Você está na página 1de 22

Kebutuhan Seksual dan Asuhan Keperawatan

Budi Somantri, S Kep.,Ners

Pengertian

Seks Mengarah pada jenis kelamin. Seksual Melputi aspek seks biologis, identitas gender dan peranan gender Seksualitas Merupakan keseluruhan sikap nilai, tujuan dan perilaku (internal/eksternal) yang didasari/ditentukan oleh persepsi individu yang ditentukan oleh jenis kelamin

Konteks Seksualitas

Perspektif Historis Tulisan, lukisan, patung (5000 SM) Kepercayaan seksual, nilai, hukum, dan pelatihan Etnik Kebudayaan Perilaku seksual yang sehat, peranan suami/istri, seksualitas masa kanak kanak, nudity. Etis Kepercayaan Perilaku seksual yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan dan konsekuensinya bila menyalahi aturan tersebut. Kotemporer

Perkembangan Seksual

Prenatal dan Infant


Jenis kelamin ditentukan pada masa fertilisasi Mendapat kepuasan dari sentuhan genital Fase oral Berpakaian dan permainan ssi gender Pertumbuhan struktur tubuh lambat Mampu meidentifikasi jenis kelamin Masa imitasi Memperhatikan bagian tubuhnya Memilih teman ssi gender

Masa kanak kanak yang terlalu awal dan terlambat


Masa Pubertas dan Remaja

Maturasi fisiologis dan psikososial Berfantasi seksual dan masturbasi Seks premarital peduli dengan penampilan kompetisi Perkembangan body image, menyesuaikan perilaku sesuai dengan gendernya, mempelajari perilaku sosial baru.

Dewasa dan Pertengahan Usia Lanjut


Secara biologis dan psikologis mempersiapkan untuk terlibat dalam keintiman hubungan seksual dan psikososial Perkembangan level hormon pada wanita dan pria Peran orang tua/istri/suami/pasangan

Usia Lanjut

Perkembangan utama pada


Atropi jaringan vagina dan mammae Penurunan lubrikasi saat berhubungan Penurunan ekspansi vagina

intim

Penurunan

intensitas orgasme

Perkembangan utama pada


Penurunan Penurunan

produksi sperma ukuran dan firmness testis Penurunan pencapaian ereksi Penurunan intensitas orgasme

Usia Lanjut Cont


Perkembangan pada body image Perkembangan status marital Perkembangan fungsi tubuh Penurunan mobilitas

Pola Fungsi Seksual


Gender role behavior Sexual stimulation

Stimulasi

fisik kissing, hugging, stroking, squeezing, breast stimulation etc Stimulasi psikologis smell, taste, hearing, sight, dan fantasy

Pola Respon Seksual


Genital intercourse/coitus Anal intercourse

Ekspresi Seksual

Masturbasi Seksual intercourse Cunnitingus (oral sex ) Fellatio (oral sex ) Sodomi Sadomasochism Fetihism (dengan alat sex) Transvestism (memakai pakaian lawan jenis)

Siklus Respon Seksual


Perubahan fisiologis yang paling penting
Vasokongesti Miotonia

4 tahapan: Excitement Plateu Orgasmic Resolution

Excitement
pembesaran kelnjar clitoris, lubrikasi vagina, ekspansi vagina, pembesaran mamae ereksi, penaikan dan penebalan testis Pembesaran otot, penaikan HR;RR;BP, sex flush, ereksi puting

Plateu
penaikan ukuran 2/3 vagina dan labia minora, sekresi pembesaran testis sampai 50 %, warna makin gelap, sekresi Penaikan myotonia (volunter dan involenter), kontraksi otot abdominal, intercostal, anal, facial

Orgasmic
5 12 kontraksi dengan interval 0,8, pola orgasme yang bervariasi kontraksi penis yang ritmik dan explusif dengan interval 0,8, ejakulasi sperma Spasme involunter sklpk otot di seluruh tubuh, penurunan awareness, penaikan HR RR BP

Resolution
Refractory period Penurunan vasokongesti, HR RR BP kembali normal Reaksi:

Tidur Relaksasi Emotional

outburst

Kondisi yang mempengaruhi seksualitas


Heart disease myocardial infarction DM perkembangan neurologis ED Spinal cord injury Prosedur bedah body image

Motivasi Seksual

Penurunan libido (sex drive)


Drugs:

alkohol, sedatif, heroin, estrogen Depresi: penurunan semua fungsi tubuh Penyakit: vaginitis + genital herpes Kehamilan: ketidaknyamanan fisik Persalinan: penurunan lubrikasi vagina + penurunan respon terhadap stimulus Usia: faktor fisik dan psikososial

Motivasi Seksual Cont

Penaikan libido
Pubertas

dan masa remaja Drugs: amphetamine, kokain, marijuana, Lysergic Acid Diethylamide (LSD)

Masalah Seksualitas

Disfungsi ereksi (primer dan sekunder) kemampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang sufficient Penyebab:
Fisiologis:

gangguan neurologis, drugs, peny. Vaskular, gangguan endokrin Psikologis: stress, takut, cemas, pengalaman seksual yang traumatik

Masalah Seksualitas Cont


Ejakulasi Dini Disfungsi orgasme ketidakmampuan untuk mencapai orgasme Penyebab: drugs, alkohol, usia, stress.

Masalah Seksualitas Cont

Vaginismus kontraksi otot vagina yang irregular dan involuter saat coitus Penyebab: Early learning, diperkosa, incest, sex yang menyakitkan Dyspareunia nyeri yang dirasakan saat coitus Penyebab: lubrikasi inadekuat, infeksi, hormon

Você também pode gostar