Você está na página 1de 4

AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945 Sejak diberlakukannya kembali Undang Undang Dasar 1945 berdasarkan Dekrit Presiden

5 Juli 1959, sampai dengan 2011, dengan menggunakan Pasal 37 UUD 45, MPR mengadakan peruahan atau amandemen terhadap pasal pasal UUD 45 sebanyak 4 kali yaitu: 1. Perubahan pertama disahkan pada tanggal: 19 Oktober 1999 2. Perubahan kedua disahkan pada 18 Agustus 2000. 3. Perubahan ketiga disahkan pada 10 November 2001 4. Perubahan keempat disahkan pada 10 Agustus 2002. AMANDEMEN PERTAMA Amandemen terhadap Undang Undang Dasar 1945, dilakukan oleh bangsa Indonesia : Sejak tahun 1999, merupkan amandemen Pertama dilakukan dengan memberikan tambahan dan perubahan terhadap 8 ( delapan ) pasal Undang Undang Dasar 1945, antara lain : a. Pasal 5 ayat 1, Presiden memegang kekuasaan membentuk undang undang dengan persetujuan DPR Ayat 2 : Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang undang sebagaimana mestinya. Perubahannya: Pasal 5 ayat 1 : Presiden berhak mengajukan rancangan undang undang lepada DPR b. Pasal 7 Presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama masa 5 ( lima ) tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Perubahannya : Presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama 5 ( lima ) tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali jabatan. c. Pasal 9 Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan wakil presiden bersumpau menurut agama atau janji dengan sungguh sungguh dihadapan MPR atau DPR

Perubahannya: Jika MPR atau DPR tidak dapat mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh sungguh dihadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan MA. d. Pasal 13 Ayat 1 Presiden mengangkat Duta dan Konsul. Ayat 2 : Presiden menerima Duta dan Konsul. Perubahan Dalam hal mengangkat duta dan konsul seerta menerima Duta dan Konsul memperhatikan pertimbangan DPR. e. Pasal 14 : Presiden memberi Grasi, amnesti, Abolisi dan Rehabilitasi Perubahan : Ayat 1 : Presiden memberi Grasi dan Rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. Ayat 2 : Presiden memberi Amnesti dan Abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. f. Pasal 15 Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain lain tanda kehormatan. Perubahannya. Presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang undang. g. Pasal 17 ayat 1 : Presiden dibantu oleh Menteri menteri negara. Ayat 2 : Menteri menteri itu diangkat dan diberhentilan oleh Presiden. Ayat 3 : Menteri menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan. Perubahannya: Aayat 3 : Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. h. Pasal 21 Ayat 1 : Anggota anggota DPR herhak memajukan rancangan undang undang.

Ayat 2

: Jika rancangan itu, meskipun disetujui DPR, tidak disyahkan Presiden, maja rancangan tadi tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu.

Perubahan : Anggota DPR berhak mengajukan usul rancangan undang undan

AMANDEMEN KE II : Dalam tahun 2000, pasal pasal dari Undang Undang Dasar 1945 yang mengalami perubahan adalah sebagai berikut: a. 1. Pasal 18: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar kecil dengan bentuk susunan

pemerintahannya ditetapkan denagn Undang Undang, dengan memandang dan dasar permusyawaratan dalam sistim pemerintahan negara, dan hak hak asal usul dalam Daerah daerah yang brsifat Istimewa. Perubahannya: Ayat 1: Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah daerah propinsi dan daerah propinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap tiap propinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang undang. ** Ayat 2 : Pemerintahan daerah propinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan tersebut menurut atas otonomi dan tugas pembantuan. ** Ayat 3 : Pemerimntahan Daerah Propinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang anggota anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.**

Ayat 4: Gubernur, bupati dan walikota masing masing sebagai kepala pemerintahan daerah propinsi, kabupaten dan kota dipilih secara Demokratis. ** Ayat 5 : Pemerintahan daerah menjalankan tonomi seluas luasnya kecuali uurusan pemerintahan yang oleh undang undang di tentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat. **

Ayat 6 : Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. ** Ayat 7 : Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan Daerah di atur dengan undang undang. ** Pasal 18 A Ayat 1 : Hubungan wewenang antara pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah propinsi, kabupaten dan kota atau antara propinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. ** Ayat 2 : Hubungan keuangan, palayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang undang. ** Pasal 18 B Ayat 1 : Negara mengakui dan menghormati satuan satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus aatau bersifat istimewa yang diatur dengan undang undang. ** Ayat 2 : Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat deserta hak hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang undang undang.**

Você também pode gostar