Você está na página 1de 26

Patologi kebidanan

MALARIA DALAM KEHAMILAN

KELOMPOK VII

PENGERTIAN

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles dengan gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia, pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan ginjal

ETIOLOGI PLASMODIUM

Plasmodium vivax m. vivax Plasmodium falcifarum m. falsifarum, m. pernisiosa, m. black water fever Plasmodium malariae malaria kuartana Plasmodium ovale malaria ovale.
Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax merupakan jenis yang paling sering dijumpai, namun yang paling mematikan adalah jenis Plasmodium falciparum.

PATOLOGI
1.

2.
3.

Ciri khas demam malaria adalah periodisitasnya: Masa tunas intrinsik Masa Pre-paten, Masa tunas ekstrinsik

1. melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasit malaria. 2. Induksi yaitu jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia

GEJALA KLINIS

Demam yg mmiliki stadium khas


Stadium menggigil Puncak demam Stadium berkeringat

Splenomegali khas pada malaria menahun Anemia karena:

Penghancuran eritrosit Reduce survival time diseritropoesis

MANIFESTASI KLINIS

Malaria bisa mmberikan manifestasi dari ringan tanpa gejala sampai berat dengan komplikasi. Perbedaan manifestasi tersebut dipengaruhi oleh:

Kekebalan Beratnya infeksi Jenis dan strain Status gizi Obat Keadaan khusus genetik

PENEGAKKAN DIAGNOSA (M. RINGAN)

Anamnesis
Berasal dari daerah endemis Rwyat prjalanan ke daerah endemis 2 mgg terakhir Pernah mndptkan pengobatan malaria

Pemeriksaan fisik

Suhu > 37,5 C. Dapat ditemukan pembesaran limpa. Dapat ditemukan anemi. Gejala klasik malaria khas

DX MALARIA BERAT

Diagnosa berdasarkan gejala :


Gangguan kesadaran sampai koma (malaria serebral) Anemi berat (Hb < 5 g%, Ht < 15 %) Hipoglikemi (kadar gula darah < 40 mg%) Udem paru / ARDS Kolaps sirkulasi, syok, hipotensi (sistolik < 70 mmHg pada dewasa dan < 50 mmHg pada anak-anak), algid malaria dan septikemia. Gagal ginjal akut (ARF) Jaundice (bilirubin > 3 mg%) Kejang umum berulang ( > 3 kali/24 jam) Asidosis metabolic Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa. Perdarahan abnormal dan gangguan pembekuan darah. Hemoglobinuri Kelemahan yang sangat (severe prostration) Hiperparasitemi Hiperpireksi (suhu > 40 C)

DIAGNOSA LABORATORIUM

Pemeriksaan sediaan darah


Pewarnaan Giemsa pada sediaan apusan darah untuk melihat parasit. Pewarnaan Acridin Orange untuk melihat eritrosit yang terinfeksi. Pemeriksaan Fluoresensi Quantitative Buffy Coat (QBC). Tera radio immunologik (RIA) Tera immuno enzimatik (ELISA)

DIAGNOSIS MALARIA DALAM KEHAMILAN


Ditemukan parasit pada drh maternal dan darah placenta Gamb aran klinis pada wanita hamil

Non imun: ringan sapai berat Imun : tidak timbul gejala tdk dpt didiagnosa klinis

PENGARUHNYA PD JANIN
IUFD Abortus Prematur BBLR Malaria placenta Malaria kongenital

Kemoprofilaksis Malaria dalam Kehamilan


WHO merekomendasikan agar memberikan suatu dosis terapeutik anti malaria untuk semua wanita hamil di daerah endemik malaria pada kunjungan ANC yang pertama, kemudian diikuti kemoprofilaksis teratur. Pengobatan malaria di Indonesia menghendaki hanya memakai

klorokuin untuk kemoprofilaksis pada kehamilan.


Perlindungan dari gigitan nyamuk, kontak antara ibu dengan vektor dapat dicegah dengan: Memakai kelambu yang telah dicelup insektisida (misal: permethrin).

Pemakaian celana panjang dan kemeja lengan panjang.


Pemakaian penolak nyamuk (repellent). Pemakaian obat nyamuk (baik semprot, bakar dan obat nyamuk listrik) Pemakaian kawat nyamuk pada pintu-pintu dan jendela-jendela.

Penatalaksanaan umum
1. Perbaiki keadaan umum penderita (pemberian cairan dan perawatan umum). 2. Monitoring vital sign antara lain: keadaan umum, kesadaran, pernafasan, tekanan darah, suhu, dan nadi setiap 30 menit (selalu dicatat untuk mengetahui perkembangannya), kontraksi uterus dan bunyi jantung janin juga harus dipantau. 3. Jaga jalan nafas untuk menghindari terjadinya asfiksia, bila perlu beri oksigen. Pemberian antipiretik untuk mencegah hipertermi: 1. Parasetamol 10 mg/kgBB/kali, dan dapat dilakukan kompres. 2. Jika kejang, beri antikonvulsan: diazepam 5-10 mg iv (secara perlahan selama 2 menit) ulang 15 menit kemudian jika masih kejang; maksimum 100 mg/24 jam. Bila tidak tersedia diazepam, dapat dipakai fenobarbital 100 mg im/kali (dewasa) diberikan 2 kali sehari.

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN MALARIA

PENGKAJIAN DATA

Data Subjektif

NO.REGISTER : PENGKAJIAN OLEH: MRS TANGGAL: JAM : Umur Malaria pada ibu hamil tidak memandang umur. Semua umur ibu hamil dapat terjadi malaria Alamat Malaria lebih sering terjadi pada daerah endemic misalnya daerah Indonesia sebelah timur (NTT,papua,dll) Keluhan Utama Ibu mengeluh demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, sakit kepala,mual muntah dan nyeri pada tulang. Namun terkadang pada ibu multigravida tanpa ada gejala.

Riwayat Daerah Tempat Tinggal Ibu mengatakan di daerah tempat tinggalnya sering terjadi wabah penyakit malaria (daerah endemic) atau telah melakukan perjalanan ke daerah endemis 2 minggu terakhir Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga Riwayat penyakit malaria: malaria dapat terjadi pada ibu yang sudah pernah atau belum terkena malaria. Ibu pernah minum obat anti malaria. Di dalam kelurga ada yang pernah mengalami malaria 1 tahun. Riwayat Obstetri Yang Lalu Malaria dapat terjadi pada primigravida maupun multigravida. Namun pada primigravida malaria dapat terjadi lebih berat daripada multigravida Pola Aktivitas Malaria meneyebabkan ibu lebih lemah dan merasa letih (malaise) sehingga aktivitas ibu dalam melakukan tugas sehari-hari berkurang. Ibu lebih cenderung berbaring/istirahat Ibu pernah melakukan perjalanan ke daerah endemid selama 2 minggu terakhir

Pola Nutrisi Malaria menyebabkan kondisi ibu mual dan muntah sehingga nafsu makan ibu menurun. Status gizi ibu hamil mempengaruhi ringan beratnya malaria Pola Eliminasi Pada malaria, Ibu terkadang susah BAB sehingga perutnya kembung namun terkadang malah terjadi diare. Untuk BAK, pada malaria ibu lebih jarang BAK

PENGKAJIAN DATA

DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : ibu tampak Pucat Kesadaran : pada malaria ringan kesadaran: compos mentis namun pada malaria berat/dengan komplikasi kesadaran: koma Tanda vital Tekanan darah : Normal/sedikit turun (N:120/80 mmHg) Nadi : Cepat dan kuat (>100x/menit): takikardi Pernafasan : Pendek (< 20x/menit) Suhu : >38C BB : Mengalami penurunan dari BB semula ibu hamil

Pemeriksaan Fisik

Kepala dan leher Edema wajah : tidak ada, tampak pucat Mata : konjuctiva pucat Mulut : Bibir kering dan pucat Tonus Otot : Lemah Abdomen Adanya distensi Abdomen Adanya pembesaran limpa (splenomegali) Pada malaria yang berat/dengan komplikasi Adanya pembesaran Hepar (hepatomegali)

Pemeriksaan Penunjang

Menurut defenisi WHO, anemia pada kehamilan bila kadar haemoglobin (Hb) < 11 g/ dl Adanya peningkatan Natrium dan penurunan kalium Adanya peningkatan bilirubin serum (SGOT/SGPT) Adanya penurunan trombosit Pemeriksaan mikroskopik masih merupakan yang terpenting pada penyakit malaria karena selain dapat mengidentifikasi jenis plasmodium secara tepat sekaligus juga dapat menghitung jumlah parasit sehingga derajat parasitemi dapat diketahui.

Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk menentukan nilai ambang parasit dan mengetahui kepadatan parasit pada sediaan darah. Metode diagnostik yang lain adalah deteksi antigen HRP II dari parasit dengan metode Dipstick test, selain itu dapat pula dilakukan uji immunoserologis yang lain, seperti: Tera radio immunologik (RIA) Tera immuno enzimatik (ELISA) Adapun pemeriksaan genetika dan biomolekuler yang dapat dilakukan adalah dengan mendeteksi DNA parasit, dalam hal ini urutan nukleotida parasit yang spesifik, melalui pemeriksaan Reaksi Rantai Polimerase (PCR)

IDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH DAN KEBUTUHAN


Diagnosa: GPAPIAH, UK(Umur Kehamilan), Tunggal/gemelli, janin hidup/mati, Letak janin, keadaan ibu lemah dengan Malaria Ringan Masalah: Ibu khawatir dengan kondisinya dan janin Kebutuhan: Pasang infuse : untuk pemenuhan kebutuhan elektrolit Rujuk

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Janin: abortus, lahir mati, lahir premature, BBLR Ibu: anemia Berat, edema paru, malaria serebral, hipoglikemia, kematian

KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA Bidan perlu melakukan rujukan pada ibu hamil dengan malaria

PERENCANAAN
1.

2.

3.
4.

Jelaskan hasil pemeriksaan dan kondisi kesehatan ibu memerlukan perawatan untuk penanggulangan malaria Pasang infuse untuk memenuhi kebutuhan cairan elektrolit Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti malaria dan anti piretik Pantau Tanda Vital ibu selama dalam rujukan

PELAKSANAAN Pelaksanaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan yang efisien menyingkat waktu dan biaya serta menghasilkan mutu asuhan yang terjamin.

EVALUASI
Merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses asuhan kebidanan. Evaluasi menilai apakah asuhan yang telah diberikan sudak efektif atau tidak.

Você também pode gostar