Você está na página 1de 5

Analisis struktur merupakan hal yang utama perlu diketahui dari seorang engineering, karena dasar dari ilmu

teknik sipil adalah analisis struktur, baik analisis struktur 1, 2 , 3, 4 dan 5. masing - masing harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi engineering sejati, :-D. Beberapa metode dalam penentuan gaya-dalam analisis struktur 1, Untuk memenuhi syarat-syarat stabilitas, kekuatan, dan kekakuan yang ditetapkan pengaruh-pengaruh gaya-dalam pada suatu struktur dan terhadap komponen-komponennya serta sambungannya yang diakibatkan oleh bebanbeban yang bekerja harus ditentukan melalui analisis struktur dan dengan salah satu metode berikut ini : 1. Analisis elastis 2. Analisis plastis 3. Analisis non-konvensional lainnya yang telah baku dan telah diterima secara umum.

a. Komponen struktur tak-bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya dikekang secara efektif. Hal ini berlaku pada rangka segitiga dan rangka batang atau pada rangka dengan kekakuan bidangnya diberikan oleh bresing diagonal, atau oleh dinding geser, atau oleh pelat lantai atau pelat atap yang menyatu dengan dinding atau sistem bresing paralel terhadap bidang tekuk komponen struktur;

b. Komponen struktur bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya tidak dikekang. Komponen struktur tersebut biasa dijumpai pada struktur yang mengandalkan mekanisme lentur untuk mengendalikan goyangan.

c. Bentuk-bentuk struktur pada analisis struktur Pendistribusian pengaruh gaya-dalam kepada komponen-komponen struktur dan sambungan-sambungan pada suatu struktur ditetapkan dengan menganggap salah satu atau kombinasi bentuk-bentuk struktur berikut ini : 1. Kaku 2. Semi Kaku 3. Elastis Suatu struktur dianalisis sebagai suatu kesatuan kecuali untuk:

1.

2.

Struktur-struktur beraturan dapat dianalisis sebagai rangkaian suatu rangka dua dimensi, dan analisis struktur dilakukan masing - masing untuk dua arah yang saling tegak lurus, kecuali bila terjadi redistribusi beban yang besar di antara rangka-rangkanya; Untuk beban vertikal pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi yang dilengkapi dengan bresing atau dinding geser untuk memikul semua gaya-gaya lateral, setiap lantai bersama-sama dengan kolom-kolom tepat di atas dan di bawahnya dapat dianalisis secara terpisah; ujung-ujung jauh kolom dapat dianggap terjepit.

Bila balok-balok lantai pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi dianalisis secara terpisah maka momen lentur pada tumpuan dapat ditetapkan dengan menganggap bahwa lantai tersebut terjepit pada suatu tumpuan di ujung jauh bentang berikutnya, asal saja lantai tersebut bersifat menerus pada tumpuan yang dianggap terjepit. Analisis struktur merupakan hal yang utama perlu diketahui dari seorang engineering, karena dasar dari ilmu teknik sipil adalah analisis struktur, baik analisis struktur 1, 2 , 3, 4 dan 5. masing - masing harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi engineering sejati, :-D. Beberapa metode dalam penentuan gaya-dalam analisis struktur 1, Untuk memenuhi syarat-syarat stabilitas, kekuatan, dan kekakuan yang ditetapkan pengaruh-pengaruh gaya-dalam pada suatu struktur dan terhadap komponen-komponennya serta sambungannya yang diakibatkan oleh bebanbeban yang bekerja harus ditentukan melalui analisis struktur dan dengan salah satu metode berikut ini : 1. Analisis elastis 2. Analisis plastis

3. Analisis non-konvensional lainnya yang telah baku dan telah diterima secara umum.

a. Komponen struktur tak-bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya dikekang secara efektif. Hal ini berlaku pada rangka segitiga dan rangka batang atau pada rangka dengan kekakuan bidangnya diberikan oleh bresing diagonal, atau oleh dinding geser, atau oleh pelat lantai atau pelat atap yang menyatu dengan dinding atau sistem bresing paralel terhadap bidang tekuk komponen struktur;

b. Komponen struktur bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya tidak dikekang. Komponen struktur tersebut biasa dijumpai pada struktur yang mengandalkan mekanisme lentur untuk mengendalikan goyangan.

c. Bentuk-bentuk struktur pada analisis struktur Pendistribusian pengaruh gaya-dalam kepada komponen-komponen struktur dan sambungan-sambungan pada suatu struktur ditetapkan dengan menganggap salah satu atau kombinasi bentuk-bentuk struktur berikut ini : 1. Kaku 2. Semi Kaku 3. Elastis Suatu struktur dianalisis sebagai suatu kesatuan kecuali untuk:

1.

2.

Struktur-struktur beraturan dapat dianalisis sebagai rangkaian suatu rangka dua dimensi, dan analisis struktur dilakukan masing - masing untuk dua arah yang saling tegak lurus, kecuali bila terjadi redistribusi beban yang besar di antara rangka-rangkanya; Untuk beban vertikal pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi yang dilengkapi dengan bresing atau dinding geser untuk memikul semua gaya-gaya lateral, setiap lantai bersama-sama dengan kolom-kolom tepat di atas dan di bawahnya dapat dianalisis secara terpisah; ujung-ujung jauh kolom dapat dianggap terjepit.

Bila balok-balok lantai pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi dianalisis secara terpisah maka momen lentur pada tumpuan dapat ditetapkan dengan menganggap bahwa lantai tersebut terjepit pada suatu tumpuan di ujung jauh bentang berikutnya, asal saja lantai tersebut bersifat menerus pada tumpuan yang dianggap terjepit.

Portal Bergoyang dan Tak Bergoyang Serta Penjelasan SRPMK, SRPMM dan SRPMB
A. Portal Bergoyang Portal bergoyang didefinisikan sebagai portal dimana tekuk goyangan dicegah oleh portal itu sendiri. Suatu portal dikatakan begoyang, jika : # Beban yang tidak simetris yang bekerja pada portal yang simetris atau tidak simetris. # Beban simetris yang bekerja pada portal yang simetris atau tidak simetris.

Contoh Struktur Portal Bergoyang B. Portal Tak Bergoyang (Braced Frame) Portal tak bergoyang ( braced frame ) Portal tak bergoyang didefinisikan sebagai portal dimana tekuk goyangan dicegah oleh elemen-elemen topangan struktur tersebut dan bukan oleh portal itu sendiri. Portal tak bergoyang mempunyai sifat : 1. Portal tersebut simetris dan bekerja beban simetris. 2. Portal yang mempunyai kaitan dengan kontruksi lain yang tidak dapat bergoyang.

Contoh Portal Tak Bergoyang (Braced Frame)

C. Penjelasan SRPMK, SRPMM dan SRPMB

1. SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus adalah komponen struktur yang mampu memikul gaya akibat beban gempa dan direncanakan untuk memikul lentur. Komponen struktur tersebut juga harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini : a. Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur tidak boleh melebihi 0.1.Ag.fc. b. Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi efektifnya. c. Perbandingan antara lebar dan tinggi tidak boleh kurang dari 0,3.

d. Lebarnya tidak boleh kurang dari 250 mm dan lebih dari lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak lurus terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lantur)

ditambah jarak pada tiap sisi komponen struktur pendukung yang tidak melebihi tiga perempat tinggi komponen struktur lentur. Faktor Reduksi Gempa (R) = 8,5.

(*Sumber : SNI 03 2847 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung)

2. SRPMM (Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah) Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah adalah suatu metode perencanaan struktur sistem rangka pemikul momen yang menitik beratkan kewaspadaannya terhadap kegagalan struktur akibat keruntuhan geser. Pada SNI 03-2847-2002 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), SRPMM dijelaskan secara tersendiri pada pasal 23.10. Pada pasal tersebut, dijelaskan tata cara perhitungan beban geser batas berikut pemasangan tulangan gesernya. Kemampuan penampang dalam mengantisipasi perbalikan momen juga disyaratkan pada peraturan tersebut. Faktor Reduksi Gempa (R) = 5,5.

(* Lihat : SNI 03 2847 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Pasal 23.10)

3. SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa) Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa merupakan sistem yang memliki deformasi inelastik dan tingkat daktalitas yang paling kecil tapi memiliki kekuatan yang besar, oleh karena itu desain SRPMB dapat mengabaikan persyaratan Strong Column Weak Beam yang dipakai untuk mendesain struktur yang mengandalkan daktalitas yang tinggi. Sistem ini masih jarang digunakan untuk wilayah gempa yang besar namum efektif untuk wilayah gempa yang kecil.

Faktor Reduksi Gempa (R) = 3,5.

Você também pode gostar