Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DIAGNOSA BERDASARKAN NANDA, NIC DAN NOC 1. KELEBIHAN VOLUME CAIRAN NANDA Definisi : meningkatnya volume cairan isotonik Batasan karakteristik :
Bunyi nafas tidak teratur Gangguan elektrolit Anaskara Kecemasan Perubahan tekanan darah Azotemia Perubahan status mental Perubahan pola nafas Hematokrit menurun Hb menurun Edema Peningkatan tekanan vena sentral Intake lebih besar daripada output Pembengkakan vena jugularis Oliguria Ortopnue Efusi pleura
Refleks hepatojugular positif Perubahan tekanan arteri pulmonar kongesti pulmonar Lemah Perubahan gravitasi spesifik Terdapat bunyi jtg S3 Berat badan naik dalam jangka pendek
Faktor yang berhubungan : Regulasi mekanisme terganggu Kenaikan intake cairan Kenaikan intake sodium NOC KELEBIHAN VOLUME CAIRAN HASIL YG DIHARAPKAN :
Hasil tambahan :
Keefektifan pompa jantung Pengetahuan :proses penyakit Penegtahua :Aturan perawatan Status nutrisi : intake makanan dan cairan Status pernapasan : ventilasi Perawata diri : perawatan parenteral
Eliminasi urin
NIC : Kelebihan Volume Cairan Definisi : keadaan dimana individu mengalami peningkatan retensi cairan Intervensi keperawatan yang disarankan :
Pengaturan elektrolit Pengaturan elektrolit : Hiperkalasemia Pengaturan elektrolit : hiperkalamia Pengaturan elektrolit : hipermagnesemi Pengaturan elektrolit : hipernatremia Pengaturan elektrolit : hiperfosfatemia Pengaturan elektrolit : Hipokalesemia Pengaturan elektrolit : hipokalemia Pengaturan elektrolit : hipomagnesemia Pengaturan elektrolit : hiponatremia Pengaturan elektrolit Hipofosfatemia Pemerikasaan elektrolit Pengaturan cairan /elektrolit Pengaturan cairan Pemeriksaan cairan Insersi intravena
Intervensi tambahan :
Pengaturan edema Pengaturan disrithmia Pengarturan makan Intubasi gastrointestinal Terapi Hemodialisis Regulasi hemodinamik Pemeriksaan hemodinamik invasive Pemeriksaan labor Manajemen pengobatan Pemeriksaan neurologik Pengaturan nutrisi Perawatan kateter PIC Terapi dialisis peritonium Plebotomi : sampel darah arteri Plebotomi : sampel darah vena Pengaturan posisi Permukaan kulit
2. Ketidakseimbangan nutirisi : kurang dari kebutuhan tubuh Definisi : insufisiensi intake nutrisi kebutuhan metabolik dari normal Batasan karakteristik :
Kram pembedahan Nyeri kram Berat badan 20% dibwah ideal Kerapuhan kapiler Diare Kerontokan rambut Suara perut hiperaktif Kekurangan makanan Kekurangan pengetahuan Kurang nafsu makan Kurangnya keseimbangan intake makanan Miskonsepsi Pucatnya membran mukosa Irama otot kurang
Laporan verbal perubahan sensasi Adanya kekurangan intake makanan pada RDA Luka rongga bukal Steatorrhea
Faktor yang berhubungan : Faktor biologis Faktor ekonomi Ketidak mampuan penyerapan nutrisi Faktor fisiologis NOC Hasil yang diharapkan : Status nutrisi : makanan dan intake cairan Status nutrisi : intake nutrisi Pantau berat badan Hasil tambahan : Eliminasi gastrointestinal Pengetahuan diet Status nutrisi : pemeriksaan biokimia Status nutrisi : massa tubuh Fungsi sensorik rasa dan bau NIC Intervensi keperawatan yang disarankan :
Pengaturan diet
Pengaturan makan Pengaturan cairan Pemeriksaan cairan Pengusulan laktasi Pengaturan nutirisi Terapi nutrisi Konsultasi nutirisi Pemeriksaan nutrisi Terapi menelan Pemeriksaan TTV Pertolongan menyeimbangkan berat badan Pengaturan berat badan
Pengaturan alergi Pemberian makanan botol Pengaturan usus Pengaturan demensia Pengaturan energi Penawaran latihan Pemberian makanan selang Intubasi gastrointestinal Pengaturan hiperglikemia
Pengaturan hipoglikemia Insersi intra vena Terapi intra vena Pengaturan pengobatan Pengaturan kualitas tujuan / hasil Perawatan neonatus Plebotomi : sampel darah vena Pengaturan posisi Pengajaran individu Pengajaran : Pengaturan diet Nutrisi total parenteral Pemeliharaan VAD ( venous Acces Devicesis )
3. Intoleransi Aktivitas NANDA Definisi : insufisiensi energi fisiologi atau psikologi pada kebutuhan aktivitas sehari-hari Batasan karakteristik :
Respon tekanan darah abnormal Respon jantung abnormal pada aktivitas Pertukaran refleksi iskemia EKG Prosedur yang mengganggu Dipsnea Laporan verbal kelelahan
Fakor yang berhubungan : Bedrest Ketidakseimbangan suplai oksigen Gaya hidup NOC Hasil yang diharapkan :
Toleransi aktivitas Daya tahan tubuh Konservasi energi Perawatan diri : aktvitas sehari-hari Perawatan diri : instrumen aktivitas sehari-hari
Hasil tambahan :
Mobilitas :Berjalan Mobilitas : penggunaan kursi roda Pemantuan dipsnea Keefektifan pompa jantung Status sirkulasi Keyakinan kesehatan : kemampuan untuk melakukan konsekuensi immobilitas : fisiologi keseimbangan jiwa
status nutrisi : energi efek gangguan nyeri kemampuan fisik status pernapasan : pertukaran gas status pernapasan : ventilasi hebatnya gejala
Terapi aktivitas Terapi seni Terapi bersama hewan Latihan mekanisme tubuh Manajemen energi Terapi musik Terapi bermain Pengajaran aktivitas atau latihan
Intervensi tambahan :
Pelatihan autogenik Umpan balik biologis Perawatan jantung : rehabilitasi Pengaturan disrithmia
Pengaturan lingkungan Pengaturan lingkungan : kenyamanan Promosi latihan Promosi latihan : pembidangan Terapi latihan : ambulasi Terapi latihan : keseimbangan Terapi latihan : mobilitas sendi Terapi latihan : kontrol otot Hipnosis Supresi labor Manajemen pengobatan Meditasi Pengaturan kualitas tujuan Pengaturan nutrisi Terapi oksigen Manajemen nyeri Relaksasi otot Peningkatan otot Peningkatan tidur Dukungan spiritual Bantuan pencegahan merokok Sentuhan terapeutik Fasilitasi kunjungan Pengaturan berat badan
4. Kecemasan NANDA Definisi : perasaan yang tidak menentu yang sumbernya tidaj spesifik / tidak diketahui oleh individu. Batasan karakteristik : Tingkah laku
Mengurangi produktvitas Menunjukkan ketegasan ntuk menukar kejadian Gerakkan yang tak berhubungan Gelisah Insomnia Kontak mata yang rendah Perasaan waspada Ragu-ragu Cemas
Fisiologi Ketegangan wajah Getaran kepala Peningkatan respirasi Menggigil Getaran suara Affektif
Khawatir Bersedih Kerusuhan Takut Perasaan yang adekuat Fokus pribadi Iritabilitas Kebanyakkan aktivitas Meningkatkan aktivitas untuk mengurangi nyeri
Simpatis
Anoreksia Eksitasi kardiovaskuler Diare Mulut kering Ketokan jantung Peningkatan tekanan darah Peningkatan denyut nadi Peningkatan refleks Peningkatan respirasi Dilatasi pupil Kesukaran bernapas
Vasokonstriksi superfisial
Parasimpatis
Nyeri perut Pengurang tekanan darah Penurunan denyut nadi Diare Pingsan Kelelahan Kemuakkan Gangguan tidur Perasaan geli pada ekstremitas Frekuensi urin Urgensi urin
Kognitif
Gejala psikologis Konfusi Penguranagn persepsi Sulit berkonsentrasi Mengurangi kebutuhan belajar Ketakutan pada konsekwensi yang tidak menentu
NOC Hasil yang diharapkan : Pengaturan serangan Pengaturan kecemasan Koping Pengaturan suasana hati Pengendalian mutilasi diri Keterampilan interkasi sosial Hasil tambahan : Penerimaan : status health Resolusi kesedihan Pengendalian psikosial : perubahan hidup Pengaturan gejala NIC Intervensi yang disarankan : Pengurangan kecemasan Teknik menenangkan Peningkatan demensia Pertolongan pemeriksaan
Kehadiran Konsultasi telpon Diposkan oleh Sanako di 1:18 AM Reaksi: No comments: Post a Comment Link ke posting ini Create a Link Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)
Google Translate
Gadgets powered by Google
Google Translate
le> .translate img { filter:alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 1.0; border:0; padding-left:0px; } .translate:hover img { filter:alpha(opacity=50); -moz-opacity: 0.50; opacity: 0.50; border:0; }
Link
http://rahmanthink.wordpress.com http://rahmandally.blogspot.com http://fathelvi.blogspot.com/ http://anadia.multiply.com/ http://evijabar.wordpress.com/ http://zanosa061187.blogspot.com/ http://ainicahayamata.multiply.com http://hz-rin.blogspot.com http://islamicnurse.wordpress.com http://zonacahayamata.blogspot.com/
Music
Video Bar
powered by
www.stickam.com
www.stickam.com There was an error in this gadget
HOME
Home
About Me
Sanako Padang, Sumatra Barat, Indonesia Me gRaduaTeD From ELementaRy SchooL 20 PdG, frOm Junior hiGh scHooL pembaNgunaN, n Frm SeniOr higH schOOL PembaNgunan in 2008.Then, I'm continue to study in MEDICAL FACULTY UNAND "08" (ILMU KEPERAWATAN s1) View my complete profile
Lencana Facebook
Nicke Sanako II
Yahoo Message
TOPIC
MUSIC
Gratisan Musik There was an error in this gadget
Blogger
Blogger
Followers
Labels
About Me (2) Gambar (1) IMAGE (2) Jiwa (1) Penyakit (3)
Lee Min Ho
Selebriti Korea
The Cake Slice Bakers Cake Slice Bakers Sept 09 - Sept 10 - *A:* *A Nickel For Your Thoughts - Kari* *Apple & Spice - Katie** **A Whisk And A Spoon - Steph* *B:* *Bake Your Heart Out - Allison* *Beansy Loves Cake - J... 3 years ago There was an error in this gadget There was an error in this gadget There was an error in this gadget
Slideshow
Loading...
Subscribe To
Posts Comments
Tajuk
Apple Google Microsoft Apple Seeks Feedback From Residents On 'Campus 2' Expansion - Mashable Mashable
terjadinya sindrom ini. Etiologi SN secara garis besar dapat dibagi 3, yaitu kongenital, glomerulopati primer/idiopatik, dan sekunder mengikuti penyakit sistemik seperti pada purpura Henoch-Schonlein dan lupus eritematosus sitemik. Sindrom nefrotik pada tahun pertama kehidupan, terlebih pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, merupakan kelainan kongenital (umumnya herediter) dan mempunyai prognosis buruk. Pada tulisan ini hanya akan dibicarakan SN idiopatik.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini di harapkan mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan penyakit sindrom nefrotik pada anak Tujuan dari penulisan makalah diharapkan mahasiswa mampu: 1. Mengetahui pengertian sindrom nefrotik 2. Mengetahui etiologi sindrom nefrotik 3. Mengetahui patofisologi sindrom nefrotik 4. Mengetahui manifestasi klinis sindrom nefrotik 5. Memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada anak yang sindrom nefrotik
B. Gambaran Klinis
Sebagai sebuah sindroma (kumpulan gejala), tanda / gejala penyakit sindroma nefrotik meliputi : - Proteinuria - Hipoalbuminemia - Hiperkolesterolemia/hiperlipidemi - Oedema
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain hematuria, azotemia dan hipertensi ringan. Proteinuria (85-95%) terjadi sejumlah 10 15 gram/hari (dalam pemeriksaan Esbach) . Selama terjadi oedema biasanya BJ Urine meningkat. Mungkin juga terjadi penurunan faktor IX, Laju endap darah meningkat dan rendahnya kadar kalsium serta hiperglikemia. C. Etiologi Penyebab umum penyakit tidak diketahui; akhir-akhir ini sering dianggap sebagi suatu bentuk penyakit autoimun. Jadi merupakan reaksi antigen-antibodi. Umumnya dibagi menjadi 4 kelompok : 1. Sindroma nefrotik bawaan 2. Sindroma nefrotik sekunder 3. Sindroma nefrotik idiopati 4. Glumerulosklerosis fokal segmental D. Patofisiologi Penyakit nefrotik sindoma biasanya menyerang pada anak-anak pra sekolah. Hingga saat sebab pasti penyakit tidak ditemukan, tetapi berdasarkan klinis dan onset gejala yang muncul dapat terbagi menjadi sindroma nefrotik bawaan yang biasanya jarang terjadi; Bentuk idiopati yang tidak jelas penyebabnya maupun sekunder dari penyakit lainnya yang dapat ditentukan faktor predisposisinya; seperti pada penyakit malaria kuartana, Lupus Eritematous Diseminata, Purpura Anafilaktoid, Grumeluronefritis (akut/kronis) atau sebagai reaksi terhadap hipersensitifitas (terhadap obat)
Nefrotik sindroma idiopatik yang sering juga disebut Minimal Change Nefrotic Syndrome (MCNS) merupakan bentuk penyakit yang paling umum (90%). Patogenesis penyakit ini tidak diketahui, tetapi adanya perubahan pada membran glumerolus menyebabkan peningkatan permeabilitas, yang memungkinkan protein (terutama albumin) keluar melalui urine (albuminuria). Perpindahan protein keluar sistem vaskular menyebabkan cairan plasma pindh ke ruang interstitisel, yang menghasilkan oedema dan hipovolemia. Penurunan volume vaskuler menstimulasi sistem renin angiotensin, yang memungkinkan sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik (ADH). Aldosteron merangsang peninkatan reabsorbsi tubulus distal terhadap Natrium dan Air, yang menyebabkan bertambahnya oedema. Hiperlipidemia dapat terjadi karena lipoprotein memiliki molekul yang lebih berat dibandingkan albumin sehingga tidak akan hilang dalam urine.
E. Evaluasi Diagnostik Urinalisis menunjukkan haemturia mikroskopik, sedimen urine, dan abnormalitas lain. Jarum biopsi ginjal mungkin dilakukan untuk pemriksaan histology terhadap jaringan renal untuk memperkuat diagnosis. Terdapat proteinuri terutama albumin (85 95%) sebanyak 10 15 gr/hari. Ini dapat ditemukan dengan pemeriksaan Essbach. Selama edema banyak, diuresis berkurang, berat jenis urine meninggi. Sedimen dapat normal atau berupa toraks hialin, dan granula lipoid, terdapat pula sel darah putih. Dalam urine ditemukan double refractile bodies. Pada fase nonnefritis tes fungsi ginjal seperti : glomerular fitration rate, renal plasma flowtetap normal atau meninggi . Sedangkan maximal konsentrating ability dan acidification kencing normal . Kemudian timbul perubahan pada fungsi ginjal pada fase nefrotik akibat perubahan yang progresif pada glomerulus. Kimia darah menunjukkan hipoalbuminemia, kadar globulin normal atau meninggi sehingga terdapat rasio Albumin-globulin yang terbalik, hiperkolesterolemia, fibrinogen meninggi. Sedangkan kadar ureum normal. Anak dapat menderita defisiensi Fe karena banyak transferin ke luar melalui urine. Laju endap darah tinggi, kadar kalsium darah sering rendah dalam keadaan lanjut kadang-kadang glukosuria tanpa hiperglikemia. F. Penatalaksanaan a. Diperlukan tirah baring selama masa edema parah yang menimbulkan keadaan tidak berdaya dan selama infeksi yang interkuten. Juga dianjurkan untuk mempertahankan tirah baring selama diuresis jika terdapat kehilangan berat badan yang cepat. b. Diit. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200 ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari. Jika telah terjadi diuresis dan edema menghilang, pembatasan ini dapat dihilangkan. Usahakan masukan protein yang seimbang dalam usaha memperkecil keseimbangan negatif nitrogen yang persisten dan kehabisan jaringan yang timbul akibat kehilangan protein. Diit harus mengandung 2-3 gram protein/ kg berat badan/ hari. Anak yang mengalami anoreksia akan memerlukan bujukan untuk menjamin masukan yang adekuat c. Perawatan kulit. Edema masif merupakan masalah dalam perawatan kulit. Trauma terhadap kulit dengan pemakaian kantong urin yang sering, plester atau verban harus dikurangi sampai minimum. Kantong urin dan plester harus diangkat dengan lembut, menggunakan pelarut dan bukan dengan cara mengelupaskan. Daerah popok harus
dijaga tetap bersih dan kering dan scrotum harus disokong dengan popok yang tidak menimbulkan kontriksi, d. hindarkan menggosok kulit. e. Perawatan mata. Tidak jarang mata anak tertutup akibat edema kelopak mata dan untuk mencegah alis mata yang melekat, mereka harus diswab dengan air hangat. f. Kemoterapi:
g. Prednisolon digunakan secra luas. Merupakan kortokisteroid yang mempunyai efek samping minimal. Dosis dikurangi setiap 10 hari hingga dosis pemeliharaan sebesar 5 mg diberikan dua kali sehari. Diuresis umumnya sering terjadi dengan cepat dan obat dihentikan setelah 6-10 minggu. Jika obat dilanjutkan atau diperpanjang, efek samping dapat terjadi meliputi terhentinya pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, diabeters mellitus, konvulsi dan hipertensi h. Jika terjadi resisten steroid dapat diterapi dengan diuretika untuk mengangkat cairan berlebihan, misalnya obat-abatan spironolakton dan sitotoksik ( imunosupresif ). Pemilihan obat-obatan ini didasarkan pada dugaan imunologis dari keadaan penyakit. Ini termasuk obat-obatan seperti 6-merkaptopurin dan siklofosfamid. i. Penatalaksanaan krisis hipovolemik. Anak akan mengeluh nyeri abdomen dan mungkin juga muntah dan pingsan. Terapinya dengan memberikan infus plasma intravena. Monitor nadi dan tekanan darah. j. Pencegahan infeksi. Anak yang mengalami sindrom nefrotik cenderung mengalami infeksi dengan pneumokokus kendatipun infeksi virus juga merupakan hal yang menganggu pada anak dengan steroid dan siklofosfamid. k. Perawatan spesifik meliputi: mempertahankan grafik cairan yang tepat, penimbnagan harian, pencatatan tekanan darah dan pencegahan dekubitus. l. Dukungan bagi orang tua dan anak. Orang tua dan anak sering kali tergangu dengan penampilan anak. Pengertian akan perasan ini merupakan hal yang penting. Penyakit ini menimbulkan tegangan yang berta pada keluarga dengan masa remisi, eksaserbasi dan masuk rumah sakit secara periodik. Kondisi ini harus diterangkan pada orang tua sehingga mereka mereka dapat mengerti perjalanan penyakit ini. Keadaan depresi dan frustasi akan timbul pada mereka karena mengalami relaps yang memaksa perawatan di rumahn sakit. G. Prognosis
Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut : 1. Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun. 2. Disertai oleh hipertensi. 3. Disertai hematuria. 4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder. 5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal. Pada umumnya sebagian besar (+ 80%) sindrom nefrotik primer memberi respons yang baik terhadap pengobatan awal dengan steroid, tetapi kira-kira 50% di antaranya akan relapse berulang dan sekitar 10% tidak memberi respons lagi dengan pengobatan steroid. H. Komplikasi Penyulit (komplikasi) Sindrom Nefrotik tergantung dari beberapa faktor : - Kelainan histopatologis a) b) Lamanya sakit Usia pasien Malnutrisi, akibat hipolabuminemia berat. Infeksi sekunder, disebabkan gangguan mekanisme pertahanan humoral, penurunan
gamma globulin serum. c) Gangguan koagulasi, berhubungan dengan kenaikan beberapa faktor pembekuan yang
menyebabkan keadaan hiperkoagulasi. d) Akselerasi aterosklerosis, akibat dari hipelipidemia yang lama. e) f) Kolap hipovolemia, akibat proteinuria yang berat. Efek samping obat-obatan : diuretik, antibiotik, kortikosteroid, antihipertensi, sitostatika
B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Lakukan pengkajian fisik, termasuk pengkajian luasnya edema. b.Kaji riwayat kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan adanya peningkatan berat badan dan kegagalan fungsi ginjal. c. Observasi adanya manifestasi dari Sindrom nefrotik : Kenaikan berat badan, edema, bengkak pada wajah ( khususnya di sekitar mata yang timbul pada saat bangun pagi , berkurang di
siang hari ), pembengkakan abdomen (asites), kesulitan nafas ( efusi pleura ), pucat pada kulit, mudah lelah, perubahan pada urin ( peningkatan volum, urin berbusa ). d. Pengkajian diagnostik meliputi meliputi analisa urin untuk protein, dan sel darah merah, analisa darah untuk serum protein ( total albumin/globulin ratio, kolesterol ) jumlah darah, serum sodium 2. Diagnosa Keperawatan a. Kelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic plasma. ( Wong, Donna L, 2004 : 550) b. Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.(Doengoes, 2000: 177) c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. (Carpenito,1999: 204) d. Resti infeksi b.d. menurunnya imunitas, prosedur invasif (Carpenito, 1999:204). e. Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan. (Wong, Donna L, 2004:550) f. g. Gangguan integritas kulit b.d. immobilitas.(Wong,Donna,2004:550) Gangguan body image b.d. perubahan penampilan. (Wong, Donna, 2004:553).
h. Gangguan pola eliminasi:diare b.d. mal absorbsi 3. Intervensi Perencanaan KeperawatanKelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic plasma. ( Wong, Donna L, 2004 : 550) Tujuan: tidak terjadi akumulasi cairan dan dapat mempertahankan keseimbangan intake dan output. KH: menunjukkan keseimbangan dan haluaran, tidak terjadi peningkatan berat badan, tidak terjadi edema. Intervensi: Pantau, ukur dan catat intake dan output caira Observasi perubahan edema Batasi intake garam Ukur lingkar perut timbang berat badan setiap hari Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.(Doengoes, 2000: 177) kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai program dan monitor efeknya Tujuan: Pola nafas adekuat KH: frekuensi dan kedalaman nafas dalam batas normal
Intervensi: auskultasi bidang paru pantau adanya gangguan bunyi nafas berikan posisi semi fowler observasi tanda-tanda vital kolaborasi pemberian obat diuretic Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. (Carpenito,1999: 204) Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi KH: tidak terjadi mual dan muntah, menunjukkan masukan yang adekuat, mempertahankan berat badan Intervensi: tanyakan makanan kesukaan pasien anjurkan keluarga untuk mrndampingi anak pada saat makan pantau adanya mual dan muntah bantu pasien untuk makan berikan makanan sedikit tapi sering berikan informasi pada keluarga tentang diet klien Resti infeksi b.d. menurunnya imunitas, prosedur invasif. (Carpenito, 1999:204). Tujuan: tidak terjadi infeksi KH: tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vitl dalam batas normal, leukosit dalam batas normal. Intervensi: cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan pantau adanya tanda-tanda infeksi lakukan perawatan pada daerah yang dilakukan prosedur invasive anjurkan keluarga untuk mrnjaga kebersihan pasien kolaborasi pemberian antibiotic Intoleransi Tujuan: aktivitas pasien b.d. kelelahan. mentolerir (Wong, aktivitas Donna dan L, 2004:550) energi
dapat
mrnghemat
KH: menunjukkan kemampuan aktivitas sesuai dengan kemampuan, mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas Intervensi: pantau tingkat kemampuan pasien dalan beraktivitas rencanakan dan sediakan aktivitas secara bertahap
anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas pasien berikan informasi pentingnya aktivitas bagi pasien Gangguan integritas kulit b.d. immobilitas.(Wong,Donna,2004:550) Tujuan: tidak terjadi kerusakan integritas kulit KH: integritas kulit terpelihara, tidak terjadi kerusakan kulit
Intervensi: inspeksi seluruh permukaan kulit dari kerusakan kulit dan iritasi berikan bedak/ talk untuk melindungi kulit ubah posisi tidur setiap 4 jam gunakan alas yang lunak untuk mengurangi penekanan pada kulit. Gangguan body image b.d. perubahan penampilan. (Wong, Donna, 2004:553). Tujuan: tidak terjadi gangguan boby image KH: menytakan penerimaan situasi diri, memasukkan perubahan konsep diri tanpa harga diri negative Intervensi: gali perasaan dan perhatian anak terhadap penampilannya dukung sosialisasi dengan orang-orang yang tidak terkena infeksi berikan umpan balik posotif terhadap perasaan anak Gangguan pola eliminasi:diare b.d. mal absorbsi. Tujuan: tidak terjadi diare KH: pola fungsi usus normal, mengeluarkan feses lunak Intervensi: observasi frekuensi, karakteristik dan warna feses identifikasi makanan yang menyebabkan diare pada pasien berikan makanan yang mudah diserap dan tinggi serap
1.Lipiduria yang terlihat sebagai oval fat bodies atau maltase cross bodies. 2.Kenaikan serum lipid, lipoprotein, globulin, kolesterol total dan trigliserida 3.Sembab. B. Saran 1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca, terutama mahasiswa keperawatan 2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan. 3. semoga makalah ini dapat menjadi pokok bahasan dalam berbagai diskusi dan forum terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & Suddarth. 2003. Medical Surgical Nursing (Perawatan Medikal Bedah), alih bahasa: Monica Ester. Jakarta : EGC. 2. Carpenito, L. J.1999. Hand Book of Nursing (Buku Saku Diagnosa Keperawatan), alih bahasa: Monica Ester. Jakarta: EGC. 3. Doengoes, Marilyinn E, Mary Frances Moorhouse. 2000. Nursing Care Plan: Guidelines for Planning and Documenting Patient Care (Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien), alih bahasa: I Made Kariasa. Jakarta: EGC. 4. Donna L, Wong. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Anak, alih bahasa: Monica Ester. Jakarta: EGC. 5. Husein A Latas. 2002. Buku Ajar Nefrologi. Jakarta: EGC. 6. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC. 7. Price A & Wilson L. 1995. Pathofisiology Clinical Concept of Disease Process (Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit), alih bahasa: Dr. Peter Anugrah. Jakarta: EGC.
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN TREND DAN ISU KEPERAWATAN LANSIA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK (SN)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DERMATITIS Asuhan Keperawatan Kehamilan Ektopik Terganggu SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P ) JIWA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DESA RAWA ASRI ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM PENDENGARAN DAN PENGHIDUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN LUKA BAKAR APLIKASI NANDA, NIC, NOC SATUAN ACARA PENYULUHAN RUMAH SEHAT
Diposkan oleh Salman di 11.09 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Reaksi: Tidak ada komentar: Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Langganan
Pos Komentar
2011 (6) 2012 (10) o 01/22 - 01/29 (1) o 05/06 - 05/13 (2) o 05/13 - 05/20 (5) Tips Menjaga Sholat 5 waktu Salman Nur: Tips Menjaga Sholat 5 waktu Senam Nifas Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC: PRE P... Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC ... o 06/03 - 06/10 (2)
About Me
Salman Medan, Sumatera Utara, Indonesia lahir di aceh,,17/08/1984. 1997 menyelesaikan Pddkan SD mtg Panyang. 1998-2000. Belajar di POMPES Al-Muslimun Lhoksukon Aceh Utara. dan Pada Tahun 2003 saya Pindah ke MUQ langsa Aceh timur. 2003-2006, lulus DIII Akper. kemudian bekerja disebuah Institusi pendidikan Kesehatan selama 2 tahun. 2009. melanjutkan pendidikan S.Kep di USU. Sekarang sudah menyelesaikan study Pendidikan Nurse. pada januari 2012 !!! Lihat profil lengkapku
Tampilan slide
My Bloger
artikel kesehatan
(tanpa judul) Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC Silahkan berkunjun...
Skripsi PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN SALMAN NUR 091121027 FAKULTAS KEPERAWATAN ...
Korelasi Linear Berganda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Regresi artinya peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali di perkenalkan pada tahun 1877 o...
Senam Nifas SENAM NIFAS Umumnya, wanita yang habis melahirkan kerap mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Meski harusnya dimaklumi, akibat membes...
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC: PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TIPS TIDUR SEHAT Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC: PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TIPS TIDUR SEHAT
Salman Nur: Tips Menjaga Sholat 5 waktu Salman Nur: Tips Menjaga Sholat 5 waktu : Untuk mendapatkan shalat yang khusyu perlu adanya persiapan-persiapan, sedangkan persiapan yang s...
Askep Sirosis Hepatis ASKEP SIROSIS HEPATIS A. Pengertian Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat...
ASUHAN KEPERAWATAN | ARTIKEL KESEHATAN: PROTAP : PEMASANGAN KONDOM KATETER ASUHAN KEPERAWATAN | ARTIKEL KESEHATAN: PROTAP : PEMASANGAN KONDOM KATETER : 1. Pengertian Alat drainase urine eksternal yang mudah diguna...
Tips Menjaga Sholat 5 waktu Untuk mendapatkan shalat yang khusyu perlu adanya persiapan-persiapan, sedangkan persiapan yang saya dimaksud adalah persiapan bathin dan...
Tampilan slide
Tampilan slide
HARMA (1)
Fall in Love
Apple Google Microsoft Q1 2013, Samsung 1-0 Apple merdeka.com Melihat nasib Apple dan Samsung di kuartal pertama tahun ini, bagaikan membandingkan bumi dengan langit. Apple dikabarkan terpuruk sementara Samsung masih dalam performa terbaiknya. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pada kuartal ... Artikel Terkait Apple Ungkap Jadwal Rilis MacOS X dan iOS Terbaru KOMPAS.com KOMPAS.com Apple akan memperkenalkan sistem operasi komputer pribadi Mac OS X dan sistem operasi mobile iOS terbaru pada konferensi pengembang aplikasi World Wide Developer Conference (WWDC) 2013, tanggal 10 sampai 14 Juni ... Wah, Facebook Luncurkan Tampilan Baru Untuk iOS Apple dan ... Seruu Barometer Berita Terkini Jakarta, Seruucom - Situs media jejaring sosial Facebook meluncurkan simbol ekspresi wajah atau emoticon baru bagi para pengguna aplikasinya di iOS Apple dan Facebook Messenger di Android. Emoticon yang disebut Finch itu diciptakan seniman ... Krisis keuangan bikin Apple tunda pembangunan 'UFO' merdeka.com Kantor yang dipercaya akan menjadi kampus kedua Apple ini sendiri memang sudah dibangun blueprint-nya oleh Steve Jobs. Jobs mengambil bentuk piring terbang untuk membuat kantor ini menjadi salah satu gedung paling hemat energi yang pernah ... Artikel Terkait didukung oleh
Bagaimana kualitasnya
Ns. Salman Nur. Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.