Você está na página 1de 17

Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul Gagal Ginjal Kronik. Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca serta masyarakat pada umumnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam pembuatan makalah ini terutama dosen mata kuliah KMBII Ns.Imran, S.Kep. selaku pembimbing mata kuliah ini. Penulis menyadari pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Yang bersifat membangun. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta tercatat sebagai suatu amal sholeh.

Pontianak, 19 Oktober 2010

penulis

Daftar Isi

Kata pengantar ................................................................................................. Daftar Isi ................................................................................................. BAB I Pendahuluan ................................................................................. ii iii

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................. 1.5 Batasan Penulisan ............................................................................... BAB II Pembahasan ................................................................................. BAB III Penutup ...................................................................................... 1.1 Kesimpulan ........................................................................................ 1.2 Saran ................................................................................................. Daftar Pustaka .......................................................................................... iii iii iii iv 1 8 8 8 9

iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan sehingga tidak mampu lagi dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,menjaga keseimbangan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau urin.gagal ginjal dapat menyerang siapa saja yang memiliki penyakit dimana penyakitnya tersebut berdampak terhadap kinerja ginjal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas maka penulis ingin mencoba menjabarkan mengenai penyakit gagal ginjal lebih lanjut.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : Untuk mengesplorasi mengenai salah satu ilmu dibidang kesehatan yaitu gagal ginjal kronik.

Dapat dijadikan selanjutnya.

referensi

untuk

pengembangan

makalah

Sebagai bahan informasi bagi pembaca.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini selain unin untuk memberikan informasi mengenai gagal jantung kronis,makalah ini juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam proses perkuliahan.

1.5 Batasan Penulisan

Mengingat luasnya bahasan mengenai gagal ginjal,maka dari itu penulis membatasi pembahasan hanya pada gagal ginjal kronik.

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun. Gagal ginjal ini terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron ginjal. Sebagian besar penyakit ini merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral, meskipun lesi obstruktif pada saluran kemih dapat juga menyebabkan gagal ginjal kronik. ( Loraine M. Wilson, 1995)

Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap. ( Doenges, 1999)

Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun dan bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit menyebabkan uremia( retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). ( KMB, Vol 2 hal 1448).

2. Penyebab Penyebab GGK meliputi, hipertensi yang lama dan parah, diabetes melitus, penyakit polikistik, glomerulopati dan penyakit ginjal herediter, Pielonefritis kronik dan interstisial lain.

3. Etiologi dan Patogenesis Organisme penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering ditemukan adalah Escherichia coli, yang menjadi penyebab lebih dari 80 % kasus. E. Coli ini merupakan penghuni normal dari Kolon. Selain itu organisme lain yang dapat menimbulkan infeksi adalah proteus, klebsiella, pseudomonas, Enterokok, dan staphylococcus.

4. Patofisiologi

1. Sudut Pandang Tradisional Sudut pandang Traditional mengatakan bahwa unit neufron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda, dan bagian-bagian spesifik dari neufron yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat rusak atau berubah strukturnya. Mislnya organik pada medula akan merusak susunan anatomik pada lengkung henle dan Vasa rekta, atau kompak klorida pada pars asenden lenkung henle yang akan menganggu proses aliran balik pemekat dan aliran balik penukar.

2. Hipotesis Bricker (Hipotesis Neufron yang utuh) Pada pendekatan ini mengatakan bahwa bila neufron terserang penyakit, maka seluruh unitnya akan ancur, namun sisa neufron yang masih utuh tetap bekerja normal. Urenia akan terjadi bila jumlah neufron sudah sangat berkurang sehingga kesimbangan cairan dan elekrtolit tidak dapat di pertahankan lagi.Hipotesis ini sangat berguna untuk menjelaskan pola adaptasi funsional pada penyakit ginjal progresif, yaitu kemampuan untuk mempertahankan kesimbangan air dan elektrolit tubuh walaupun GFR sangat menurun.

5. Gangguan Sistem pada GGK

a. Pada sistem gastrointestina berupa : Anoreksia, nausea dan pomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein didalam usus, terbentuknya zatzat toksik akibat metabolisme bakteri usus seperti amonia dan metil guanirin, serta sembabnya mukosa usus. Faktor Urenik yang disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada saliva oleh bakteri di mulut menjadi amonia sehingga nafas berbau amonia. Akibat yang lain adalah timbulnya stoma titis dan Parotitis. Cegukkan (hiccup), sebabnya yang pasti belum diketahui. Gastritis erosip, ulcus peptik dan kolitis uremik.

b. Kulit Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat penimbunan urokrom. Gatal-gatal dengan ekskoriasi akibat toksin uremik dan pengen dapan kalsium di pori-pori kulit.

Ekimosis akibat gangguan hematologik Urea frost : akibat kristalisasi urea yang ada pada keringat ( jarang di jumpai) Bekas-bekas garukkan karena gatal

Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik

Pengkajian a. Aktivitas/istirahat Gejala: kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise. Gangguan tidur ( insomnia/gelisah atau samnolen). Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak. b. Sirkulasi Gejala: riwayat hipertensi lamma atau berat. Palpitasi; nyeri dada ( angina). Tanda: hipertensi; nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak, tangan. Disterimia jantung. Nadi lemah halus, hipertensi ortostatik menunjukan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir. Pucat; kulit cokelat kehijauan, kuning. Kecenderungan perdarahan. c. Integritas ego Gejala: faktor stress, contoh finansial, hubungan dan sebagainya. Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan. Tanda: menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian. d. Eliminasi Gejala: penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut). Abdomen kembung, diare, atau konstipasi.

Tanda: perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, cokelat, berawan. Oliguria dapat menjadi anuria. e. Makanan/cairan Gejala: peningkatan berat badan cepat (edema), penurunan berat badan (malnutrisi). Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernafasan amonia). Pengguanaan diuretik. Tanda: distensi abdomen/asites, pembesaran hati ( tahap akhir). f. Neurosensori Gejala: sakit kepala, penglihatan kabur. Kram otot/kejang; sindrom kaki gelisah; kebas rasa terbakar pada telapak kaki. Kebas/kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremitas bawah ( neuropati perifer). Tanda: gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkosentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, koma. Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang. Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis. g. Nyeri/kenyamanan Gejala: nyeri panggul, sakit kepalla, kram otot/nyeri kaki ( memburuk saat malam hari). Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah. h. Pernapasan Gejala: napas pendek, dispnea nokturnal paroksismal, batuk dengan/tanpa sputum yang kental atau banyak.

Tanda: takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi/kedalaman(pernafasan kussmaul). Batuk produktif dengan sputum merah muda encer ( edema paru). i. Keamanan Gejala: kulit gatal, ada/berlubangnya infeksi. Tanda: pruritus Demam ( sepsis, dehidrasi); normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal( efek GGK/depresi respon imun). Petekie, area ekimosis pada kulit. Fraktur tulang;deposit fosfat pkalsium ( kalsifikasi metastatik) pada kulit, jaringan lunak, sendi, keterbatasan gerak sendi. j. Seksualitas Gejala: penurunan libido; amenore; infertilitas.

k. Interaksi sosial Gejala: kesulitan menetukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga. l. Penyeluhan/ pembelajaran Gejala: riwat DM keluarga (risiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit polikistik, nefritis herediter, kalkulus urinaria, malignansi. Riwayat terpajan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan. Pengguanaan antibiotik neftrotoksik saat ini/berulang.

Pertimbangan rencana pemulangan: DRG menunjukan rerata lama dirawat: 6,4 hari. Memerlukan bantuan dalam obat, pengobatan, suplay, transportasi, pemeliharaan rumah.

Diagnosa Keperawatan a. Kelebihan volume cairan b/d haluaran urine, retensi cairan dan natrium. Intervensi: Kaji status cairan: timbang berat badan harian, keseimbangan masukan dan haluaran, turgor kulit dan adanya udema. Tekanan darah, denyut dan irama nadi. Batasi masukan cairan. Identifikasi sumber potensial cairan, medikasi dan cairan yang digunakan dalam pengoobatan, oral dan intravena, makanan. Jelaskan rasional pembatasan cairan. Bantu klien dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan. Tingkatkan dan dorong hygiene oral.

b. Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan fisik. Intervensi: Tentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri (skala 0-4) berikan bantuan dengan aktivitas yang diberikan. Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan ADL klien di tempat tidur. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas bokong jika basah. Bantu dan motivasi keluarga untuk menjaga kebersihan tubuh klien.

c. Perubahan membran mukosa oral b/d iritasi kimia. Intervensi: Inspeksi rongga mulut, perhatikan kelembaban, karakter saliva, adanya inflamasi, ulserasi.

Berikan

d. Resiko kerusakan integritas kulit b/d penurunan aktivitas dan gangguan Intervensi: Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, kelembaban kulit, vaskular. Ubah posisi dengan sering, gerakan dengan perlahan, berikan bantalan kain yang lembut pada tonjolan tulang. Pertahankan linen kering bebas dari keriput. Pertahankan kuku tetap pendek.

BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Gagal ginjal kronik atau gagal ginjal tahap akhir adalah suatu kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan permanen sehingga tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Gagal ginjal kronik dapat terjadi dikarenakan penyakit yang berhubungan dengan fungsi ginjal telah menahun. Penyebab GGK meliputi, hipertensi yang lama dan parah, diabetes melitus, penyakit polikistik, glomerulopati dan penyakit ginjal herediter, Pielonefritis kronik dan interstisial lain.

3.2 Saran Diharapkan dengan adanya makalah ini,pembaca dapat memahami tentang gagal ginjal kronik.dan lebih memperhatikan gaya hidup dengan menerapkan pola

hidup sehat.agar proses metabolisme pada organ tubuh dapat berlangsung dengan baiks

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.: Balai Penerbit FKUI

Makalah Keperawatan Medikal Bedah II Gagal Ginjal Kronik

Disusun Oleh :
1. Kiki Afrian 2. Kumala sari 3. Lilis lestari 4. Linda Jumaniar 5. Mastery Kurniawan 6. Medita lenta 7. Mislah 8. Mitha Ayuningtia 9. Muhammad kurniawan 10. Nur Suristiatmi 11. Nurul Hasanah 12. Oktavianti Mauliani 13. Rahmat Safari 14. Rasmika 15. Revani Hardika 16. Riahta Sinulingga 17. Ridho Aresna 18. Sena Dwi Tamara 19. Septian Rizqi Pohan 20. Sevtina Vivi Renanda

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2010/2011

Você também pode gostar