Você está na página 1de 2

Kolektibilitas leasing paling baik

JAKARTA: Tingkat kredit macet (non performing loan/NPL) multifinance segmen sewa guna usaha atau leasing paling rendah sebesar 1,33% dibandingkan dengan tiga segmen lain yakni pembiayaan konsumen, kartu kredit, dan anjak piutang. NPL multifinance segmen leasing menurun pada September tahun ini menjadi 1,33% dibandingkan dengan akhir tahun lalu 1,50%. Penurunan tersebut seiring dengan strategi pemilihan kualitas konsumen yang baik diterapkan oleh perusahaan pembiayaan sepanjang tahun ini. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengatakan NPL leasing jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan segmen lain seperti pembiayaan konsumen, anjak piutang, kartu kredit maupun anjak piutang. NPL pembiayaan konsumen sebesar 1,70%, anjak piutang 3,43%, dan kartu kredit paling tinggi sebesar 4,57%. Meski kontribusinya lebih besar pembiayaan konsumen tetapi secara persentase NPL leasing itu paling rendah, tulis Wiwie dalam makalah yang dipaparkan dalam Infobank Outlook 2011 di Jakarta, siang ini. Adapun tahun lalu, NPL secara industri bertahan pada level 1,92% di mana terbagi atas NPL leasing sebesar 1,50%, anjak piutang 5,93%, kartu kreditt 3,93%, dan pembiayaan konsumen 2,01%. Segmen pembiayaan konsumen memberikan pembiayaan kendaraan bermotor dan alat rumah tangga. (faa) Source: Bisnis.com keuangan

Alasan orang kredit motor

Membeli dangan cara kredit sudah merupakan hal yang sangat biasa di masyarakat, khususnya kredit sepeda motor. Setiap orang dapat mengajukan kredit kepemilikan sepeda motor dengan sangat mudah dan murah. Ditunjang lagi semakin banyakanya perusahaan pembiayaan atau sering disebut leasing. Pada saat ini justru terjadi kondisi surplus/over supply, dimana perusahaan pembiayaan/leasing mengalami kelebihan dana untuk dibelanjakan, maka yang terjadi leasing berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan program DP yang sangat murah, angsuran yang bersaing, dengan harapan dapat menambah volume penjualan dalam hal ini bertambahnya jumlah konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor. Dengan keadaan yang seperti ini mengakibatkan masyarakat cenderung untuk memiliki sepeda motor dengan cara kredit yang terkadang tidak lagi mempertimbangkan kemampuan keuangan mereka. Dampaknya akan sangat terasakan oleh pihak leasing bila semakin banyak konsumen mereka yang tidak sanggup untuk membayar cicilan/angsuran perbulannya, untung yang diharapakan tetapi justru kerugian yang akan mereka (leasing) peroleh. Karena semakin tinggi tingkat konsumen yang diberikan kredit, maka semakin tinggi pula resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan leasing. Bagaimanapun, jika motor sampai tertarik oleh leasing karena konsumen tidak

mampu membayar lagi (kredit macet) pihak yang paling dirugikan adalah konsumen. Maka dari itu, sebaiknya sebelum kita memutuskan untuk mengajukan kredit kendaraan (khususnya motor) harus dipertimbangkan tingkat kemampuan keuangan kita dengan baik, walaupun kita tidak pernah tahu tingkat kemampuan keuangan kita kedepan, paling tidak resiko motor ditarik bisa diperkecil.

Você também pode gostar