Você está na página 1de 6

Rangkuman Ceramah Judul Penceramah Hari/Tanggal Tempat : Mengganti Puasa Ramadhan Karena Berhalangan : H.

Abdul Rois : Kamis, 26 Agustus 2010 : Masjid Al-Hamid

Ada seorang Ibu bertanya kepada penceramah mengenai mengganti puasa Ramadhan tahun lalu dikarenakan sedang berhalangan (haid). Tapi, dia tidak tahu berapa jumlah hari yang harus diganti karena lupa. Dan menurut penceramah, yang harus dilakukan ada 3 hal. Pertama, bertobat kepada Allah SWT karena keterlambatan mengganti puasa dan tidak boleh mengulanginya lagi. Seperti firman Allah SWT pada surat An-Nur ayat 31. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang yang beriman semoga kamu beruntung. Yang kedua, segera mengganti puasa dengan memperkirakan dalam menentukan junlah hari yang akan di qadha. Misalnya, sesuai perkiraan sepuluh atau sembilan hari, maka harus diganti sesuai dengan perkiraan. Tidak ditambah atau dikurang. Hal ini berdasar firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 286 dan surat At-Taghabun ayat 16. Yang terakhir, memberi makan kepada fakir miskin untuk setiap hari yang diganti dan satu hari diberikan pada satu orang fakir miskin. Jika orang yang mengganti tersebut tidak sanggup member makan fakir miskin, maka diperbolehkan untuk bertobat dan mengganti puasanya saja. Jika mampu, maka jumlah yang harus diberikan ialah setengah sha makanan pokok atau sekitar satu setengah kilogram. Jika yang akan mengganti puasa adalah orang yang sakit dan dalam keadaan yang tidak bisa berpuasa karena penyakitnya akan bertambah parah, maka ia harus memberi makan fakir miskin sesuai dengan hari yang akan diganti. Jika wanita hamil atau wanita menyusui tidak berpuasa saat bulan Ramadhan, maka ia juga wajib mengganti puasanya di hari lain. Karena wanita hamil dan wanita menyusui disamakan dengan orang sakit. Tapi sebagian ulama berpendapat kalau wanita hamil dan wanita menyusui yang mempunyai masalah dengan janin di dalam perutnya, selain mengganti puasanya dia juga harus memberi makan fakir miskin setiap hari berupa makanan pokok.

Rangkuman Ceramah Judul Penceramah Hari/Tanggal Tempat : Rahasia Berpuasa Di Bulan Ramadhan : Arifin M. : Selasa, 24 Agustus 2010 : Masjid Al-Hamid

Ada 5 rahasia dibalik puasa Ramadhan. Pertama, dengan berpuasa maka manusia akan berhasil mengendalikan emosi, hawa nafsu dan perasaan jelek yang lainnya. Dan karena itu, manusia bisa memperoleh derajat yang tinggi karena bisa mengalahkan hawa nafsu jeleknya. Kedua, berpuasa mendidik seseorang untuk memiliki keinginan yang sungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan. Puasa akan membuat seseorang lebih keras berusaha melakukan halhal yang baik meskipun banyak godaan. Seperti yang dikatakan Rasulullah SAW bahwa puasa itu setengah dari kesabaran. Dan yang terutama, orang yang berpuasa sampai berbuka nanti adalah orang yang tidak akan ditolak doanya. Ketiga, puasa juga mendidik kita untuk menyadari nilai kenikmatan yang diberikan Allah SWT. Hal ini membuat kita menjadi orang yang pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan yang diberikan meskipun hanya sedikit. Keempat, puasa juga bisa meningkatkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama kaum Muslimin yang sedang kesusahan atau yang sedang tertimpa musibah. Kita juga bisa ikut merasakan beratnya derita yang mereka rasakan seperti kekurangan makan dan minum. Tapi, yang patut disyukuri adalah rasa lapar kita hanya akan berlangsung beberapa jam saja. Dan yang terakhir, zakat. Saat bulan Ramadhan kita bukan hanya membersihkan diri dengan berpuasa, tapi kita juga harus membersihkan harta kita. Dan zakat fitah adalah hal yang tepat untuk kita bisa berbagi kepada orang yang tidak mampu.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Kita perlu senantiasa mengungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena hanya dengan ridho dan karunia-Nya, kita semua dapat beraktifitas, baik yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah SWT ataupun bermuamalah sesame manusia. Salah satu dambaan bagi kehidupan keluarga Muslim adalah dengan dianugerahinya keturunan atau anak dalam rumah tangganya. Tangis dan tawa seorang anak merupakan pelengkap bagi kedua orang tuanya. Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Sesungguhnya bagaimanakah Islam menempatkan anak pada kehidupan berkeluarga? Apa yang harus dilakukan orang tua dalam menghadapi perilaku anak-anaknya? Kalau kita mau mencermati ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi, sesungguhnya anak ditempatkan pada 5 posisi dalam Islam. Pertama: Anak pada dasarnya merupakan anugerah yang diberikan Allah pada orang tuanya, maka dari itu orang tua berkewajiban menjaga, merawat dan mendidik anak-anaknya pada jalan yang benar. Membekalinya dengan ilmu yang cukup, menanamkan akhlak dan budi pekerti luhur sehingga anak siap untuk menghadapi masa depannya. Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Kedua: Anak juga bisa menjadi fitnah bagi kedua orang tuanya. Perilaku anak yang sering kurang patuh pada orang tuanya dan selalu membikin onar atau masalah, dapat membuat nama baik orang tuanya tercemar. Menghadapi perilaku anak tersebut, orang tua harus tetap

bersabar, seraya tetap terus mendoakan anaknya agar menjadi anak yang sholeh. Karena sesungguhnya doa dan keridhoan hati orang tua adalah doa yang pasti di dengar Allah SWT. Hal ini telah dikatakan dalam Surat At-Taghobun ayat 15. Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Yang ketiga: Seorang anak dapat pula menjadi musuh bagi orang tuanya. Banyaknya kasus criminal seperti anak yang tega membunuh orang tuanya atau justru kasus sebaliknya adalah kenyataan pahit bahwa anak atau bahkan istri dapat menjadi musuh dalam sebuah keluarga. Hal ini telah diterangkan pada Surat At-Taghobun ayat 14 yang berbunyi:

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya istri-istrimu dan anak-anakmu itu merupakan musuh-musuhmu, maka berhati-hatilah pada mereka. Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Keempat: Anak dapat pula menjadi penyejuk dan penghibur hati bagi orang tuanya. Bahkan anak yang sholeh pun dapat menjadi investasi amalan bagi orang tuanya kelak jika oang tuanya telah meninggal. Karena anak yang sholeh selalu mendoakan orang tuanya agar mereka memperoleh ampunan dari Allah SWT serta ditempatkan pada tempat yang indah di sisi-Nya. Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Yang kelima: Kehadiran seorang anak dapat pula menjadi elemen untuk memperkokoh dan memperkuat barisan umat Nabi Muhammad SAW. Kehadiran anak dalam keluarga Muslim sangat diharapkan untuk apat menambah kekuatan barisan umat Nabi Muhammad SAW dalam mengeakkan kebenaran Islam di muka bumi. Nabi Muhammad SAW pun, dalam haditsnya, merasa sangat bangga jika beliau mempunyai banyak umat saat hari kiamat nanti.

. . . ,. . .
Maasyiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimukumullah Selanjutnya saya sebagai khotib, tak lupa juga untuk berwasiat untuk diri sendiri dan yang terutama bagi para jamaah agar selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT. Dan semoga khotbah yang cukup ringkas tadi dapat bermanfaat bagi kita semua.

. . .
Khutbah Jumat

XI-BAHASA

Alifah Nur R. Dian Kurniawan Fadilah Ardiyani Hafid R. Nindya Bulan H. Restu Ardian P. Rashif Saniy A.

Você também pode gostar