Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Andreino Adythia Puse Kelompol: A4 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna utara No. 6 Jakarta Barat Email: adythiapause@ymail.com
Pendahuluan
Beberapa tahun terakhir ini, bisa di katakan bahwa, kasus nyeri sendi ataupun segala penyakit yang berhubungan dengan daerah persendian di daerah ekstremitas bawah, di kalangan usia tua makin banyak di temukan. Lebih dari pada itu, kadang penyakit ini hanya di anggap sebuah penyakit biasa yang mungkin hanya dengan di diamkan begitu saja akan sembuh dengan sendirinya ataupun hanya dengan digosokkan dengan minyak urut. Tetapi jika kita hanya membiarkannya begitu saja, kita tidak akan tahu, apakah penyakit ini akan bisa sembuh dengan sendirinya, atau kah bagaimana? Penting bagi kita mahasiswa kedokteran, untuk menanggulangi masalah tersebut. Untuk lebih jelasnya lagi, lewat jurnal ini, saya akan memberikan beberapa penjelasan yang menyangkut hal yang kita bahas kali ini yaitu tentang Ekstremitas Inferior. Seperti yang kita tahu, bagian ektremitas inferior mempunyai peran sangat penting bagi
1|Page
tubuh manusia. Karena bagian ekstremitas inferior merupakan penyokong berat badan, dan juga menjadi tumpuan yang stabil, baik pada saat kita berdiri, berjalan dan berlari. Pertama akan dibahas tentang anatomi tulang dan otot sebagai berikut.
Os Coxae
Illium, ischium, dan pubis membentuk os coxae. Tulang- tulang ini bertemu satu dengan yang lain di acetabulum. Os coxae bersendi dengan sacrumpada articulatio sacroiliaca dan membentuk dinding anterolateral pelvis; Os coxae juga saling bersendi di depan pada symphisis pubis.
Femur
Disebelah atas, femur bersendi dengan acetabulum untuk membentuk articulatio coxae dan dibawah dengan tibia dan pattela untuk membentuk articulatio genus.1 Ujung atas femur memiliki caput, collum, trochanter major, dan trochanter minor. Caput membentuk kira- kira dua pertiga dari bulatan dan bersendi dengan acetabulum os coxae untuk membentuk articulatio coxae. Collum yang menghubungkan caput dengan corpus, berjalan kebawah, belakang dan lateral, serta membentuk sudut kira- kira 1250 dengan sumbu panjang corpus femoris. Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada taut antara corpus dan collum. Corpus femoris permukaan anteriornya licin dan bulat. Ujung bawah femur mempunyai condyli medialis dan lateralis, yang dibagian pasterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Di atas condyli terdapat epycondylus lateralis dan medialis.1
Patella
Adalah tulang sesamoid yang terbesar (yaitu sebuah tulang yang berkembang didalam tendo dari m. Quadriceps femoris didepan articulatio genus). Berbentuk segitiga dengan apex terletak di inferior. Apex dihubungkan dengan tuberositas tibiae oleh
2|Page
ligamentum patellae. Facies posterior berssendi dengan condylus femoris. Patella terletak dalam posisi terbuka didepan articulatio genus dan dapat diraba dengan mudah melalui kulit.
Tibia
Merupakan tulang medial tungkai bawah yang besar dan berfungsi menyangga berat badan. Tibia bersendi diatas dengan condylus femoris dan caput fibulae, dibawah dengan talus dan ujung distal fibula. Pada ujung atas terdapat condyli lateralis dan medialis yang bersendi dengan condyli lateralis dan medialis femoris. Corpus tibia berbentuk segitiga pada potongan melintangnya, dan mempunyai tiga margines dan tiga facies. Ujung bawah tibia sedikit melebar dan pada aspek inferiornya terdapat permukaan sendi berbentuk pelana untuk os talus. Ujung bawah memenjang ke bawah dan medial untuk membentuk malleolus medialis. Facies latelaris dari malleolus medialis bersendi dengan talus. Pada facies lateral ujung bawah tibia terdapat lekukan yang lebar dan kasar untuk bersendi dengan fibula.1
Fibula
Adalah tulang lateral tungkai bawah yang langsing. Tulang ini tidak ikut berartikulasi pada articulatio genus, tetapi dibawah, tulang ini membentuk malleolus lateralis dari articulatio talocruralis. Tulang ini tidak berperan dalam menyalurkan berat badan, tetapi merupakan tempat melekat otot- otot.1
Ossa tarsalia
Terdiri atas os calcaneus yaitu tulang terbesar dari kaki dan membentuk tumit yang menonjol. Tulang ini keatas bersendi dengan talus dan didepan dengan os cuboideum. Yang kedua yaitu os talus bersendi diatas dengan tibia dan fibula, dibawah dengan os calcaneus, didepan dengan os naviculare. Lalu Os naviculare dapat dilihat dan dipalpasi pada pinggir medial kaki lebih kurang 1 inci didepan dan bawah malleolus medialis; serta memberikan tempat pelekatan untuk bagian utama tendo m. tibialis posterior. Kemudian os cuboideum,
3|Page
terdapat alur yang dalam pada aspek inferiornya sebagai tempat untuk tendo m. peroneus longus, dan tiga buah os cuneiforme, ketiga tulang kecil berbentuk baji ini bersendi di proximal dengan os naviculare dan di distal dengan ke tiga ossa metatarsalia yang pertama. Bentuk bajinya berperan penting dalam membentuk dan mempertahankan lengkung tranversal kaki.1
inferior; m. obturatorius internus; dan m. quadratus femoris. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan dalam bentuk tabel Tabel 1. Musculi di regio Glutea.1 Nama Otot M. gluteus Origo Permukaan Insertio Tractus Fungsi Ekstensi dan
4|Page
maximus
iliotibialis
dan rotasi
mengekstensikan articulatio genus. M. medius gluteus Permukaan luar illium Permukaa Abduksi
terangkat dari tanah. M. minimus gluteus Permukaan luar illium n trochanter femoris Permukaa Abduksi
terangkat dari tanah. M. fasciae latae tensor Crista iliaca Tractus iliotibialis Membantu m. gluteus maximus mengekstensikan articulatio genus M. piriformis Permukaan anterior sacrum atas Pinggir Rotasi
major femoris
5|Page
Pinggir
Rotasi
obturatoria
major femoris
M. gemmelus superior
Pinggir
Rotasi
major femoris
M. gemmelus inferior
Pinggir
Rotasi
major femoris
M. quadratus femoris
Tuberculu
Rotasi
M. iliacus
6|Page
Origo otot berbentuk kipas ini berasal dari fossa illiaca didalam abdomen, insertionya yaitu serabut- serabut berkonvergensi dan bergabung dengan tendo dari m. psoas untuk membentuk iliopsoas. Fungsinya m. iliopsoas melakukan fleksi tungkai atas terhadap batang badan pada articulatio coxae; atau tungkai atas difiksasi,otot ini melakukan fleksi batang badan terhadap tungkai atas; otot ini juga melakukan rotasi medial tungkai atas.
M. psoas
Merupakan otot panjang fusiformis yang berasal dari dalam abdomen dan turun ke tungkai atas.
M. pectineus
Origonya dari ramus superior ossis pubis sedangkan insertionya yaitu serabutserabut otot berjalan ke bawah,belakang dan lateral dan melekat pada ujung atas linea aspera tepat dibawah trochanter minor. Fungsinya fleksi dan abduksi tungkai atas pada articulatio coxae.
M. quadriceps femoris
Terdiri atas empat bagian yaitu m. rektus femoris, m. vaktus lateralis, m. vaktus medialis, dan m. vaktus intermedius. Otot-otot ini mempunyai tendo insertio bersama pada pinggir atas, lateral, dan medialpatella dan kemudian melalui ligamentum patellae, otototot ini berinsertio pada tuberositas tibiae.1
Berikut macam- macam otot- otot ruang fascia anterior tungkai bawah yang di sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini Tabel 2. Otot- otot Ruang Fascia Anterior Tungkai Bawah1 Nama otot m. anterior tibialis Origo Facies Insertio Cuneiforme Fungsi Ekstensi kaki sendi kaki; pada
lateralis corpus tibia mediale dan basis os pada dan interossea membrana metatarsale pergelangan inversi kaki
medialis kaki M. extensor digitorum longus anterior fibula Facies Ekspansi Ekstensi jarikaki; pada ekstensi sendi
pergelangan kaki M. peroneus tertius anterior fibula Facies Basis os kaki ekstensi jari pada sendi kaki; pada
corpus metatarsale V
tarsotranversus M. extensor hallucis longus anterior fibula Facies Basis ekstensi jari pada sendi kaki; pada
8|Page
tarsotranversus M. extensor digitorum brevis Calcaneum tendo Oleh empat ke phalanx Ekstensi jari
ekstensor
M. peroneus brevis
Origonya dua pertiga bagian bawah facies lateralis fibula. Insertionya tendo berjalan ke bawah di belakang malleolus lateralis dan difiksasi pada tempatnya oleh retinaculum musculorum peroneorum superius. Kemudian tendo berjalan ke depan pada permukaan lateral calcaneus dibawah tuberculum peroneorum. Disini tendo difiksasi pada tempatnya oleh retinaculum muscolorum peroneorum inferius. Setelah mencapai aspek
9|Page
lateral cuboideum, tendo ini melengkung di sepanjang margo lateralis dan masuk ke sebuah alur pada aspek inferiornya. Tendo ini berinsertio pada os cunieforme mediale dan basis os metatarsale V. Fungsinya plantar fleksi kaki pada articulatio talocrularis dan enversi kaki pada articulatio subtalaris dan articulatio tarso transversus. Otot ini berperan penting dalam merpertahankan arcus longitudinalis lateralis kaki.1
Lapisan pertama
M. abductor hallucis M. fleksor digitorum brevis M. abductor digiti minimi
Lapisan keempat
Mm. interossei Tendo m. peroneus longus Tendo m. tibialis posterior
Lapisan kedua
M. quadratus plantae Mm.lumbricales Tendo m. fleksor digitorium longus Tendo m. fleksor hallucis longus
Lapisan ketiga
M. fleksor hallucis brevis M. adductor hallucis
10 | P a g e
Selanjutnya kita akan membahas tulang dan otot dari sudut pandang histologi dan juga bagaimana mekanisme terjadinya relaksasi dan kontraksi otot.
Jaringan Tulang
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, tulang merupakan unsur pokok kerangka orang dewasa dan juga mempunyai jaringan yang menyangga struktur berdaging yang melindungi organ-organ vital seperti yang terdapat dalam tulang tengkorang dan rongga dada, dan menampung sumsum tulang, tempat sel darah di bentuk. 2 Tulang juga mempunyai fungsi sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain yang dapat dilepaskan atau disimpan dengan cara terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting ini di dalam cairan tubuh. Selain itu, tulang membentuk suatu sistem pengungkit yang melipatgandakan kekuatan yang dibangkitkan selama otot rangka berkontraksi dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh, yang mana jaringan bermineral ini memberi fungsi mekanik dan metabolik kepada kerangka. Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antatsel berkapur, yaitu matriks tulang, dan 3 jenis sel: osteosit (Yun. Osteon tulang,+kytos, sel), yang terdapat di rongga-rongga (lakuna) di dalam matriks; osteoblas(osteon+Yun. Blastos, benih), yang menyintesis unsur organik matriks, dan osteoklas (osteon + Yun klastos, pecah), yang merupakan sel raksasa multi nuklear yang terlibat dalam resorpsi dan remodelling jaringan tulang. Permukaan dalam dan luar semua tulang dilapisi lapisa-lapisan jaringan yang mengandung sel-sel osteogenikenndosteum pada permukaan dalam dan periosteum pada permukaan luar. Karena keras, tulang sukar di potong dengan mikrotom, dan diperlukan teknik khusus untuk mempelajarinya. Salah satu tehnik umum yang memungkinkan pengamatan terhadap sel-sel dan matriks organiknya di dasarkan pada dekalsifikasi tulang yang di awetkan dengan bahan fiksasi standar.
11 | P a g e
Sel Tulang
12 | P a g e
Proses ini di akhiri dengan pengendapan garam-garam kalsium ke dalam matriks yang baru di bentuk.
Osteosit
Osteosit yang berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di antara lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit di dalam lakuna. Kanalikuli matriks silindris yang tipis, mengandung tonjolan-tonjolan sitoplasma osteosit. Tonjolan dari sel-sel yang berdekatan saling berkontak melalui taut rekah (gap junction) dan molekul-molekul berjalan melalui struktur ini dari sel ke sel. Bila di bandingkan dengan osteoblas, osteosit yang gepeng dan berbentuk-kenari tersebut memiliki sedikit retikulum endoplsma kasar dan kompleks Golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya di ikuti resorpsi matriks tersebut.
Osteoklas
Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar mengandung 5 samapi 50 inti. Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas tedapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang di kenal sebagai lakuna Howship. Pada osteoklas yang aktif, matriks tulang yang menghadappermukaan terlipat secara tak teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan membentuk batas bergelombang. Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona
sitoplasma yang tidak mengandung organel, namun kaya akan filamen aktin, yang merupakan tempat adhesi osteoklas matriks tulang yang akan menciptakan lingkungan mikro tempat terjadinya rsorpsi tulang.
Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang telah berdiferensisi dan mengandung protein kontraktil. Struktur biologis protein ini membangkitkan tenaga yang di perlukan untuk kontraksi sel yang menghasilkan gerakan di organ tertentu dan tubuh secara keseluruhan. Kebanyakan sel otot berasal dari mesoderm, dan sel-sel ini terutama mengalami proses diferensiasi melalui proses pemanjangan secara berangsur, sekaligus sintesis protein
13 | P a g e
miofibril. Ada tiga jenis jaringan otot pada manusia, dapat di bedakan melalui ciri morfologi dan fungsional, dan setiap jenis setiap jenis jaringan otot memilikistruktur yang di sesuaikan dengan fungsi fisiologisnya. Otot rangka terdiri atas berkas-berkas sel multinuklear dan silindris yang sangat panjang, yang memiliki garis-gari melintang. Kontraksi yang di hasilkan cepat, kuat, dan biasanya di pengaruhi kehendak. Kontraksi ini di sebabkan oleh interaksi antara filamen aktin tipis dan filamen miosin tebal, dengan konfigurasi molekul yang memungkinkan kedua filamen tersebut saling tumpang tindih. Tenaga yang diperlukan untuk menggeser dibangkitkan oleh interaksi lemah di jembatan-jembatan yang mengikat aktin dan miosin.
14 | P a g e
15 | P a g e
Selain itu, ada beberapa enzim yang berpengaruh pada mekanisme kerja otot rangka. Di otot lurik, terdapat dua protein lain yang jumlahnya sedikit, tetapi memiliki fungsi yang penting. Tropomiosin adalah suatu molekul fibrosa yang terdiri dari dua rantai, alfa dan beta, yang melekat pada F-aktin di alur antara filamen-filamennya. Tropomiosin terdapat di semua semua otot dan struktur mirip-otot. Kompleks tropomin bersifat unik bagi otot lurik dan terdiri dari 3 polipeptida. Tropomin T (TpT) mengikat tropomiosin dan dua komponen troponin lainnya. Perlu kita tahu, kontraksi semua otot terjadi melalui mekanisme umum yang di jelaskan sebelumnya. Otot dari organisme yang berbeda dan dari sel dan jaringan yang berbeda dalam organisme yang sama dan memiki mekanisme molecular yang berbeda dalam mengatur kontraksi dan relaksasinya. Pada semua system, Ca+ berperan kunci dalam regulasinya. Dalam keadaan istirahat, Ca+ di pompa kedalam retikulum sarkoplasma melalui suatu transport aktif yang di sebut Ca2+ ATPase, yang memicu relaksasi. Reticulum sarkoplasma sendiri adalah suatu jalinan kantung-kantung bermembran yang halus, yang di dalamnya, Ca2+ terikat pada pengkiat-Ca2+ spesifik yang di sebut kalsekuestrin.n sarkomer di kelilingi oleh suatu membran yang dapat tereksitasi dan terdiri dari kanal-kanal melintang yang berkaitan erat dengan retikulum sarkoplasma. Seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, otot merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena dengan adanya otot, segala pergerakan bisa terjadi, dan itu semua berjalan dengan adanya beberapa enzim yang bekerja dalam kontraksi dan relaksasinya dengan di bantu juga dengan persyarafan. Tetapi perlu di perhatikan, apabila otot tidak di gunakan ataupun jarang di gunakan, kandungan aktin dan miosinnya akan berkurang, serat-seratnya menjadi lebih kecil, dan dengan demikian otot tersebut berkurang massanya (atrofi) dan menjadi lebih lemah. Atrofi terjadi melalui dua cara. Disuse atrophy terjadi ketika suatu otot tidak digunakan dalam waktu lama walaupun persyarafannya utuh, seperti ketika seseorang harus menggunakan gips atau berbaring dalam jangka waktu lama. Atrofi denervasi terjadi setelah pasokan syaraf ke suatu otot terputus. 4 Apabila otot di rangsang secara listrik sampai persyarafan dapat di pulihkan, seperti pada regenerasi saraf perifer yang terputus, atrofi dapat di hilangkan tetapi tidak dapat di cegah seluruhnya. Aktivitas kontraktil itu sendiri jelas berperan penting dalam mencegah
17 | P a g e
atrofi;namun faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami yang di keluarkan melalui ujung-ujung saraf yang aktif, yang mungkin terkemas bersama dengan Ach, tampaknya berperan dalam integritas dan pertumbuhan jaringan otot. Apabila suatu otot mengalami suatu kerusakan, dapat terjadi perbaikan secara terbatas, walaupun sel-sel otot tidak dapat membelah diri secara mitosis untuk menggantikan sel-sel yang hilang. Di dekat permukaan otot terdapat populasi kecil sel- sel yang tidak berdiferensiasi yaitu mioblas. Sewaktu sebuah serat otot rusak, sekelompok mioblas melakukan fusi untuk mengganti otot tersebut dengan membentuk sebuah sel besar berinti banyak yang segera mulai mensintesis dan menyusun perangkat intrasel khas untuk otot. Pada cedera luas, mekanisme yang terbatas ini tidak cukup untuk mengganti semua serat yang hilang. Dalam hal ini, serat- serat yang tersisa sering mengalami hipertrofi sebagai kompensasinya.4 Seiring dengan pertambahan usia individu, terjadi penurunan massa otot rangka secara lambat tetapi kontinu disertai penurunan kekuatan otot. Penurunan ini disebabkan oleh perubahan- perubahan yang berkaitan dengan penuaan.
Kesimpulan
Setiap gerakan di dalam setiap tubuh manusia, terjadi karena adanya otot dan tulang, dan setiap pergerakannya, baik itu relaksasi dan kontraksi, semua di pengaruhi enzim-enzim yang ada. Tetapi apabila sebuah otot jarang di gunakan, maka akan terjadi sebuah atrofi otot, yang mana otot akan hilang massanya dan akan mengecil, dan juga kehilangan fungsi geraknya. Daftar Pustaka 1. Snell R S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta. EGC. 2006; hal 553-618. 2. Junqueira Luis Carlos. Histologi dasar: teks dan atlas. Alih bahasa , Jan Tambayong; editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Edisi 10. Jakarta. EGC. 2007, hal 135-200. 3. Murray R K, Granner D K, Rodwell V W. Biokimia harper. Editor bahasa Indonesia, Nanda W. Edisi 27. Jakarta: EGC. 2009; hal 582-603.
18 | P a g e
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Editor edisi bahasa Indonesia, Santoso Beatricia I. Edisi 2. Jakarta. EGC; 2001, hal 237. 5. Atlas Histologi. Jakarta. Ukrida.2011; hal 21;23-25.
19 | P a g e