Você está na página 1de 27

BAB II PERMASALAHAN

A. Centrifuge

Gambar 2.1 : Centrifuge Health H-C-8

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya g. Kecepatan

: Ruang Laboratorium Umum : : Health / H-C-8 Centrifuge : 0100864 : Jepang : 2002 : 208-240 V / 50-60 Hz / 0,28 A : 65 Watt : 1000-6000 rpm

3. Permasalahan : Alat mati total dan motor tidak berputar, rotary putaran timer tidak berfungsi/loss, dan rotary putaran kecepatan tidak sesuai.

10

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan rotary timer dan trimport pengatur kecepatan pada driver motor AC nya. Serta arang carbon yang sudah mulai menipis.

5. Tindakan Perbaikan : Cek kondisi kabel supply, ganti knop rotary timer dengan yang baru karena sudah loss. Kemudian ganti arang carbon pada bagian motor karena sudah habis dan menipis. Barulah atur kembali trimport pada driver motor AC nya hingga sesuai dengan kecepatan yang dipilih, dan lakukan kalibrasi pengukuran kecepatan motor dengan menggunakan tachometer dan sesuaikan dengan kecepatan alat hingga mendapat putaran yang pas dan sesuai.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

B. MWD (Micro Wave Diathermy)

Gambar 2.2 : Micro Wave Diathermy

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri

: Ruang Fisiotherapi : : OG Giken / ME-7200 : 01134E

11

c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Jepang : 2010 : 210-240 V / 50-60 Hz : 560 Watt

3. Permasalahan : Alat mati total.

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan kabel supply.

5. Tindakan Perbaikan : Cek kondisi kabel supply, ternyata kabel supply putus dan diganti dengan kabel yang baru dengan kualitas yang lebih baik lagi. Lalu pasang kembali kabel supply dengan benar dan sesuai dengan urutan kabel yang ada.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

C. Mesin Haemodialisa

Gambar 2.3 : Mesin HD Gambro AK 200

12

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Ruang Haemodialisa : : Gambro / AK 200 : 2229 : German : 2009 : 200-240 V / 50-60 Hz : 2250 Watt

3. Permasalahan : Alat mengalami error saat ingin digunakan dan menampilkan alarm error berkali-kali, kemudian selang untuk dialyzer mengalami kebocoran.

4. Analisa Kerusakan : Terdapat kotoran didalam selang-selang mesin tersebut sehingga alat tidak mau bekerja dan menampilkan indicator error, lalu shill karet pada selang sudah rusak kondisinya.

5. Tindakan Perbaikan : Pertama ganti karet shill pada selang dialyzer terlebih dahulu, pasang karet dengan benar agar tidak bocor lagi. Lalu lakukan proses heat mesin dengan larutan citrit untuk membersihkan kotoran-kotoran sisa dan bakteri didalam selang-selang mesin, proses ini berlangsung selama 53 menit. Jika proses heat sudah selesai maka lakukan proses persiapan alat (priming) dengan larutan part A - part B, proses ini berlangsung selama 12 menit hingga alat menampilkan indicator lampu hijau menyala yang berarti bahwa alat telah siap digunakan untuk proses cuci darah/haemodialisa.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

13

D. Spyghmomanometer

Gambar 2.4 : Tensimeter Riester

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Jenis d. Buatan e. Tahun Produksi

: Ruang Poli Umum : : Riester / Nova Ecoline 0124 : 1001102006 : Tensimeter air raksa : German : 2012

3. Permasalahan : Selang mengalami kebocoran, bulp terasa berat saat di pompa, dan terdapat udara didalam tabung meter air raksa. Ada berkas kotoran pula di dalam tabung meter air raksa.

4. Analisa Kerusakan : Kondisi valve sudah kendor sehingga ada celah kebocoran, lalu saringan pada bulp kotor sehingga berat saat dipompa, dan air raksa sudah kotor.

14

5. Tindakan Perbaikan : Pertama ganti valve dengan yang baru kemudian pasang dengan benar, lalu bersihkan saringan bulp dari debu dan kotoran, tapi jika di pompa masih berat lebih baik ganti bulp dengan yang baru. Jika bulp dan valve sudah diganti, lalu ganti air raksa yang kotor dengan air raksa yang sudah dibersihkan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pompa bulp hingga air raksa naik sampai setengah tabung meter. b. Buka kunci baut penutup meter tabung pada bagian atas. c. Lalu keluarkan air raksa kedalam wadah atau gelas. d. Ambil tabung meter dan bersihkan dengan sikat khusus hingga bersih. e. Jika sudah pasangkan kembali tabung meter dengan benar. f. Masukkan kembali air raksa yang sudah disaring dengan kain kassa, masukkan secara hati-hati dengan menggunakan jarum suntik sebanyak 4,5 ml. g. Jika sudah tutup kembali baut pengunci tabung meter dengan rapat.

Jika langkah diatas sudah dilakukan kemudian lakukan test kebocoran dengan menggunakan pressure meter, tensimeter dalam kondisi normal jika hasil kebocorannya < 15 ml dalam satu menit, jika lebih dari itu periksa kembali selang dan valve. Pastikan bahwa hasil kebocorannya kurang dari 15 ml dalam satu menit maka alat baru layak untuk digunakan kembali.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

15

E. Digital Printing CR (Computerized Radiography)

Gambar 2.5 : Printer CR Kodak

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Ruang Radiologi : : Kodak / Dry view : 5800 : Jepang : 2012 : 200-240 V / 50-60 Hz : 250 Watt

3. Permasalahan : Selalu timbul kode error bahwa film tidak terdeteksi.

4. Analisa Kerusakan : Settingan untuk film yang digunakan mengalami perubahan, terdapat kotoran pada filament alat.

5. Tindakan Perbaikan : Pertama bersihkan terlebih dahulu filament dari debu dan kotoran yang menempel dengan menggunakan tissue kering. Jika sudah coba ganti isi film dengan yang baru dan lakukan setting suhu untuk proses pemanasan film
16

kembali, pilih batas suhu atas dan suhu bawah agar panas tidak melebihi dan tidak kurang dari suhu yang telah disetting sebelumnya. Jika sudah lakukan proses kalibrasi alat dengan mencetak gambar kedalam film. Jika hasilnya tidak ada masalah maka alat siap untuk digunakan kembali.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

F. Syringe Pump

Gambar 2.6 : Syringe Pump Bbraun

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Ruang Perinatologi (Perawatan Bayi) : : Bbraun / Perfusor Compact : 96333 : German : 2009 : 210-240 V / 50-60 Hz : 10 Watt

3. Permasalahan : Selalu timbul alarm occlusi setiap beberapa menit sekali.

17

4. Analisa Kerusakan : Settingan untuk sensitifity occlusi terlalu rendah, biasanya perawat mensetting pada ukuran P-1 namun cairan yang diberikan cukup pekat.

5. Tindakan Perbaikan : Rubah settingan untuk alarm sensitifity occlusi pada posisi yang lebih besar lagi (pada P-2 atau P-3), settingan ini disesuaikan dengan tingkat kepekatan cairan yang diberikan kepada pasien, jika settingan diberi P-1 namun cairan yang diberikan cukup pekat maka dorongan spluit tidak akan maksimal sehingga akan dianggap sebagai occlusi/pemampatan oleh alat. Oleh karena itu berikan settingan occlusi sesuai dengan jenis cairan yang diberikan, agar aman dari alarm occlusi bisa diberikan settingan pada posisi P-3 saja.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

G. Ventilator

Gambar 2.7 : Ventilator Event

18

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Ruang Perinatologi (Perawatan Bayi) : : Event / Inspiration : 0521-2003 : Irlandia : 2003 : 200-240 V / 50-60 Hz : 120 Watt

3. Permasalahan : Oksigen yang terbaca (yang sampai kepada pasien) tidak sesuai dengan yang disetting pada alat, terjadi penyimpangan cukup jauh. Lalu PEEP yang terbaca pada alat juga tidak sesuai dan menyimpang dari yang telah ditentukan pada alat sebelumnya.

4. Analisa Kerusakan : Terdapat gangguan atau kotoran pada sensor oksigen (O2 sell) dan sensor PEEP (exhalation valve).

5. Tindakan Perbaikan : a. Pertama buka terlebih dahulu socket sensor oksigen (O2 sell) bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel, lalu pasangkan kembali. Jika sudah hidupkan alat kembali dan lakukan kalibrasi O2 sell ,tunggu sampai keluar indicator OK maka alat telah siap digunakan. Cek apakah oksigen yang terbaca masih menyimpang atau tidak, jika masih terjadi penyimpangan yang jauh maka lebih baik mengganti O2 sell saja karena akan berbahaya kepada pasien. b. Periksa kondisi exhalation valve (sensor PEEP) kemudian bersihkan dari kotoran dan debu yang menempel, lalu pasangkan kembali. Ternyata penyimpangan PEEP masih cukup jauh, karena hal ini dapat membahayakan pasien maka segera diganti exhalation valve dengan yang baru.
19

Lalu lakukan proses kalibrasi dan pengecekan kembali, pastikan nilainya selalu konstan dengan nilai PEEP yang telah disetting pada alat. Jika telah sesuai maka alat telah siap digunakan oleh pasien.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

H. Lampu Sorot Operasi

Gambar 2.8 : Lampu Sorot Operasi

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya g. Jumlah Lampu

: Ruang Operasi (Anuscopy) : : KLS-Martin / D78532 : ML2015+U2 : German : 2010 : 210-240 V / 50-60 Hz : 60 Watt : 2 buah / 12 Volt DC

20

3. Permasalahan : Alat mati total.

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan trafonya.

5. Tindakan Perbaikan : Pertama cek terlebih dahulu kondisi lampu masih baik atau tidak. Setelah itu coba cek tahanan pada lubang socket lampu, jika jarum tidak menyimpang maka berarti trafo sudah rusak dan harus diganti dengan yang baru. Pasangkan elektronik transformer kembali dengan benar dan urutkan kabel secara teliti, setelah itu coba test lampu kembali sudah menyala atau belum.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

I. Lampu Sorot Pasien

Gambar 2.9 : Lampu Sorot Pasien

21

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya g. Jumlah Lampu

: Ruang Perinatologi (Perawatan Bayi) : : Kawe : SE 20-018 : German : 2005 : 220-230 V / 50-60 Hz : 50 Watt : 1 buah / 12 Volt DC

3. Permasalahan : Alat mati total.

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan trafo dan lampunya.

5. Tindakan Perbaikan : Pertama cek terlebih dahulu kondisi lampu masih baik atau tidak. Jika lampu sudah tidak menyimpang pada multimeter berarti lampu telah putus dan harus diganti dengan yang baru. Setelah itu coba cek tahanan pada lubang socket lampu, jika jarum tidak menyimpang maka berarti trafo sudah rusak dan harus diganti dengan yang baru. Setelah dibuka bagian bawah lampu ternyata kabel potensio pengatur intensitas cahaya lampu putus dan harus disolder ulang. Jika sudah coba hidupkan alat kembali untuk mengetest hasil perbaikan.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

22

J. Autoclave

Gambar 2.10 : Autoclave Stim My Life

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya g. Keterangan

: Ruang Operasi (OK) : : My Life : MA 631 : Cina : 2002 : 220 V / 50-60 Hz : 4500 Watt : P = 0,14 MPa / t = 0-60 menit / Suhu = 126 0C

h. Jenis Pemanasan : Autoclave kukus air dengan heater basah

3. Permasalahan : Tutup Autoclave sulit (agak berat) untuk dibuka dan proses pemanasan berlangsung cukup lama.

23

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan baut pengunci tutup autoclave dan masalah dengan heaternya.

5. Tindakan Perbaikan : a. Pertama kencangkan terlebih dahulu baut pengunci tutup autoclave, lalu berikan minyak pelumas pada putaran ass-nya agar tutup pintu autoclave tidak berat saat di gerakan buka dan tutup. Jika sudah coba gerakan buka dan tutup pintu hingga terasa sudah lancar dan ringan. b. Setelah itu coba cek kondisi heater apakah masih baik atau tidak, cek dengan menggunakan multimeter pada posisi tahanan jika masih menyimpang maka kondisi heater masih baik. Namun kondisi fisik besi dari heater sudah tidak bagus karena menimbulkan bau gosong dan heater sebaiknya segera diganti.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

K. Ultrasonografi (USG 2D)

Gambar 2.11 : USG Logic 2D

24

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Ruang Poli Kandungan I : : GE / Logic 200 : 71863 SM 5 : Amerika : 2001 : 220-230 V / 50-60 Hz : 500 Watt

3. Permasalahan : Timbul garis-garis berbayang pada tampilan monitor dengan menggunakan probe vaginal. Lalu ada masalah pada tampilan mode zooming yang tidak terbagi focus menjadi beberapa bagian, namun hanya satu bagian tampilan kotak besar saja.

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan settingan probe dan settingan mode zooming.

5. Tindakan Perbaikan : Cek kondisi settingan probe, atur settingan deep hingga mendapatkan gambar tampilan yang diinginkan tanpa ada tampilan garis-garis berbayang. Lalu atur settingan menu pada mode zooming hingga mendapatkan tampilan mode zooming yang diinginkan yang dapat focus ke beberapa bagian dari gambar.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

25

L. Ultrasonografi (USG 4D)

Gambar 2.12 : USG Mindray 4D

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya

: Ruang Poli Kandungan II : : Mindray / DC-3T : MU-11004556 : Korea : 2011 : 220-230 V / 50-60 Hz : 650 Watt

3. Permasalahan : Alat sering mengalami error atau hang jadi tombol dan perintah tidak dapat difungsikan.

4. Analisa Kerusakan : System windows alat mengalami crass atau program yang saling bertumbukkan sehingga menjadi error / hang dan tidak dapat digunakan.

26

5. Tindakan Perbaikan : Lakukan proses install ulang system windows-nya.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

M. Nebulizer

Gambar 2.13 : Jet Nebulizer Omron

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Jenis d. Buatan

: Ruang Perawatan Cendana : : Omron / NE-C29 : 20100901304 UF : Jet / Compressed Nebulizer : Jepang

e. Tahun Produksi : 2011 f. Sumber Listrik g. Daya h. Tekanan : 220-230 V / 50-60 Hz : 138 Watt : 2,5 bar / 250 KPa

27

3. Permasalahan : Uap yang dihasilkan sangat sedikit.

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan micromist.

5. Tindakan Perbaikan : Cek kondisi micromist jika sudah tidak bagus kondisinya coba ganti dengan micromist yang lain, namun harus sesuai dengan spesifikasi merk alat. Jika sudah diganti coba hidupkan alat kembali, jika uap yang dihasilakan masih sedikit gantilah micromist dengan yang baru.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

N. CT-Scan

Gambar 2.14 : CT-Scan Toshiba 4 Slices

28

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Jenis d. Buatan e. Tahun Produksi f. Sumber Listrik g. Daya

: Ruang Radiografi : : Toshiba / Asteion : 6F017 : CT-Scan 4 Slices : Jepang : 2011 : 200 V / 50-60 Hz : 124 KWatt

3. Permasalahan : Alat tiba-tiba mati total saat ingin digunakan.

4. Analisa Kerusakan : Fuse putus karena terjadi lonjakkan listrik dari sumber PLN yang tidak stabil dan selalu berubah-rubah. Lonjakkan listrik tersebut tidak dapat ditahan oleh stabilizer dan tidak dapat dibaca oleh UPS.

5. Tindakan Perbaikan : Ganti fuse yang putus berukuran 5A, jika sudah coba hidupkan alat kembali.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

29

O. Fototherapi Lamp

Gambar 2.15 : Fototherapi Lamp

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya g. Jumlah Lampu

: Ruang Perinatologi : : Novos / Bilisphare 360 : BS-09-03-085 : Jepang : 2010 : 210-240 V / 50-60 Hz : 280 Watt : 8 buah / 18 Watt

3. Permasalahan : Lampu mati satu buah dan ada pitting lampu yang meleleh.

4. Analisa Kerusakan : Lampu terlalu panas sehingga pitting lampu meleleh dan lampu menjadi putus.

30

5. Tindakan Perbaikan : Pertama ganti pitting lampu yang meleleh terlebih dahulu, lalu ganti lampu yang telah putus. Jika sudah terpasang dengan baik coba hidupkan alat kembali.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

P. Regulator Flow Meter Oksigen

Gambar 2.16 : Regulator Flow Meter Oksigen

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi

: Ruang Perawatan Cendana : : Softlander / SLW 180 : 0402003U : Amerika : 2012

3. Permasalahan : Tekanan oksigen tidak mau naik ketika regulator flow nya diputar walaupun sampai full.

31

4. Analisa Kerusakan : Tekanan yang kurang dari ruang central gas.

5. Tindakan Perbaikan : Coba cek tekanan gas oksigen pada ruang central gas, apakah tekanan mencukupi atau tidak. Tekanan yang digunakan umumnya adalah 4 bar atau 400 Psi, jika kurang dari itu maka harus dinaikkan lagi dan jika kelebihan maka tekanan harus dibuang sedikit demi sedikit untuk menjaga kondisi tekanan agar tetap pada posisi 4 bar saja.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

Q. Otomatic Spyghmomanometer

Gambar 2.17 : Otomatic Spyghmomanometer

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik

: Ruang Poli Bidan : : Kenz / AC-05P : 62005021 : Jepang : 2010 : 220-240 V / 50-60 Hz

32

f. Daya g. Measuring Range

: 40 Watt : BP 10-300 mmHg / Pulse 30-200 bpm

h. Measuring Method : Riva Rocci + Oscillometric Method

3. Permasalahan : Timbul suara seperti percikan api (konseleting kabel) dari kabel supply.

4. Analisa Kerusakan : Terjadi kerusakan pada kabel supply yang mungkin sudah kendur dan tidak baik lagi nilai tahanannya.

5. Tindakan Perbaikan : Segera ganti kabel supply dengan yang baru agar lebih aman dan tidak terjadi konseleting listrik.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

R. Mesin Water Treatment

Gambar 2.18 : Mesin Water Treatment

33

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri c. Buatan d. Tahun Produksi e. Sumber Listrik f. Daya g. Kapasitas

: Ruang Hemodialisa : ::: Indonesia : 2009 : 220-240 V / 50-60 Hz : 1500 Watt : 4,5 liter/menit

3. Permasalahan : Pompa tetap berjalan walaupun kondisi button pada posisi off.

4. Analisa Kerusakan : Ada kerusakan pada relay-nya.

5. Tindakan Perbaikan : Ganti relay karena kontaktornya sudah gosong.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

34

S. Buble C-PAP

Gambar 2.19 : Buble C-PAP Medin

1. Tempat 2. Spesifikasi Alat a. Merk / Type b. No. Seri

: Ruang Perinatologi : : Medin / Easy Blender : 10-2012-10-25906

c. Merk Humidifier : P Medico / 472600 d. Buatan e. Tahun Produksi f. Sumber Listrik g. Daya : German : 2013 : 100-230 V / 50-60 Hz : 250 Watt : 10-40 0C

h. Heater Resistance : 11-50 Ohm i. Suhu Setting

j. Tekanan Blender : 700-1060 hPa

3. Permasalahan : Timbul kode error suhu pada humidifier.

35

4. Analisa Kerusakan : Ada masalah dengan settingan suhu pada humidifier, hal ini mungkin disebabkan karena adanya interverensi listrik.

5. Tindakan Perbaikan : Pertama matikan alat terlebih dahulu, kemudian cek sumber listrik jika kabel supply diletakkan secara bersama-sama dengan yang lainnya, maka pisahkan kabel supply dengan satu sumber saja untuk mencegah terjadinya interverensi listrik agar alat tidak error lagi. Kemudian rubah settingan mode suhu pada mode manual dan lakukan setting suhu secara manual yaitu pada suhu 37 0C dan tunggulah selama beberapa menit saat alat bekerja apakah menimbulkan kode error lagi atau tidak.

6. Hasil Perbaikan : Alat berfungsi kembali dengan baik.

36

Você também pode gostar