Você está na página 1de 3

UNIVERSITAS INDONESIA

ARTIKEL POPULER E-COMMERCE DALAM PERSPEKTIF USAHA KECIL DAN MENENGAH

DISUSUN OLEH:
Muhammad Fariz Haikal (1206334291)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA APRIL 2013

E-COMMERCE DALAM PERSPEKTIF USAHA KECIL DAN MENENGAH Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu pondasi perekonomian bangsa. Saat ini ada sekitar 50 juta UKM yang ada di Indonesia dan menyumbang lebih dari 55% produk domestik bruto. Namun pada kenyataannya banyak UKM yang mati sebelum berkembang , permasalahannya klasik yaitu modal dan pemasaran. Untuk mengatasi masalah permodalan pemerintah berkomitmen untuk membuka akses pembiayaan dan permodalaan untuk pelaku UKM, salah satunya merupakan program lembaga pengelolaan dana bergulir (LPDB) yang dikelola oleh kementrian koperasi dan UKM. Permasalahan kedua adalah pemasaran, pemerintah juga berusaha membantu diantaranya adalah mengadakan pameran secara berkala. Tetapi dukungan pemerintah saja belum cukup, perlu inisiatif dan inovatif dari personal pelaku UKM dalam pemasaran. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini dan sudah banyak fasilitas e-commerce yang diberikan secara gratis, sudah sepantasnya UKM memanfaatkan secara optimal untuk mengatasi permasalahan pemasaran. Umumnya orang mengira e-commerce merupakan jual beli online, benar tetapi itu hanya sebagian dari contoh e-commerce. E-commerce merupakan proses transaksi produk atau jasa yang menggunakan sistem elektronik sebagai perantaranya. E-commerce meliputi jual beli online, proses transaksi online, internet marketing, sitem inventory online dan lain sebagainya. Banyak UKM yang masih menganggap hal hal tersebut barang yang aneh dan rumit. Sebenarnya anggapan tersebut dapat ditepis, karena sehari hari mereka mungkin sudah menggunakan telepon selular. Jika sudah biasa menggunakan telepon selular sebenarnya para pelaku UKM kurang beberapa langkah lagi untuk lebih jauh menerapkan e-commerce. Ecommerce yang lebih jauh yang dimaksud adalah penggunaan fasilitas internet. Mereka hanya tinggal menyediakan sebuah telepon selular sederhana yang mendukung fasilitas browsing internet , dan juga paket internet dari provider yang total keduanya dengan spek minimal hanya 300 ribu rupiah. Kemudian timbul pertanyaan apakah telepon selular spek seadanya bisa mendukung penyimpanan data untuk proses bisnis ukm, yang mungkin menyimpan arsip inventori , foto- foto produk, dan histori transaksi. Jawabannya adalah menggunakan cloud computing semua itu menjadi hal yang mudah, dengan memanfaatkan fasilitas free storage dari penyedia jasa cloud computing pelaku UKM dapat melakukan hal-hal tersebut.

Berdasarkan konsep 4P (product, price , place and promotion) paling tidak para pelaku UKM sudah dapat memangkas biasa dari 2P yaitu place and promotion. Penggunaan ecommerce memungkinkan menghilangkan batas antara pelaku UKM yang tempatnya dipelosok daerah dengan konsumennya. bisa dikatakan pelaku UKM tidak usah dibuat pusing untuk memikirkan tempat strategis untuk mendekatkan diri pada konsumen. hanya saja mereka harus mempelajari seluk beluk internet agar dapat memposisikan diri dengan baik. dari segi promotion keuntungan yang diperoleh adalah para pelaku UKM dapat menghemat cost untuk iklan, melalui beriklan di beberapa situs iklan seperti kaskus.com, berniaga.com, tokobagus.com dan sebagainya yang menyediakan fasilitas gratis untuk mempromosikan produk. Melalui e-commerce tidak hanya konsumen perseorangan yang dapat dijaring atau lebih dikenal dengan b2c(business to consumer), tetapi dapat juga mengkomunikasikan pelaku UKM dengan bisnis lain b2b (business to business). Selain situs iklan pelaku UKM juga dapat menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Dengan membuat satu akun dimasingmasing jejaring sosial, pelaku UKM dapat mempromosikan melalui grup grup komunitas yang ada dijejaring sosial. Tetapi tentunya jika beriklan dijejaring sosial jangan membuat iklan yang berbau spam (posting secara terus-menerus sehingga membanjiri suatu laman dengan posting) karena akan mengakibatkan citra buruk kepada UKM tersebut, karena bisnis pada e-commerce sangat bergantung pada kepercayaan. Image sebagai penjual yang jujur, dapat dipercaya, komunikatif dan ramah dalam pelayanan sangat dibutuhkan. Dengan membangun hal tersebut sebenarnya pelaku UKM sedang membangun sebuah brand image melalui internet. Jika brand image sudah bagus tentunya brand equity dari penjual juga meningkat. Contohnya adalah bhinneka.com salah satu toko komputer di mangga dua, dibandingkan dengan toko komputer lain di mangga dua harga yang ditawarkan oleh bhinneka.com lebih mahal sekitar 10%. Namun karena mereka sudah memiliki equitas brand yang baik, banyak masyarakat menganggap barang yang mereka beli dari bhinneka.com sudah pasti berkualitas sehingga beberapa masyarakat rela untuk merogoh koceknya lebih dalam, dari pada harus mencoba toko komputer lain namun kualitas dari barangnya diragukan. Pada akhirnya diharapkan melalui e-commerce UKM dapat lebih berkembang. Para pelaku UKM tidak kesulitan lagi dalam melakukan pemasaran produknya kepada konsumen atau bahkan kepada pelaku bisnis lain. Dengan berkembangnya UKM maka impact dalam skala yang lebih besarnya diharapkan perekonomian Indonesia menjadi meningkat.

Você também pode gostar