Você está na página 1de 4

4.

3 Analisis Sebab Akibat Masalah Pada tahap awal dilakukan wawancara dengan Kepala Puskesmas dan pemegang program Gizi dan KIA mengenai rendahnya angka pemberian ASI ekslusif di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan. Untuk mengetahui perilaku masyarakat terhadap pemberian ASI ekslusif pada bayi yang berumur 0-6 bulan, dilakukan penyebaran kuesioner kepada 15 orang ibu menyusui. Dengan hasil sebagai berikut:

1. Manusia a. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif

Tingkat Pengetahuan Ibu

40.00% 60.00%

Baik Kurang

Diagram 4. Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif

Dari 15 orang yang mengisi kuesioner didapatkan persentase pengetahun ibu tentang ASI Eksklusif adalah: 40 % memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI Ekslusif. 60 % memiliki pengetahuan yang kurang tentang ASI Ekslusif

b. Belum semua kader mendapatkan pelatihan mengenai ASI eksklusif. Dari kuesioner yang dibagikan kepada para kader, di antara 8 orang kader yang ada di kelurahan Baringin, 3 orang kader belum mendapatkan pelatihan mengenai ASI eksklusif. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan kepada para kader.

c. Kurangnya dukungan dari keluarga kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapatkan bahwa dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif masih cukup rendah. Ini disebabkan masih kuranganya pengetahuan warga tentang manfaat ASI Eksklusif. Berikut diagram mengenai dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif.

Dukungan Keluarga
54.00% 52.00% 50.00% 48.00% 46.00% 44.00% 42.00%

53.33%

46.67%

Mendukung Tidak Mendukung

Diagram 6. Data Dukungan Keluarga

Dari 15 orang yang mengisi kuesioner didapatkan persentase dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif adalah: - 46,67 % mendapatkan dukungan dari keluarga. - 53,33 % tidak mendapatkan dukungan dari keluarga.

d. Masih adanya bidan praktek swasta yang memberikan susu formula kepada bayi baru lahir Berdasarkan survey yang telah dilakukan, ditemukan bahwa masih ada beberapa bidan praktek swasta yang memberikan susu formula kepada bayi baru lahir. Dari 11 orang yang melahirkan di bidan, didapatkan bahwa 7 di antaranya dberikan susu formula oleh bidan.

2. Material Masih minimnya jumlah media promosi. Dari delapan orang kader di kelurahan Baringin diketahui bahwa tidak ada kader yang melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan menggunakan media promosi seperti poster ataupun brosur. Hal ini terjadi selain karena tidak adanya anggaran dana untuk kegiatan penyuluhan oleh kader di posyandu, juga tidak adanya pengetahuan mengenai pemanfaatan media promosi pada saat penyuluhan.

3. Metode Metode penyuluhan yang kurang menarik. Dari kuesioner yang dibagikan kepada ibu-ibu menyusui di kelurahan Baringin tentang penilaian terhadap kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan selama ini, bahwa tidak seorangpun yang menyatakan menarik. Bahkan didapatkan bahwa 73,33 % ibu tidak mendapatkan penyuluhan mengenai ASI eksklusif. Sisanya 26,66 % menyatakan tidak menarik.

80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%

Metode Penyuluhan
73.33%

Menarik
26.67% 0.00%

Tidak Menarik Tidak Pernah

MANUSIA

Kurangnya eksklusif.

pengetahuan

ibu

mengenai

ASI

Belum

semua

kader

mendapatkan

pelatihan

mengenai ASI eksklusif.

Kurangnya dukungan dari keluarga kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif.

Masih adanya bidan praktek swasta yang memberikan susu formula kepada bayi baru lahir

Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif di kelurahan baringin

MATERIAL Masih minimnya jumlah media promosi.

METODE

Metode menarik

penyuluhan

yang

kurang

Você também pode gostar