Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
CONFIDENTIAL
Pertemuan Kolegium dengan KPS SpI Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan di Indonesia
PENDAHULUAN
Permenkes 7491/XII/Menkes/PER/XII/1989: Medical record/rekam medik keterangan tertulis/terekam: identias, anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosis, pelayanan tindakan medik, pengobatan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat.
Fungsi Catatan medik: keterangan, pelengkap dokumen, alat evalulasi peserta pendidikan, membiasakan pembuat catatan medik membuat daftar prioritas pemeriksaan/tindakan.terapi,dan bahan penelitian
1.
Catatan medik tradisional: bersifat issue oriented, keterangan disusun tidak beraturan
2.
Problem Oriented Medical Record (POMR=CMBM) ; Dr. Larry Weed sejak 1969, penonjolan masalah-masalah yang dialami penderita, bersifat menyeluruh (komprehensif) dan tiap masalah yang ada mudah dilihat , tidak kecolongan/ terlupakan.
CMBM Dasar . Anamnesis: . Keluhan Utama . Riwayat Penyakit Sekarang . Riwayat Penyakit Dahulu . Pemeriksaan fisik . Pemeriksaan Laboratorium Rutin - Ringkasan - Daftar Masalah - Penilaian Tiap Masalah - Rencana: . Diagnosis . Pengobatan . Penyuluhan - Kesimpulan
Catatan: Masalah pada CMBM sebaiknya berupa Diagnosis kerja/banding atau sindrom atau bila tidak dapat berupa gejala atau kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang.
MANFAAT CMBM
Evaluasi dan perencanaan lebih sistematis
Data disampaikan dalam bentuk yang lebih jelas, sistematis dan dinamis, narasi yang lebih baik dan logik Menggambarkan pemikiran si pembuat(dokter)
Mampu mengemukakan masalah utama dan sampingan secara singkat tapi lengkap.
Bersifat sebagai alat komunikasi tertulis dan sarana pendidikan Adanya konsistensi mulai dari data dasar , daftar masalah , tatalaksanan sampai kesimpulan Menekan biaya perawatan Tatalaksana penderita/masalah seutuhnya
KOMPONEN CMBM
1. Catatan waktu masuk(admission note): a. Data dasar(data base) i Anamnesis ii. Pemeriksaan fisik iii. Pemeriksaan laboratorium rutin b. Penilaian(assessment) dan rencana(plan) i. Ringkasan(summary) ii. Daftar masalah(problem list) iii. Penilaian(assessment) iv. Rencana(plan) c. Catatan lanjutan(progress note) a. Sujektif(Subjective data) b. Objektif(Objective data) c. Penilaian(Assessment) d. Rencana(plan)
DATA DASAR
Data Subjektif Identitas Anamnesis
Data Objektif Pem. Jasmani (rutin/non rutin) Pem.Penunjang dasar (rutin/non rutin)
PLANNING
Diagnosis Terapi Penyuluhan
DIAGNOSIS AKHIR
DATA DASAR
Harus lengkap: semua kelainan penting harus tertulis, Harus teliti
Mengandung kesan analitik: mencerminkan deskripsi riwayat penyakit(keluhan dan gejala) untuk penilaian masalah dan penatalaksanaan
Data subjektif: data dari anamnesis Data objektif: data dari pemeriksaan jasmani dan laboratorium
DATA SUBJEKTIF
Tujuan anamnesis: mendapat informasi menyeluruh pasien, data medis organobiologis, psikososial, lingkungan pasien Jenis anamnesis: auto dan allo
Sistematika anamnesis: 1. Identitas penderita 2. Keluhan utama 3. Riwayat penyakit sekarang 4. Riwayat penyakit dahulu 5. Riwayat kesehatan keluarga 6. Anamnesis sistem 7. Riwayat pribadi sosial ekonomi dan budaya
Komponen Anamnesis
Komponen Anamnesis
Identifikasi Waktu pengambilan data pasien Identias: usia, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan Sumber data, dari pasien sendiri/anggota keluarga/teman/surat rujukan atau rekam medik Tingkat dapat dipercaya bervariasi, tergantung daya ingat pasien, kepercayaan dan mood Gangguan terpenting ayng dirasakan penderita hingga membawa pasien datang mencari pertolongan. Sebaiknya dilengkapi dengan lama keluhannya tersebut Penjelasan keluhan utama, deskripsi perkembangan gejala keluhan utama tersebut. Dimulai saat pertama kali penderita merasakan keluhan tersebut. Menemukan gejala penyerta dan deskripsinya Termasuk pikiran dan perasaan pasien tentang penyakitnya Termasuk obat-obat yang digunakan, riwayat alergi, riwayat merokok, riwayat alkohol Keterangan terperinci semua penyakit yang pernah dialami dan dituliskan menurut urutan waktu Penyakit yang diderita sewaktu anak-anak Penyakit yang didertia sesudah dewasa beserta waktu terjadinya Riwayat pemeliharaan kesehatan, seperti imunisasi, screening test, pengaturan pola hidup. Riwayat ayah, ibu, saudar, umur, kedaan kesehatan masing-masing bila masih hidup atau umur waktu meninggal dan sebabnya. Gambarkan bagan keluarga yang berhubungan dengan keadaan ini. Tuliskan hal yang berhubungan dengan peran hereditas atau kontak di antara anggota keluarga ayng dekat atau agak dekat. Ada/tidaknya penyakit spesifik dalam keluarga, misal hipertensi, penyakit koroner dll. Jelaskan tingkat pendidikan, sosial ekonomi, pola hidup
Riwayat Keluarga
Tuliskan semua keluhan dan kelainan patologik yang bukan bagian penyakit sekarang dan yang belum ditulis dalam bab penyakit dahulu
DATA OBJEKTIF
Temuan pada pemeriksaan fisik: penilaian status mental, keadaan kulit, kelenjar getah bening, kepala, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorok, leher, jantung, paru, abdomen, refleks, tanda vital(tekanan darah, denyut nadi, napas, suhu, tingkat kesadaran), tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.
Terlihat adanya pesan yang penting dengan memfokuskan perhatian si penyusun status dan pembaca status pada kasus yang sekarang ditangani.
Penulisan ringkasan sudah dapat menggunakan istilah medis. Tidak dalam bentuk essay, melainkan dalam bentuk daftar temuan data klinis yang ada, terutama yang mendukung daftar masalah yang nantinya disusun. Data-data klinis yang tidak ditemukan, namun penting dalam menyusun masalah, dapat dicantumkan.
DAFTAR MASALAH
Masalah utama: masalah yang dirasakan penderita berhubungan dengan keluhan utama.
Masalah dapat berupa diagnosis atau bila tidak dapat disatukan berupa sindrom atau gejala atau kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik atau laboratorium atau kondisi non medik.
Daftar masalah
Bentuk perumusan masalah Gejala Tanda Sindrom Hasil laboratorium abnormal Diagnosis klinik Diagnosis patologik Demam, konstipasi dan nyeri abdomen, nyeri dada dan fatique Udema, S3 gallop dan ronkhi basah paru, masa abdomen Sindrom disentri, Sindrom dispepsia Gangguan fungsi hati, anemia dan darah samar di feces Gagal jantung Sirosis hati
Mau cerai, tak bekerja, miskin, masalah sosial dan demografi lainnya
PENGKAJIAN
Berisi bagaimana pendapat pemeriksa mengenai masalah yang dibuat dan data yang ada
Berisi pemikiran dokter(berdasarkan pengetahuannya mengenai patofisiologi, epidemiologi, presentasi klinis penyakit dll) terhadap data subjektif dan objektif yang ada.
RENCANA
Terdiri dari tindak lanjut diagnostik dan penatalaksanaan. Penatalaksanaan meliputi pengobatan dan penyuluhan,. Rencana-rencana tersebut harus memperhitungkan segi cost effectiveness.
a. RENCANA DIAGNOSTIK
Memastikan diagnosis dan memungkinkan diagnosis banding Direncanakan pemeriksaan apa saja yang masih diperlukan untuk memastian diagnosis. Apa perlu konsultasi Pertimbangkan pemilihan alat bantu diagnostik cost effectiveness: sederhana s/d canggih.
b. RENCANA TERAPI
Pengobatan Simtomatik: untuk menghilangkan rasa sakit walau patofisiologi belum jelas. Pengobatan Kausal/spesifik: obat yang benarbenar menyembuhkan penyakit berdasarkan patofisiologi dan penyebab Pencegahan Komplikasi: penatalaksanaan tidak menimbulkan komplikasi Pengobatan jangka panjang: bila perlu pengobatan/perawatan lanjut diluar rumah sakit(rumah)
Berupa kalimat yang dapat memberikan gambaran mengenai patofisiologi dan patogenesis disease entity yang ada. Misal: Pasien laki-laki 50 tahun dirawat degan Diabetes Melitus tipe II dengan komplikasi nefropati
PROGNOSIS: Prediksi bagaimana perkembangan penyakit pasien dan mengenai kemungkinan pasien tersebut mengalami kesembuhan dan kekambuhan. Informasi prognosis diambil dari penelitian yang ada, outcome tergantung umur, kelamin, ras dll.
CATATAN LANJUTAN
Bersifat ringkas dan singkat, namun berisi hal esensial. Berisi catatan perubahan subjektif dan objektif, serta penilaian selanjutnya yang berdasarkan prinsip cost effectiveness mengutamakan keselamatan penderita dalam pencapaian kesehatan optimal. Rencana pemeriksaan yang sepadan dengan tujuan perawatan dan isi penyuluhan kepada penderita dan keluarga. Berisi perjalanan, perkembangan penyakit Berisi data baru yang penting secara singkat Berisi perubahan pada keluhan/gejala penderita. Berisi kesimpulan hasil pemeriksaan penunjang yang baru diterima.
6. 7. 8. 9.
2. 3.
4.
DATA DASAR Tn. EM, Laki-laki, 53 thn, bertempat tinggal di Jakarta, masuk sejak 30-12-2005, dengan keluhan utama badan kuning sejak satu hari sebelum masuk RS. Sejak 1 minggu sebelum masuk RS, terasa nyeri/ngilu pada otot lengan dan tungkai, disertai demam tinggi yang timbul mendadak dan terus menerus. Penderita juga merasa sakit kepala terutama di bagian depan kepala, mata menjadi merah dan jika ada sinar penderita merasa silau. Selain itu juga ada keluhan mual dan muntah yang berwarna kuning dan berisi makanan. Lima hari sebelum masuk RS, buang air kecil sedikit, kira-kria dua gelas dalam 24 jam, berwarna kuning. Sejak 4 hari sebelum masuk RS, penderita tidak dapat buang air kecil. Sejak satu ahri sebelum masuk RS badan penderita berwarna kuning dan mata juga berwarna kuning. Pekerjaan penderita sebagai pengemudi angkutan zat kimia. Di rumah penderita banyak tikus dan penderita mempunyai kebiasaan tidur di lantai. Serta ia sering membersihkan sampah dan selokan di rumahnya. Riwayat pernah menderita sekit kuning, sakit ginjal dan sakit tifus sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kedaan umum tampak sakit berat, kesadaran compos mentis, keadaan gizi sedang, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi dnadi 120x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, suhu 38,50C. Sklera ikterik, jantung dan paru tak ada kelainan, hati teraba 2 jari dibawah lengkung iga, tumpul, kenyal rata dan tak ada nyeri tekan. LImpa tak teraba, asites tidak ada, bising usus normal, pada anggota gerak ada nyeri tekan terutama otot betis dan paha. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb 9,7 g%, lekosit 10.800/mm3, Ureum 282 mg/dl kreatinin 10,6 mg/dl. Gambaran Elektrokardiogram tampak gambaran normal dengan frekuensi 120/menit.
RINGKASAN
Seorang laki-laki, 53 thn, datang dengan keluhan utama badan kuning sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Sejak 1 minggu, nyeri/ngilu pda otot lengan dan tungkai, demam tinggi mendadak dan terus menerus, sakit kepala, mata merah, silau, mual, muntah. Sejak 5 hari BAK sedikit, warna kuning. Sejak 4 hari tidak bisa BAK. Pada PF, tampak sakit berat, hemodinamik stabil, febris 38,5oC, sklera ikterik, hepatomegali, nyeri takan gastroknemius. Pemeriksaan Laboratorium Hb 9,7 g%, Lekosit 10.800/mm3, Ureum 282 mg/dl Kreatinin 10,6 mg/dl
MASALAH
1. Leptospirosis 2. Gagal Ginjal Akut
PENILAIAN/ PENGKAJIAN
1. Leptospirosis
Dipikirkan leptospirosis karena adanya sesak napas/tanda hepatomegali, anemia ringan, lekositosis dan peninggian ureum kreatinin. Kemungkinan kontak dengan tikus cukup kuat melihat banyak tikus dirumah penderita serta sering membersihkan got, pemikiran kearah leptospirosis ikterik hemorrhagika lebih diperkuat, walaupun demikian dipikirkan kemungkinan lain(diagnosis banding) kemungkinan hepatitis virus fulminan belum dapat disingkirkan, dimana ditemukan gagal hati, demam dan kuning.
PENILAIAN/ PENGKAJIAN
a. Rencana Diagnostik
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap Pemeriksaan serologi leptospira SGOT. SGPT, Bilirubin HBsAg, IgM anti-HBc, IgM anti-HAV
b.
Rencana Pengobatan
Tirah baring Makanan lunak / saring Kalau intake tak cukup parenteral Penisilin procain 2 x 1,2 juta unit Ampisilin kalau dirasa perlu Mengenai perlunya diet dan tirah baring Mengenai penularan
c.
Rencana Edukasi
PENILAIAN/ PENGKAJIAN
1. Gagal Ginjal Akut
Dipikirkan gagal ginjal akut karena terdapat oliguria, mual, anemia, peninggian ureum dan kreatinin
PENILAIAN/ PENGKAJIAN
a. Rencana Diagnostik
Na, K, Cl, serum ; Na, K, Cl, urin Kreatinin Ukur reproduksi urin/ jam, evaluasi dalam 6 jam
b.
Rencana Pengobatan
Keseimbangan cairan Diuretik kalau ternyata produksi urin < 50 cc/ 24 jam Diit rendah protein
c.
Rencana Edukasi
Perlunya pengukuran urin Perlunya keseimbangan cairan
CATATAN LANJUTAN
1. Masalah Leptospirosis
S O A P : Badan makin kuning : Sklera ikterik, badan ikterik, bilirubin total 27,3 mg% : dugaan masih tetap leptospirosis, keadaan pasien stabil : - Pengobatan: tirah baring, diet lunak rendah protein 40 g, penisilin procain 2 x 1,2 juta unit - Penyuluhan: menerangkan penderita dan keluarga tentang perkembangan keadaan penyakit.
CATATAN LANJUTAN
2. Masalah Gagal ginjal akut
S : Kencing berkurang O : - lidah kering, turgor menurun, RR 36x/menit, Kussmaul - Diuresis 25 cc/24 jam - Ureum 292 mg/dl natrium 132 mEq/l - Kreatinin 20,6 mg/dl, Kalium 4,2 mEq/l A : - Faal ginjal makin menurun - Asidosis metabolik P : - Pemeriksaan: o keseimbangan cairan & elektrolit untuk atasi faal ginjal o Pemeriksaan segera astrup untuk diagnosis asidosis metabolik - Pengobatan : o Infus Nacl 0.9% 6 jam/kolf untuk mengatasi dehidrasi o Furosemid 2 ampul i.v. untuk mengatasi fase anuria - Penyuluhan : o Menjelaskan kepada keluarga penderita tentang perkembangan keadaan penyakit penderita yang makin memburuk saat ini.
Hari Ketiga Perawatan Masalah: Kesadaran menurun S: mengigau, tak sadarkan diri O: kesadaran somnolent A: kesadaran menurun karena ensefalopati metabolik P : - Pemeriksaan: konsul neurologi(tidak ada kelainan dibidang neurologi) - Pengobatan: tirah baring - Penyuluhan: menjelaskan kepada keluarga penderita tentang keadaan penyakit penderita saat ini.
Bahan Bacaan
Suwondo P. Draft Pedoman Catatan Medik Berorientasi Masalah.2008. Widodo D. Problem Oriented Medical Record. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Last Modified: 25 Juli 2005. University of washington. The problem list. Dalam introduction to clinical medicine. Disitasi dari: http://www.courses.washington.edu/medicine/seattle/WO5 problemslist.shtml. disitasi tanggal 12 Desember 2005. Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper. The Practice of Medicine. Dalam: Harrisons Principles of Internal Medicine. 13th edition. mcGraw-Hill 1994. h.1-6 ---------. Definition of prognosis. Disitasi dari: http:/www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=5 061. disitasi tanggal 7 Januari 2006.
Terima Kasih