Você está na página 1de 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Globalisasi merupakan sesuatu yang ditimbulkan karena

berkembangnya suatu ilmu pengetahuan manusia, dimana manusia menemukan berbagai alat yang dapat mempermudah kegiatan suatu manusia. Dalam prakteknya tidak semua kemajuan tersebut berdampak positif bagi manusia yang menyebabkan perdebatan. Proses perkembangan globalisasi ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dari kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi merembet ke bidang yang lain, diantaranya dalam bidang ekonomi, politik, social, budaya. Globalisasi adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan peningkatan ketergantungan antar bangsa antarmanusia diseluruh dunia. Sebagian pihak sering mengaitkan globalisasi dengan berkurangnya kekuasaan ataupun peran suatu negara. Globalisasi merupakan aspek dimana mau tidak mau bangsa Indonesia harus menjalaninya. Menurut Frederich Ebert Stiftung (Anthony Giddens;2000) Bapak teori Ekonomi klasik menganjurkan kapitalisme sebagai cara terbaik untuk mencapai kemakmuran. Peran negara yang seharusnya melindungi masyarakat golongan rendah menjadi berkurang karena pemerintah dituntut netral, maka masyarakat yang kaya semakin kaya dan yang rendah semakin tertindas.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Globalisasi dan Nasionalisme Theodore Levvite merupakan orang yang pertama kali

menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu proses yang ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya menjadi kesepakatan dan pedoman bagi bangsa bangsa. Menurut Edison A. janli dkk. Kewarganegaraan.2005 globalisasi diambil dari kata global yang berarti universal. Achmad Suparman mengatakan globalisasi menjadikan suatu benda menjadi identitas seseorang tanpa mengenal batas wilayah. Globalisasi dapat dianggap sebagai proses ilmiah, social, ataupun alamiah yang akan membawa seluruh negara di dunia makin terikat satu sama lain, dan menyingkirkan batas geografis, ekonomi, budaya negara. Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan suatu negara dengan mewujudkan suatu konsep bersama sebagai suatu identitas negara. B. Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai nilai Globalisasi Menurut pluralisme pendapat Krisna (Pengaruh Globalisasi terhadap

kebudayaan

manusia

berkembang.september.2005)

Globalisasi merupakan suatu proses yang berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang menjadi semakin sempit, dan waktu menjadi lebih cepat dalam berinteraksi dalam skala dunia. Teknologi informasi merupakan factor pendukung utama dari globalisasi. Perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga

berbagai informasi dalam bernagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas diseluruh dunia. Kebijakan Pemerintah yang lebih mengarahkan dan

mempertimbangkan dalam bidang ekonomi dibandingkan bidang kebudayaan sangat merugikan bangsa Indonesia. Menurut Jennifer Lindsay dalam buku cultural Policy and the Performing Arts in South East Asia mengungkapkan kebijakan cultural di Asia Tenggara sangat efektif dalam merusak kebudayaan bangsa di Asia Tenggara. Dalam pengertian sempit campur tangan, dan kebijakan tanpa arah merusak arti dari kebudayaan tersebut. Pemerintah melakukan campur tangan dan berusaha merubah suatu kebudayaan agar dapat dijual sebagai penghasil devisa negara. Pemerintah juga melupakan pemeliharaan dan penggembangan secara murni, yang menyebabkan kesenian tersebut menjadi tidak memiliki nilai historis. Kesenian hanyalah suatu pertunjukan menghibur tanpa memiliki arti atau symbol khusus. Contonya tari gambyong yang merupakan tari penyambut tamu, namun tari tersebut dipertunjukkan hanya untuk menarik minat penonton, tanpa menampilkan nilai dari setiap gerakan tari tersebut. Hal ini sangatlah mengkhawatirkan, banyak anak muda yang tidak akan lagi mengenal makna dari gerakan tari, tapi hanya urutan urutan gerak tari. Pengaruh positif globalisasi antara lain : 1. Pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis. Pemerintah dalam melakukan kebijakan menjadi terbuka dan demokratis, dimana kebijakan tersebut dapat diawasi dan tidak menguntungkan salah satu pihak. Diperlukan hati nurani pemerintah yang harus selalu mendahulukan kesejahteraan seluruh masyarakatnya, tanpa memihak atau mendahulukan kepentingan salah satu pihak ataupun golongan.

Namun dalam praktiknya sekarang ini kebijakan pemerintah bermuka dua, dimana tujuan suatu program diselewengkan, untuk memperkaya golongan tertentu. 2. Terbukanya pasar internasional, dapat meningkatkan

kesempatan kerja dan devisa negara. Kesempatan kerja semakin meningkat karna berkembangnya suatu kebutuhan, namun sayangnya pemerintah kurang memperhatikan

perlindungan dan fasilitas pahlawan devisa negara. Hal ini menyebabkan banyak pahlawan devisa yang berpindah kewarganegaraan. 3. Kita dapat mencontoh etos kerja, ataupun hal hal lainnya yang dapat memperbaiki kekurangan kita sebagai suatu bangsa. Pengaruh negatife dari globalisasi antara lain : 1. Globalisasi dapat merubah ideology bangsa Indonesia dari Pancasila menjadi Liberal. Pancasila yang melindungi

segenap rakyat, bertolak belakang dengan liberal yaitu suatu konsep kebebasan. Liberal yang menganut system bebas menyebabkan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. 2. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, karena dibanjiri oleh produk produk luar negeri. Dampak dari globalisasi menyebabkan bangsa Indonesia dibanjiri oleh produk produk luar negeri. Ironisnya barang barang luar negeri lebih menarik dan murah, dibandingkan produk dalam negeri. Bahkan bangsa Indonesia yang subur menjadi tergantung terhadap bangsa lain dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari hari. 3. Hilangnya kepribadian bangsa Indonesia, karena cenderung mengikuti budaya bangsa asing. Rakyat Indonesia lupa bagaimana menggunakan bahasa ibu, ataupun kebudayaan

yang dimiliki oleh tanah kelahirannya. Anak SD di Indonesia lebih pandai menari ala Amerika ataupun Korea dibandingkan dengan tari tradisional dari tanah ibu. Hal ini diperparah dengan tayangan televise Indonesia yang lebih banyak menayangkan kebudayaan asing. Anak Indonesia tidak tau bagaimana mengenal tepatnya.

C. Upaya yang harus dilakukan dalam menangguli pengaruh Pengaruh Globalisasi Terhadap Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia Dampak globalisasi khususnya dibidang ekonomi yang

perdagangan bebas sangat merugikan bangsa Indonesia. Dimana bangsa Indonesia dibuat tergantung terhadap barang produksi luar negeri. Pemerintah juga kurang memperhatikan dan mempedulikan dampak perdagangan bebas, diperparah lagi dengan kurangnya kesadaran untuk memakai produk dalam negeri. Mempertahankan identitas negara dari pengaruh negative globalisasi yang

membutuhkan pendekatan system ketahanan nasional. Kebijakan pemerintah harus lebih melindungi kepentingan

rakyatnya. Pemerintah harus melindungi produk dalam negeri dan mengadakan pembinaan terhadap para pengusaha Indonesia agar menperhatikan kualitas produk yang dijual. Dibutuhkan pendidikan dan pemahaman akan rasa cinta tanah air, terutama bagi para penerus bangsa. Karena siapa lagi yang akan mencintai bangsanya jika tidak dimulai dari diri sendiri. Sudah cukup bangsa ini diperbudak oleh bangsa lain. Dampak negative dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia ialah bangsa ini dijajah dengan cara yang baru. Yaitu dimana bangsa ini menjadi lupa akan jati diri yang dimiliki atau mungkin lebih pantas disebut sebagai negara persemakmuran, atau negara boneka. Dimana negara ini hanya dapat menjual kekayaan alam mentah, misalnya minyak bumi.

Diperlukan persatuan dan kesatuaan dan menguatkan rasa cinta tanah air, menyampingkan kepentingan golongan, demi kemajuan bangsa Indonesia. Kita sebagai mahasiswa juga harus membantu bangsa Indonesia dari dampak buruk globalisasi. Mahasiswa tidak hanya bicara, atau hanya bisa menyampaikan rasa ketidakpuasan saja, tapi harus member contoh yang kongkrit. Sebagai penerus bangsa kita dituntut turun langsung ke masyarakat, misalnya mahasiswa dalam bidang pertanian harus memberi penyuluhan bagaimana cara yang tepat bertani, ataupun cara mengatasi hama, walau hanya dimulai dari lingkungan yang sempit misalnya desa. Sehingga ilmu yang dimiliki bermanfaat bagi sesama, dan mahasiswa jangan hanya dibebani tugas yang hanya sebuah tulisan namun adalah suatu perbuatan kongkrit demi kemajuan bangsa Indonesia. Negara Indonesia yang subur ini paling tidak harus mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok

masyarakatnya, dimana persediaan bahan pangan harus dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah juga harus lebih memperhatikan pendidikan

rakyatnya, tidak dengan jalan mengganti kurikulum tiap berganti pemimpin. Pemerintah harus membangun sikap rasa cinta tanah air sejak dini, dengan lebih mengenalkan lagi kesenian dan arti dari kesenian tersebut terhadap para penerus bangsa. Pemerintah tidak hanya gencar memperkenalkan kebudayaannya kepada bangsa luar agar tertarik berkunjung ke Indonesia, namun juga harus

memperkenalkannya kepada para penerus kebudayaan tersebut.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Istilah Globalisasi pertama kali disampaikan oleh Theodore Levvite pada tahun 1985. Globalisasi dapat dianggap sebagai proses ilmiah, social, ataupun alamiah yang akan membawa seluruh negara di dunia makin terikat satu sama lain, dan menyingkirkan batas geografis, ekonomi, budaya negara. Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan suatu negara dengan mewujudkan suatu konsep bersama sebagai suatu identitas negara. Globalisasi merupakan suatu proses yang berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Teknologi informasi merupakan factor pendukung utama dari globalisasi. Pengaruh positif globalisasi antara lain : 1. Pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis 2. Terbukanya pasar internasional, dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara 3. Kita dapat mencontoh etos kerja, ataupun hal hal lainnya yang dapat memperbaiki kekurangan kita sebagai suatu bangsa. Pengaruh negatife dari globalisasi antara lain : 1. Globalisasi dapat merubah ideology bangsa Indonesia dari Pancasila menjadi Liberal 2. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, karena dibanjiri oleh produk produk luar negeri 3. Hilangnya kepribadian bangsa Indonesia, karena cenderung mengikuti budaya bangsa asing.

Upaya yang harus dilakukan dalam menangguli pengaruh Pengaruh Globalisasi Terhadap Rasa Nasionalisme Bangsa

Indonesia antara lain : 1. Mempertahankan identitas negara dari pengaruh negative

globalisasi yang membutuhkan pendekatan system ketahanan nasional 2. Kebijakan rakyatnya 3. Dibutuhkan pendidikan dan pemahaman akan rasa cinta tanah air, terutama bagi para penerus bangsa 4. Diperlukan persatuan dan kesatuaan dan menguatkan rasa cinta tanah air, menyampingkan kepentingan golongan, demi kemajuan bangsa Indonesia 5. Pemerintah harus membangun sikap rasa cinta tanah air sejak dini, dengan lebih mengenalkan lagi kesenian dan arti dari kesenian tersebut terhadap para penerus bangsa. pemerintah harus lebih melindungi kepentingan

DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. 2012. Diunduh 15 Maret 2013, dari http://musikendik1bppkngmailcom.blogspot.com/2012/03/pengaruh-globalisasiterhadap-kehidupan.html?m=1 Pengaruh Globalisasi terhadap Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia. 2012. Diunduh 16 Maret 2013, dari http://nellahutasoit.wordpress.com/2012/04/22/pengaruh-globalisasiterhadap-bangsa-Indonesia/

Você também pode gostar