-tugas keagamaan yang Dibebankan kepada manusia semua.

Você também pode gostar