Você está na página 1de 6

1a .

Akhlak adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dari W.J.S Poerwodarminto dijelaskan bahwa moral adalah ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan. Moral secara terminologis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar salah, baik-buruk (Nata 2002) 1B. Perbedaan Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud: Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Quran dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.

1c. Akhlak terhadap orang lain a. b. c. d. e. f. g. h. i. memuliakan tamu tidak meninggikan suara memuliakan yang lebih tua memuliakan ulama memuliakan orang tua malu murah senyum bersikap lemah lembut ringan tangan(menolong tanpa pamrih), dsb.

3. Akhlak pada diri sendiri, sebagai hamba Allah, manusia diwajibkan untuk selalu bersikap tunduk dan patuh terhadap Allah Swt. Kepatuhan dan ketaatan bukan dipaksa melainkan datang dari kemauan hati, sesuai dangan dasar akal fikiran yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT dan Allah tidak menyukai suatu yang berlebih-lebihan. 4. Akhlak pada lingkungan dalam kajian al-Quran dan Sunnah Rasul bentuk aktualisasi akhlak terhadap lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu akhlak terhadap alam nyata dan akhlak terhadap alam ghaib.
Contoh etika Etika merupakan usaha dengan akal budinya untuk menyusunteori mengenai penyelenggaraan hidup yang baik. Etika dalam i s l a m a k a n m e l a h i r k a n k o n s e p i h s a n , y a i t u c a r a p a n d a n g d a n perilaku manusia dalam hubungan sosial hanya dan untuk mengabdipada Tuhan, buka ada pamrih di dalamnya.[ 4 9 : 1 1 ] H a i o r a n g - o r a n g y a n g b e r i m a n j a n g a n l a h s u a t u k a u m mengolok-olok kaum yang lain (karena) b o l e h j a d i m e r e k a ( y a n g diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan janganp u l a w a n i t a - w a n i t a ( m e n g o l o k - o l o k ) w a n i t a - w a n i t a l a i n ( k a r e n a ) b o l e h jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari

Moral Islam adalah tingkah laku seseorang yang munculsecara otomatis berdasarkan kepatuhan dan kepasrahan padap e s a n ( k e t e n t u a n ) A l l a h S W T . S e o r a n g M u s l i m y a n g b e r s i k a p demikian akan mengarahkan pandangan hidupnya pada spektrumyang luas, tidak berpandangan sempit ataupun eksklusif. Ia dapatmenerima realitas sosial yang beragam dan memupuk pergauland e n g a n b e r b a g a i k a l a n g a n t a n p a m e m b a t a s i d i r i d e n g a n s e k a t agama, kultur, dan fanatisme kelompok.

2a. kata sakinah mengandung makna tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan. Dengan demikian keluarga sakinah berarti keluarga yang semua anggotanya merasakan ketenangan, kedamaian, keamanan, ketenteraman, perlindungan, kebahagiaan, keberkahan, dan penghargaan. Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan kasih sayang yang menggebu kepada pasangan jenisnya. Mawaddah adalah perasaan cinta yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan jenisnya, atau muncul karena adanya sebab-sebab yang bercorak fisik. Seperti cinta yang

muncul karena kecantikan, ketampanan, kemolekan dan kemulusan fisik, tubuh yang seksi; atau muncul karena harta benda, kedudukan, pangkat, dan lain sebagainya. yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, juga rejeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, tanpa pamrih sebab. Bisa dikatakan rahmah adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang sudah berada di luar batas-batas sebab yang bercorak fisik.

2B. Sebelum hal itu terjadi sebaiknya Anda lakukan beberapa langkah menyelesaikan konflik dalam keluarga dengan cara ini. 1. Cari tahu akar penyebab masalah Ketahui dengan jelas apa sebenarnya yang menyebabkan masalah terjadinya konflik. Identifikasi masalah secara bersama, agar anggota keluarga mengetahui persis apa yang terjadi. Dengan demikian, jika akar permasalahan sudah diketahui, maka teknik penanganan akan mudah dilakukan. 2. Diskusikan cara penanganan masalah Jangan meninggalkan anggota keluarga ketika Anda duduk untuk mendiskusikan masalah ini. Setelah Anda dan keluarga paham betul apa yang sebenarnya terjadi, duduk bersama mendiskusikan langkah penanganan merupakan cara yang terbaik. Jika Anda memiliki usul, kemukakan di hadapan anggota keluarga lainnya. Hindari menangani masalah sendiri meskipun Anda mengetahui secara pasti bentuk persoalan. 3. Kompromi Seringkali solusi menjadi alot karena kurangnya dukungan dari semua pihak. Katakan setuju jika Anda meyakini dan sependapat dengan apa yang dikemukakan anggota keluarga lainnya. Selain itu, jangan ragu untuk menyampaikan ide jalan keluar. Di sini, anggota keluarga memiliki hak yang sama dalam menyampaikan pendapat. Jangan sampai Anda mendominasi diskusi.[mo/nty]

2c. perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri (dengan resmi); (2) perkawinan. AlQuran menggunakan kata ini untuk makna tersebut, di samping secara majazi diartikannya dengan "hubungan seks". Kata ini dalam berbagai bentuknya ditemukan sebanyak 23 kali di Al-Quran. Secara bahasa pada mulanya kata nikah digunakan dalam arti "berhimpun".

Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Allah) (QS Al-Dzariyat [51]: 49). Mahasuci Allah yang telah menciptakan semua pasangan, baik dari apa yang tumbuh di bumi, dan dari jenis mereka (manusia) maupun dari (makhluk-makhluk) yang tidak mereka ketahui (QS Ya Sin [36]: 36).

Keluarga merupakan bagian kesatuan terbawah yang melandasi tegaknya sebuah jamaah di dalam Islam. Keluarga-keluarga yang baik dan solid akan mengokohkan suatu jamaah, dan apabila keluarga-keluarga itu buruk dan rusak, akan bisa memperlemah kondisi jamaah dalam Islam secara keseluruhan.

Allah berfirman :

Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs.Ar-Ruum : 21)

3a. sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.[1] Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif.

3b. . QS. Al-Baqarah [2] : ayat 176

[2:176] Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran). QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 105 [3:105] Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
3c. Ketegangan ini antara lain disebabkan karena: (1) umat beragama sering kali bersikap

memonopoli kebenaran ajaran agamanya,sementara ajaran agama lain diberi label tidak benar atau salah.sikap seperti ini langsung atau tidak langsung dapat memicu umat beragama lain untuk mengadakan perang suci atau jihad dalam rangka mempertahankan agamanya; (2)umat beragama sering kali bersifat konservatif,merasa benar sendiri(dogmatis)sehingga tak ada ruang untuk melakukan dialog kritis dan bersikap toleran terhadap agama lain.Dua sikap keagamaan seperti

itu membawa implikasi adanya keberagaman yang tanpa peduli terhadap keberagaman orang lain.Sikap ini akan menyebabkan keretakan hubungan antar umat beragama. Kata toleransi berasal dari bahasa Latin tolerare yang berarti bertahan atau memikul.Toleran disini diartikan dengan saling memikul walaupun pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat kepada orang lain,walapun kedua belah pihak tidak sependapat.Dengan demikian toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda.
Landasan toleransi dan kebebasan beragama terdapat dalam Qs.Al-Baqarah ayat 256.Ayat tersebut menurut Quraish shihab adalah berkaitan dengan kebebasan memilih agama islam atau selainnya.seseorang yang dengan suka rela serta penuh kesadaran memilih satu agama,maka yang bersangkutan telah berkewajiban untuk melaksanakan ajaran agama tersebut secara sempurna.Menurut ajaran Islam,satu dari lima pokok tujuan beragama adalah pemeliharaan terhadap agama itu sendiri,yang antara lain menuntut peningkatan pemahaman umat terhadap ajaran agamanya serta membentengi mereka dari setiap usaha pencemaran dan pengeruhan kemurniannya.Manusia diberikan kebebasan oleh Allah untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya serta agama yang dianutnya.Tetapi kebebasan ini bukan berarti kebebasan memilih ajaran-ajaran agama pilihannya itu,mana yang cocok dilaksanakan mana yang tidak sesuai ditolaknya.

Kerukunan hidup umat beragama merupakan salah satu tujuan pembangunan bidang keagamaan di Indonesia.Gagasan ini muncul terutama dilatarbelakangi oleh meruncingnya hubungan antar umat beragama.Adapun sebab timbulnya ketegangan interen umat beragama, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah dapat bersumber dari berbagai aspek antara lain: 1. Sifat dari masing-masing agama,yang mengandung tugas dakwah atau misi 2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain 3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri,sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain 4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat 5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain,baik intern umat beragama,antara umat beragama,maupun antara umat beragama dengan pemerintah,dan 6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapa

Selanjutnya agar pembinaan kehidupan beragama tetap dalam kerangka pembinaan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,maka perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka menumbuhkan kesadaran beragama bagi setiap pemeluknya.Kesadaran beragama itu tidak hanya mewujud dalam kepekaan moral,melainkan juga dalam kepekaan sosial,sehingga dengan

demikian tidak membuat fanatisme dan eksklusifisme,melainkan menumbukan toleransi social dan sikap terbuka. 2. Negara menjamin kebebasan beragama dan bahkan berusaha membantu pengembangan kehidupan beragama dalam rangka pembangunan.Masing-masing umat beragama memeperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk menjalankan dan mengembangkan kehidupan agama mereka.

Você também pode gostar