Você está na página 1de 9

Cerita Suju Seorang pemuda dengan balutan seragam melekat di tubuh atletisnya sedang berjalan menyusuri jalanan sepi

menuju rumahnya. Langkah kakinya teramat lambat membuat beberapa orang yang berjalan di belakangnya agak kesal karena jalannya di halangi tubuh tegap sang pemuda. Terlihat pantulan tubuhnya melalui jalanan aspal yang dipijaknya, pertanda matahari sudah mulai beranjak menuju peraduan. Sumburat warna merah keemasan memantul dari kaca pertokoan yang dilewatinya. Hari ini sengaja ia pulang agak terlambat dari biasanya. Ayahnya akan membawa keluarga barunya menempati rumah mereka yang sepi sejak 3 tahun lalu karena kematian ibunya. Siapa pemuda yang author bicara kan? Perlu kah author memperkenalkan dia? Apa pemuda ini terlalu menarik untuk dibicarakan? Baik, nama pemuda ini adalah Choi Siwon. Anak tunggal dari Choi Hankyung. Ada yang aneh? Hemmhh.. ya, karena author tidak menyebutkan nama ibunya bukan?Well, ibu Siwon meninggal 3 tahun yang lalu karena mengidap kanker paru yang diderita sejak awal menikah. Bukan, ibu Siwon bukannya tidak peduli dengan penyakitnya tapi ia sudah lelah menderita. Ia begitu tersiksa menjalani serangkaian pengobatan, kemoterapi, mengunjungi rumah sakit, terkadang harus merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Siwon begitu terpukul dengan kematian ibunya, apalagi ia sangat dekat dengan ibunya dibanding ayahnya, Choi Hankyung. Mungkin karena ini pula sikap Siwon menjadi begitu dingin dan tertutup kepada semua orang di sekitarnya, termasuk ayahnya. Ketika ayahnya meminta persetujuan untuk mencari pengganti sang ibu, Siwon hanya mengangguk lemah tanpa mendengarkan penjelasan sang ayah. Ia juga tau jika ayahnya butuh pendamping hidup untuk menemani masa tuanya. Ia tidak mau protes, ia hanya ingin yang terbaik untuk ayahnya. Apapun keputusannya jika akan membuat ayahnya bahagia, ia akan mendukung dan menyetujuinya. Berbicara mengenai keluarga baru Siwon, hemhh Siwon hanya beberapa kali bertemu calon ibu tirinya ah, ibu tirinya- mengingat saat ini pasti ayahnya sudah meresmikan hubungan mereka di luar negeri. Oh iya, ibu tirinya memang berdomisili di Amerika karena pekerjaannya sebagai seorang akuntan publik. Tapi ibu tirinya asli wanita berkewarganegaraan Korea Selatan hanya saja mendapatkan tawaran kerja di luar negeri. Karena ibu tirinya sudah menikah dengan ayahnya, mau tak mau ia harus meninggalkan pekerjaannya dan pindah ke rumah barunya. Jika tidak salah dengar juga, ibu tirinya mempunyai seorang anak yang memiliki perbedaan usia 1 tahun dengan Siwon. Siwon berhenti tepat di depan gerbang rumahnya yang sedikit terbuka, dilihatnya suasana rumahnya dari kejauhan sudah nampak berbeda. Pintu rumahnya saja sekarang teruka lebar seperti sedang kedatangan tamu besar. Sepertinya keluarga barunya sudah tiba dari penerbangan jauhnya. Siwon menghela nafas pelan dan berjalan memasuki rumahnya.

"Siwonnie.. kemari nak" seru seorang pria paruh baya dari halaman belakang rumah. Nampak seulas senyum menghiasi wajah lelahnya. Dia Choi Hankyung, ayah dari Choi Siwon. Hankyung baru saja tiba dari Amerika dengan membawa serta istri barunya dan anak tirinya. Di samping Hankyung sudah berdiri Kim Heechul upss sekarang sudah berganti nama menjadi Choi Heechul. Siwon yang hendak melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak di lantai 2 dengan terpaksa harus mengubah haluan dan memberikan sambutan pada keluarga barunya. Siwon membungkukkan badannya pada ibu barunya lalu mendapatkan sambutan pelukan hangat dari Heechul, ibu tirinya. Ada yang aneh? Sikap Siwon bukan? Dia memang selalu bersikap seperti itu. Apa kalian lupa jika Siwon menjadi pendiam sejak kepergian ibunya. Perlu sedikit waktu bagi Siwon untuk menyesuaikan diri dengan orang baru yang hidup satu rumah dengannya. Apabila biasanya hanya ada 2 kursi yangmelingkari meja makan sekarang sudah berubah menjadi 4 kursi yang melingkarinya. Abaikan saja, Siwon memang selalu bersikap kurang ramah dengan semua orang apalagi dengan wajah tanpa ekspresinya yang dipastikan bisa membuat setiap orang yang memandangnya beranggapan jika pemuda berusia 18 tahun ini sedang bermasalah. Tidak, sebenarnya Siwon pemuda yang baik hanya saja ia kurang suka berbicara banyak. Ia hanya berbicara seperlunya. Selebihnya ia akan melakukannya dengan gesture tubuhnya untuk merespon orang lain yang mengajukan pertanyaan padanya. "Aigo, Siwonnie bertambah tampan. Padahal terakhir kita bertemu 2 bulan yang lalu" sambut Heechul ramah setelah melepas pelukannya pada anak tirinya. Tangan mulusnya terulur untuk mengusap pelan pipi Siwon. Choi Heechul memang wanita yang memiliki sisi keibuan dan perhatian kepada keluarganya. Tak salah jika Hankyung memilihnya untuk menggantikan posisi istrinya. Bukan bermaksud melupakan istrinya tapi mengisi kekosongan tempat yang ditinggalkan istrinya. "Tentu saja. Appanya saja juga bertambah tampan, bukan?" goda Hankyung lalu memeluk tubuh Heechul dari belakang. Hidungnya menempel di punggung istrinya, mengendus aroma parfum yang melekat pada tubuh Heechul. Heechul terlihat salah tingkah di depan anak tirinya dengan perlakuan Hankyung yang mesra. Heechul merasa kurang nyaman jika bermesraan di depan Siwon. Apalagi ia belum terlalu dekat dengan anak tirinya. Ia takut akan menyinggung perasaan Siwon. Buru-buru saja Heechul menyingkirkan tangan Hankyung yang melingkari perutnya dan berdiri agak menjauh dari suaminya. "Ah, aku belum mengenalkan Siwonnie pada Bummie" "Nanti saja saat makan malam, Bummie pasti lelah. Biarkan dia istirahat chagiya" sela Hankyung sebelum istrinya berlari ke kamar anak tirinya untuk membangunkannya.

Blusshhh Rona wajah Heechul seketika memerah mendengar jawaban dari suaminya. Ia berusaha menyembunyikan wajah malunya dan ekor matanya melirik ke arah Siwon yang berdiri tak jauh darinya, tidak ada ekspresi apapun. Heechul sedikit tertegun melihat wajah tampan Siwon yang diakuinya memang mirip dengan Hankyung, tapi ia merasa iba karena tidak ada kebahagian dari sorot mata yang dipancarkannya. "Aku ke kamar dulu. Permisi" ucap Siwon datar lalu berbalik arah menaiki anak tangga tanpa mendengarkan balasan jawaban dari pasangan suami istri yang baru menikah. Sementara Hankyung yang paham dengan raut wajah bingung Heechul langsung menariknya agak jauh ke taman belakang. Sekedar memberikan penjelasan mengenai watak dan kebiasaan anaknya pada Heechul agar nantinya dia bisa menyesuaikan diri. . . . Siwon menapaki setiap lantai rumahnya dengan santai. Matanya melirik ke arah kamar yang digunakan adik tirinya. Pintu kamar sedikit terbuka, tidak ada yang bisa ditangkap matanya melalui celah pintu selain bias cahaya matahari sore yang menerobos masuk ke dalam ruangan. Namun hidungnya bisa mengendus semerbak aromatherapy yang menusuk indera penciumannya. Perlahan Siwon memejamkan kelopak matanya, menyesapi aroma yang begitu menenangkan pikirannya. Siwon bergegas membuka matanya dan menggelengkan kepalanya. Kembali dengan wajah tanpa ekspresinya, Siwon kembali melirik tajam pintu kamar yang ditempati adik tirinya. . . . Ruang makan POV* Hankyung dan Siwon sudah duduk melingkari meja makan di kursi yang biasa mereka gunakan. Sudah lama keduanya tidak merasakan duduk di melingkari meja makan. Terakhir kali mereka melakukan ritual makan malan adalah ketika orang yang mereka cintai belum pergi, ya sejak 3 tahun lalu. Sekarang dengan kedatangan Heechul, mereka dipertemukan kembali dengan ritual makan malam.

Heechul sibuk mondar-mandir membawa makanan yang sejak sore tadi sengaja dimasaknya untuk keluarga barunya. Dengan bantuan suaminya, Heechul meletakkan ayam panggang di tengah meja sebagai makanan utama. "Duduk chagiya" tawar Hankyung lembut lalu menarik kursi kosong yang ada di depan Siwon. Heechul memandang Siwon. Ia tau dulu kursi yang ditawarkan Hankyung selalu digunakan istrinya yang telah meninggal. "Dulu eomma selalu duduk di situ" ucap Siwon singkat. Heechul dan Hankyung kaget dengan ucapan Siwon. Keduanya saling beradu pandang dan mencoba melakukan kontak mata. Heechul sudah tau penyebab Siwon menjadi pendiam, sebelumnya Hankyung sudah menjelaskan padanya panjang lebar mengenai seluk beluk anak tirinya. Heechul bisa memahami jika Siwon tidak suka ada orang lain yang menempati kursi yang pernah digunakan ibunya. Maka Heechul langsung menarik kursi yang ada di sebelahnya. "Tapi karena Anda sudah menikah dengan appa, Anda bisa duduk di kursi eomma. Selamat datang di keluarga Choi, eommonim". Heechul tersentuh hatinya mendengar jawaban Siwon. Setidaknya dia tau kedatangannya tidak ditolak. Hankyung mengangguk puas dengan jawaban Siwon. "Dimana Bummie?" tanya sang kepala keluarga saat menyadari ada salah satu anggota keluarga yang tertinggal. Heechul memekik pelan ketika baru sadar jika anaknya belum keluar dari kamarnya sejak sampai di rumah. Siwon tidak peduli dengan adik tirinya. Ia hanya melipat kedua tangannya di depan dada. Terdengar derap langkah kasar dari lantai 2, semua bola mata langsung terarah pada anak tangga. Muncul seorang pemuda yang tersenyum riang mendapati semua mata sedang menatapnya. Rambut hitam sebahunya membuatnya terlihat seperi seorang perempuan ketimbang anak lakilaki. Apalagi kulit putihnya yang didapatnya dari sang eomma, Choi Heechul. "Ah, mianhae, aku harus membalas email temanku di Amerika" jelasnya sembari menebar senyum riangnya. Apa kalian ingin berkenalan dengan adik tiri Siwon? Mau? Tentu saja kalian boleh mengenalnya, tapi tidak sekarang. Sekarang biarkan keluarga baru ini menikmati hidangan makan malamnya untuk beberapa saat. Biarkan mereka menikmati hidangan lezat yang sudah dimasak oleh Choi Heechul. Dan biarkan mereka menikmati kebersamaan seorang keluarga untuk pertama kali. . . . Siwon tengah berdiri memandang langit malam yang bertabur bintang terang. Kedua tangannya terlipat di depan dada, mencoba menghangatkan tubuhnya yang hanya tertutup kaos lengan pendek. Malam ini udara sedikit lebih dingin dari biasanya.

Tiba-tiba tubuhnya terasa hangat. Ia merasakan sweater berwarna abu-abu sudah menggantung di pundaknya. Siwon kemudian membalikkan badannya dan mendapati adik tirinya tengah tersenyum riang padanya meski ia terus menampakkan wajah datarnya. "Nama hyung siapa?" tanyanya polos. Siwon masih diam. Matanya menelusuri setiap inci lawan bicaranya. Adik tirinya memang tampan bahkan terlihat cantik jika dibandingkan dengan teman sekolahnya. Dengan tanktop dan celana panjang yang membalut tubuhnya, adik tiri Siwon terlihat mengadopsi American-style dalam gaya berpakaiannya. "Choi Siwon" jawabnya singkat. Siwon memutar bola matanya, ia tidak mau terlalu lama memandang adik tirinya yang terus memasang wajah polosnya. Belum lagi senyumnya yang tidak pernah lelah disunggingnya. "Choi Kibum imnida. Akhirnya aku punya kakak" sahutnya girang. Siwon hanya diam, tidak membalas celoteh Kibum yang bisa ditebak memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengannya. Kedua tangan mungil sudah tertempel di kedua pipi Siwon kemudian menariknya dengan cepat. Chuuu~~ Kedua tangan mungil Kibum meraih pipi Siwon kemudian menariknya mendekati wajahnya. Dan akhirnya bibir keduanya bertemu dan saling menempel di tengah suasana malam yang menusuk kulit. Seluruh badan Siwon terasa kaku saat ini. Choi Kibum, adik tiri yang bari beberapa jam lalu ditemuinya sekarang sudah mencuri ciuman darinya. Whatttt? Mata Siwon melotot tajam. Tapi Kibum malah tersenyum riang. Tidak ada sedikitpun rasa penyesalan di wajahnya. "Apa yang kamu lakukan heh, anak kecil?" teriak Siwon tak karuan sambil mengarahkan jari telunjuknya di depan wajah Kibum. Ia bergegas berlari membuka kran dan mengusap bibirnya dengan air yang mengalir. Siwon berkali-kali menggosok bibirnya untuk menghilangkan bekas ciuman dari adik tirinya. Kibum malah berdiri mematung di tempatnya sambil melongo melihat kakak tirinya bersikap kelewat aneh. "Kenapa hyung?" kembali pertanyaan polos meluncur dari bibir merah Kibum. Aih, ada apa dengan adik tiri Siwon ini! Apa dia terkena benturan keras di otaknya? "Kenapa kamu menciumku?"

"American-style hyung. Lagipula kata eomma jika kita mencium orang yang kita sayangi artinya orang itu berharga untuk kita. Sekarang kita keluarga hyung. Saranghae Siwonnie hyung" Kibum lalu berjalan mendekati Siwon dan memeluknya erat. Kibum menempelkan kepalanya di dada Siwon yang bidang. Dan tak tau kah Kibum jika Siwon sedang mati-matian menahan detak jantungnya yang tidak mau melompat setelah Kibum menciumnya. "Tapi aku laki-laki" "Memangnya kenapa hyung? Eomma dan appa saling menyayangi makanya setiap hari mereka berciuman. Apa kita juga akan berciuman setiap hari hyung?" lagi-lagi pertanyaan polos dengan leluasa meluncur dari bibir Kibum yang tak berdosa. Sepertinya otak Kibum memang kelewat polos. Siwon langsung mendorong tubuh Kibum agak kasar dan berjalan mundur. Siwon menatap wajah Kibum yang memang berbeda dari laki-laki seusianya. Bukan, Siwon tidak berpikiran jikaadik tirinya mengidap autisme. Tapi berpikir jika Kibum memang polos bahkan tidak bisa membedakan cara pengungkapan kasih sayang yang benar dengan anggota keluarganya. Setiap Siwon melangkah mundur maka Kibum akan melangkah maju mengikuti gerakan kakak tirinya. Hingga akhirnya Siwon tidak bisa mengelak lagi setelah langkahnya terpojok. Kibum mengerjapkan matanya dengan begitu imutnya dan membuat Siwon gugup melihat kelakuan adik tirinya. Dan sekali lagi, Kibum menarik wajah Siwon semakin mendekati wajahnya. Belum sempat Siwon menolaknya, Kibum kembali mempertemukan bibir mungilnya dengan bibir tipis milik Siwon. Tidak ada lumatan diantara keduanya, hanya sekedar bibir yang saling menempel. "Hyuungggg~~" rengek Kibum ketika Siwon mulai melumat bibirnya. Mendengar Kibum yang meronta Siwon langsung menjauhkan wajahnya. Siwon melihat Kibum tengah menatapnya bingung. Siwon langsung masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan Kibum yang masih menunggu jawaban darinya. Siwon juga heran dengan sikapnya. Ia malah membalas ciuman adiknya yang belum lama dikenalnya. "Siwonnie hyung kenapa? Tapi bibir Siwonnie hyung manis khekhe.."

#dreamit Kamu: *dateng kerumah siwon, kebetulan pintu ngga dikunci, kamu masuk dan duduk diruang tamu* Siwon: *keluar kamar, cuma pakai handuk dipinggang nya, ngeringin rambutnya pakai handuk kecil* loh sayang, kamu kok disini? udah lama? kamu: *nelen ludah* mmm...mmm.. ba..ba..barusan kok oppa.. *pandangin abs siwon*

Siwon: kamu kenapa? *senyum* kamu: oppa selalu keliatan kaya gini kah kalau abis mandi? *mata ga fokus* Siwon: keliatan kaya gini? kaya apa? *senyum maut* kamu: keliatan.... eung.. keliatan... ganteng banget... kaya malaikat! *pandangin siwon* Siwon: dasar kamu, emang biasanya aku ga ganteng? kamu: ganteng, ganteng banget malah... tapi kalau abis mandi.. jadi...... jadi.... aduh aku mau pingsan nih.. siwon: *ketawa* kamu bisa aja, iya, aku selalu keliatan kaya gini.. hehe *senyum manis banget* kamu: boleh peluk? siwon: *ngerentangin tangannya* kamu: *peluk siwon, ngerasain harum sabunnya siwon* siwon: *balas pelukan kamu* aku pakai baju dulu ya sayang... kamu: *lepas pelukannya* *ngangguk* siwon: *cium kening kamu, masuk kamar* kamu: *berdiri nyender di teras kamar* Kyuhyun: *peluk kamu dari belakang* sayang, kamu ngapain? nanti masuk angin loh.. kamu: *peluk tangan kyuhyun yang ada diperut kamu* aku lagi mikirin oppa.. Kyuhyun: mikirin aku? memang aku kenapa? *naruh dagunya dibahu kamu* kamu: oppa sayang aku ngga? Kyuhyun: *cium leher kamu* sayang... kamu: kalau tiba-tiba aku hilang, oppa bakalan sedih ngga? Kyuhyun: *lepas pelukannya, balikin badan kamu, pegang bahu kamu keras2, tatap mata kamu* kalau kamu lagi bercanda, ini ngga lucu! kamu: aku kan cuma nanya oppa... jawab aja... Kyuhyun: *cium bibir kamu dalam2* buat aku, kamu yang pertama, ngga ada orang lain sebelum kamu. sejak ada kamu dihidup aku, semuanya selalu kamu, setiap hari aku, setiap tarikan nafas aku, setiap denyun nadi aku, selalu ada kamu. dan itu bikin aku hampir gila... aku ngga bisa ngebayangin 1 haripun tanpa kamu, kamu terlalu berarti buat aku, bahkan untuk membayangkan kamu ninggalin aku aja aku ngga sanggup... kamu: *peluk kyuhyun erat2* aku ngga akan pernah ninggalin oppa.. Kyuhyun: jangan pernah coba-coba~! aku bisa mati... jangan pernah ninggalin aku... *peluk kamu kuat2*

Ryeowook: *main piano sambil nyanyi* kamu: *duduk disebelah Ryeowook* Ryeowook: *nyanyi versi mellow* girl you, so one in a million, you are.. baby you're the best i ever had, best I ever had, and I'm certain that, there ain't nothing better, no, there ain't nothing better than this... kamu: *pandangin Ryeowook* Ryeowook: *berenti nyanyi, bergeser jadi duduk menghadap kamu* would you be mine? kamu: oppa... Ryeowook: maaf baru bilang sekarang, maaf karena aku terlalu pengecut buat nyatain perasaan aku dari dulu. aku sayang kamu... kamu: oppa, ini serius? *mata berkaca-kaca* Ryeowook: *genggam tangan kamu, tatap mata kamu* kalau kamu nanya keseriusan aku, ngga pernah aku seserius malam ini. aku sayang kamu, cantik. dari dulu aku berusaha buat nyangkal itu, tapi ternyata aku ngga bisa, setiap aku nutup mata, aku selalu terbayang kamu. setiap aku berusaha lupain itu, aku malah semakin kangen kamu. setiap aku ketemu kamu, susah banget nahan buat ngga meluk kamu, aku sayang kamu. Kamu: aku juga sayang oppa *nangis* aku kira aku bertepuk sebelah tanga, karena oppa selalu cuek.. tapi.. tapi ternyata...

Ryeowook: *hapus air mata kamu, cium lembut bibir kamu* so, would you be mine?* kamu: *peluk Ryeowook erat2* I'm yours....

kamu : stop it, yaaaa choi siwon geumanhae,,, *siwon sibuk masih dengan kejahilannya berusaha menutup layar laptop milikmu* siwon: aku tdk akan berhenti sblm kau berhenti memelototi layar laptop mu itu kamu: demi Tuhan choi siwon, bsk aku ujian dan tugas ini hrs diserahlan bsk utk syarat mengikuti ujian siwon: kalau begitu tdk usah ikut ujian *siwon mulai berdiri di belakangmu, meletakkan ke dua tangannya di sisi tubuhmu dan meletakkan dagunya di pundakmu* kamu: yaaa yaaaa,, choi siwon tugasku tdk akan selesai,aku tdk bisa ikut ujian dan aku akan gagal di mata kuliah nya Madam Kim dan otomatis aku tdk bisa lanjut dan kuliahku terancam gagal,kuliah gagal artinya masa depanku suram siwon: kau tau kenapa aku bekerja keras layaknya orang gila? Kamu: kenapa? Siwon: aku berjuang untukmu, itu semua untukmu, utk seseorang yg kelak wajahnya akan ku lihat pertama kali saat membuka mata di pagi hari, jd lupakan tugasmu,berhenti meributkan kuliahmu, keluat saja dari kampusmu, cukup ikuti kemana aku pergi tunggu sebentar lagi dan kita akan menikah,aku akan mengikatmu,memastikan kau tdk akan kemana mana sekalipun menemui Madam Kim mu yg menyebalkan itu *siwon memelukmu dri belakang dg kepala di atas pundakmu* kamu: jd kau cemburu pd tugas kuliahku?? Ck,, kekanakan sekali siwon: ketika org yg seharusnya menjadikanku sbg prioritasnya lbh peduli pd tugas kuliahnya aku rasa itu cukup normal utk sedikit protes. Aku bersumpah ketika kelak kau menjadi nyonya choi, tdk akan kubiarkan kau memegang laptop dan kertas2 tugas sprti ini. Cukup diam dirumah dan jd ibu serta istri yg baik, itu jauh lbh baik kamu: ne arrrasseo tuan diktator,,,

kamu: kenapa selalu memaksaku makan siang bersama ??? Aku sibuk kuliah sementara kau sibuk di kantor, pd akhirnya kita berdua sama2 telat utk ke kembali ke kelas dan kantor. Siwon: jangan banyak protes, makan saja. Kamu: selalu seperti ini, memaksaku sesukamu siwon: mau tidak mau aku harus melakukannya untuk bertahan hidup. Kamu: mwo?? Bertahan hidup?? Apa hubngannya, kau tdk akan mati krn tdk makan siang tuan choi. Lagipula kau bisa makan di cafetaria kantor, kenapa harus ke kampusku??? Siwon: ini bkn tentang makan siang dimana atau soal efisiensi waktu waktu gadis bodoh. Aku benar2 melakukannya demi kelansungan hidupku. Bekerja di kantor seharian, ketika break makan siang aku harus menemuimu. Aku harus melihat wajahmu utk mengisi ulang tenaga dan semangatku, tdk masalah makan siang atau tdk, yg penting aku hrs melihat wajahmu,mendengar suaramu sprti biasanya. Malam hari di rumah kau sibuk dg tugas, pagi hari sibuk bersiap ke kampus dan masak, jadi aku hrs benar2 memanfaatkan waktu dan kesempatan utk bertemu dirimu. Bahkan 8 jam tdr di kamar dan rumah yg sma tdk membuatku puas setiap harinya melihat smw tingkah pola mu. Beritahu aku, kenapa kau mebuatku seperti ini? Ku pikir dg menjadikanmu istriku, mengganti margamu dg nama depanku akan membuatku sedikit tenang ketika kau tdk ada di sisiku,tp aku salah besar, semuanya malah berbalik, aku jd semakin bergantung pd dirimu. Beritahu aku , aku harus bgmn Nyonya Choi?? *kau terdiam, cuma bisa menatap bodoh pd choi siwon yg kini tersenyum lembut di hadapanmu* kamu: dia tdk benar2 pergi siwon~aaa, ke absenannya selama 2 tahun bkn berarti dia tdk akan kembali siwon: aku takut,aku takut pria tua itu akan merepotkan di barak tentara. Aku takut dia tdk bisa tidur krn

ruangan tidurnya tdk berwarna putih,warna kesukaannya kamu: dia bukan anak kecil,dia pasti bisa tdr dg nyenyak siwon: aku takut tdk ada lg yg akan membangunkannku tiap kali aku tdr di dorm, aku takut ketika aku lelah dan ingin menyerah tdk ada yg akan berkata "tdk apa2, semuanya akan baik2 saja" *siwon menatapmu nanar, terlihat lelah, mulai berbaring di sofa,menjadikan pangkuanmu sebagai bantal tidurnya* siwon: kau tau?? Ini hanya reaksi awal ku ketika salah satu org yg ku sayang pergi, sekalipun aku tau dia pergi hanya 2 tahun. Jangan jadi seperti dirinya. Kamu: ne?? Maksudnya? Siwon: jangan pergi sprti hyungku. Aku tau dia akan kembali tapi rentang waktu tanpa kehadirannya akan benar2 membuatku kacau. Kau jangan seperti itu. Aku akan jauh lebih kacau ketika kau pergi, aku mungkin akan merindukan omelanmu. Kau tau? Mungkin ini terdengar konyol, tiap kali aku berdo'a aku terkesan mengancam Tuhan, aku berdo'a, aku akan jadi anakNya yg baik kalau dia selalu membuatmu di sisiku, menggerakkan tanganNya utk selalu menahanmu tetap disisiku. Dan sampai skrg doa ku itu cukup ampuh, kau masih di sini, msh di tempat yg sama dg ku, msh di sisiku, msh ada utk menenangkanku, menjadikan pangkuanmu sbg rumahku utk tidur,,, aku tdk bisa kalau aku harus kehilangan itu semua, aku butuh dirimu,,, aku tdk pernah tidak membutuhkan dirimu,,,, jd jangan pergi kamu: arrasseo, aku tdk akan kemana mana,,,,, *kau tersenyum lembut,mengusap pelan kepala siwon yg mulai memejamkan matanya di pangkuanmu*

Musim Dingin 2005 Member yang baru saja debut pergi ski bersama untuk sebuah program. Malam itu, saat tiap orang memegang lilin, duduk melingkar, semua orang bicara dari dalam hatinya, dengan bercucuran air mata. (SUPER JUNIOR SHOW Eps.8) walaupun aku punya banyak pengalaman dengan grup berbeda, aku tetap merasa bahwa waktu yang dihabiskan sekarang dengan super junior adalah yang terbaik kami buka n orang asing. Dan ada waktu dimana kami tidak dapat berpisah, tapi itu hanya kenangan kecil. Saat momen itu, aku akan berpikir, aku punya kakak didepanku dan adik yang mengikutiku. Aku punya semua orang disekelilingku. Setiap kejadian, untuk semua member yang selalu bersamaku, aku ingin mengucapkan terima kasih -Sungmin. Aku selalu berpikir bahwa aku sendiri. Bahkan sejak aktivitas grup mulai. Aku mulai memperhatikan kami, dan membangun pikiran bahwa akan sangat baik jika kami selalu bersama. Perasaan saat semua orang membantu satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama adalah baik. Semua orang akan tertawa bersama saat waktu senggang, mengeluarkan amarah kamu satu sama lain jika suasana tidak baik, juga sangat bagus. Melihat ekspresi kami akan tumbuh bersama pada wajah tiap orang, benar-benar sangat manis.-SHindong. Ketika kami disini, aku merindukan member yang tidak disini bersama kami. Karena waktu yang kami habiskan bersama sangat terbatas. Sesekali itu membuat sakit. Sekarang saat kami disini, aku merindukan mereka lebih dari biasanya. Jujur, karena pekerjaan, waktu yang kami punya untuk bermain sangat terbatas dan kami tidak dapat keluar bersama seringkali. Karena kami selalu bersama member. Kami sangat dekat, seperti keluarga. Jika kami terpisah, pasti akan sangat sedih. Untukku, mereka sangatlah penting-Eunhyuk. Kami berpisah di masa depan. Dan menjalani kemampuan kami masing -masing, ketika aku memikirkan hal ini, hanya dua kata yang ada di hatiku. TIDAK MAU. Mungkin karena aku menaruh banyak perasaan kedalam Super Junior ini Leeteuk

Você também pode gostar