Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di Susun Oleh :
ATINDA PABIANI PUTRI DINI ROHMATUL INSANI
WINDA SARI
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat Fungsi muqaddimah muhammadiyah, Bagi persyarikatan Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah berfungsi sebagai "Jiwa dan semangat pengabdian serta perjuangan per-syarikatan muhammadiyah
DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu: 1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah. 2. Hidup manusia bermasyarakat. 3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat. 4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan. 5. Ittiba' kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. 6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
MATAN/TEKS MUQADDIMAH AD MUHAMMADIYAH Muqoddimah Anggarah Dasar Muhammadiyah "Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam; yang Maha Pemurah dan Penyayang; yang memegang pengadilan pada hari kemudian; Hanya kepada Kau hamba menyembah dan hanya kepada Kau hamba mohon pertolongan; Berilah petunjuk kepada hamba jalan yang lempang; Jalan orang-orang yang telah Kau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat lagi". (al-Qur'an surat Al-Fatihah)
Lanjutan
Saya ridho, bertuhan kepada Allah, beragama kepada islam dan bernabi kepada Muhammad SAW: 1. Amma ba'du, Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata 2. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atass kehidupan manusia. 3. Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diujudkan di atas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pada pengaruh syaitan dan hawa nafsu. 4. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga, adalah kawajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah
Lanjutan
5. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam, ummat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak ekalian Nabi yang suci itu 6. Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah 7. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewa,jiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhamnad saw, guna mendapatkan karunia dan ridoNya, di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang
4.
5.
Lanjutan
6. Pokok Pikiran Keenam : Perjuangan mewujudkan pokok pikiran-pokok pikiran tersebut hanyalah dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya cara atau perjuangan yang sebaik-baiknya. 7. Pokok Pikiran Ketujuh: Pokok-pokok pikiran/prinsip-prinsip/pendirian-pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan dimuka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan idiologinya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir bathin yang diridlai Allah, ialah MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA.
Lanjutan
Kelompok Dua: Mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah, yaitu; Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Al-quran dan
Duniawiyat.
Lanjutan
Kelompok Tiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara
dibentuk oleh penghayatan pengamalan agama. Karena itu tanpa memahami agama islam
menurut faham Muhammadiyah orang tidak akan bisa memahami hakikat
wahyu syariat yang datang dari Allah Swt. Wahyu syariat ada dua macam. Yakni :
Lanjut
Berujud firman-firman Allah, yang dalam bahasa Arab disebut kalam Allah. Wahyu yang berupa firman dan berupa kalam, ialah lafadz dan maknanya sudah jadi. Wahyu yang bukan berupa kalam, berbeda dengan wahyu berupa kalam. Wahyu jenis ini hanya berupa pengertian.
Lanjut
Agama Islam yang berlaku sekarang adalah yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Agama Islam sejak yang pertama sampai yang dibawa Rasulullah sebetulnya merupakan peraturan untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Didalam Al-Quran sering disebut bahwa Agama Islam merupakan Risalah Allah. Jadi agama islam merupakan konsepsi hidup dari Allah, berupa peraturanperaturan untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam seluruh seginya, baik yang lahir maupun yang batin. Meliputi segala aspeknya : akidah, akhlak, ubudiyah, sosial, ekonomi, budaya, politik dan lain-lain. Inilah pokok-pokok pengertian tentang apa yang disebut Agama Islam, Agama Allah.
Al Quran dijadikan dasar hukum karena : 1. Al Quran bicara tentang Tuhan/God/Allah 2. Al Quran bicara tentang manusia sebagai indiviu 3. Al Quran bicara tentang manusia sebagai komuni tas sosial/jamaah. 4. Al Quran bicara tentang alam 5. Al Quran bicara tentang Nabi dan wahyu 6. Al Quran bicara tentang kehidupan akhirat 7. Al Quran bicara tentang setan dan kejahatan 8. Al Quran bicara tentang masyarakat muslim
Posisi Akal
penggunaan akal terkadang terpuji yaitu ketika pada tempatnya. Dan terkadang tercela yaitu ketika bukan pada tempatnya. Adapun pendapat akal yg terpuji secara ringkas adl yg sesuai dgn syariat dgn tetap mengutamakan dalil syariat. Sedang akal yg tercela adl sebagaimana disimpulkan Ibnul Qayyim yg menyebutkan bahwa pendapat akal yg tercela itu ada beberapa macam : 1. Pendapat akal yg menyelisihi nash Al Quran atau As Sunnah. 2. Berbicara masalah agama dgn prasangka dan perkiraan yg dibarengi dgn sikap menyepelekan mempelajari nash-nash memahami serta mengambil hukum darinya. 3. Pendapat akal yg berakibat menolak asma Allah sifat-sifat dan perbuatanNya dgn teori atau qiyas yg batil yg dibuat oleh para pengikut filsafat. 4. Pendapat yg mengakibatkan tumbuh bidah dan mati As Sunnah. 5. Berbicara dlm hukum-hukum syariat sekedar dgn anggapan baik dan prasangka.