Você está na página 1de 3

Arthritis Rematoid

Patofisiologi
Peradangan pada sendi di mulai dari synovium ( jaringan sendi tipis yang berada di sendi) yang biasanya akan mepengaruhi kerusakan cartilago. Kerusakan kartilago akan menyebabkan penyempitan ruang sendi dan menyebabkan kerusakan sendi serta tulang. Synovitis mempunyai potensi dapata membaik kembali biasanya dengan obat obatan. Synovitis ini cenderung berpola fluktuasi. Synovitis Aktif mempunyai tanda tanda hangat, pembengakakan di sekitar sendi yang radang. Sendi-sendi yang terkena biasanya sendi sendi superficial dimana kapsul sendi mudah dilihat seperti, lutut, pergelangan tangan dan sendi jari jari. Kerusakan struktural biasanya dimulai setelah satu dan dua tahun penyakit ini. hal ini ditandai degan hilangnya kartilago dan erosi periartikuler. Proses ini bersifat irreversible dan berlangsung sebanding lurus dengan adanya sinovitis. Gejala mengalami remisi biasanya terjadi pada dua tahun pertama penyakit ini.

Atau
Pada rheumatoid arthritis, reaksi autoimun (yang dijelaskan sebelumnya) terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot (Smeltzer & Bare, 2002).

Você também pode gostar