Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dyta Lucyani Laboratorium Klinik Kulit dan Kelamin RSUD Kanjuruhan Kepanjen PPD UNISMA
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Pekerjaan Tangga Agama Alamat Status Tanggal periksa Januari 2011 : Ny. S : 42 tahun : Ibu Rumah : Islam : Pagelaran : Menikah : 25
Keluhan Utama
Gatal- gatal dan kemerahan pada kedua sela paha, paha, dan tangan.
Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa Diabetes Militus (-), Hipertensi (+), Alergi (-)
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital
Tensi: (tidak dilakukan pengukuran) Nadi: (tidak dilakukan pengukuran) RR: (tidak dilakukan pengukuran) Suhu: (tidak dilakukan pengukuran)
Keadaan umum
Tampak cukup, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)
Kepala Mata THT Mulut GIT Leher Thorax Abdomen Sistem genetalia Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
: dbn : dbn : dbn : dbn : dbn : dbn : dbn : dbn : dbn : terdapat kelainan kulit : terdapat kelainan kulit
Regio
Effloresensi
Inguinalis sinistra ad tampak makula eritematus berbatas dextra tegas, tepi aktif (meninggi), papula (+) dan Ekstremitas atas vesikel (+), meluas, central healing (+) tertutup squama halus.
KOH 10% : biasanya Hifa (+) Tapi pada pasien ini (-)
RESUME
Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal dan kemerahan di kedua sela paha, paha sebelah kanan dan kiri, serta tangan. Tampak bercak-bercak kemerahan dengan batas jelas, pada bagian tengah menyembuh sedangkan pada bagian tepi meninggi yang berupa bintil-bintil merah. 1 minggu yang lalu pasien merasa muncul bintil-bintil merah kecil disertai rasa gatal pada kedua sela paha. Rasa gatal tersebut bertambah terutama saat berkeringat. Karena gatal, pasien menggaruknya dan akhirnya bintil-bintil merah tersebut menyebar dari sela paha, paha dan badan. Karena garukan dilakukan terus-menerus lama kelamaan bintil-bintil merah tersebut berubah menjadi bercak kemerahan. Pasien mengaku sering memakai pakaian ketat, dan karena memiliki anak kecil, sehingga pasien mengatakan sering sekali mencuci pakaian (berada di lingkungan lembab). Pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit dengan keluhan seperti ini sebelumnya dan tidak melakukan kontak dengan penderita dengan keluhan yang sama. Pasien pernah berobat dan diberi obat dan salep (rebenoson).
RESUME
RPD: Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa Diabetes Militus (-), Hipertensi (+), Alergi (-)
Riwayat penyakit keluarga: Diabetes Militus (-), Hipertensi (+), Alergi (-) Status Dermatologi : pada regio Inguinalis sinistra ad dextra dan Abdominalis tampak makula eritematus berbatas tegas, tepi aktif (meninggi), papula (+), vesikel (+), meluas, central healing (+) tertutup squama halus.
DIAGNOSA KERJA
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan tubuh, Memakai pakaian yang menyerap keringat, Hindari pemakaian pakaian dalam yang berbahan nilon karena akan menyebabkan daerah lipat paha menjadi lebih lembab, Hindari pemakaian pakaian yang ketat, Menghindari garukan, Tidak memakai peralatan rumah tangga secara bersama-sama
Medikamentosa
Sistemik - Griseofulvin 125 mg 2 x I tab Topikal - Miconazole Nitrat 2%
PEMBAHASAN KASUS
Dermatomikosis
Superfisial
Dermatofitosis
- Tinea kapitis - Tinea
korporis
- Tinea kruris
- Tinea pedis - Tinea manus - Tinea unguium
- Tinea imbrikata
Profunda
Sub kutis Organ
Dermatofita : Golongan jamur yang mempunyai sifat mencerna keratin. Dermatofitosis : penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misal stratum korneum epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan dermatofita
TINEA KRURIS
(Eczema marginatum."Dhobi itch", "Jockey itch.)
TINEA KORPORIS
( Tinea sirsinata, Tinea glabrosa )
Infeksi jamur yang mengenai lipat paha, daerah genitalia dan di sekitar anus yang dapat meluas ke bokong dan perut bagian bawah
Infeksi jamur yang mengenai kulit tubuh tidak berambut (globorous skin) di daerah muka, leher, badan, lengan dan tungkai.
Etiologi
Tinea Kruris
Epidermophyton floccosum Trichophyton rubrum Trichophyton mentagrophytes
Tinea Korporis
Epidermophyton floccosum Trichophyton rubrum
P A T O G E N E S A
Agen penyebab
pakaian
handuk
sprei
Kontak langsung
Memudahkan invasi ke stratum korneum Infeksi terjadi dimulai dengan terbentuknya kolonisasi hifa didalam jaringan keratin yang mati Hifa menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis sehingga menimbulkan peradangan Pertumbuhan jamur dengan pola radial di dalam stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi.
Gambaran klinis
Gejala :
Gatal (meningkat waktu berkeringat)
UKK :
makula eritematus berbatas jelas Lesi bulat atau lonjong Tepi aktif (meninggi) papul-papul, vesikel Tengah tenang/menyembuh (central healing) ditutupi squama halus
pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kerokan kulit dengan larutan KOH 10 - 20%
Garis-garis yang tersusun dari hifa di antara sel-sel epitel, bersepta dan biasanya bercabang
Diagnosis
Berdasarkan : Anamnesis Pemeriksaan fisik (gambaran klinis dan lokasi terjadinya lesi) Pemeriksaan mikologis (KOH)
D I A G N O S A B A N D I N G
Tinea kruris
tampak makula eritematus berbatas tegas, tepi aktif (meninggi), papula (+) vesikel (+), meluas, central healing (+) tertutup squama halus. Eritrasma
lesi berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosa, dikelilingi satelit (vesikel dan pustul kecil atau bula), permukaan kasar, tepi erosif Psoriasis
lesi eritroskuamosa, berskuama halus, warna merah bata, tidak timbul, perabaan terasa berlemak
lesi eritematosa, batas jelas, tertutup skuama tebal, transparan, lepas dibagian tepi, lekat ditengah
D I A G N O S A B A N D I N G
Tinea kruris
Dermatitis seboroik
makula eritematus berbatas tegas, tepi aktif (meninggi), papula (+) vesikel (+), meluas, central healing (+) tertutup squama halus.
D I A G N O S A B A N D I N G
Tinea korporis
Morbus Hansen
makula eritematus berbatas tegas, tepi aktif (meninggi), papula (+) vesikel (+), meluas, central healing (+) tertutup squama halus.
lesi hipopigmentasi atau eritemotosa dengan hipoestesi atau anestesi (+), batas jelas
Psoriasis
Impetigo kontagiosa
Krusta tebal warna kuning kecoklatan/keemasan/seperti madu, bila krusta dilepas tampak erosi dibawahnya
lesi eritematosa, batas jelas, tertutup skuama tebal, transparan, lepas dibagian tepi, lekat ditengah
D I A G N O S A B A N D I N G
Tinea korporis
makula eritematus berbatas tegas, tepi aktif (meninggi), papula (+) vesikel (+), meluas, central healing (+) tertutup squama halus.
Dermatitis seboroik
L E Discoid Kronik
Makula eritematosa, batas jelas dengan sumbatan keratin pada folikel rambut, skuama tipis, sikatrik atrofik, hipertrofik
Pengobatan NONMEDIKAMENTOSA
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat menyebabkan infeksi. Jaga kebersihan kulit bila berkeringat keringkan dengan handuk /tissue dan mengganti pakaian yang lembab Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti setiap hari. Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci dan direndam air panas. Tidak memakai handuk atau bertukar pakaian dengan orang lain
Pengobatan
MEDIKAMENTOSA Sistemik Griseofulvin Cetrizine dihydrochloride Topikal Mikonazole nitrat
Fungisidal.
Mekanisme kerja : menghambat mitosis jamur (mengikat protein mikrotubuler). obat ini masuk ke dalam sel jamur, berinteraksi dengan mikrotubulus dalam jamur dan merusak serat mitotik dan menghambat mitosis. absorpsi baik bila diberikan bersama makanan berlemak tinggi
Antihistamin
Mekanisme Kerja efek utamanya diperantarai oleh inhibisi selekif dari reseptor H, periferal. Cetirizin diabsorbsi dengan cepat, konsentrasi max dlm plasma 1jam Adanya makanan tidak mempengaruhi absorbsi Efek mengantuk minimal
Prognosis
Umumnya baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat asalkan kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga