Você está na página 1de 5

Anak anak pada zaman sekarang berhadapan dengan perubahan yang pesat dibidang sosial budaya, politik, ilmu

u pengetahuan, teknologi lingkungan dan lainnya, sehubungan dengan hal tersebut, anakanak perlu distimulasi berbagai aspek perkembangannya serta dibekali dengan berbagai kompetensi agar dapat menghadapai tantangan zaman. Situasi dan kondisi semacam ini sering kali membawa perubahan-perubahan pola pikir manusia terutama bagi mereka yang dangkal pemahamannya terhadap ajaran agama, akibatnya nilai-nilai kehidupan terutama nilai moral agama makin hari makin ditinggal oleh masyarakat. Kebanyakan mereka mencurahkan segala daya dan upaya untuk mencapai kemajuan ilmu teknologi sebagai wahana untuk mencukupi kebutuhan materi kehidupannya, sementara mereka lupa pada pembinaan kepribadian manusia, sehingga mereka kehilangan pegangan batin walaupun kekayaan materi berlimpah ruah, Akibat yang tragis lagi adalah dikalangan generasi muda, banyak timbul kegoncangan dan kegelisahan rohani, muncul the new morality yang tanpa mengenal batas etika apalagi syariat.

Islam sebagai ajaran yang sempuna dan merupakan rahmat bagi seluruh alam merupakan solusi ynag tepat yang menjadi landasan dalam berpikir, bersikap, dan berprilaku.oleh karena itu didirikanlah taman pendidikan anak-anak yang bernafaskan Islami atau biasa disebut dengan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ). Dengan kehadiran TPQ ini disamping mengantar anak didiknya yang dalam waktu relatif singkat mampu membaca, menulis dan memahami isi kandungan Al-Quran.

Taman Pendidikan Al-Quran adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia SD (7-12), yang menjadikan santri mampu membaca dan menulis Al-Quran dengan benar sebagai target pokoknya4. Sasuai dengan namanya taman pendidikan Al-Quran dan taman kanakkanak AlQuran , maka penekanannya adalah bagaimana agar anak-anak dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar, menjadikan kebiasaan dan kegemaran membaca Al-Quran (Tadarus) dan fasih menurut kaidah ilmu tajwid ditambah dengan pelajaran keagamaan lainya. Taman Pendidikan Al-Quran adalah sebuah sistem pendidikan Al-Quran dan sarana pelayanan keagamaan non formal yang dirancang khusus berdasarkan eksperiman dan pengalaman cukup lama. Sistem ini akan mampu menampung hasrat dan keperluan belajar agama anak-anak, tanpa memberi beban berat pada mereka sebab materi pelajaran diformat dengan mudah dan sederhana sehingga punya daya tarik tersendiri khususnya bagi anak didik.

Artinya : Diriwayatkan dari Ali Yalmi dari Ali berkata Rasulullah SAW Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara, mencintai Nabimu, dan mencintai keluarganya ( keluarga Nabi) dan membaca AlQuran ( HR. Ath - thobroni)7
7Jalaludin Abdur Rahman bin Abu Bakar As Shuyuti, Al Jamiu Ash Shoghiru 1, Hal.14 1Moh. Mughni Arief, Pedoman Pengelolaan Taman pendidikan Al-Quran metode An-Nahdliyah (Tulung Agung: LP Maarif . 1993) hal. 1-2 4Asad Human dkk, Pedoman Pengelolan, Pembinaan dan Pengembangan membaca, menulis dan memhami Al-Quran ( Yogyakarta : LPTQ Team Tadarus AMM, 1995 ) hal.11

Bab 2 Metode pembelajaran alquran Dalam mempelajari AL- Quran, terutama bacaan tulis Al- Quran diperlukan metode pendekatan yang cocok agar tujuan dapat tercapai dengan mudah. Disamping itu menghemat biaya dan waktu, masih melekat dalam ingatan kita, dahulu bila orang ingin bisa membaca Al Quran diperlukan waktu yang bertahun-tahun lamanya bahkan belajar mulai sejak anak kecil atau kanak-kanak, dewasa baru ini bisa membaca Al- Quran, itupun sebatas mengenal huruf dan harakat belum di sertai dengan tajwid dan pemahaman yang mendalam sehingga umat islam Indonesia mempunyai problema yang sangat mendasar yaitu prosentase umat Islam yang tidak bisa membaca Al- Quran semakain tahun menunjukkan indikasi meningkat, generasi muda semakin menjauhi Al -Quran dan rumah rumah muslim terasa sepi dari alunan bacaan ayat ayat suci Al Quran, padahal kemampuan dan kecintaan kepada Al- Quran adalah modal dasar bagi upaya penanaman dan pengenalan Al- Quran itu sendiri. Lembaga lembaga pendidikan dan pengajaran Al- Quran itu belum mampu mengatasi masalah meningkatnya jumlah generasi muda yang buta huruf Al Quran. Pengajian anak anak tradisional yang dahulunya berlangsung semarak terlihat berkurang kualitas dan kuantitasnya. Dari berbagai problema itu maka muncullah bermacam metode pengajaran Al- Quran yang di susun oleh para sarjan dan kalangan pondok pesantren untuk mempermudah dan mempercepat pengajaran Al- Quran. Metode metode itu antara lain: 1) Metode Al Barqy Metode ini disusun oleh Muhajir Shulthon Surabaya, dicetak pertama kali Tahun 1990, yang sebenarnya sudah dipraktekkan mulai tahun 1983 dan diketemukan tahun 1965, metode Al-Barqy tidak berjilid jilid namun berbentuk satu buku. 18
18 Muhadjir

Shulthon, Al Barqy, Belajar Baca Tulis Huruf Al-Quran, ( Surabaya : Sinar Wijaya.1990) Hal.1

2) Metode Iqro metode Iqro adalah suatu sistem mempelajari cara membaca Al-quran yang sistematis di mulai dari yang sederhana ketahap yang lebih sulit.Buku ini disusun oleh Asad Human terdiri dari enam jilid 19
19 Asad

Human, Op.Cit . Hal.3

2) Metode An- Nahdliyah ( Cepat Tanggap belajar Al-quran ) Metode An-Nahdliyah adalah suatu sistem mempelajari cara membaca Al-Quran yang disusun oleh LP. Maarif NU cabang Tulung Agung, yang mana metode ini disebut juga metode Cepat Tanggap Belajar Al-Quran, Metode An-Nahdliyah mempunyai ciri khusus : a. Mataeri pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 jilid b. Pengenalan huruf sekaligus diawali dengan latihan dan pemantapan makhorijul huruf dan sifatul huruf. c. Penerapan qoidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipadu dengan titian murotal d. Evaluasi dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan 20
20 LP Maarif , Pedoman pengelolaan Taman Pendidikan Al-Quran Metode An-Nahdliyah ( Tulung Agung ) Hal : 9-10

3) Metode Qiroaty Metode ini di susun oleh H. Dahlan Salim Zarkasi semarang . Terbit pertama kali pada tanggal 1 Juli 1986, sebanyak sepuluh jilid yang sebenarnya sudah disusun pada tahun 1968. dari sepuluh jilid ini menjadi 6 jilid setelah dilakukan revisi dan ditambah materi yang cocok. Metode Qiroaty adalah suatu metode belajar dan mengajarkan membaca Al-Quran yang langsung memasukkan dan memraktekkan bacaan sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya, metode ini mempunyai sistem pengajaran antara lain : a. sejak awal langsung membaca huruf hijaiyah yang berharokat tanpa mengeja b. langsung praktek secara mudah dan praktis bacaan yang bertajwid c. materi pelajaran diberikan secara bertahap dari yang mudah menuju yang sulit, dari yang umum kepada yang khusus, sesuai dengan kaidah 21
21 Sistem

pengajaran Al-Quran Metode Qiroaty( Malang : PPQ Nurul Huda, 2002) Hal .1-4

4) Metode Qowaidul Baghdadiyah Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, cara metode ini terlebih dahulu harus mengenal dan hafal huruf hijaiyah 28 huruf. 6. Evaluasi Dalam Pendidikan Dalam setiap kegiatan berbagai titik akhir untuk mengetahui berhasil tidaknya dalam menjalankan misi kegiatan tersebut selalu diadakan evaluasi.Evaluasai disebut juga menilai yaitu mengambil keputusan terhadap sesuatu denagn ukuran baik buruk22. Ruaang lingkup kegiatan evaluasi pendidikan agama mencakup penilaian tewrhadap kemajuan belajar (hasil belajar) murid dalam aspek pengtahuan, keterampilan dan sikap sesudah mengikuti program pengajaran.. 23
22 Ari

Kuntoro, Dasar DasarEvaluasi Pendidikan ( Jakarta: Bumi Aksara) HaL.3 dan Abdul Ghofir " Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam"( Malang : Fakultas Tarbiyah UIN,2004) Hal.122
23 Zuhairini

Kaitanya dengan pendidikan yang ada di TPQ maka evaluasi pendidikanya di bagi menjadi tiga yaitu evaluasi harian, evaluasi akhir jilid dan evaluasi belajar tahap akhir 6 jilid. Fungsi evaluasi harian adalah untuk melihat kemajuan para santi pada tiap halaman atau jilid yang diajarkan, sedangkan test akhir jilid berfungsi untuk menentukan naik tidaknya santri kejilid berikutnya. Evaluasi tahap akhir diperuntukkan bagi santri yang akan diwisuda.

D. Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan TPQ Pendidikan penting dalam suatu kehidupan dan tidak dapat di pisahakan dari kehidupan, sifatnya mutlak dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun bangsa dan Negara banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan, maka harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dari pengadaan tenaga pendidikan sampai usaha peningkatan mutu usaha pendidikan . Untuk memperoleh hasil yang diharapakan, selain dibutuhkan keprofesionalan tenaga pendidikan, juga diperlukan adanya metode yang betul-betul cocok dalam mengajar, karena pemilihan metode mengajar mengandung dampak langsung dan tak langsung atau dampak pengiring. Hasil yang dirumuskan dalam tujuan instruksional yang ingin dicapai melalui suatu proses belajar mengajar, tidaklah dapat dicapai seluruh secara langsung dan dapat diukir dengan mudah karena hasilnya tidak selalu dalam bentuk nyata dan secara pasti dapat dinyatakan telah memiliki atau dikuasai oleh siswa ( dampak langsung). Namun ada hasil dalam bentuk abstrak dan sulit sekali secara pasti dinyatakan langsung memiliki atau dikuasai oleh siswa setelah berakhirnya suatu pertemuan, namun yakin akan mempengaruhi atau ada hasil pada siswa baik sebagian atau seluruhnya menyertai atau mengikuti hasil langsung dicapai ketika itu ( dampak tak langsung), walaupun mungkin masih memerlukan beberapa waktu pertemuan dalam belajar mengajar untuk lebih memantapakan hasilnya (dampak miring). Berkaitan dengan usaha usaha untuk mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan itulah perlu dicari upaya upaya untuk meningkatan kualitas pendidikan terutama di Taman Pendidikan Al-Quran. Adapun upaya upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikanya tersebut meliputi :

1. Peningkatan Kualitas Guru Dalam kaitan pendidikan guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas bagi muri-muri untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk untuk membantu proses perkembangan anak. Penyampaian pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam pendidikan sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan anak. Oleh karena itu secara lebih terperinci tugas guru terpusat pada: a) Mendidik anak dengan titik berat memberikan arah dan motovasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. b) Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melali pengalaman belajar yang memadai. c) Membantu perekembangan aspek aspek pribadi seperti sikap,nilainilai dan penyesuain diri.24 2. Peningkatan Kualitas Santri pendidikan bisa dinilai baik salah satu seginya adalah kualitas anak didik, semakin baik kualitas anak didik, semakin baikpula kualitas dari pendidikan itu, begitu pula sebaliknya dalam rangka peningkatan kualitas anak didik yang dilakukan yaitu menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca yang baik dengan adanya sarana pendukung dan motivasi dari orang tua.
24 Slameto,

Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya ( Jakarta : PT Rieneka Cipta ) Hal.97

Dengan adanya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan, maka orang tua akan sanggup mengarahkan potensi diri yang ada pada anaknya. Aspek lain dalam meningkatkan kualitas anak adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana. Hal ini di sebabkan sarana dan prasarana memegang peranan yang sangat penting dalam proses mengajar. Dengan adanya sarana dan prasarana maka merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Taman Pendidikan Al-Quran, sehingga akan membawa perubahan yang dicitacitakan, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.. 3. Peningkatan dana pendidikan Dalam dunia pendidikan dana merupakan kunci dalam setiap pelaksanaan aktivitas pendidikan. Lancar tidaknya dalam setiap pelaksanaan pendidikan tergantung dari besar kecilnya dana yang tersedia. Dana yang mencukupi akan memperbesar kemungkinan untuk suksesnya pelaksanaan pendidikan , begitu pula sebaliknya. Dan sering dijumpai lembaga pendidikan yang berjalan tersendat sendat karena terbentur masalah pendidikan. Demikian halnya dalam Taman Pendidikan Al- Quran dalam usaha pengembangan pendidikan selalu terbentur masalah dana. Oleh karena itu dan hendaklah dapat diambil dari : a. Infaq pangkal calon santri dan infaq bantuan santri ( syahriah) yang besarnya tergantung pda kemampuan para wali santri . b. Atau beberapa orang Muhsinin ( dermawan ) 25 7. Peranan TPQ Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baca Tulis AlQuran Sebagaiman diketahui bahwa taman pendidikan Al-Quran adalah tempat dimana anak belajar mendalami ilmu agama yang mana TPQ ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga dalm baca dan tulis AlQuran. Peran Merupakan bentuk keikut sertaan ataukeaktifan dalam suatu

kegiatan. Kehadiran TPQ setidaknya telah menjadi obat bagi umat Islam yang telah mencari alternatif pengajian dalam bentuk baru bagi anak anak, karena apabila ditinjau dari segi historiosnya, kehadiran TPQ merupakan kegiatan umat Islam untuk mewariskan nilai - nilai agama kepada generasi berikunya. Dengan begitu banyak generasi muda yang mempunyai kefasihan dalam bidang membaca dan menulis Al-Quran.
25chairani

Idris, Buku Pedoman Pembinaan dan Pengembangan TK Al- Quran BKPRMI ( Jakarta : DPP BKPRMI 1995)Hal.6

Diantara pembelajaran Al-Quran adalah dengan cara membaca, menerjemahkan dan menafsirkan. Di dalam ayat pertama yang turun, mengandung perintah supaya membaca, yaitu surat al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi sebagai berikut:

( ) ( ) ) ) ) ( ) )
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Prinsip pembelajaran Al-Quran pada dasarnya bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara antara lain sebagai berikut: Pertama, guru membaca terlebih dahulu kemudian disusul murid/santri, kedua, murid membaca di depan guru, sedangkan guru menyimaknya, dan ketiga, guru mengulang-mengulang bacaan sedangkan murid menirukannya kata perkata dan kalimat perkalimat secara berulang-ulang hingga terampil dan benar. 6
6 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Menulis, Membaca Dan Mencintai Al-quran. (Jakarata, Gema Insani, 2004), Hal 81.

Untuk dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar hendaklah membaca Al-Quran dengan tartil. Allah SWT. Berfirman: Artinya : Dan bacalah Al-Quran dengan perlahan-lahan (Q. S.Al- Muzamil: 4).

Você também pode gostar