Você está na página 1de 4

BAB IV KESIMPULAN

Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada Bayi Ny. R dengan BBLR di Rumah Sakit Advent Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran.

4.1.

Diskusi Bab ini akan disajikan tentang kesenjangan antara teori dan kasus

aktual serta praktek keperawatan. Di awali dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana, pelaksanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Sesuai dengan urutannya di uraikan sebagai berikut. Pengkajian, pada tinjauan teori pengkajian ditekankan pada

adanya potensi jalan napas, kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit, adanya hipothermi, kejang, gangguan napas dan hyperbillirubin.

Sedangkan pada tinjauan kasus pengkajian yang yang ada adalah gangguan pola napas dan masukan nutrisi. Berdasarkan kondisi bayi maka perubahan suhu, terjadinya infeksi dan gangguan hubungan

interpersonal menjadi masalah yang perlu dikaji. Diagnosa Keperawatan, pada tinjauan teori di dapatkan empat diagnosa keperawatan yakni. Potensial terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya daya tahan tubuh. Diagnosa yang lain, nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan belum matangnya

organorgan pencernaan,

potensial hipotermi berhubungan dengan

belum matangnya organ pengatur suhu tubuh, Gangguan pola nafas berhubungan dengan belum matangnya organ organ pernafasan.

Sedangkan pada kasus nyata penyusun mendapatkan 5 diagnosa dari klien yakni, Gangguan pola nafas berhubungan dengan belum

matangnya organorgan pernafasan, nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan belum matangnya organorgan pencernaan.

Tiga diagnosa lainnya adalah potensial hipotermi sehubungan dengan belum matangnya organ pengatur suhu tubuh, potensial terjadi infeksi sehubungan dengan daya tahan tubuh lemah, dan gangguan hubungan interpersonal sehubungan dengan perawatan terpisah ibu dan bayi. Rencana keperawatan, pada tinjauan teori rencana keperawatan ditekankan pada masalah pernapasan, nutrisi , termoregulator, dan pelasanaan tindakan septik dan aseptik. Pada tinjauan kasus rencana keperawatan juga ditekankan pada hal tersebut di atas. Penambahan pada tinjauan kasus yang merupakan rencana keperawatan mencakup pula hubungan interpersonal Tindakan keperawatan, seperti halnya dengan intervensi yang direncanakan pada tinjauan teori, tindakan keperawatan yang dilakukan baik dalan tinjauan teori dan tinjauan kasus adalah masalah pernapasan, nutrisi , termoregulator, dan pelasanaan tindakan septik dan aseptik. Pada tinjauan kasus ditambahkan tindakan keperawatan dalam mengatasi gangguan hubungan interpersonal. Evaluasi keperawatan, evaluasi pada tinjauan kasus ditekankan pada tiap-tiap masalah yang ada sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan yang tercantum pada tujuan rencana keperawatan.

Pencapaian tujuan pada perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah

harus

benar-

benar

prosedural.

Untuk

mengetahui

hal

tersebut

memerlukan pengamatan yang cermat dan teliti dari perawat agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Setelah membahas mengenai uraian asuhan keperawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, dalam melakukan pengkajian pada bayi dengan berat badan lahir rendah ditekankan pada adanya gangguan pola napas, masukan nutrisi, perubahan suhu, terjadinya infeksi dan gangguan hubungan interpersonal. Dalam perencanaan perlu dituliskan target waktu target waktu yang digunakan dalam pelaksanan intervensi disesuaikan dengan keadaan tempat praktek yaitu ruangan bayi sehingga perawatan dapat dilakukan secara maksimal. Dalam melakukan pengkajian dan implementasi keperawatan, perawat harus benar-benar prosedural dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi, mengingat bayi dengan berat badan lahir rendah terjadi imaturitas organ-organ tubuh.

4.2.

Saran Berdasarkan kesimpulan diatas saran untuk meningkatkan

perawatan sesuai dengan kasus bayi dengan berat badan lahir rendah adalah sebagai berikut, dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak boleh membeda-bedakan status pasien. Dalam melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan perlu adanya pendekatan dengan klien yaitu; menjalin hubungan saling percaya sehingga orang tua atau keluarga pasien mau mengungkapkan apa yang menjadi masalah keperawatan sehingga dapat teratasi. Untuk

meningkatkan mutu asuhan keperawatan khususnya pada bayi dengan berat badan lahir rendahkasus hendaknya perawat meningkatkan

pengetahuan tentang masalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Dalam melakukan pengkajian pada bayi dengan berat badan lahir rendah perawat sangat perlu memiliki sikap sabar, sopan, teliti, cermat, mempunyai pengetahuan, wawasan yang luas dan keterampilan yang memadai.

Você também pode gostar