Você está na página 1de 10

Riya ialah memperlihatkan amalan kebajikan, upaya dilihat dan di puji orang amalan itu.

Amalan semacam ini akan merugikan orang lain . Dengan kata lain ialah mengerjakan sesuatu amalan yang tidak ikhlas yakni karena sesuatu yang lain dari Allah SWT.

Riya dalam beribadat merupakan penyakit jiwa yang sangat berbahaya, yang sedang dihadapi oleh kebanyakan umat manusia(masyarakat)

Riya itu tegaknya atas lima hal:

1. Orang Riya yaitu seeorang pelaku ibadat yang memperlihatkan amalan kebajikannya

2. Orang-orang yang memperlihatkan amalan kepada orang lain

3. Amalan-amalan yang di keriyaaan itu

4. Maksud yang dimaksudkan dari keriyaan itu

5. Hasad melaksanakan amalan

Orang-orang Riya itu terbagi atas:

1. Orang Riya dalam soal kepercayaan, mereka memperlihatkan yang benar, yang dipegangi umat islam, padahal tekad batin mereka tidaklah sedemikian. Mereka berbuat demikian karena mengharap atau takut kepada umat islam itu. Orang ini dengan tidak ragu-ragu ditetapkan kekalnya dalam neraka dan merekalah yang dinamai munafiq haqiqi(munafiq tulen). Contoh di zaman sekarang: masyarakat sekarang ini banyak yang tidak percaya kepada sesuatu penetapan nabi Muhammad Saw tetapi karena takut kepada mayarakat lainnya yang beriman, ia mengaku percaya juga

3. Orang riya dalam niat Dikatakan riya dalam niat adalah apabila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan, hatinya merasa bangga dan mengharap pujian, sanjungan dan penghargaan terhadap orang lain, bukan ikhlas karena Allah SWT. Dengan demikian, hal ini berarti bahwa sejak awal perbuatan, bahkan sebelum melakukan perbuatan tersebut sudah didasari riya.

4. Orang riya dalam perbuatan, maksud riya dalam perbuatan adalah bahwa riya dilakukan ketika seseorang sedang melakukan perbuatan, baik ibadah maupun pekerjaan bersifat keduniaan bila di dasari dengan niat riya tidak ikhlas karena Allah, mengharap pujian dan sanjungan orang dari orang lain, maka tidak akan mendapatkan nilai atau manfaat bagi dirinya maupun masyarakat, bahkan bagi agama dan negara.

Penjelasan di atas memberi kesimpulan bahwa riya sangat berbahaya jika dimiliki seseorang. Apa saja bahaya riya? Bahayabahaya dalam riya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dilakukan menjadi mubazir (sia-sia) meskipun pengorbanannya cukup banyak (waktu, tenaga, pikiran, dan harga). Sebab tujuan ia melakukan sesuatu hanya mengharap pujian dari orang lain bukan karena Allah. 2. Jiwa keimanan, keislamian, ketakwaannya menjadi rusak akibat sifat dan tindakan yang selalu berpura-pura dan tidak ada kesungguhan dalam hati. 3. Tidak memiliki rasa percaya diri atas kemampuannya, akibatnya hidupnya mengalami ketergantungan pada orang lain. 4. Hidupnya tidak memperoleh ketenangan dan ketentraman, sebab pikirannya kacau dan selalu binggung, lebih-lebih jika melihat orang lain memperoleh kenikmatan. 5.Termasuk orang yang mendustakan agama dan kelak akan masuk ke dalam neraka.

Adapun beberapa kiat untuk menghilangkan penyakit riya, menurut Imam Ghozali adalah : 1. Menghilangkan sebab-sebab riya, seperti kenikmatan terhadap pujian orang lain, menghindari pahitnya ejekan dan anusias dengan apa-apa yang ada pada manusia, sebagaimana hadits Rasulullah saw dari Abu Musa berkata,Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw dan mengatakan,Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang orang yang berperang dengan gagah berani, orang yang berperang karena fantisme dan orang yang berperang karena riya maka mana yang termasuk dijalan Allah? Maka beliau saw bersabda,Siapa yang berperang demi meninggikan kalimat Allah maka dia lah yang berada dijalan Allah. (HR. Bukhori) 2. Membiasakan diri untuk menyembunyikan berbagai ibadah yang dilakukannya hingga hatinya merasa nyaman dengan pengamatan Allah swt terhadap berbagai ibadahnya itu. 3. Berusaha juga untuk melawan berbagai bisikan setan untuk berbuat riya pada saat mengerjakan suatu ibadah.

Você também pode gostar