Você está na página 1de 4

ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENCE

Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara, akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola perilaku, sikap dan kepribadian. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya: 1. CINTA DIRI Dua kata yang perlu dijelaskan dari kutipan di atas yaitu: cinta dan diri sediri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehinga suatu atau yang dicintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang dicintainya, mendapat penjagaan, diperlakukan secara istimewa, membayangkan keberadaannya, semua hal yang dilakukan karena cinta adalah demi menjaga keberadaan dan rasa puas yang dimiliki terhadap yang dicintai. Kalau yang dicintai berupa barang, maka barng tersebut tidak akan pernah dirusakkan, cacat atau dirampas orang. Diri sendiri artinya bukan orang lain, istilahnya yaitu AKU, meliputi tubuh dan batin. Jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin, bagaimana seseorang mencintai dirinya maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya. Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan yang meluas pada manusia. Ada dua kepentingan hidup yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya. Berdasarkan cinta diri setiap manusia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum. Ada 2 jenis Cinta Diri: a. Cinta Diri Positif 1. Terdiri dari, kecintaanmu pada dirimu, jelas melebihi kecintaanmu pada orang lain. 2. Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling berdampingan

3. Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, menunjukan bahwa integritas keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap manusia lainya. b. Cinta diri negative Di mana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain. Dan mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di sekelilingnya. 2. FANTASI SEXUAL Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih sayang satu sama lain, mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan bagaimana mereka (lawan jenis) di mata orang lain, mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual antara satu dengan yang lain. Sehingga timbul yang dinamakan rasa suka, ingin memiliki dan saling memuji. Bagi remaja yang pola perkembanganya normal dalam arti dia menyadari setiap tahap perkembangan, maka tidak adanya hambatan dalam dirimya untuk melewati fase ini, akan tetapi apabila ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka akan terjadi keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan dengan lawan jenis pada masanya. 3. MULTIPLE PERSONALITY Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau multiple personality. Secara mudahnya bisa dikatakan 2 atau lebih jiwa yang menghuni badan dan raga seseorang.ini merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa tidak sama dengan sakit jiwa. Sakit jiwa konotasinya seseorang yang kehilangan realitas hidupnya, tertawa sendiri, menagis, berhalusinasi. Sedangkan kelainan jiwa lebih halus dari sakit jiwa, kelainan jiwa masih dalam tahap normal, tidak mengganggu dan biasanya tidak teridentifikasi bila tidak mengunakan alat tes psikologi.,contoh:rasa takut berlenihan, takut gelap, takut keramaian, takut laba-laba (secara berlebihan). Kelainan jiwa ini bisa bersifat keturunan atau juga pengaruh lingkungan, biasanya karena obsesi yang mendalam atau tekanan jiwa/batin yang keras dan lama. Penyebab terjadinya gangguan kepribadian majemuk diakibatkan oleh penyiksaan fisik yang dilakukan oleh ibu

atau bapaknya sendiri. Akan terjadi pribadi dominan bisa menyadari pribadi-pribadi lainya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya sama sekali. 4. PSEDOAFEKTIVITAT Menurut Dr. Helena Deutsh bahwa relasi emosional, dari identifikasi total, disebut PSEDOAFEKTIVITAT, yang dapat menimbulkan gejala-gejala neorologis dan patologis. Ada juga gadis-gadis adolescense yang berbakat intelektual tinggi yang tidak mampu mengendalikan macam-macam identifikasi, dan tidak mampu membatasi wilayah identifikasinya ia sangat mudah terpengaruh oleh sugesti dari luar, sehingga ia sulit mendapatkan keseimbangan batin. Peristiwa ini memberikan efek yang destruktif merusak pada diri sendiri dan lingkungannya. Contoh kongkritnya adalah: a. Peristiwa kawin cerai berulang kali b. Prostitusi/pelacuran c. Berganti-ganti lapangan kerja tanpa sebab yang jelas d. Petualangan cinta (ganti-ganti pacar). Adakalanya identifikasi total ini mengakibatkan timbulnya pribadi majemuk Dimana munculnya pribadi sendiri yang tidak sama dengan pribadi yang teridentifikasi, Freud menanamkan gejala tersebut sebagai fenomena hidup. Proses identifikasi ini bisa berlangsung terhadap beberapa orang sehinga timbul perpecahan pribadi yang dikenal sebagai gejala majemuk pribadi.

DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito, 1981, Pengantar Psikologi Umum , Edisi III,Yayasan Penerbit Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta Hurlock, 1990, Psikologi Perkembangan, Sepanjang Hayat, EGC; Jakarta Irwanto dkk, 1994, Psikologi Umum , Gramedia, Jakarta Kartini Kartono, 1992, Psikologi Wanita Jilid I dan II, Mandar Maju, Bandung Tri Rusmi Widayatun, 1999, Ilmu Perilaku, Infomedia, Jakarta

Você também pode gostar