Você está na página 1de 5

PEMBUATAN BISKUIT IKAN TERI DALAM RANGKA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA KATIALADA KECAMATAN

KWANDANG KABUPATEN GORONTALO Dra hj Rani hiola, Hamsidar Hasan, Madania ABSTRAK
Telah dilaksanakan pengabdian tentang Pembuatan biscuit ikan teri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pesisir di Desa Katialada kecamatan Kwandang Gorut. Pengabdian ini dilaksanakan di desa katialada atas dasar daerah tersebut penghasil ikan teri terbesar di Provinsi Gorontalo, Dimana pemanfaatannya belum maksimal yaitu dikeringkan kemudian dijual dengan harga murah untuk dijadikan pakan ternak. Metode pengabdian ini adalah pelatihan secara langsung bagaimana cara membuat biscuit ikan teri, cara penepungan ikan, cara membuat tepung tapioca, dan bagaimana cara mencampur formulasi biskuitnya hingga menjadi biscuit yang bergizi tinggi. Hasil pengabdian dapat dinilai dari antusias masyarakat pada saat mengikuti pelatihan tersebut dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap biscuit sangat tinggi. ANALISIS SITUASI Desa Katialada merupakan salah satu desa pesisir hasil pemekaran desa Moluo kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan jarak 64 km dari Kota Gorontalo. Desa ini terdiri dari empat dusun yaitu dusun Mangrov, dusun yapi-yapi, dusun Hokimu, dan dusun Katang Indah. Tingkat pendidikan penduduk Katialada umumnya SD dan SLTP sedangkan beberapa orang anak sebagai generasi baru mampu melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTA. Mata pencahariann sebagian besar masyarakat Katialada adalah nelayan dan pembudidaya. Kehidupan sehari-hari sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan di laut. Selain itu isteri para nelayan bekerja sebagai pengolah hasil tangkapan dan budidaya berupa ikan teri dan rumput laut. Potensi ikan teri di Indonesia pada umumnya dan di Kwandang pada khususnya sangat berlimpah. Namun pengelolaannya saat ini belum optimal, karena hasil tangkapan ikan teri yang berlimpah selama ini hanya diolah dengan cara pengeringan menggunakan bak-bak pengeringan untuk selanjutnya dijual sebagai bahan baku pakan ternak dengan harga yang murah. Untuk dapat meningkatkan nilai jual produk olahan ikan teri, perlu dilakukan penganekaragaman pengelohan ikan teri menjadi suatu produk yang bernilai tinggi. Salah satu cara pengelohan ikan agar lebih awet adalah penepungan ikan. Tepung ikan teri merupakan salah satu produk olahan perikanan yang berfungsi sebagai sumber pangan fungsional yang sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan anak balita akan zat-zat gizi yang diperlukan pada masa pertumbuhan, dan membantu mencegah terjadinya osteoporosis bagi orang dewasa karena kandungan kalsium dan fluor dari ikan teri tersebut. Kelebihan dari tepung ikan teri dibanding produk olahan perikanan lain adalah dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama

pada suhu kamar tanpa banyak perubahan, dan dapat diaplikasikan dalam berbagai produk makanan. Ikan teri merupakan produk perikanan yang dapat diolah menjadi produk-produk baru. Tepung ikan teri dapat dijadikan sebagai bahan baku produk pangan seperti biskuit. Produk ini memiliki nilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan istri nelayan yang sekiranya dalam usulan ini dapat dilaksanakan dalam sebuah paket alih teknologi dan keterampilan teknis pengolahan produk berbasis ikan teri. Penerapan teknologi di tingkat nelayan diharapkan dapat memotivasi nelayan untuk terus mendiversifikasi hasil panennya menjadi suatu produk baru sehingga secara perlahan terbentuk Industri Rumah Tangga Nelayan (IRTN). Dengan konsep ini juga diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk menghasilkan kebijakan dalam menumbuhkan industri-industri sejenis berbasis komoditas perikanan dalam hal diversifikasi pangan yang berkontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah. Keberadaan kelompok pengolah ikan dalam mengembangkan peran selama ini masih terbatas pada upaya pemanfaatan sebagai bahan baku pakan ternak. Upaya tersebut masih dalam kaitan bagaimana para pengolah ikan dapat memperoleh penyuluhan dari dinas perikanan tentang pemanfaatan produk produk perikanan yang berlimpah. Kelompok pengolah ikan (Kelompok Sari Laut dan Kelompok Ananto) sejauh ini telah memainkan peranan dalam menata masyarakat pesisir di desa Katialada sehingga mampu menghasilkan produk olahan perikanan dan menjadi wilayah percontohan pengolahan produk perikanan di Provinsi Gorontalo. Keberhasilan ini tentunya harus terus didorong agar kelompok kelompok pengolah ikan ini dapat melakukan usaha diversifikasi pangan, sehingga nilai tambah dapat diraih guna peningkatkan derajat kesehatan dan pendapatan masyarakat pesisir. Dalam rangka itu dan guna mendukung program pemerintah daerah dalam hal diversifikasi pangan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat pesisir, akan dilakukan upaya pemberdayakan para kelompok pengolah ikan yang ada di Desa Katialada Kecamatan Kwandang melalui pemberian bimbingan dan alih pengetahuan, keterampilan teknis serta teknologi pengolahan ikan teri menjadi produk olahan pangan yang bernilai gizi tinggi. A. Permasalahan Mitra 1. Kurangnya pengetahuan tentang teknologi pengolahan produk hasil perikanan sebagai sumber produk olahan yang bernilai gizi tinggi. 2. Kurangnya tenaga penyuluh perikanan dan kesehatan baik dari segi jumlah maupun dari segi intensitas pelaksanaan penyuluhan di setiap desa. 3. Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung mitra dalam upaya pemanfaatan hasil tangkapan ikan yang berlimpah menjadi produk olahan perikanan yang bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan dan pendapatan masyarakat pesisir. 4. Desa Katialada merupakan salah satu desa pesisir Gorontalo Utara yang menjadi pusat pelelangan ikan di Kecamatan Kwandang yang pada musim tertentu dapat dihasilkan ikan teri yang cukup melimpah dan dijual dengan harga murah. Selain itu, tidak semua hasil tangkapan ikan teri diterima oleh pedagang pengumpul sehingga ikan teri menumpuk di tingkat nelayan sampai mengalami kerusakan akibat penyimpanan yang terlalu lama atau dikeringkan untuk dijual sebagai bahan baku pakan ternak.

B. Solusi Yang Ditawarkan 1. Pelatihan pengolahan produk hasil perikanan melalui pemanfaatan ikan teri sebagai produk olahan yang bernilai gizi tinggi dalam bentuk biskuit ikan teri dan pendampingan dalam mengelola usaha industri rumah tangga nelayan. 2. Penyediaan sarana dan prasarana dalam mendukung upaya pemanfaatan hasil tangkapan ikan yang berlimpah menjadi produk olahan perikanan. 3. Kondisi ini dapat ditanggulangi jika hasil produksi ikan teri tidak hanya dijual dalam bentuk ikan teri kering tetapi dapat diolah dengan menerapkan suatu teknologi pengolahan misalnya menjadi tepung ikan teri. Tepung ikan teri merupakan produk antara yang bisa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat produk lain seperti biskuit. Proses pengolahan ikan teri menjadi tepung ikan teri dapat dilakukan dengan mudah dan dengan peralatan sederhana. Metode pendekatan dalam kegiatan pengabdian ini akan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan penerapan teknologi pengolahan tepung ikan teri serta aplikasinya ke dalam produk seperti biskuit. Tahapan yang akan dilakukan dalam penerapan iptek ini adalah sebagai berikut : a. Tahap Penyuluhan. Tahapan pertama yang dilakukan adalah tahap penyuluhan kepada masyarakat tentang penerapan teknologi pengolahan ikan teri untuk menghasilkan produk baru. Dalam tahap ini diharapkan masyarakat memahami pentingnya teknologi dalam pengolahan ikan teri sehingga sumber pendapatan ekonomi masyarakat pesisir bertambah. Kegiatan penyuluhan ini akan dilaksanakan di lokasi yang terdekat dari anggota kelompok. Peserta yang akan diberikan penyuluhan masing-masing 10 orang dari setiap kelompok pengolah ikan. b. Tahap Pelatihan. Pelatihan akan dilakukan dengan metode praktek langsung dengan masyarakat tentang cara penepungan ikan teri dan formulasi tepung ikan teri ke dalam produk berupa biskuit. Tahapan pelatihan ini dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut : a) Proses Persiapan. Proses persiapan dilakukan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Bahan dan alat yang akan dibagi atas dua yaitu : 1) Alat dan bahan untuk proses penepungan ikan teri, 2) alat dan bahan untuk proses pembuatan produk olahan tepung ikan teri b) Teknik pembuatan tepung ikan teri Pada tahap ini bahan baku yang digunakan adalah ikan teri basah dan masih segar yang berasal dari mitra. Alat yang digunakan adalah panci pengukus dan oven untuk pengeringan. Metode yang digunakan untuk proses penepungan adalah metode penepungan basah. Tepung ikan teri yang dibuat adalah metode penepungan basah. Tepung ikan teri yang dibuat dengan menggunakan metode pengukusan selama 10 menit dan selanjutnya dilakukan pengeringan dengan oven selama 3 jam sampai ikan teri sdh bisa untuk diging menjadi tepung, serta pengayakan dengan menggunakan mesh 200. Hasil ayakan merupakan tepung ikan yang siap diformulasi jadi biskuit. c) Tepung yang dihasilkan di formulasi menjadi produk-produk penganan lain seperti biskuit, cookies dan snack. Alat yang digunakan pada proses ini berupa alat cetakan

biskuit, cetakan cookies, cetakan snack serta alat-alat masak lainnya. Produk yang dihasilkan selanjutnya dapat langsung dijual ke masyarakat. Kegiatan ini melibatkan langsung masyarakat terutama yang telah mengikuti penyuluhan sehingga masyarakat nantinya dapat langsung melihat alur proses di setiap kegiatan. Penentuan lokasi pelatihan juga akan ditentukan di suatu lokasi yang mudah diakses oleh anggota kelompok pengolah ikan. C. Target Luaran Target luaran kegiatan yang disesuaikan dengan tahapan kegiatan terdiri dari : 1. Tahap Penyuluhann : Pada tahap ini diharapkan masyarakat memahami dan menguasai secara teori kegiatan proses pengolahan ikan teri baik pada proses pembuatan tepung maupun sampai proses formulasi tepung ikan teri menjadi biskuit sehingga memudahkan dalam tahapan prakteknya. 2. Pada tahap pelatihan : pada tahap ini diharapkan masyarakat langsung dapat mempraktekan proses pengolahan tepung ikan teri dimulai dari proses persiapan, proses penepungan ikan teri dan terakhir adalah menghasilkan produk berupa biskuit. Produk ini dapat dikonsumsi guna peningkatan gizi masyarakat dan dapat dijual langsung ke masyarakat, sehingga dapat menjadi alternatif sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat dalam hal ini kelompok pengolahan ikan (Sari Laut dan Sumber Sari Laut) selaku mitra dalam kegiatan ini. Selain itu masyarakat juga tidak harus tergantung lagi pada pihak pedagang pengumpul bahan baku pakan ternak yang sering membeli produk hasil olahan ikan teri dengan harga yang murah terlebih kalau ikan teri keringnya tidak sesuai dengan karakteristik dan kualitas bahan baku yang diinginkan oleh pihak pengumpul. D. HASIL PENGABDIAN Pengabdian ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 21 oktrober 2012 bertempat di Desa Katialada tepatnya dikantor desa katialada Kecamatan kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta yang berasal dari kelompok sari laut dan kelompok aneka sari laut sebagai kelompok pengelola ikan teri di Desa Katialada. Hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Gorontalo Utara. sebagai indikator bahwa betapa masyarakat antusias mengikuti pelatihan adalah bahwa masyarakat terjun sendiri melaksanakan praktek pembuatan biskuit ikan teri sehingga terjadi diskusi2 kecil pada saat pembuatan biskuit tersebut. Keberhasilan dari pembuatan bikuit ini adalah tingkat kesukaan masyarakat pada biskuit yang dihasilkan dan motivasi yang tinggi dari peserta untuk memasarkan pada SKPD dan masyarakat yang ada di Gorontalo Utara.

Daftar Pustaka Anonim. 2002. Program Perbaikan Gizi Makro. Direktorat Gizi Masyarakat. Depkes RI. Jakarta Anonim. 2004. Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk di Indonesia . Direktorat Gizi Masyarakat. Depkes RI. Jakarta Anonim. 2010. Si Kecil Yang Kaya Nutrisi. http://ikanlautindonesia.blogspot.com/ Tanggal akses 24 Agustus 2012. Aswar, A. 2004. Kecendrungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang . Direktorat Gizi Masyarakat. Depkes RI. Jakarta Asyadhad, A. 2006 . Makanan Tepat untuk Balita. PT Gramedia Pustaka. Jakarta FAO. 1985. Food and Nutrition in The Management of Group Feeding Programmes. Food and Nutrition Paper No 23 Rome. Italia Isnandi. 2011. Ikan Teri. http://vasvoice.blogspot.com/2012/07/ikan-teri.html. Tanggal akses 16 Agustus 2012

Você também pode gostar