Você está na página 1de 16

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN An. J DENGAN DEMAM TYFOID DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD Dr.

MURJANI SAMPIT

Nama An. JAlamat Jl. TidarUsia 13 tahunTTLDesa Bawan, 5 Juli 1996Suku Dayak Jenis kelamin Laki-lakiAgama Kristen Tanggal pemeriksaan 27 Juli 2009 Pemberi informasi Orang tua klien Diagnosa masuk Demam Thyfoid Identitas penanggung jawabNama Ny. L Alamat Jl. TidarUsia Ny. L Jenis kelamin Perempuan AgamaKristenHubungan dengan klien Orang tua kandung Pekerjaan Guru TK 1. Keluhan utama Panas, pusing, nafsu makan kurang 2. Riwayat penyakit sekarang a. Keluhan yang pertama kali dirasakan Sejak hari kamis lalu klien mengeluhkan badannya panas, pusing, dan sempat muntah 1 kali di rumah. b. Sifat keluhan Tiba-tiba (akut) c. Perjalanan penyakit sejak timbul keluhan sampai masuk RS Sejak hari kamis, 23 Juli 2009 badan klien panas disertai pusing dan muntah 1 kali di rumah. Klien dibawa berobat kepada Perawat/Mantri dan diberikan Paracetamol dan Dexamethason. Setelah 2 hari demam turun. Kemudian pada hari Sabtu, 26 Juli 2009 kembali demam, oleh keluarga dibawa berobat ke RSUD dr. Murjani dan disarankan rawat inap di ruang Anak. klien masuk ruangan pada pukul 12.00 WIB 3. Riwayat masa lalu a. Kehamilan ibu Ibu mengandung selama 9 bulan dan selama hamil rutin kontrol ke Puskesmas, Dokter maupun Bidan praktek. Ibu mendapatkan immunisasi TT sebanyak 3 kali. Selama hamil ibu mengatakan tidak ada masalah maupun komplikasi yang dialami. b. Persalinan dan melahirkan Ibu melahirkan klien secara normal, tidak ada kelainan. Klien dilahirkan di rumah pada tanggal 5 Juli 1996 dibantu oleh bidan. Orang tua menerima kelahiran klien dengan rasa syukur. Selama proses persalinan tidak ada masalah. c. Kelahiran BBL : 2,5 Kg, PB : Ibu klien lupa. Klien langsung menangis segera setelah lahir. d. Penyakit/operasi atau cedera sebelumnya Tidak pernah e. Alergi Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan tertentu f. Obat-obatan Menurut orang tua jika sakit klien dibawa berobat kepada Perawat/Mantri dan obat yang biasa diberikan adalah Paracetamol sebagai penurun panas.

g. Imunisasi Imunisasi yang didapatkan lengkap yaitu BCG 1 kali, Hepatitis 2 kali, DPT 4 kali, Polio 4 kali dan Campak 1 kali. h. Pertumbuhan dan perkembangan 1) Kemandirian dalam bergaul Klien sering bergaul dengan teman sebaya. Biasanya bermain sepeda. 2) Motorik halus Klien dapat menggambar dan menulis dengan rapi 3) Motorik kasar Klien dapat berlari dan mengangkat barang dengan tanggannya dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari. 4) Bahasa dan komunikasi Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas. Bahasan sehari-hari adalah bahasa Indonesia, bahasa Banjar dan bahasa Dayak. 5) Pola bermain Klien biasa berkumpul dengan teman sebaya untuk bersepeda keliling kompleks 4. Riwayat keluarga Menurut orang tua, tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Asma maupun penyakit menular seperti TB Paru, Hepatitis dalam keluarga. Klien merupakan anak pertama yang sangat diharapkan oleh orang tuanya. Kedua orang tua mengaku sangat menyayangi klien. 5. Tinjauan sistem a. Keadaan umum Lemah, kesadaran composmentis b. Tanda vital Suhu : 37,8 0C. Tanggal 27 Juli 2009 jam 08.00 Suhu 38,8 0C. Nadi : 96 x/m Tekanan darah : 110/80 mmHg Respirasi : 24 x/m c. Integumen Kebersihan kulit cukup, turgor kulit baik, kembali dalam waktu 2 detik. Tubuh teraba hangat. Tidak terdapat lesi. d. Kepala Kebersihan cukup. Tak ada lesi atau benjolan. Distribusi rambut merata. e. Mata dan sistem penglihatan Konjungtiva anemis. Penglihatan baik. pupil dapat bereaksi terhadap cahaya. f. Hidung dan sistem penghiduan Klien bernapas melalui hidung. Tidak sesak napas. Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan maupun pernapasan cuping hidung. g. Telinga dan sistem pendengaran Klien dapat mendengar dengan baik. telinga terlihat bersih. Serumen tidak tampak. Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran. h. Mulut dan wicara Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, klien dapat berbicara dengan jelas. Lidah tampak kotor dan berbatas tegas. i. Tenggorokan Tidak ada nyeri telan. Tidak tampak pembesaran tonsil. j. Leher

6.

7.

8.

9.

Tidak kaku kuduk. Tak ada pembesaran kelenjar tyroid. k. Dada Tidak nyeri dada. Pengembangan dada simetris kiri dan kanan. l. Sistem pernapasan Klien bernapas melalui hidung. Tidak sedang mendapatkan terapi oksigen. m. Sistem kardiovaskuler Bunyi jantung normal. Tak ada pembesaran vena jugularis. Nadi karotis teraba. n. Sistem pencernaan Klien mengatakan lidahnya terasa pahit, perutnya kembung dan tak ada selera makan o. Sistem perkemihan Klien tidak sedang terpasang kateter, tak ada nyeri saat BAK. p. Sistem muskuloskeletal Klien dapat menggerakkan anggota badan dengan bebas. Tak ada kekakuan. q. Ekstrimitas Terpasang infus Ring AS 20 tetes/m pada tangan kanan. Tak ada kelainan pada ekstrimitas. Klien mengatakan Saya disuruh istirahat total r. Sistem persyarafan Kesadaran comfosmentis, tak ada kelumpuhan. Tidak kaku kuduk s. Sistem endokrin Tak ada tremor maupun pembesaran kelenjar tyroid. Proporsi badan terlihat sesuai dengan tinggi badan. Riwayat nutrisi Klien mengatakan tidak ada nafsu makan sebab lidahnya terasa pahit dan perutnya kembung. BB sebelum sakit 45 Kg. TB 150 cm. Perhitungan BB ideal : TB 100 x 0,9, jadi 150 100 x 0,9 = 45 Kg. Riwayat sosial Klien mau berhubungan sosial dengan orang lain. Klien merupakan anak pertama dan tinggal bersama dengan adik dan kedua orang tuanya. Hubungan dengan teman sebaya baik. orang tua memiliki strata ekonomi memadai. Terapi yang sedang diberikan - Ceftriaxon 1 gram/12 jam (IV) - Antrain 500 mg/8 jam (IV) - Infus Ring AS 20 tetes/menit Pemeriksaan penunjang

Sampit, 23 Juli 2009 Mahasiswa, RAHAYU TRIWIDIASTUTI I. NIM : 022001D06078

B. Analisa Data No Data Subjektif dan Objektif 1 DS : - Saya BAB cair dari malam Rabu, mencret dan berlendir. - Badan saya terasa lemah karena BAB saya ini. DO : - BAB > 3 kali 150 cc - Konsistensi feses cair dan berlendir - Terpasang infus RL 470 cc (08.00 WIB) - Minum 750 cc - Mukosa bibir tampak kering 2 DS : - Saya tidak ada nafsu makan, lidah saya ini terasa pahit - Saya tidak ada makan dari kemarin. Jika ada makan paling-paling roti, itupun sedikit DO : - Nafsu makan menurun - Dalam sehari klien tidak bisa makan - BB sebelum sakit 56 Kg - BB sesudah sakit 53 Kg - TB 169 cm - Makanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak mau dimakan. 3 DS : - Saya tidak tahu bagaimana diare membuat badan lemas DO : - Pendidikan SR

Penyebab Ketidak seimbangan intake dan output

Masalah Keperawatan Resiko kekurangan volume cairan

Anoreksia

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kurang terpapar informasi

Kurang pengetahuan

C. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan analisa data dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut: 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan intake dan output 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia 3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi

D. RENCANA KEPERAWATAN No Diagnosa Keperawatan 1 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan intake dan output, ditandai dengan: DS : - Saya BAB cair dari malam Rabu, mencret dan berlendir. - Badan saya terasa lemah karena BAB saya ini. DO : - BAB > 3 kali 150 cc - Konsistensi feses cair dan berlendir - Terpasang infus RL 470 cc (08.00 WIB) - Minum 750 cc - Mukosa bibir tampak kering 2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan : DS : - Saya tidak ada nafsu makan, lidah saya ini terasa pahit - Saya tidak ada makan dari kemarin. Jika ada makan paling-paling roti, itupun sedikit

Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, intake dan output seimbang dengan kriteria hasil: - BAB tidak cair - Keadaan umum membaik - Mual dan muntah tidak ada lagi - Mukosa bibir lembab

Intervensi Rasional 1. Observasi TTV dan keadaan 1. Mengetahui keadaan umum umum klien. 2. Observasi intake dan output 2. Untuk mengetahui balance cairan 3. Anjurkan klien minum sedikit 3. Mengurangi stimulus muntah tapi sering 4. Monitor tetesan infus 4. Infus yang berlebihan dapat menyebabkan overhidrasi dan menambah beban jantung 5. Kolaborasi : Invomit 3 x 4 mg 5. Untuk menghambat muntah (IV)

Setelah dilakukan tindakan eperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi klien dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : - BB dalam batas normal - Tidak ada anoreksia - Dapat menghabiskan minimal porsi dari makanan yang dihidangkan dari RS

1. Tanyakan makanan apa yang disukai oleh klien 2. Timbang BB setiap hari 3. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering 4. Kolaborasi : Ratinal 1 ampul/12 jam (IV)

1. Membantu meningkatkan asupan nutrisi 2. Memantau status nutrisi 3. Makanan hangat dapat meningkatkan nafsu makan 4. Untuk mengurangi sekresi asam lambung yang berlebihan

DO : - Nafsu makan menurun - Dalam sehari klien tidak bisa makan - BB sebelum sakit 56 Kg - BB sesudah sakit 53 Kg - TB 169 cm - Makanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak mau dimakan. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi DS : - Saya tidak tahu bagaimana diare membuat badan lemas DO : - Pendidikan SR

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit klien dan keluarga dapat memahami tentang penyakit diare.

1. Kaji tingkat pemahaman klien 1. Mengetahui tingkat tentang diare pemahaman klien tentang penyakitnya 2. Diskusikan kebutuhan 2. Mengetahui kebutuhan pembelajaran dengan klien pembelajaran yang dibutuhkan klien 3. Kontrak waktu untuk penkes 3. Mempermudah menentukan waktu yang tepat 4. Evaluasi tingkat pemahaman 4. Mengetahui sejauh mana klien setelah dilakukan penkes pemahaman klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan

E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI No No. Dx Implementasi 1 I - Mengobservasi TTV dan kadaan umum (11.30 WIB) Hasil: Kesadaran composmentis, keadaan umum lemah, TD 100/80 mmHg, Nadi : 78 x/m, RR : 19x/m, Suhu : 36,40C. - Memantau intake dan output (11.45 WIB) Hasil: Klien minum sekitar 240 cc (jam 10.00 11.30 WIB), BAK 100 cc (jam 09.00 10.00 WIB) - Menganjurkan klien minum sedikit tapi sering (12.00 WIB) Hasil: Klien mengiyakan anjuran dari perawat, klien terlihat minum air teh - Memantau tetesan infus dan selang infus (12.05 WIB) Hasil : infus RL 20 TPM terpasang di tangan kiri menetes lancar. Memberikan suntikan IV : Invomit 4 mg

Evaluasi Tindakan Pukul 13.15 WIB S: Saya masih merasa lemah dan bAB masih berair dan berlendir O: keadaan umum masih lemah TD : 100/80 mmHg N : 78 kali/menit RR : 19 kali/menit S : 36,40C - Infus RL 20 TPM menetes, tidak bengkak - Klien bedrest di tempat tidur A: Masalah teratasi sebagian tapi tanda-tanda kekurangan volume cairan masih ada P: Lanjutkan intervensi 1. Observasi keadaan umum dan TTV 2. Pantau intake dan output 3. Pantau tetesan infus 4. Kolaborasi : Invomit sesuai order Pukul 13.15 WIB S: Saya masih tidak berselera makan sebab lidah terasa pahit O: - Keadaan umum masih lemah Klien masih tidak mau makan - Klien hanya minum air the dan makan buah A: Masalah belum teratasi, nafsu makan masih belum ada P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor berat badan setiap hari. 2. Berikan support agar klien mau meningkatkan asupan makanan

II

Menanyakan makanan apa yang disukai oleh klien (12.15 WIB) Hasil : klien mengatakan ia menyukai sayur kembang kol Menimbang BB klien (12.20 WIB) Hasil : BB 53 Kg Menganjurkan klien makan makanan yang disukai selagi hangat (12.25 WIB) Hasil : klien mengiyakan anjuran perawat Kolaborasi : memberikan suntikan Rantinal 1 ampul (IV)

III

Mengkaji tingkat pemahaman klien tentang diare Hasil : Klien masih belum paham tentang cara penanganan diare di rumah Diskusikan kebutuhan pembelajaran Hasil : dari hasi ldiskusi diketahui klien membutuhkan informasi tentang diare Melakukan kontrak waktu Hasil : disepakati penkes dilakukan pada hari Jumat, 24 Juli 2009 jam 11.00 WIN di Ruang interna Mengevaluasi tingkat pemahaman klien setelah diberikan pendidikan kesehatan Hasil : klien sudah memahami tentang cara penanganan diare di rumah

3. Berikan pujian atas upaya klien untuk makan Pukul 13.15 WIB S: saya sudah memahami bagaimana cara penanganan diare di rumah dan bagaimana cara membuat oralit O: - Klien terlihat mengangguk-angguk setelah diberi penjelasan tentang diare Klien dapat menjelaskan kembali cara penanganan diare di rumah A: Masalah telah teratasi, klien telah memahami tentang cara penanganan diare di rumah dan cara menbuat oralit P: 1. Berikan pujian atas keberhasilan klien 2. Anjurkan klien untuk menerapkan apa yang sudah diajarkan

F. CATATAN PERKEMBANGAN No 1. Tanggal/ Jam 24 Juli 2009 08.00 WIB Perkembangan S : Badan saya sudah agak enakan. Tadi pagi BAB 2 kali tapi masih agak cair O : - Keadaan umum masih lemah - GCS 15 CE4M6V5 - TD : 100/80 mmHg N : 78 kali/menit RR : 19 kali/menit S : 36,40C - Infus RL 20 TPM menetes, tidak bengkak A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 1. Observasi TTV dan keadaan umum 2. Pantau intake dan output klien 3. Observasi tetesan infus dan keadaan selang infus 4. Kolaborasi : suntikan Invomit 3 x 4 mg (IV) I : - Mengoservasi TTV dan keadaan umum klien Hasil: TD : 100/80 mmHg N : 78 kali/menit RR : 19 kali/menit S : 36,40C Keadaan umum membaik - Memantau intake dan output Hasil : Klien minum 750 cc (jam 06.00 09.00 WIB) - Memantau tetesan infus klien Hasil: Infus RL menetes baik dengan kecepatan 20 tts/m - Memberikan suntikan Invomit 4 mg (IV) (13.30 WIB) E : - BAB tidak cair - Keadaan umum membaik - Mual dan muntah tidak ada lagi Nama dan Tanda tangan

09.00 WIB

14.00 WIB

- Mukosa bibir lembab R : Dischard planing 1. Anjurkan klien untuk tetap mempertahankan makan dan minum yang cukup 2. Anjurkan klien untuk teratur minum obat 2 24 Juli 2009 S : Nafsu makan saya sudah membaik. Tadi pagi saya sudah makan makanan dari RS tetapi diselingi dengan makanan yang dibawa oleh isteri saya dari rumah O : - Porsi makan dihabiskan - Tidak ada mual ataupun muntah A : Masalah teratasi sebagian, tetapi kemungkinan kurang nutrisi masih ada P : Lanjutkan intervensi 1. Timbang BB I : - Menimbang berat badan Hasil: BB 53 Kg E : - BB belum meningkat - Mual dan muntah tidak ada lagi - Klien sudah dapat menghabiskan porsi makan siang yang disediakan RS R : Dischard planing 1. Anjurkan klien untuk banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi 2. Anjurkan klien untuk teratur minum obat S: Saya sudah memahami bagaimana cara penanganan diare di rumah dan bagaimana cara membuat oralit O: - Klien terlihat mengangguk-angguk setelah diberi penjelasan tentang diare Klien dapat menjelaskan kembali cara penanganan diare di rumah A: Masalah telah teratasi, klien telah memahami tentang cara penanganan diare di rumah dan cara menbuat oralit P : Lanjutkan intervensi 1. Berikan pujian atas keberhasilan klien 2. Anjurkan klien untuk menerapkan apa yang sudah diajarkan

24 Juli 2009

Catatan Perkembangan No Tanggal/ Jam 1. 26 Juli 2009 07.00 WIB s/d 13.00 WIB

Perkembangan S : Dada sebelah kiri saya masih sakit O : - TD : 90/60 mmHg N : 76 kali/menit RR : 22 kali/menit S : 36,50C - Infus RL 20 TPM menetes, tidak bengkak - Konjungtiva anemis - Terdapat hematoma pada punggung kanan sebelah kanan, P : Saat bergerak Q : Nyeri tertusuk-tusuk R : Dada sebelah kiri S : Skala 3 T : 5 menit A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji karakteristik nyeri 2. Observasi tanda-tanda vital 3. Observasi komunikasi verbal dan nonverbal 4. Bantu klien mencari posisi yang nyaman 5. Pemberian obat Lorasit 1 amp/ IV Retinal l amp/ IV I : - Mengkaji karakteristik nyeri (08.00 WIB) Hasil: P : Saat bergerak Q : Nyeri tertusuk-tusuk R : Dada sebelah kiri S : Skala 3 T : 5 menit

Nama dan Tanda tangan

- Mengoservasi TTV (08.05 WIB) Hasil: TD : 90/60 mmHg N : 76 kali/menit RR : 22 kali/menit S : 36,50C - Mengakji GCS (08.00 WIB) Hasil: GCS 15 CE4M6V5 - Mengoservasi TTV (08.05 WIB) Hasil: TD : 90/60 mmHg N : 76 kali/menit RR : 22 kali/menit S : 36,50C - mengobservasi komunikasi verbal dan nonverbal Hasil: Verbal: Klien mengatakan dada sebelah kiri saya masih nyeri Nonverbal: Wajah klien nampak meringis - membantu klien mencari posisi yang nyaman Hasil: Klien nyaman dengan posisi fowler E : - Nyeri berkurang - Tanda-tanda vital dalam batas-batas normal R : Dischard planing 1. Menganjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi distal 2. Menganjurkan posisi yang nyaman jika nyeri datang 3. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat 4. Menganjurkan klien untuk teratur minum obat 5. Membayangkan hal-hal yang indah jika nyeri datang

No Implementasi 1 1. Melakukan kontrak pendidikan kesehatan teknik menanggulangi nyeri Hasil: Klien menyetujui untuk dilakukan pendidikan kesehatan teknik mengurangi nyeri pada jam 09.30 WIB 2. Melakukan pendidikan kesehatan teknik mengurangi nyeri (09.30 WIB) Memberi penjelasan: - Pengertian nyeri - Klasifikasi nyeri - Faktor yang mempengaruhi respon nyeri - Startegi penatalaksanaan menghilangkan nyeri - Prosedur teknik distraksi dan napas dalam Hasil: Klien memperhatikan saat pendidikan kesehatan dilakukan.

Evaluasi Pukul 13.00 WIB S: Saya mengetahui cara unutk mengurangi nyeri O: - Klien dapat menyebutkan pengertian nyeri - Klien dapat menyebutkan teknikteknik mengurangi nyeri A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi

Você também pode gostar