Você está na página 1de 3

Sumber : Statistik Indonesia http://www.datastatistik-indonesia.

com/content/view/313/313/

ANGKA KELAHIRAN UMUR Definisi Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun. Kegunaan ASFR merupakan indikator kelahiran yang memperhitungkan perbedaan fertilitas dari perempuan yang terpapar untuk melahirkan yaitu perempuan usia subur dengan memperhatikan karakteristik kelompok umurnya. Secara alamiah potensi (fekunditas) perempuan untuk melahirkan berbeda menurut umur, dan menjadi steril setelah menopause atau usia 49 tahun. Secara sosial ada kecenderungan bahwa saat ini perempuan ingin membatasi jumlah anak setelah umur 35 tahun. Pengetahuan mengenai ASFR akan berguna untuk pelaksanaan program KB dan peningkatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak. Indikator ASFR merupakan data dasar untuk mengembangkan proyeksi penduduk, untuk mengetahui jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dimasa yang akan datang. Hasil proyeksi penduduk merupakan basis data untuk perencanaan pembangunan manusia di tahun-tahun mendatang. Cara Menghitung Membagi jumlah kelahiran yang terjadi pada perempuan pada kelompok umur tertentu (i), dengan jumlah perempuan kelompok umur tersebut kemudian dikalikan dengan konstanta k (1000). Rumus

dimana ASFRi = Age Specific Fertility Rate untuk perempuan pada kelompok umur i, i = 1 untuk umur 15-19 tahun, yakni: i = 2 untuk umur 20-24 tahun, i = 3 untuk umur 25-29 tahun, i = 4 untuk umur 30-34 tahun, i = 5 untuk umur 35-9 tahun, i = 6 untuk umur 40-44 tahun, i = 7 untuk umur 45-49 tahun. Bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i. Pif = Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i. Data yang Diperlukan

Untuk dapat melakukan perhitungan ASFR, data yang diperlukan adalah data tentang banyaknya bayi yang lahir dari ibu menurut umur tertentu misalnya Ibu usia 20-24 tahun pada suatu daerah dan suatu tahun tertentu dan banyaknya Ibu pada umur terse but (2024 tahun) pada daerah dan tahun yang sama. Sumber Data Perhitungan Secara Langsung (direct method) Selama ini perhitungan secara langsung untuk ASFR dilakukan dengan menggunakan data riwayat kelahiran yang dikumpulkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). SDKI yang terakhir dilaksanakan tahun 2002/3. Sayangnya, jumlah sampel SDKI tidak memungkinkan kita menghitung ASFR untuk tingkat kabupaten/kota. Sehingga ASFR di tingkat kabupaten atau kota dihitung secara tidak langsung dari Susenas yang dilaksanakan tiap-tiap tahun. Perhitungan tidak langsung (indirect method) Selama ini hasil perhitungan ASFR dan TFR yang dipublikasikan secara luas oleh BPS adalah hasil perhitungan secara tidak langsung yang dilakukan dari data Sensus Penduduk dengan menggunakan program EastWestPop berdasarkan metode anak kandung atau anak-anak yang tercatat dari daftar anggota rumah tangga. Selain itu, ASFR juga dapat diperkirakan dari data Susenas pada pertanyaan 3 dalam kuesioner pokok pada Seksi II Keterangan Rumahtangga. Jumlah kelahiran hidup dan ASFR dapat diestimasi menggunakan piranti lunak mortpack-lite. Untuk memperoleh data ASFR dan jumlah kelahiran yang akurat, diperlukan penggabungan informasi dari beberapa Susenas yang digabung dan hasilnya dirata-ratakan. Catatan: Dalam Web ini telah tersedia data ASFR menurut Kabupaten dan Kota yang dihitung dari data Susenas 2003 dan 2004. Contoh Pada Tabel 1 disajikan contoh perhitungan Angka Kelahiran Menurut Umur (ASFR) untuk Indonesia berdasarkan data Susenas 1999 dan 2004. Tabel 1. Jumlah Perempuan, Jumlah Kelahiran, dan Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (ASFR), Indonesia, Susenas 1999 dan 2004. Kelompok Jumlah perempuan* Jumlah Angka Kelahiran Umur (2) kelahiran* Menurut Umur (ASFR) (1) (3) (4) = [(3) : (2)] x 1000 15-19 9.794.093 381.970 39 20-24 10.110.367 1.364.900 135 25-29 9.601.442 1.324.999 138 30-34 9.132.513 913.251 100 35-39 8.587.142 352.073 41 40-44 7.459.538 89.514 12 45-49 5.870.372 29.352 5 * )Angka ini merupakan angka rata-rata untuk tahun 1999 dan 2004.

Intepretasi Dari Tabel 1 terlihat bahwa pola ASFR mengikuti huruf U terbalik, rendah pada kelompok umur 15-19 tahun dan umur 40-49 tahun, dan tinggi pada perempuan kelompok umur 20-34 tahun, dengan puncaknya pada perempuan kelompok umur 25-29 tahun, yaitu sebesar 138. Hal ini berarti dari 1000 perempuan yang berusia antara 25-29 tahun terdapat 138 kelahiran hidup pada tahun 1999 dan 2004. Puncak ASFR yang terletak pada kelompok umur 25-29 tahun dapat mengindikasikan bahwa kelahiran pada tahun 1999 dan 2004 paling banyak dikontribusi oleh perempuan pada kelompok umur 25-29 tahun. Hal ini juga dapat berarti bahwa anjuran pemerintah untuk "tidak melahirkan pada usia yang terlalu muda" sudah mencapai sasaran secara nasional. Fenomena ini bisa juga dikaitkan lebih jauh dengan suksesnya program wajib belajar sembilan tahun yang menyebabkan semakin banyaknya perempuan muda yang bersekolah lebih tinggi, dan semakin terbukanya kesempatan bagi perempuan di pasar kerja. Pada akhirnya, hal ini akan membuat banyak perempuan menunda untuk menikah dan melahirkan karena pada umumnya mereka yang menikah dan melahirkan pada usia muda secara fisik dan emosional sebetulnya belum matang. Keterbatasan Sering terjadi kesalahan pelaporan umur Ibu, maupun jumlah anak lahir hidup. Umumnya terjadi kekurangan pelaporan pada bayi-bayi yang lahir hidup kemudian meninggal pada waktu masih bayi. Ini umumnya terjadi di kalangan perempuan yang berpendidikan rendah dan tinggal di wilayah perdesaan. Hal ini dapat mengurangi tingkat akurasi estimasi ASFR.

Você também pode gostar