Você está na página 1de 4

(* Menyiapkan Kepala Sekolah yang Berkualitas dan Profesional

Mencermati judul sebuah berita Ratusan Kasek Tak Bersertifikat yang dimuat dalam Jawa Pos Radar Blitar (24/2) sebagai anggota masyarakat saya ikut prihatin. Dalam berita itu disebutkan dari 724 orang kepala sekolah di Kabupaten Blitar, hanya 243 orang yang memiliki sertifikat sebagai kepala sekolah, sisanya 481 orang belum bersertifikat. Ini berarti lebih dari 66% kepala sekolah belum bisa dikatakan sebagai kepala sekolah yang profesional. Sementara itu KOMPAS (22/3) memberitakan kompetensi sosial kepala sekolah tergolong rendah. Berita yang dimuat KOMPAS itu mengangkat hasil survey yang dilakukan Lembaga Pengembangan dan .(Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS Menarik untuk dikaji, karena sebagai sosok pemimpin di lembaga pendidikan formal, keberadaan kepala sekolah sebagai manajer sangat menentukan kualitas pembelajaran yang bermuara pada baik buruknya mutu pendidikan. Bagaimana mungkin kualitas pendidikan bisa meningkat kalau ?kepala sekolahnya sendiri belum profesional Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah disebutkan pada pasal 1untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standar kepala sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional. Standar yang dimaksud mempersyaratkan kepada kepala sekolah memiliki kualifikasi (umum dan khusus) serta menguasai lima kompetensi, yang meliputi: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Selain itu dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang

Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah pasal 2 ayat 3a disebutkan kepala sekolah harus memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis dan jenjang sekolah yang sesuai dengan pengalamannya sebagai pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan ditetapkan oleh .Direktur Jendral Peraturan di atas membawa implikasi terhadap sosok pemimpin sekolah yang ideal, meliputi: pertama, dari sisi kepribadian kepala sekolah harus memiliki akhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. Selain itu memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin, keinginan yang kuat dalam pengembangan diri, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah, serta dapat mengendalikan diri .menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah Kedua, kepala sekolah secara manajerial harus mampu menyusun perencanaan sekolah, seperti rencana kerja sekolah (RKS) dan rencana kerja anggaran sekolah (RKAS). Selain itu mampu mengembangkan organisasi sekolah, memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya menuju sekolah dan mengelola perubahan dan pengembangan sekolah

organisasi pembelajar yang efektif. Kepala sekolah juga dituntut mampu menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik, serta mengelola guru dan staf dalam rangka .pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal Dari sisi manajerial kepala sekolah juga harus mampu mengelola sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah. Mampu mengelola

pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,

transparan, dan efisien. Dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat di abad 21 ini kepala sekolah juga dituntut mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah. Selanjutnya bias mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan Ketiga, sebagai pimpinan lembaga pendidikan, kepala sekolah harus memiliki jiwa kewirausahaan yang ditandai dengan kemampuan menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. Sosok pekerja keras yang memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah. Selain itu harus berjiwa pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah, memiliki naluri kewirausahaan dalam produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta mengelola kegiatan .didik Keempat, dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, seorang kepala sekolah harus mampu merencanakan program supervisi akademik dan melaksanakannya dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Bukan hanya berhenti di situ, kepala sekolah harus mampu menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, sebab selama ini supervisi akademik sering tidak ada tindak lanjutnya. Misalnya jika hasil supervisi akademik diketahui banyak guru yang kurang mampu menyusun rencana

pembelajaran, kepala sekolah bisa menyelenggarakan workshop penyusunan .rencana pembelajaran Kompetensi kelima, yang harus dikuasai kepala sekolah adalah kompetensi sosial. Seorang kepala sekolah dituntut mampu bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan serta memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau .kelompok lain Pertanyaan kemudian yang muncul apakah kelima kompetensi di atas telah dikuasai oleh setiap kepala sekolah. Sebab kalau menyimak berita di atas, masih ratusan kepala sekolah yang belum memiliki sertifikat sebagai kepala sekola, berarti cukup banyak pimpinan sekolah yang belum memenuhi kompetensi standar yang dipersyaratkan. Di samping itu berita di KOMPAS yang menyebut kometensi sosial kepala sekolah rendah, membuktikan belum terpenuhinya seluruh tuntutan lima kompetensi di atas. Tentu kondisi ini tidak diharapkan oleh pemerintah, orang tua siswa dan masyarakat Oleh karena itu menyikapi kondisi tersebut Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Blitar dan berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur melakukan kerja sama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur dalam bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi calon kepala sekolah maupun penguatan kepala sekolah. Dengan kerja sama ini diharapkan ke depan kepala sekolah yang sudah menjabat dan calon kepala sekolah yang akan menjabat memiliki kompetensi sebagaimana dipersyaratkan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007, sehingga makin .mempertegas adanya jaminan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat *) Drs. Toto Basuki, Widyaiswara LPMP Jawa Timur
4

Você também pode gostar