Você está na página 1de 20

139

PusatPelayananKardiovaskularTerpadu

CARDIAC CENTRE
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

TROMBOLISIS INTRA VENA PADA INFARK MIOKARD AKUT


TUJUAN Melarutkan trombus yang menyumbat arteri koroner pada serangan Infark Miokard Akut disertai gambaran elevevasi segmen ST pada EKG (STEMI).

INDIKASI / INDIKASI KONTRA 1. Kriteria untuk memulai terapi trombolisis 1) Usia kurang dari 75 tahun 2) Penderita dengan nyeri dada yang khas IMA jika terapi reperfusi PCI tidak dapat dilakukan dalam 2 jam sejak mulainya nyeri dada 3) Penderita dengan nyeri dada khas IMA durasi < 12 jam sejak timbulnya gejala yang disertai dengan gambaran EKG adanya elevasi segmen ST >0,1 mV pada sekurangkurangnya 2 sandapan prekordial berdampingan atau elevasi segmen ST > 0,2 mV pada sekurang-kurangnya 2 sandapan ekstremitas berdampingan atau adanya LBBB yang baru. 2. KontraIndikasiMutlak : 1) Riwayat stroke hemorrhagik 2) Riwayat adanya kelainan pada sistim saraf sentral atau intra cranial (tumor, malformasi arteriovenous, dll) 3) Riwayat stroke iskemikdalam 3-6 bulan terakhir atau stroke iskemik akut onset 3 jam 4) Riwayat trauma kepala atau wajah atau bedah major dalam 3 bulan terakhir 5) Tersangka diseksi aorta 6) Perdarahanaktif (tidaktermasukmenstruasi) atau adanya penyakit kelainan darah 7) Riwayat trauma tusukan vaskuler yang tak dapat dikompressi (biopsi hati, biopsi sumsum tulang belakang, dll) 3. Kontra Indikasi Relatif : 1) 2) 3) 4) Riwayat Transient Ischemic Attack dalam 6 bulan terakhir Riwayat hipertensi berat atau kronis atau tidak terkontrol dengan obat Hipertensi berat ( TDS >180 mmHg atau TDD 110 mmHg) Kehamilan atau 1 minggu setelah melahirkan
ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |140

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

5) 6) 7) 8)

RJP yang berkepanjangan (>10 menit) Operasi major atau adanya perdarahan internal dalam 3-4 minggu terakhir Sedang dalam terapi antikoagulan Pemberian streptokinase atau anistreplase (khususnya antara 5 hari-2 tahun) atau riwayat alergi sebelumnya terhadap streptokinase

9)

Penyakit hati kronis

10) Ulkus peptikum aktif 11) Endokarditis

PERSIAPAN 1. Penjelasan kepada penderita / keluarga mengenai tujuan, manfaat dan kemungkinan penyulit tindakan dan informed consent. 2. Pemeriksaan penunjang yang mencakup EKG lengkap, foto Rontgen dada, darah rutin, waktu perdarahan, waktu bekuan, APT, APTT, INR, trombosit, fibrinogen, enzim CK, CKMB, Troponin T, elektrolit. 3. Sediakan monitor EKG, defibrilator dan obat-obat untuk RJP

PELAKSANAAN 1. Pasang monitor EKG 2. Pasang I.V cath no.22 pada lengan kiri penderita dan hubungkan dengan buret 100 cc dan botol NaCl 0,9%. Hindari tusukan yang tidak perlu. 3. Pasang I.V cath no.20 pada lengan kanan penderita, gunakan untuk mengambil sample darah atau jalan obat dan hubungkan dengan Heparin lock jika tidak sedang dipakai. 4. Bila menggunakan Streptokinase : a. Untuk mengatasi resistensi antibodi disarankan pemberian streptokinase sebanyak 1,5 juta unit selama 1 jam b. Penderita yang telah pernah memperoleh streptokinase dalam kurun waktu 5-6 bulan sebelumnya tidak boleh diberikan lagi

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |141

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PASCA TINDAKAN 1. Periksatanda vital tiap 15 menit. 2. Hipotensidapatterjadipadapengobatantrombolitik. Bila terjadi lakukan posisi Trendelenburg, obat trombolitik dihentikan sementara. Beri 100-250 cc NaCl 0,9% untuk mengatasi hipovolemi relatif ini. Obat trombolitik dapat diberikan kembali bila tekanan darah membaik. 3. Bradikardia. Bila denyut jantung kurang dari 50 kali/menit, apalagi disertai hipotensi dapat diberikan Sulfas atropin 0,5 mg I.V. 4. Sakit dada diatasi dengan Morphin 2,5-5 mg I.V atau Petidin 25-50 mg I.V. Bila sakit dada berulang dan hemodinamik baik, beri drip Nitrogliserin I.V. 5. Pada perdarahan sedang / berat, hentikan obat trombolitik dan heparin. 6. Reaksi alergi seperti erupsi kulit, urtikaria, bibir bengkak dan kulit kemerahan mendadak (flushing) diatasi dengan antihistamin dan steroid. 7. Pantau APTT setiap 12 jam sekali selama dalam infus heparin. 8. EKG lengkap setiap 24 jam selama di ruang rawat intensif kardiovaskular.

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |142

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

TROMBOLISIS INTRA KORONER PADA INFARK MIOKARD AKUT


TUJUAN Melarutkan trombus yang menyumbat arteri koronaria pada serangan IMA.

INDIKASI Sama dengan trombolisis intra vena

PERSIAPAN Sama dengan trombolisis intra vena.

PELAKSANAAN 1. Pasang jalan vena. 2. Pasang monitor EKG dan monitor tekanan darah. 3. Bersihkan daerah inguinal dengan larutan Betadine dan alkohol 70%. 4. Infiltrasi anestesi lokal dengan lidokain. 5. Pasang selongsong kateter (sesuai nomor kateter yang akan diguna secara perkutan di dalam arteri femoralis. 6. Masukkan kateter Judgkin kiri/ kanan (bergantian) dengan bantuan kawat pemandu, dorong sampai pembuluh target terkanulasi. Semprotkan zat kontras sehingga lesi tercitra dengan baik. Setelah menemukan lesi koroner + trombus, masukkan obat trombolitik melalui kateter tersebut. 7. Bila menggunakan obat Streptokinase : a. Suntik Streptokinase 20.000 unit melalui kateter. Dilanjutkandengan 20.000 unit tiap 5 menit. b. Setiap 15 menitdilakukanpencitraankoroner. Bilaoklusibelumterbuka, lanjutkandengan Streptokinase 20.000 unit tiap 5 menit. c. Bila sudah masuk 400.000 unit dan oklusi belum terbuka, obat trombolitik dihentikan.

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |143

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PASCA TINDAKAN 1. Periksatanda vital tiap 15 menit. 2. Bila hipotensi, lakukan posisi Trendelenburg. Trombolitik dihentikan. 3. Beri 100-250 cc NaCl 0,9 % untuk mengatasi hipovolemi relatif ini. Bila TD membaik, lanjutkan kembali obat trombolitik. 4. Bila bradikardi, beri Sulfas atropin 0,5 mg i.v 5. Sakit dada diatasi dengan Morphin 2,5-5 mg i.v atau Petidin 25-50 mg i.v. 6. Pada perdarahan sedang / berat, hentikan obat trombolitik dan heparin. 7. Reaksi alergi seperti erupsi kulit, urtikaria, bibir bengkak dan kulit kemerahan mendadak (flushing) diatasi dengan antihistamin dan steroid. 8. Pantau APTT setiap 12 jam sekali selama infus heparin./ 9. EKG lengkap setiap 24 jam selama di ruang rawat intensif kardiovaskuler.

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |144

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

PACU JANTUNG SEMENTARA PADA INFARK MIOKARD AKUT


TUJUAN Memperbaiki curah jantung semenit dengan mengoptimalkan fungsi ventrikel kiri.

INDIKASI 1. Bradikardi akut dengan gangguan hemodinamik atau asistol 2. Blok AV total 3. Blok AV derajat 2 atau 3 dengan gangguan hemodinamik 4. Ventrikel takikardi atau takiaritmia yang berulang 5. Adanya RBBB dengan LAHB atau LPHB yang baru terjadi sewaktu IMA.

PERSIAPAN 1. Persetujuantindakanmedis (informed consent). 2. Siapkan monitor EKG, difibrilator, generator pacu, elektroda pacu. 3. Cek baterai generator pacu. 4. Siapkan alat fluoroskopi (C-arm) di ruang tindakan.

PELAKSANAAN 1. Pasang monitor EKG 2. Bersihkan daerah inguinal/fossa kubiti dengan larutan Betadine dan alkohol 70%. 3. Infiltrasi anestesi lokal dengan lidokain. 4. Pasang selongsong kateter secara perkutan di dalam vena femoralis, / vena mediana kubiti. 5. Masukkan elektroda pacu melalui selongsong, dorong sampai masuk ke ventrikel kanan bagian apeks. Penempatan elektroda pacu dibantu dengan fluoroskopi. 6. Sambungkan ujung elektroda pacu dengan generator. 7. Hidupkan generator pacu. 8. Sesuaikanlaju dan mili-Ampere agar capture dan pacuefektif. 9. Tentukanambangpacu.
ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |145

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

10. Tentukanambangkepekaan 11. Set pacujantungpadalaju yang diinginkan, set mili-Ampere 2-3 kaliambangpacudan set kepekaanmaksimal. 12. Fiksasi elektroda pacu dengan dijahit di tempat insersinya.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PASCA TINDAKAN 1. Segera Foto Rontgen dada untuk memastikan posisi yang benar dari elektroda pacu. 2. Perawatan luka. 3. Periksa ambang pacu dan ambang kepekaan tiap hari. 4. Antibiotika sesuai pola kuman.

PENYULIT 1. Aritmia 2. Henti jantung 3. Perforasi jantung 4. Dislokasi / fraktur elektroda pacu 5. Pneumotoraks 6. Tromboflebitis 7. Infeksi

CATATAN : Indikasi umum pemasangan pacu jantung sementara. Terapeutik: 1. Untuk memberikan denyut jantung yang adekwat pada penderita dengan bradikardia simptomatik dari disfungsi sinus node atau blok AV derajat tinggi/ blok AV komplit menunggu terapi definitif selanjutnya. 2. Untuk mengakhiri berbagai bentuk aritmia seperti takhikardia supraventrikuler atau takhikardia ventrikuler dengan cara overdrive supression (seperti flutter atrial, takhikardia ventrikuler monomorfik)

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |146

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

Profilaktis: 1. Untukmencegahtimbulnyablok AV derajattinggipadapenderitadengan IMA,

ataupenderitapascabedahjantung (sepertipenggantiankatup aorta). 2. Untukmencegahtakikardiaventrikuler yang berulang

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |147

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

INTERVENSI KORONER PERKUTAN (PTCA / PTCA+STENT)


TUJUAN Membuka pembuluh koroner yang sempit dengan cara dilatasi dengan kateter balon tanpa atau dengan disertai pemasangan stent sehingga aliran darah pulih kembali.

INDIKASI 1. PTCA primer pada IMA 2. Penyakit jantung koroner 3VD, 2VD dan 1VD dengan bukti iskemia. 3. Angina tidak stabil. 4. Infark Miokard dengan nyeri dada yang menetap disertai bukti iskemia yang berkepanjangan atau hemodinamik yang memburuk. 5. Kelainan katup dengan PJK.

PERSIAPAN 1. Persetujuan tindakan medis. 2. Puasa 6 jam sebelum tindakan 3. EKG dari Foto Rontgen dada 4. Pemeriksaan darah rutin, waktu perdarahan dan waktu bekuan. 5. Pemeriksaan golongan darah. Siapkan darah untuk persiapan transfusi. 6. Konsultasi anestesi dan ahli bedah jantung untuk persiapan kedaruratan. 7. Cukur daerah inguinal, kompres alkohol 70% bila perlu. 8. Obat-obat dasar yang perlu diteruskan : a) Aspirin 160 mg sehari sekali b) Tiklopidin 250 mg dua kali sehari atau klopidogrel 75 mg/hari (300-600 mg pada hari pelaksanaan) c) Penyekat EKA/ Penyekat beta d) Statin e) Nitrat

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |148

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

PELAKSANAAN 1. Pasang akses vena 2. Pasang monitor EKG dan monitor tekanan darah 3. Bersihkan daerah inguinal / fossa kubiti dengan larutan betadine dan alkohol 70%. (atau area di arteri radialis/ brakialis sebagai alternatif) 4. Infiltrasi anestesi lokal dengan lidokain. 5. Pasang selongsong kateter (sesuai nomer kateter yang akan digunakan) dengan cara perkutan ke dalam arteri femoralis / radialis/ brakhialis 6. Masukkan heparin melalui intra vaskular (dosis 100 unit/ Kg BB) 7. Masukkan kateter pemandu yang sesuai kearah pembuluh sasaran dengan bantuan kawat pemandu dan lakukan angiografi koroner untuk visualisasi lesi. 8. Balon kateter dimasukkan melalui kateter pemandu dengan bantuan kawat pemandu dan didorong sampai balon berada diantara wilayah yang menyempit di pembuluh koroner. Inflasi dilakukan beberapa kali dengan bantuan sebuah pompa khusus inflasi (indeflator). Tindakan ini bisa hanya dengan dilatasi balon kemudian diikuti dengan pemasangan stent, atau langsung dipasang stent sewaktu proses dilatasi (direct stenting). 9. Selama tindakan penderita diawasi untuk : a. Sakit dada b. Perubahan EKG c. Perubahantekanandarah d. Gejala-gejalagelisah, pucat, dingin, sesak, muntah, dll. 10. Selesaitindakanselongsongkateterditinggalkanditempatsampaisekurang-kurangnya 8 jam atausampai ACT < 150 detikatau APTT < 1.5 x control. 11. Untukmenilaipengaruh heparin, dipantau ACT /APTT selamadansesudahselesaitindakan. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PASCA TINDAKAN 1. Penderitadipantau di ruangpemulihan / rawatintensifkardiovaskuler. 2. Observasi TD dan naditiap jam selama 6 jam. Lalutiap 4 jam sampai pagi hari. 3. Periksa ACT/APTT tiap 4 jam setelahtindakan. 4. Perhatikantanda-tandaperdarahanditempattusukan. 5. Perhatikanpulsasinadi, khususnyasebelah distal tempattusukan. 6. Selesai tindakan dapat makan dan minum. PENYULIT YANG MUNGKIN TIMBUL
ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |149

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Perdarahan Diseksiarterikoronaria Emboli serebral / Tromboemboli Trombosisarterifemoralis Oklusiarteri.koronariaakut Infarkmiokardakut Aritmia Angina pektoristidakstabil Fistelarteriovenosa

10. Pseudoaneurisma 11. Infeksi 12. Kematian

CATATAN : OklusipembuluhdarahkoronermendadakselamaatausesudahtindakanIntervensikoronerperk utan (IKP) dapatterjadi 3-8% kasus. Oklusiakutbiasaterjadiakibatdisseksiarterikoronaria, pembentukan thrombus atauterjadinya hematoma intramural. Dengandigunakannya stenting koronerdanobat-obattambahansepertiticlopidin,

clopidogreldanpenyekat GP IIb/IIIa, dapatmenurunkankejadianoklusiakut. Kebanyakanpenderita yang telahmengalamitindakan IKP 6-12

segerabebaskeluhandanbilaselama bulantetapbebaskeluhanmakadapatdipertimbangkanperiode restenosis telahberlalu. Kejadian restenosis sangatbervariasiantara

8%-60%,

tergantungpadasifatlesidankeberhasilantindakan IKP. Penggunaan stent sangatmenurunkankejadian in-stent restenosis, restenosis.

namuntimbultantanganbaruyaituadanya

Kejadianinidapatditanggulangidenganpenyinaran, penggunaan cutting balloon dan paling terakhirdigunakannya drug-eluting stent denganobatantiproliferatifsepertisirolimusdan

paclitaxel. Dengan cara ini angka in-stent restenosis hanya berkisar 2-3% dalam 6 bulan pertama.

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |150

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

VALVULOPLASTI MITRAL DENGAN BALON (VMB)


TUJUAN Melebarkan katup mitral pada stenosis mitral

INDIKASI 1. Stenosis mitral sedang-berat yang simptomatik (NYHA II-IV) tanpa adanya trombus di atrium kiri dan atau regurgitasi mitral sedang-berat 2. Stenosis mitral sedang-berat yang tidak simptomatik tetapi disertai dengan adanya hipertensi pulmonal (50-60mmHg) tanpa adanya trombus di atrium kiri dan atau regurgitasi mitral sedang-berat 3. Stenosis mitral sedang-berat yang simptomatik (NYHA II-IV) yang tidak dapat menjalani tindakan operasi atau resiko tinggi untuk operasi 4. Stenosis mitral sedang-berat yang tidak simptomatik tetapi dengan riwayat fibrilasi atrium tanpa adanya trombus di atrium kiri dan atau regurgitasi mitral sedang-berat

PERSIAPAN 1. Persiapan penderita : a. Persetujuan tindakan medis b. Sesuai dengan persiapan penyadapan (kateterisasi) jantung yaity puasa sejak malamnya c. Obat-obat diminum sesuai rencana kecuali atas perintah dokter. 2. Persiapan alat : a. Alat-alat kateterisasi kanan dan kiri seperti biasa b. Alat-alattranseptal c. Alat-alatbalon Mansfield :Balon Mansfield diameter 7-8 mm, 12 mm dan 2 buah diameter 20 mm; Guide wire extra torque dengan soft atauVki tip 300 cm; Kateter bilumen (Cook atau Mansfield) d. Alat-alatbalonInoue : set balonInoue yang sesuai (balon, stylet, guide wire)

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |151

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

PELAKSANAAN 1. Dilakukan kateterisasi kanan seperti biasa 2. Diambil saturasi PA, wedge dan ventrikel kiri/aorta 3. Diukur tekanan-tekanan diruang-ruang jantung dihitung gradient transmitral 4. Dilakukan RA grafi, atau RV grafi, atau PA grafi atau Ventrikulografi 5. Dilakukan pungsi transeptal : balon dimasukkan transmitral dan dilebarkan sampai beda tekanan (gradien) <10 mmHg 6. Diukur tekanan-tekanan termasuk beda tekanan (gradient) transmitral 7. Dilakukan pemeriksaan oksimetri untuk menentukan adanya L-R shunt transeptal (PA, VCS-H, VCI sepertibiasa). 8. Dilakukan pemeriksaan ventrikulografi ulangan 9. Luka dirawat seperti biasa.

SARANA BAKU Laboratorium kateterisasi jantung

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |152

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

PROTOKOL KONVERSI LISTRIK


TUJUAN Untuk mengoptimalkan fungsi jantung penderita-penderita pasca bedah dan

Valvuloplasti Mitral dengan Balon (VMB), penderita stenosis mitral dengan irama fibrilasi/fluter atrium.

INDIKASI 1. Fibrilasi / fluter atrium dengandurasi> 48jam ataulebih 2. Fibrilasi / fluter atrium akutpadapenderita angina pectoris, IMA, edema paru,

hipotensidangagaljantung 3. Fibrilasi / flutter atrium kroniktanpaadanya thrombus pada atrium kiri 4. Takikardi atrial 5. Atrioventricular nodal reentrant tachycardia 6. Takikardi re-entry yang berhubungandengansindrom WPW 7. Takikardiventrikel

KONTRA INDIKASI 1. Irama sinus/takikardi 2. Jika terdapat bukti adanya trombus intrakardial. 3. Takikardi atrial multifokal atau junctional 4. Intoksikasi digitalis 5. Gangguan elektrolit berat

PELAKSANAAN 1. Pada hari tindakan : penderita dipuasakan dan dimintakan persetujuan tindakan serta diberikan Sulfas kinidin 200 mg 2 jam sebelum pelaksanaan tindakan. 2. Konversi dilakukan dengan cara : a. Pemasangan stand by I.V. line dengan dextrose 5% b. Pemberian premedikasi dengan Diazepam 5-10 mg IV (untuk amnesia)

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |153

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

c. Penderita-penderita dengan kawat elektroda di atrium : jika gambaranEKG lebih mengarah pada fluter atrial dicoba disedasi/premedikasi. d. Penderita-penderita tanpa kawat elektroda atau elektroda di ventrikel dilakukan konversi listrik dengan kejut defibrillator sinkron denganenergi 4-6 joule dengan elektroda (paddle) di sternum lateral atas danapeks. 3. Pasca tindakan: awasi nadi, pernafasan, kesadaran dan EKG sampai stabil 4. Digoksin mulai diberikan segera setelah sadar (bagi yang tadinya mendapatkan) atau dosis pemeliharaan diteruskan seperti biasanya. 5. Sulfas kinidin diberikan 150-200 tiap 6 jam (dosis kedua 6 jam setelah yang pertama) Dosis pemeliharaan selanjutnya diturunkan sampai dosis terkecil yang mampu mempertahankan irama dalam sinus. 6. Pemberian antikoagulan diteruskan jika diberikan. 7. Pemulangan penderita : a. Jikadosis Sulfas kinidinsudahstabilsebagaidosispemeliharaan b. Jikakonversidianggapgagal :gagalsejaksemuladantidakdapatdikonversidengan Sulfas kinidin. c. Jika kawat elektroda (di atrium atau ventrikel) sudah dicabut. overdrive penderita-penderita tak perlu

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |154

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

REHABILITASI
TUJUAN UMUM Memulihkan penderita sesegera mungkin pada kehidupan yang aktif dan produktif.

TUJUAN KHUSUS 1. Memulihkan penderita penyakit kardiovaskuler pada keadaan fisio-psiko-sosial dan vokasional secara optimal. 2. Mencegahprogresifitas proses aterosklerosisataumengupayakanregresipadapenderita PJK yang berisikotinggiuntuk PJK. 3. Menurunkan risiko kematian mendadak atau reinfark dan menghilangkan angina.

INDIKASI 1. Penderita pasca IMA, AP stabil, PJK tanpa keluhan (Silent Ischemia). Penderita dengan faktor risiko koroner tinggi seperti adanya hipertensi, dislipidemia, DM, obesitas. 2. Pasca CABG dan PTCA/PCI 3. Pasca bedah katup dan bedah korektif kelainan jantung bawaan. 4. Gagal jantung 5. Pasca stroke

KONTRA INDIKASI 1. AP tidak stabil 2. TDS >200 mmHg atau TDD >100 mmHg. 3. Penurunan TDS yang bermakna (20 mmHg atau lebih) dari tekanan darah harian rata-rata yang dapat dikaitkan dengan pengobatan. 4. AS sedang sampai berat 5. Penyakit sistemik akut atau demam 6. Aritmia atrial atauventrikuler yang tidakterkontrol 7. Takikardia yang tidakterkontrol 8. Gagal jantung kongestif yang tidak terkompensasi (kelas III-IV NYHA) 9. Blok AV derajat 3 tanpa pacu jantung
ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |155

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

10. Perikarditis atau miokarditis akut 11. Emboli yang baru 12. Tromboflebitis 13. EKG istirahat menunjukkan depresi ST lebih dari 3 mm 14. DM yang tidak terkontrol 15. Problem ortopedi yang tidakmengijinkanlatihan

PERSIAPAN 1. Penderita dirujuk oleh dokter yang merawat atau yang bertugas 2. Tidak ada kontraindikasi 3. Telah terjadwal untuk program rehabilitasi

PELAKSANAAN 1. Tim rehabilitasi telah mengevaluasi keadaan penderita sebelum memberikan program. 2. Lakukan stratifikasi risiko (risiko rendah, sedang atau tinggi) 3. Rehabilitasidilaksanakansesuaifase (I, II atau III). a. Pada fase I program rehabilitasi diberikan untuk mengatasi akibat negative tirah baring (deconditioning), baik oleh karena sakit atau karena tindakan pembedahan. Lamanyabervariasiantara 7-14 hari.

DipulangkansetelahmelaluiUjiLatihJantungdenganBeban (Predischarge Exercise Test) sasaranpenderitamampuberjalan 1,5 km. b. Padafase II (intervensi) program (progresifitas)

diberikanuntukmengatasiperkembanganpenyakitlebihjauh

dengandiberikanedukasi / reedukasiterhadapfaktorrisikokoroner, evaluasipsikososial (tipekepribadian), vokasional (adaptasiterhadappekerjaan yang sesuai) maupunseksual (marital). Diharapkandalam tempo 4 minggudan paling lama 8

minggupenderitatelahmampumenyelesaikan

program,

sasaranpenderitamampuberjalan>3 km dalam 30 menitdanmampubekerjakembali. c. Padafase III (Pemeliharaan) program

diberikandengantujuanmemeliharasekaligusmencegahprogresifitasmalahanmencoba proses regresi, denganmemberikanlatihanterpadu (fisik, mental danpengaturan diet) dalam tempo 6 bulandiharapkan proses regresitelahtimbul.
ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |156

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |157

Tindakan Baku PenyakitKardiovaskular

DAFTAR RUJUKAN
1. Braunwalds Heart Disease, A Textbook of Cardiovascular Medicine, 8thed; 2008; 12071317 2. Topolds Manual of Cardiovascular Medicine, 3rded; 2009; 228-239,756-759, 765-771 3. 2009 ACC/AHA Guidelines for The Management of Patients With ST-Elevation Myocardial Infarction, J. Am. Coll. Cardiol. 2009;54;2205-2241 4. 2008 ESC Guidelines for Management of Acute Myocardial Infraction In Patients Presenting With Persistent ST-segment Elevation, European Heart Journal 2008;29;29092945 5. ACC/AHA 2006 Guidelines for the Management of Patients With Valvular Heart Disease, J. Am. Coll. Cardiol. 2006;48;e1-e148

ProtapPelayananMedik Cardiac Centre RSWS Makassar |158

Você também pode gostar

  • Blanko Cuti
    Blanko Cuti
    Documento2 páginas
    Blanko Cuti
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • Undangan Posyandu Balita Dan Lansia-1
    Undangan Posyandu Balita Dan Lansia-1
    Documento3 páginas
    Undangan Posyandu Balita Dan Lansia-1
    dhika agustian
    Ainda não há avaliações
  • Permakades Kawasan
    Permakades Kawasan
    Documento23 páginas
    Permakades Kawasan
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • Form Resep Dokter
    Form Resep Dokter
    Documento2 páginas
    Form Resep Dokter
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran Laporan Aktualisasi
    Lampiran Laporan Aktualisasi
    Documento19 páginas
    Lampiran Laporan Aktualisasi
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Documento41 páginas
    Bab I-Iii
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • KUISIONER
    KUISIONER
    Documento1 página
    KUISIONER
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • 01 Sampul
    01 Sampul
    Documento4 páginas
    01 Sampul
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento2 páginas
    Daftar Pustaka
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • 02 - Protap & Program
    02 - Protap & Program
    Documento5 páginas
    02 - Protap & Program
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações
  • SAMPUL Skabies
    SAMPUL Skabies
    Documento4 páginas
    SAMPUL Skabies
    Dewi Nurul Sholichah
    Ainda não há avaliações