Você está na página 1de 12

ASUHAN KEPERAWATAN

1.1 Aminorea 1. Definisi Amenorea adalah tidak terjadinya menstruasi. Amenorea dibagi menjadi 2 golongan yaitu ; Amenorea Primer : Pada usia 14 tahun lebih tidak terjadi haid dan pada yang bersangkutan tidak ditemukan adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder seperti penonjolan payudara atau rambut pubis, atau pada usia 16 tahun tidak terjadi haid (menarke) namun pada yang bersangkutan terjadi perkembangan karakteristik seksual sekunder. Amenorea Sekunder : proses haid sudah terjadi namun berhenti selama 6 bulan atau dalam jangka waktu yang setara dengan siklus haid.

2. Etiologi 1. Aminorea Primer Dengan kekurangan karakteristik seksual sekunder (hypogonadal) Hypogonadotropic Hypogonadism: -Keterbelakangan mental -Kallamans syndrome (defisiensi GnRH) -Tumor sistem saraf pusat -Disfungsi pituitary/ Hypothalamic : anorexia dan kehilangan berat badan, Kegiatan yang berlebihan, penyakit sistemik. -Hypothyroidism -Hyperprolactemia Hypergonadotropic hypogonadism: -Perkembangan abnormal kelamin (gonadal dydgenesis); 45XO, 46XX, 46XY -Perkembangan abnormal kelamin murni -Kelainan kromosom seks (sex cromosom mosaicism) -Kegagalan ovarium karena radiasi -Gonadotropin resitance (Savage or Jones syndrome) -Defisiensi enzim galaktosemia Karena karakteristik keberadaan alat seksual sekunder: Bentuk abnormal: -hymen inperforata -Transverse vaginal septum Androgen insensitivity

Hemaprodit Endometrium tidak terbentuk Kegagalan ovarium:

2. Aminorea Sekunder: Common: -Pregnancy -kerusakan hypothalamus -Stress atau latihan berlebih -Anorexia nervosa -Idhiopatic -Penyakit kronik -Anovulation -Polycystic ovary syndrome -Hyperprolactemia -Hyper/ hypothyroid Less common: -Premature ovarian failure -Asherman syndrome (penempelan intrauterine) -Pitutary failure( sheen syndrome) Rare: -Chusing disease -Adrenal tumor -Diabetes -Radiation of chemotherapy -Surgery -Malnutrisi -Chirosis hepatis

3. Patofisiologi
Amenorea

fisiologis hipertiroid -Sebelum Menarche -Hamil -Post partum menopause Menopause Stres, BB ,olahraga =kolestrol dll TRH Sekunder

patologis

Primer

Hormonal: -pem hormone -prolaktin

Kelainan kromosom, agenesis genetalia, kriptomenorea,himen imperforate,dst

-Tanpa obat -ANC -Perawatan post partum -prwtan menopause

Galaktore

Kehamilan GnRh Factor endometrium: estrogen tinggi mual Factor ovarium: FSH tinggi Faktor hipofise: -FSH & LH rendah -Kelainan congenital -tumor hipofise

Gangguan penglihatan

Kanker endometrium, prdrahan uterus difungsional, infertilitas, osteoporosis(krn isufisiensi hormone)

4. Tanda dan Gejala Gejala aminorea bervariasi tergantung dari penyebabnya, jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak saat perubahan bentuk tubuh. Jika penyebabnya kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pemebsaran perut. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab. Gejala lain yang mungkin ditemukan antara lain; -Sakit kepala -Galaktore(pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui) -Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa) -Penurunan atau penambahan berat badayang berarti -Vagina kerin -Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan suara, dan perubahan ukuran payudara. 5. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah: Biopsi endometrium Progestin withdrawal Kadar prolaktin Kadar hormon (misalnya testosteron) Tes fungsi tiroid Tes kehamilan Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimulating hormone) Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa). 6. Penatalaksanaan Amonorea Primer: Pada pasien hypergonadotropic hypogonadal dengan penggantian esterogen (diawali dengan dosis rendah), dan kombinasi penggantian hormon lain atau dengan kontrasepsi oral untuk memulai pebertas dan memelihara perkembangan tulang. Untuk dysgenetic gonad dilakukan pembedahan Pasien dengan keterbelakangan perkembangan vagina dapat menormalkan vagina dengan vagina dilator, jika tidak bisa maka dibutuhkan pembedahan. Pasien dengan Hypogonadotropic hypogonadal membutuhkan pengkajian secara hatihati dalam diet, latihan, dan factor stres. Amenorea Sekunder:

Penatalksanaan pada amenorea sekunder tergantung dari etiologinya dan gangguan reproduksi. Pasien dengan estrogen normal harus disikluskan dengan progesterone agent (medroxyprogeterone acetate 10 mg oral selama 10-12 hari/bulan) atau dengan kontrasepsi oral setiap hari utuk mencegah hyperplasia endometrium dan karsinoma. Pasien hypoesterogen seperti pada hypothalamic amenorea, ovarian failure atau hyperprolactemia membutuhkan terapi penggantian hormon Pasien dengan gangguan kehamilan karena ovarian failure membutuhkan donor indung telur. 7. Asuhan Keperawatan:

1.2 Dismenorrhoe 1. Definisi Dismenore (nyeri menstruasi), yaitu nyeri di perut bawah, menyebar ke daerah pinggang, dan paha. Nyeri ini timbul lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haon dan berlangsung beberapa hari sebelum dan selama menstruasi. (Winkjosastro, 2007) Disminore adalah nyeri selama haid yang dapat dirasakan di perut bawah atau pinggang, dapat bersifat seperti malas-malas, ngily seperti ditusuk-tusuk (Prawiraharjo, 1994) Dismenore dibagi menjadi 2 yaitu dismenore prime dan sekunder: -Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat genital yang nyata, atau tidak ada hubungan dengan kelainan genekologik dan merupakan cirri-ciri siklus ovulasi dan biasanya timbul stelah 12 bulan atau lebih setelah menarche. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah seperti kejang yang biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dijumpai rasa mual muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya. -Desmenorea sekunder adalah rasa nyeri yang diakibatkan oleh penyebab ganguan klinik. Rasa sakit yang muncul pada desminora ini berkaitan dengan hormon prostaglandin. Karena kenyataannya prostaglandin banyak dihasilkan rahim bila ada benda asing di salam rahim seperti alat KB, atau tumor. Prostaglandin berpengaruh dalam meningkatkan kontraksi otot rahim yang bertujuan mendorong benda asing itu keluar. Kelihatannya kontraksi otot rahim meningkat selama haid, dan rendakontraksi pada masa lutheal. 2. Penyebab

Desminore Primer: Penyebabnya tidak jelas, tetapi yang pasti selalu berkaitan dengan pelepasan sel-sel telur (ovulasi) dari kelenjar indung telur (ovarium), sehingga dianggap berhubungan dengan ganggua keseimbangan hormone. Adapun factor penyebab nyeri menstruasi ini antara lain, -Faktor psikis Remaja dan ibu-ibu emosinya tidak stabil sehingga mudah mengalami nyeri menstruasi -Faktor endokrin Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim uters yang berlebihan. -Faktor prostaglandin Teori ini menyatakan nyeri menstruasi timbul karena peningkatan produksi prostaglandin (oleh dinding rahin) saat menstruasi. Desminore Sekunder -Rahim kurang sempurna karena ukurannya terlalu kecil -Posisi rahim yang tidak normal -Adanya tumor dalam rongga rahim, misalnya myoma uteri -Adanya tumor dalam rongga panggul, terutama tumor fibroid, yang letaknya dekat permukaan selaput lender rahim, adanya selaput lendir rahim, adanya selaput lendir rahim di tempat lain(endometriosis), bisa ditemukan di dalam selaput usus, di jaringan payudara atau di tempat lain. -Penyakit-penyakit tubuh seperti ; TBC, anemia,Konstipasi, Postur tubuh terlalu kurus. -Udara terlalu dingin. -Penyakit rongga panggul -Polip uterus, Uterine fibroids, servical stenosis.

3. Patofisiologi

Ovulasi

Mual dan muntah

-Posisi rahim tdk normal -Ukuran rahim terlalu kecil -tumor Dismnorhoe a Keluhan pd seluruh bag tubuh -penyakit lain: TBC, anemia -Udara terlalu dingin

-Peningkatan hormone progesterone -hormon prostaglandin meningkat -proliferasi endometrium dan meluruh pd siklus haid

Sakit daerah bwah pinggang

Rasa letih Disminorhoe sekunder

Nyeri haid Kerusakan jarigan Disminorhoe Primer

Cemas & tegang

bingung

Nyeri

Kontraksi miometrium dan pembuluh darah uterus Hipoksia

Nyeri

4. Tanda dan Gejala Mual dan muntah-muntah Rasa letih Sakit daerah bawah pinggang Perasaan cemas dan tegang Pusing kepala dan bingung Diare

Sakit kepala.

5. Pemeriksaan penunjang Ultrasonography, untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan dalam anatomi rahim, missal posisi, ukuran dan luas ruangan rahim. Histerosalphingographi, untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan dalam rongga rahim, seperti polypendometrium, myoma submukosa, atau adenomyosis. Hesteroscopy, untuk membuat gambar dalam rongga rahim, seperti polyp atau tumor lain. Laparoscopy, untuk melihat kemungkinan adanya endometriosis, dan penyakitpenyakit lain dalam rongga panggul. 6. Penatalaksanaan Secara umum ,olahraga dan latihan peregangan otot-otot dan ligament sekitar rongga panggul , agar aliran darah di rongga panggul lancar. Selain itu , dengan berolahraga perlu diatasi, misalnya dengan kebiasaan makan berserat. Bila perlu sekali-kali boleh diberi obat pencahar. Penderita dianjurkan tetap melakukan aktivitasnya sehari-hari. Pemberian obat-obat antisakit. Secara khusus kelainan-kelainan di dalam rongga panggul perlu dibenahi, misalnya lobang saluran leher rahim yang terlalu sempit bisa dilebarkan, posisi rahim yang tidak normal dibenarkan menggiunakan alat yang disebut pessarium. Setelah posisi rahim benar dan kelihatannya disminore menjadi berkurang /hilang kemudian dilanjutkan dengan penegangan ligament rahim.Penyakit radang di daerah rongga panggul memerlukan obat-obatan antibiotic atau penyinaran /pemanasan daerah panggul. Pengobatan secara umum yaitu; -Obat-obatan analgesic sebaiknya bukan dari golongan narkotik seperti morphin dan codein. -Obat-obatan tecolitic, yaitu obat-obatan untuk mengurangi kontraksi otot rahim, dan memperlancar aliran darah ke dalam rongga panggul, khususnya rahim. -Pengobatan hormonal berupa obat-obatan KB yang kombinasi untuk menghambat terjadinya pelepasan telur dari kelenjar ovarium. -Obat-obat penghambat pengeluaran hormon prostaglandin, seperti jeni I, aspirin, indo metchine, asam mefenamat. -Operasi seperti curet , dan operasi pemotongan syaraf daerah pinggul. 7. Asuhan Keperawatan.

1.3 Menoragia 1. Definisi Menorrhagia, yaitupada bentuk gangguan siklus menstruasi tetap teratur dan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak, penyebabnya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium atau hyperplasia endometrium (penebalan didinding rahim). Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi berlebihan. Dalam satu siklus
menstruasu norma, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampui 7 hari dan mengalir terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.

2. Patofisiologi Abortus Kehamilan ektopik Gangguan hormonal Endometriosis Mioma Uteri Gangguan perdarahan Medikamentosa Lepasnya implantasi hasil konsepsi Perdarahan endometrium
hipotiroid

infeksi Keganasan

Gangguan haid Polip

Menoragia

Perdarahan fase menstruasi yg berlebih

Perdarahan di anatara dua siklus haid

Nyeri abdomen bawah

lesu

Anemia

Dx Nyeri

Dx: keletihan

1.4 Metrhorrhagia 1. Definisi Mettrhorrargia adalah perdarahan yang terjadi di antara siklus haid atau dengan kata lain siklus haid timbul lebih sering dari biasa.

Você também pode gostar