Você está na página 1de 5

BAB IIPEMBAHASAN A.DEFINISI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Menurut Stewart L.

Tubbs,komunikasi antarbudaya adalahkomunikasiantara orang-orang yang berbeda budaya(baik dalam artiras, etnik , atau perbedaan-perbedaan sosialekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orangserta berlangsung dari generasi ke generasi. Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow acrossnational boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatapmuka di antara orang-orang yang berbeda budayanya. Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudayaadalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusiadan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Selanjutnyakomunikasi antarbudaya itu dilakukan:

Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yangmembahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan.Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satukonteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan

Jenis-Jenis Hambatan Komunikasi Antar Budaya Hambatan komunikasi (communication barrier) dalam komunikasi antar budaya (intercultural communication) mempunyai bentuk seperti sebuah gunung es yang terbenam di dalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline). Faktor-faktor hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, hambatan semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan. Jenis-jenis hambatan semacam ini adalah persepsi (perceptions), norma (norms), stereotip (stereotypes), filosofi bisnis (business philosophy), aturan (rules),jaringan (networks), nilai (values), dan grup cabang (subcultures group).

Sedangkan terdapat 9 (sembilan) jenis hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline). Hambatan komunikasi semacam ini lebih mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik. Hambatan-hambatan tersebut adalah (Chaney & Martin, 2004, p. 11 12): 1. Fisik (Physical) Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan juga media fisik. 2. Budaya (Cultural) Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya. 3. Persepsi (Perceptual) Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. 4. Motivasi (Motivational) Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi. 5. Pengalaman (Experiantial) Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu. 6. Emosi (Emotional) Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui. 7. Bahasa (Linguistic) Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan. 8. Nonverbal

Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan (receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan. 9. Kompetisi (Competition) Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan 2 (dua) kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon selularnya secara maksimal. Philipsen (dalam Griffin, 2003) mendeskripsikan budaya sebagai suatu konstruksi sosial dan pola simbol, makna-makna, pendapat, dan aturanaturan yang dipancarkan secara mensejarah. Pada dasarnya, budaya adalah suatu kode. Terdapat empat dimensi krusial yang dapat untuk memperbandingkan budaya-budaya, yaitu:

Jarak kekuasaan (power distance) Maskulinitas. Penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance). Individualisme.

1. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYADALAM MASYARAKAT MAJEMUK 2. PENGERTIAN Komunikasi antar budaya adalah merupakan komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang berbeda suku bangsa, ras, bahasa, agama, dan status sosial. Pada dasarnya setiap komunikasi kita dengan orang lain mengandung potensi komunikasi antar budaya, karena kita selalu berbeda budaya dengan orang lain. Para ilmuwan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi mepunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan komunkasi pada dasarnya turut menentukan, memelihara, mengembangkan, atau mewariskan budaya. 3. PENGERTIAN Budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya

(Edward, T.Hall, 1959). Budaya-budaya yang bebeda memiliki sistem nilai yang berbeda, dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda. Cara-cara berkomunikasi tergantung pada budaya kita, bahasa, aturan dan norma kita masing-masing. 4. Permasalahan Komunikasi Akibat Perbedaan Budaya Pada dasarnya terdapat kesulitan- kesulitan komunikasi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat, yang diakibatkan oleh perbedaan ekspektasi (harapan) budaya masing-masing. Semakin kita mengenal budaya orang lain, semakin terampillah kita memperkirakan ekspektasi orang itu dan memenuhi ekspektasi tersebut. 5. Permasalahan Komunikasi Akibat Perbedaan Budaya Cara kita memenuhi ekspektasi tersebut didasarkan pada apa yang telah terjadi sebelumnya. Setelah terjadi pengulangan, kita biasanya dapat memastikan apa yang bakal terjadi, sehingga kita merasa tidak mungkin untuk melanggar aturan atau norma itu (Hooper dan Whitehead, 1979). 6. Permasalahan Komunikasi Akibat Perbedaan Budaya Perbedaaanperbedaan ekspektasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal dalam komunikasi. Perbedaan ekspektasi budaya dalam komunikasi sekurangkurangnya menyebabkan komunikasi tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman, atau timbul kesalah pahaman. Problem utama terganggunya komunikasi antara budaya adalah karena kita cenderung menganggap budaya kita sebagai suatu kemestian, tanpa mempersoalkannya lagi, dan karena itu kita menggunakannya sebagai standar untuk mengukur budayabudaya lain. 7. Permasalahan Komunikasi Akibat Perbedaan Budaya Bila seseorang tidak menyetujui nilai-nilai tersebut, sebenarnya itu tidak berarti bahwa orang itu salah, bodoh, namun secara kultural orang itu sedikit bebeda dengan kita. Bila kita langsung pada kesimpulan tentang orang lain berdasarkan informasi terbatas yang dimiliki tentang kelompok dan budayanya, maka kita terperangkap dalam sikap etnosentrisme. 8. Bagaimana Komunikasi Antar Budaya Dapat Berhasil Komunikasi antar budaya akan berhasil ketika kita mengggunakan informasi tentang orang lain sebagai individu berdasarkan informasi budaya. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita dihadapkan dengan bahasa, aturan, norma dan nilainilai yang berbeda. Sulit bagi kita untuk memahami komunikasi mereka bila kita sangat etnosentris. 9. Bagaimana Komunikasi Antar Budaya Dapat Berhasil Pandanganpandangan etnosentris tersebut antara lain terwujud dalam bentuk stereotip. Kesalahpahaman antar budaya dapat dikurangi bila kita sedikitnya mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain, sehingga dalam

berkomunikasi dapat memenuhi ekspektasi kultural dimana komunikasi antar budaya berlangsung. Kemajemukan masyarakat Indonesia menuntut kita untuk memahami budaya-budaya lain karena dalam kehidupan sehari-hari pertemuan dan komunikasi antar berbagai budaya tidak terhindarkan. 10. Pentingnya Memahami Budaya Lain Dalam Berkomunikasi Lebih peka secara budaya. Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota budaya tersebut, meskipun memiliki nilai-nilai yang berbeda. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan. 11. Pentingnya Memahami Budaya Lain Dalam Berkomunikasi Perbedaaanperbedaan budaya menunjukkan adanya kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi. Pengetahuaan dan kepekaan budaya dpat membantu seseorang untuk siap berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang efektif dan saling memuaskan

Você também pode gostar