Você está na página 1de 10

Ahmad Fadlurrahman Bayuni (09390125) Ratna Tri Utami (09390126) Neil Al Muna (09390140) Edip Purniawan (09390141) Amelia

Indraswari (09390151)

Pengertian
Secara bahasa , wadiah dapat diartikan sebagai meninggalkan atau meletakkan. Yaitu meletakkan sesuatu kepada orang lain untuk dipelihara atau dijaga Sedangkan menurut istilah wadiah adalah memberikan kekuasaaan kepada orang lain untuk menjaga harta/barangnya dengan secara terang-terangan atau dengan isyarat yang semakna dengan itu Menurut Syafii Antonio, wadiah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dikembalikan kapan saja penitip menghendaki

Landasan Syariah
Sesungguhnya Allah telah menyuruh kamu agar menyampaikan amanah (titipan) kepada ahlinya ..... (AnNisa:58) ..... Dan hendaklah orang yang diberikan amanat menyampaikan amanatnya, dan bertakwalah kepada Allah .... (Al-Baqarah:283) Abu hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, Sampaikanlah amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang mengkhianatimu. (HR Abu Daud)

Rukun Wadiah
Aqidain, (orang yang menitipkan-mudi- dan yang dititipkan-wadii) Objek yang diakadkan Sighat akad

Syarat Wadiah
Terkait Aqidain : Mereka harus orang yang termasuk bebas bertransaksi. Maka orang gila dan anak kecil tidak sah bila melakukan akad wadiah. Jumhur ulama melanjutkannya dengan menambah syarat aqil dan baligh. Terkait objek yang diakadkan : Barang tersebut harus muhtaramah. Dianggap mulia secara syara

Jenis-Jenis Wadiah
Wadiah yad al-amanah
Adalah titipan yang bersifat amanat belaka. Kedua pihak melakukan kesepakatan bahwa barang yang dititipkan tidak dipergunakan untuk alasan apapun oleh pihak yang dititipi. Ia hanya menjaga keberadaan harta titipan tersebut. Dalam kondisi ini apabila barang tersebut rusak atau hilang, maka orang yang dititipi tidak wajib untuk mengganti barang tersebut, kecuali ada unsur sengaja dan lalai

Lanjutan ....
Wadiah Yad al-dlamanah Akad titipan dimana pihak yang dititpi harus menanggung kerugian. Pada dasarnya akad wadiah bersifat amanah. Akan tetapi ia bisa berubah menjadi dhamanah dengan sebab-sebab: Barang tidak dipelihara oleh pihak yang menerima titipan Barang titipan dititipkan kepada orang lain yang bukan keluarga dekat Barang tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi Orang yang dititipi mencampurkan barang titipan dengan harta pribadinya Penerima titipan melanggar syarat-syarat yang telah disepakati

Wadiah Dalam Praktek Perbankan Syariah


Giro Wadiah

Dalam kaitannya dengan produk giro, Bank syariah menerapkan prinsip wadiah yad dhamanah. Yang didalamnya terdapat ketentuan umum giro wadiah, antara lain: Dana wadiah dapat digunakan oleh bank untuk kegiatan komersial dengan syarat bank harus menjamin pembayaran kembali nominal dana wadia tersebut Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Tetapi bank diperbolehkan memberi bonus dan tidak diperjanjiakn dimuka Pemilik dana wadiah dapat menarik kembali dananya sewaktu-waktu (on-call), baik sebagian maupun seluruhnya

Lanjutan ....
Tabungan Wadiah
Pada prinsipnya ketentuan-ketentuan umum pada tabungan wadiah sama dengan giro wadiah. Hal yang membedakannya hanya pada mekanisme penarikan.
Note: untuk menentukan besarnya bonus yang akan diberikan pada masing masing nasabah bank biasanya berpedoman pada rumus Bhn = Rsn x R x Nisbah Bhn = Bagi hasil untuk nasabah Rsn = Saldo rata-rata per nasabah selama satu bulan R = pendapatan bank per rupiah

Lanjutan ....
Safe Deposit Box
Mengambil konsep wadiah yad al amanah, bank memberikan jasa penitipan atau safe deposit box. Dengan membebankan biaya penitipan pada penitip, bank akan memberikan layanan penitipan barang dalam bentuk kotak penyimpanan yang mempunyai inisial tertentu, menyimpan dan memegang kunci sendiri, dan sistem pengawasan keamanan yang terjamin oleh bank

Você também pode gostar