Você está na página 1de 4

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari
suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun
pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.
Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa), metode destilasi, metode
kimia, dan metode khusus (kromatografi, nuclear magnetic resonance / NMR).
Pada praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah metode pengeringan
dengan oven biasa dan metode destilasi.
% Kadar air (wb) pada metode oven dapat diperoleh dengan cara: Wet basis
% kadar air = Wsample – ( W akhir – W cawan ) x 100 %
W Sample

Dan untuk metode destilasi dapat menggunakan perhitungan :


% Kadar air = V air yang tertampung x 100 %
W sample

Metode Oven
Kel Sampel Wsampel Wcawan1 Wcawan2 Wakhir Kadar
air( %)
9 Wortel 2.0166 19.7420 19.7421 19.9885 87.7814
10 Wortel 2.0566 20.7846 20.7838 21.0330 87.8829
11 Bawang merah 2.0128 21.1658 21.1650 21.4840 84.1514
12 Bawang merah 2.0479 20.5738 20.5724 20.8872 84.6282
Keterangan:
Wsampel 1 = berat sampel sebelum dipanaskan
Wcawan 1 = berat cawan pada pemanasan oven pertama
Wcawan 2 = berat cawan pada pemanasan oven kedua
Wakhir = berat sampel + cawan setelah pemanasan

Metode oven memiliki beberapa kekurangan, yaitu bahan lain ikut


menguap, terjadi penguraian karbohidrat menghasilkan air yang ikut terhitung,
ada air yang terikat kuat pada bahan yang tidak terhitung. Berat sampel yang
dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat
bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat
sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel
telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat
kuat dalam sampel, setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui
persen kadar air dalam bahan. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, kadar air
(wb) wortel lebih tinggi daripada bawang merah.

Metode Destilasi
Kel Sampel Wsampel V air Kadar air
(gr) tertampung(ml) (%)
9 Bawang Bombay 5.1068 4.7 92.0342
10 Bawang Bombay 5.0421 4,4 87.2652
11 Wortel 5.0459 4.0 79.2723
12 Wortel 5.0536 3.8 75.1939

Pada metode destilasi harus menggunakan pelarut imicible yang mempunyai


massa jenis lebih ringan daripada air dan mempunyai titik didih lebih besar
daripada air, contohnya toluene. Air yang masuk ke dalam kondensor harus
mengalir. Pada metode ini, sampel dan pelarut dimasukkan dalam labu sampai
sampel terendam kemudian dipanaskan sehingga terjadi penguapan. Uap yang
terbentuk akan naik dan masuk ke kondensor yang mengkondensasi uap sehingga
akan mencair kembali dan ditampung untuk mengukur kadar airnya. Dari hasil
pengamatan yang diperoleh, bawang bombay memiliki kadar air yang lebih besar
daripada wortel.
Pada kedua metode diatas, sebelum dilakukan penimbangan sampel harus
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam desikator selama 15 menit yang bertujuan
untuk mendinginkan sampel tetapi tidak terjadi penyerapan air. Penentuan kadar
air dengan metode destilasi lebih cepat dan akurat daripada metode oven.

SIMPULAN
• Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari bahan pangan tersebut.
• Kadar air (wb) wortel lebih tinggi daripada bawang merah.
• Bawang bombay memiliki kadar air yang lebih besar daripada wortel.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarmadji, Slamet, H.Bambang, Suhardi. 2003. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Sudarmadji, Slamet, H.Bambang, Suhardi. 2003. Prosedur Analisa Bahan


Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Você também pode gostar