Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Materi :
KETAHANAN NASIONAL
Teori Tentang National Power Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional Tri Gatra Sebagai Aspek Alamiah Panca Gatra Sebagai Aspek Sosial Faktor-fator Yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Mahasiswa Mengetahui Metoda Asta Gatra Sebagai Konsepsi Ketahanan Nasional dan beberapa faktor penghambatnya TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Mahasiswa dapat menjelaskan Konstribusi Aspek Alamiah dalam Ketahanan nasional Mahasiswa dapat menjelaskan Kontribusi Aspek Sosial dalam Ketahanan Nasional Mahasiswa dapat menjelaskan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional Mahasiswa dapat menjelaskan azas pemanfaatan Aspek alamiah.
KETAHANAN NASIONAL
7.1. PENGANTAR
elah menjadi bagian kesadaran dari setiap warga bangsa, bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita yang indah bagi negaranya. Cita-cita ini akan memberikan nuansa sekaligus mempunyai peran sebagai penentu Tujuan Nasionalnya. Untuk menuangkan keinginan dalam pencapaian tujuan nasional ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan bangsa itu sendiri. Yakni suatu bentuk kemampuan dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan. Realitas inilah yang mengantarkan suatu bangsa untuk melengkapi dirinya dengan kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan kemampuan yang membetuk ketahanan dirinya. Dalam membentuk ketahanan diri, maka diperlukan suatu kecermatan pemahaman diri, mulai dari kelemahan yang dimiliki, ancaman hingga peluangnya. Sisi lain menunjukkan bahwa kematangan diri dari suatu negara sangat memilki pengaruh yang luar biasa, inilah yang mendorong setiap negara memiliki konsepsi ketahanan diri negara yang sering disebut dengan ketahanan nasional. Hakikat Ketahanan Nasional : Mengembangkan secara terpadu setiap gatra Ketahanan Nasional menjadi suatu kemampuan dan ketangguhan yang mampu menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gannguan dalam rangkan menjamin kelangusngan hidupa bangasa.
7.2. PENGERTIAN-PENGERTIAN
Ketahanan Nasional : Merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional. Ketangguhan
59
Suatu kekuatan yang menyebabkan seorang-orang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau kuat menanggulangi beban [ketahanan dalam arti Resillience; memiliki daya melenting, kenyal seperti pegas/karet] Keuletan Suatu upaya yang dilakukan terus menerus secara aktif dengan kemampuan yang keras didalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan atau citacita Identitas Ciri khas suatu negara dilihat secara keseluruhan (Holistic), yakni negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintah dan tujuan nasionalnya serta peranan yang dimainkannya di dalam dunia internasional Integritas Kesatuan menyeluruh di dalam kehidupan nasional suatu bangsa meliputi aspek alamiah, aspek sosial, potensi maupun fungsi Tantangan Merupakan upaya yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan. Hambatan Merupakan upaya yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional Ancaman Suatu upaya yang bersifat merubah atau merombak kebijakan nasional dan dilakukan secara konsepsional dan manifestasinya berupa : - politik - kriminal - dll Gangguan Suatu upaya yang berasal dari luar yang bersifat dan bertujuan melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional. Untuk memahami hakikat ketehanan nasional dapat disederhanakan dalam visual sistematika ketahanan nasional
Kondisi
Dinamik
KEULETAN KETANGGUHAN
LAWA N
TIDAK LANGSUNG
MEMBAHAYAKAN MEMBAHAYAKAN Identitas Identitas Integritas Integritas Kelangsungan Hidup Kelangsungan Hidup Perjuangan Dalam Mengejar Perjuangan Dalam Mengejar Tujuan Nasional Tujuan Nasional
akikat ketahanan nasional adalah merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaran kesejahteraan dan keamaanan di dalam kehidupan nasional,
maka dalam implemenetasinya perlu dilakukan SINERGI antara aspek sosial (Social aspect) dan aspek alamiah ( Natural aspect ).
( Sikaya mampu )
Secara skematis hubungan timbal balik/iterelasi antar gatra dapat divisualisasikan sebagai berikut Antar Gatra dalam Tri Gatra.
61
Distribusi
Kemampuan
Ketrampilan Mengolah
uatu bangsa akan mampu menghadapi ancaman tantangan hambatan dan gangguan bila bangsa tersebut mampu mensinergirkan aspek almiah dan aspek sosial (trigatra dan pancagatra). Sisi lain juga mampu mengeliminasi faktor-faktor yang mengganggu. Secara geografis sebuah negara memiliki bentuk kedalam dan keluar, keduanya merupakan wadah bagi bangsa yang mendiami sekaligus menentukan wujud dan isi, dalam kehidupan berbangsa letak dan kondisi geografis memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan serta cara berkehidupan suatu bangsa. Jenis Negara ditinjau letak geografisnya : Negara yang dikelilingi daratan [ tidak memiliki waliyah laut ] Swiss dan Laos. Negara yang dikelilingi lautan : 1. Negara kepulauan [archipelago State] Yunani, Yugoslavia 2. Negara pulau yang unsur wilayah daratanya lebih dipentingkan dari laut Eslandia.
62
Indonesia merupakan negara yang letak geografisnya sangat strategis, yakni berada pada POSISI SILANG DUNIA. Dengan posisinya yang berada diantara dua benua besar
NEPA L BHUTA N CHIN A
TH AILAND
Philippine Sea
Andaman Sea
SINGAPORE
INDONESIA
Indian Ocean
AUSTRALIA
Asia dan Australia, juga diapit oleh dua samudra, Samudra Pasific dan Samudra Hinda. Dengan letaknya yang strategis ini akan membawa pengaruh pada lalu lintas laut, disamping negara yang diapit dua samudra ini memiliki karakteristik yang unggul utamanya dari kekayaan alamnya. Disamping itu pula perairan Indonesia memungkinkan menjadi jalan aman bagi lalu lintas laut. Berdasar dari titik tolak inilah maka perlu diupayakan suatu konsepsi agar wilayah Nusantara ini tidak terkontaminasi oleh semua budaya asing, ataupun mencegah timbulnya niatan negara asing untuk menguasai wilayah Nusantara. Oleh karenanya diperlukan ketahanan nasional yang mantap dan disertai pemahaman tentang konsepsi kewilayahan yang disebut Wawasan Nusantara. Adapun Pengaruh faktor geografis ini dapat di simpulkan sebagai berikut : Kemungkinan terkontaminasi pola pikir pola laku dan pola tindak dari luar sebagai akibat letak geografis yang menjadi lalu lintas asing Letak geografis yang strategis membawa kemungkinan untuk dijadikan (basic) perperangan, misalnya sebagai pangkalan perang.
SOLUSI :
63
Solusi ini menggambarkan bahwa ancaman yang paling tertinggi di negeri kita adalah karena akumulasi penduduk yang mengarah pada pulau Jawa. Sehingga Pulau Jawa merupakan wilayah terpadat dengan berbagai spektrum ancamannya. Mencermati ini maka dapat digambarkan bahwa Pulau Jawa merupakan inner sedang luar Pulau Jawa merupakan Outer. Yang harus diceremati adalah bagaimanakah melakukan kesimbangan antara inner dan outer
Karena pusat pertumbuhan dan perkembangan industri, sekolah dll berada di Pulau Jawa akan menjadi kecenderungan akumulasi penduduk menuju Pulau Jawa. (Mengembangkan diri misalnya: Kuliah karena Perguruan Tinggi dengan berbagai jurusan berada di Pulau Jawa)
TRANSMIGRASI
Penyebaran penduduk dan tenaga kerja serta diarahkan pada pembukaan dan pengembangan daerah produksi, serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Sedangkan untuk kepentingan hankam adalah pengisian "daerah kosong"
1. Kekayaan alam hewani [fauna] 2. Kekayaan alam nabati [flora] 3. Kekayaan alam mineral [barang tambang] Berdasarkan Sifat 1. Dapat diperbarui [renewable] 2. Tidak dapat diperbarui [unrenewable]
Berdasarkan letak 1. Di atmosfir [ O2 , CO2, tenaga matahari, angin, dll] 2. Di permukaan bumi [ tanah, flora, fauna, perairan, dll] 3. Di perut bumi [mineral, geothermis, gas alam, dll]
Karena penyebarannya kuantitas dan kualitasnya tidak sama di masing-masing wilayah, akan membawa kecenderungan konflik perebutan sumber [resources conflict]. Ketahanan Nasional memberikan syarat dalam pemanfaatannya sehingga segala bentuk konflik dapat dieliminasi. Adapun rambu-rambu pemanfaatan alam sebagai berikut: - Pemanfaatan alam harus berkembang seirama dengan perkembangan penduduk - Setiap warga bangsa wajib memanfaatkan potensi alamnya selaras dengan kemampuan bangsa itu sendiri, sehingga intervensi pihak asing dapat dihindari - Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu mengkonversi energi dan mengurangi ketergantungan kepada alam. - Dalam memanfaakan harus memperhatikan prinsip-prinsip EEREfektif, Efisien dan Rasional. Prinsip Maximal Pemanfaatan harus mengarah kepada pemanfaatan optimal, sehingga prinsip zero defect/nir kecacatan, Zero Accident/nir kecelakaan dan zero waste [nir limbah] dapat dilakukan. Prinsip Lestari Menurut penginderaan bahwa dalam tahun 2020 akan berakhirnya zaman minyak, maka dituntut perilaku proaktif penyelamatan, antara lain : - konversi minyak bumi - pengembangan energi baru [ solar cell/tenaga matahari, angin, gas alam, geothermal, dll] - penciptaan desain mesin yang efisien. Prinsip Daya Saing Sebuah prinsip yang menekankan sikap untuk tidak mudah melepaskan kekayaan alam untuk pihak-pihak tertentu, sehingga secara politis negara memiliki daya saing terhadap negara lain.
65
[Ipoleksosbudhankamne g]
GATRA IDEOLOGI
" Ketahanan Nasional bidang ideologi adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta ganggungan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Ideologi suatu bangsa dan negara" Untuk menjamin gatra ini maka faktor faktor yang harus diperhatikan adalah : Pentingnya keyakinan akan kebenaran Pancasila Ideologi harus benar-benar dirasakan bagi kesejahteraan dan kemajuan kehidupan bangsa Keampuhan suatu ideologi bergantung kepada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia, baik secara pribadi, makhluk sosial maupun sebagai Warga Negara sesuai kodrat dan irodat Tuhan Yang Maha Esa.
GATRA POLITIK
" Ketahanan Nasional bidang politik adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta ganggungan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Politik suatu bangsa dan negara" Untuk menjamin gatra ini maka faktor faktor yang harus diperhatikan adalah : Kehidupan Demokrasi yang bertanggung jawab Kehidupan konstitusional yang mantap Tegaknya hukum dengan pasti Selanjutnya untuk menopang gatra ini, maka sangat diharapkan bila sistem politik yang berkembang mampu memenuhi fungsi-fungsi berikut :
66
Fingsi Demokras i
PENYESUAIAN ( Adaptation Management) PENCAPAIAN TUJUAN ( Goal Management) INTEGRASI (Integration Management)
GATRA EKONOMI
" Ketahanan Nasional bidang Ekonomi adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta ganggungan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Ekonomi suatu bangsa dan negara" Untuk menjamin gatra ini maka faktor faktor yang harus diperhatikan adalah : Kemampuan sektor sektor penopang ekonomi yang masih lemah antara lain; Tenaga kerja Modal Teknologi Hubungan Luar negeri Infrastruktur Management Selanjutnya diharapkan mampu mengantisipasi serta diharapkan kemampuan pemberdayaan. Sedangkan ciri-ciri pemberdayaan ekonomi yang mampu meningkatkan ketahanan nasional antara lain : Perekonomian harus disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak Hak milik perorangan diakui selama pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta ganggungan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya suatu bangsa dan negara" Faktor-faktor yang mempengaruhi : Tradisi Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tujuan Nasional Kepribadian Nasional
GATRA HANKAM
" Ketahanan Nasional bidang Hankam adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta ganggungan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Hankam suatu bangsa dan negara" Faktor-Faktor yang mempengaruhi : DOKTRIN WAWASAN NASIONAL SISTEM HANKAM GEOGRAFI MANUSIA INTEGRASI TNI-POLRI INTEGRASI TNI-POLRI- RAKYAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN/KEWIRAAN MATERIAL IPTEK MANAGEMENT PENGARUH LUAR NEGERI KEPEMIMPINAN.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap orang, keduanya tidak dapat dipisahkan dan tidak saling meniadakan. Kesejahteraan akan hadir manakala ditopang dengan situasi yang kondusif dan aman. Sebaliknya kesejahteraan yang terabaikan akan membawa konsekuensi lahirnya kekacauan dan bermuara pada menurunya keamanan.
68
Kehidupan berbangsa dan bernegara tidak pernah lepas dari persoalan-persoalan dengan berbagai variannya. Solusi yang bijak adalah mengedepankan pendekatan-pendekatan yang bersifat holistic[menyeluruh] dan tidak mungkin dilakukan tambal sulam [eratic]. Oleh karenanya persoalan bangsa harus diatasi dengan cara yang komprehensif, dan ingtegralistik.
Mawas ke dalam : mewujudkan tekad untuk mampu menyelesaikan persoalan secara mandiri dan melepaskan diri dari segala bentuk campur tangan pihak lain. Mawas ke dalam, digunakan untuk memicu dan memacu ketangguhan diri. Mawas kedalam tidak diartikan untuk menutup diri [nasionalisme yang sempit], namun sebaliknya harus membuka diri dengan keunggulan daya pembeda dan keunggulan kompetitif diri. Mawas ke luar : Mengembangkan daya tangkal dan daya tawar setelah melalui perlakuanmawas ke dalam. Mawas ke luar diartikan sebagai kemampuan antisipatif atas dampak global, sehingga secara dini dapat dibangun ketangguahndan keuletan diri. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung nilai-nilai kearifan, kebersamaan, dan menjunjung keadilan, menghindari keberpihakan tertentu. Asas ini menghargai perbedaan, dan perbedaan harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan. Membangun kemampuan belajar hidup berdampingan menuju keharmonisan[learning to life together in peace and harmonize]
Indonesia menitik beratkan kepada saling menghargai didalam pergaulan dunia, serta tidak membenarkan adu kekuasaan dan kekuatan
70