Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi : Suatu keadaan dimana terjadi kehilangan kesadaran secara reversible yang disebabkan oleh obat anestesia, disertai oleh hilangnya sensasi nyeri diseluruh tubuh. Trias G.A. : Hilangnya Keasadaran (Sedatif Tidur) Analgesia Penekanan Refleks (Supresi Refleks)
1.
2.
3.
3. Pemberian obat-obat parenteral & inhalasi : a. Parenteral : Pentothal Ketamin Propofol, dll b. Inhalasi (Volatile) : Halotan Isofluran Sevofluran, dll c. Inhalasi (Gas) : N2O
2. Induksi anestesia: Bisa dengan obat parenteral atau obat inhalasi atau kedua-duanya a. Parenteral : @ Tiopenton @ Ketamin @ Propofol @ Midazolam , dll b. Inhalasi : # Halotan # Ether # Halotan + N2O/O2 # Enfluran + N2O/O2 # Sevofluran , dll
3. Stadium anestesia yang diinginkan Stadium III Plane 2 atau 3 4. Maintenace anestesia Dosis obat dikurangi untuk mempertahankan penderita pada stadium anestesia yg diinginkan, dengan obat-obat seperti : * Ether * Halotan + N2O/O2 * Enfluran + N2O/O2 * Isofluran + N2O/O2 * Sevofluran , dll 5. Mengakhiri tindakan anestesia Obat anestesia dihentikan pemberiannya 6. Fase Pemulihan Di ruang pulih (Recovery Room) Monitoring penderita Refleks -refleks (+) / sadar Penderita bisa kembali ke ruangan.
1. Anestesia napas spontan dengan sungkup (masker) Induksi dengan obat suntikan atau inhalasi dilanjutkan dengan obat inhalasi sampai stadium yang diinginkan (dengan sungkup) Obat inhalasi diturunkan dosisnya untuk maintenance.
2. Anestesia napas spontan dengan pipa endotrakea Induksi dengan obat suntikan/inhalasi, kemudian diberikan obat pelumpuh otot golongan depolarisasi Oksigenasi Intubasi endotrakea dengan pipa endotrakea Lanjutkan dengan obat inhalasi s/ stadium yang diinginkan Obat inhalasi di untuk maintenance (pend. Napas spontan) 3. Anestesia dengan pipa endotrakea & napas kendali (kontrol) Sama dengan point (2) s/d intubasi endotrakea Lanjutkan dengan obat inhalasi & parenteral dosis kecil, serta obat pelumpuh otot non-depolarisasi (napas kontrol dengan manual atau dengan respirator / mesin) Balanced Anestesia.
3. Depresi pernapasan O/k obat-obat premedikasi ataupun obat induksi Cara mengatasi : Pernapasan dikontrol. 4. Muntah / regurgitasi O/k puasa tidak cukup waktu Cara mengatasi : Miringkan penderita, kepala nya direndahkan & jalan napas dibersihkan / suction. 5. Gangguan Kardiovaskuler (Takikardi, Bradikardi, Gangguan Irama Jantung, Hipertensi, Hipotensi s/d Henti Jantung) penyebabnya oleh karena obat anestesia, gangguan jalan napas, atau penyakit yang ada pada penderita Atasi penyebabnya, k/p R. J. Paru.
2) Obstruksi Jalan Napas Penyebabnya : Lidah jatuh menutup farings Pipa Endotrakeal tertekuk / tersumbat Laringospasme Bronkospasme Lendir, gigi palsu, perdarahan, dll
3) Pernapasan tidak adikuat Penyebabnya airway (jalan napas) tidak bebas, ataupun stadium anestesia agak dalam CO2, O2 (Hiperkarbia, Hipoksemia/Hipoksia) : Denyut jantung Tensi Takipnu
II. Komplikasi pada kardiovaskuler : 1) Hipotensi Penyebabnya : Obat premedikasi Obat induksi anestesia Obat maintenance anestesia Perdarahan (luka operasi) 2) Hipertensi Penyebabnya: Anestesia dangkal / analgesia < kurang Retensi CO2 Obat anestesia (induksi/maint) 3) Takikardi Penyebabnya : Refleks fisiologis pada hipotensi Obat premedikasi (vagolitik) Obat anestesia 4) Bradikardi Penyebabnya : Premedikasi kurang adikuat Rengsang parasimpatis o/ pembedahan pada anestesia yang < dalam Obat anestesia
Gangguan irama jantung Penyebabnya: Premedikasi kurang adikuat CO2 darah Obat anestesia 6) Syok (Hipotensi, Takikardi, Nadi Kecil, Akral Dingin) Penyebabnya: Peradarahan (luka operasi) Reaksi anafilaktik (obat anestesia) 7) Henti jantung Penyebabnya (point 1 s/d 6 dan point I yang dibiarkan / tidak diatasi) Resusitasi jantung paru. 5) III. Muntah & Regurgitasi : Bersihkan jalan napas (miringkan pend & rendahkan kepala pend) Pasang nasogastric tube Intubasi endotrakeal Aman IV. Malignant - Hyperthermia: Saat anestesia sebaiknya pend tidak febris a/ kalau operasi cito temp < 380 C