Você está na página 1de 10

Kelompok 4

Wahid hasyimi M. Imam Tanthowi Samsul Arif Ashari Fx. Jodhi PU Agus Suparman Fauzi Ahmad Lubis Juni Handayani Helmi Syaripah Tapi Rondang Bulan

Aplikasi Bioenergetika Dalam Perikanan Budidaya


By : Kelompok

Pendahuluan

Boienergetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keseimbangan energi yang dimakan dalam bentuk energi yang digunakan oleh hewan untuk proses kehidupan seharihari, pemeliharaan (maintenance), aktifitas, pertumbuhan dan reproduksi. Makanan yang dimakan oleh ikan akan diproses di dalam tubuh atau yang disebut dengan proses metabolisme. Dalam memproses makanan tersebut dibutuhkan energi yang disebut dengan energi metabolisme. Energi metabplisme adalah energi yang digunakan untuk proses metabolisme. Makanan yang dikonsumsi tidak semua dapat diserap oleh tubuh, sebagian akan terbuang lewat feses. Selain feses, energi yang dikeluarkan juga dapat berupa urin yaitu energi yang hilang bersama dengan bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalam tubuh, misalnya keringat, lendir dan urine

Satu-satunya sumber energi untuk memenuhi kebutuhan adalah makanan. Mulai dari level energi yang dikonsumsi untuk maintenance, peningkatan energi yang dikonsumsi akan meningkatkan pertumbuhan. Upaya yang dapat dilakukan adalah :
Menyediakan

pakan yang sesuai dengan selera ikan, dengan cara mempelajari terlebih dahulu kebiasaan makan ikan di alam. Menambahkan attractan dalam pakan agar selera makan ikan meningkat.

ISI
Kebutuhan akan energi pada ikan dan organisme air budidaya sangat tergantung dari kondisi lingkungan dan sistem pemeliharaan dari masing-masing jenis ikan yang dipelihara. Energi yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan, pergerakan dan metabolisme dipengaruhi oleh jenis, umur dan ukuran ikan, lingkungan, kondisi fisik, pergerakan serta musim. Energi yang tersedia dalam makanan akan dikonsumsi oleh ikan sebanyak kebutuhan energinya. Pakan yang mengandung energi tinggi akan menyebabkan ikan lebih cepat kenyang dibanding pakan yang berenergi rendah.

upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecernaan suatu makanan atau dengan perkataan lain untuk memperkecil terbuangnya energi lewat feses adalah sebagai berikut:

Menjaga kondisi ikan agar berada dalam kondisi sehat Dalam menyusun ransum hendaknya komposisi kimiawi dan kandungan energinya dikaitkan dengan stadia hidup ikan (umur) dan kategori ikan (karnivora, herbivora, omnivora) Dalam penyusunan ransum hendaknya dipilih bahan-bahan yang berkualitas baik, terbebas dari bahan-bahan toksik atau berbahaya Ukuran partikel bahan penyusun pakan hendaknya berukuran kecil sehingga mudah dihidrolisa Perlu melakukan treatment-treatmnent tertentu terhadap bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan Perlu mengupayakan optimasi kondisi lingkungan terutama suhu dan oksigen terlarut.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi ekskresi nitrogen ini adalah melalui penetapan
Tingkat

protein pakan yang tidak berlebihan Tingkat energi pakan yang memadai

penghematan energi untuk aktifitas dapat dilakukan melalui :


Pembatasan

ruang gerak ikan yang disertai dengan pemasukan oksigen dan pakan memadai. Pengaturan arus air yang tepat, sehingga pembelanjaan, energi untuk menetang arus relative kecil.

Penutup

Dari penjabaran materi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah energi yang masuk, yang digunakan dan yang dibuang dikaji dalam bentuk neraca energi disebut kajian bieonergetika. Kebutuhan akan energi pada ikan dan organisme air budidaya sangat tergantung dari kondisi lingkungan dan sistem pemeliharaan dari masing-masing jenis ikan yang dipelihara. Energi yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan, pergerakan dan metabolisme dipengaruhi oleh jenis, umur dan ukuran ikan, lingkungan, kondisi fisik, pergerakan serta musim. Energi yang dibelanjakan untuk metabolisme adalah total energi yang dikeluarkan untuk kegiatan terdiri dari metabolisme standar, metabolism pencernaan dan penyimpanan material, dan energi untuk akan aktifitas ikan mencari makan, berenang dan sebagainya.

Sekian dan Terima Kasih

Você também pode gostar