Você está na página 1de 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. AW DENGAN SKIZOFRENIA AFEKTIF DI RUANG MATAHARI RSJD DR.

SOEDJARWADI KLATEN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

KELOMPOK 2
1. Reny Kusumaningtyas 2. Revansia Missi Perdana 3. Rizal Dwi Andika 4. Arni Fridayani 5. Awinka Wahyu Govinda 6. Dian Nashif Zahrofi 7. Khoiri Fury Handayani 8. Dewi Okta Nofitasari 9. Tomy Perkasa 10. Nina Purnawati 11. Ibnu Mega Tirta J210100063 J210100064 J210100065 J210100066 J210100067 J210100068 J210100069 J210100070 J210100071 J210100072 J210100073

SKIZOFRENIA SKIZO-AFEKTIF
Adalah gangguan utama yang disebabkan karena gangguan afek ( alam perasaan atau mood ) yang disertai oleh sindrom manik atau depresif yang lengkap ataupun tidak lengkap yang disebabkan oleh gangguan fisik atau gangguan jiwa lainnya. Skizofren afektif merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya gangguangangguan emosi ( afektif ) sehingga gejala perilaku diwarnai oleh ketergantungan keadaan emosi.

PERILAKU KEKERASAN
Perilaku kekerasan ( kemarahan ) adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman pengungkapan kemarahan dengan langsung dan konduktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. ( Stuart & sundeen, 1991 )

IDENTITAS KLIEN
Nama Umur Jenis Kelamin Tanggal Pengkajian No.RM Informasi Tanggal Pengkajian : Tn.A : 29 tahun : laki-laki : 24 Desember 2012 : 0414xx : klien, rekam medis : 21 -11 - 2012

ALASAN MASUK
Klien mengatakan dirinya masuk RSJ karena sebelumnya masuk di RSJ klien sering marahmarah, klien sering memecahkan kaca dan barang-barang yang di rumahnya. Klien juga mengatakan pernah memukul tetangganya.

FAKTOR PREDISPOSISI
Klien pernah mengalami gangguan jiwa 2 tahun yang lalu, pengobatan sebelumnya saat klien mendok di tahun 2010 berhasil, tetapi sering kambuh hingga klien masuk RSJ kembali. Klien di rumah tidak ada yang menemani ngobrol, dan merasa di abaikan oleh saudara-saudaranya. Klien di rumah hanya bersama kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Klien mengatakan pernah memukul tetangganya satu kali dan sering memecahkan kaca. Klien sudah bercerai dengan istrinya 2 tahun yang lalu dan berpisah dengan anaknya. Klien mempunyai trauma saat menjadi nelayan.

GENOGRAM

Keterangan: Laki-laki Perempuan klien Tinggal serumah

KONSEP DIRI
a. Gambaran diri Klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang paling disukai maupun yang tidak disukai, klien mensyukuri dengan bentuk yang sudah diciptakan dan tidak mengalami cacat. b. Identitas Klien mengatakan menyebut nama, jenis kelamin, serta pekerjaan dan umur klien. c. Peran Klien mengatakan sebelum masuk RSJ klien mempunyai anak dan mantan istri dan klien bekerja sebagai nelayan. d. Ideal diri Klien mengatakan ingin menjadi manusia berguna bagi bangsa dan keluarga. e. Harga diri Klien mengatakan saat dilingkungan masyarakat, banyak tetangga yang bergaul.

HUBUNGAN SOSIAL
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang tua, klien dalam kegiatan masyarakat kurang aktivitas, karena klien merasa lingkungannya tidak menerima klien. Hambatan ini disebabkan karena klien mudah marah, maka lingkungan masyarakat takut dengan klien. MK: isolasi sosial

SPIRITUAL
a. klien mengatakan dirinya sekarang menambah mendekatkan diri pada Allah, karena klien mempercayai kalau dirinya mengalami gangguan jiwa karena sering melamun, fikirannya kosong tidak mengingat Allah. b. kegiatan ibadah klien sebelum dirawat, klien mengatakan klien jarang sholat 5 waktu, tapi selama dirumah sakit klien berusaha menjalankan sholat 5 waktu meskipun masih ada yang bolong. MK: tidak ada masalah

STATUS MENTAL
A. Penampilan Penampilan klien kurang rapi, kadang klien tidak memakai baju, kadang juga klien tidur dilantai tanpa alas. Tetapi dalam berpakaian sudah sesuai dan cara berpakainnya pun sudah tepat dan sesuai. MK: tak ada masalah B. Pembicaraan Klien berbicara dengan nada sedikit keras tapi terkontrol. MK: tak ada masalah C. Aktifitas Motorik Klien nampak gelisah, karena klien mengatakan sering merasa ketakutan. MK: ansietas D. Alam Perasaan Klien mengatakan merasa ketakutan karena kilen masih ada trauma saat klien menjadi nelayan, tetapi dirinya seperti tidak dihargai oleh keluarganya. MK: ansietas E. Afek Emosi klien labil, emosinya berubah-ubah, kadang terlihat senang, kadang terlihat sedih. MK:

F. Interaksi Interaksi selama wawancara dengan klien kontak mata klien bagus dan klien kooperatif MK: tidak ada masalah G. Persepsi Klien mengatakan kadang mendengar sesuatu yang membisiki klien sehingga klien ingin marah-marah. MK: gangguan persepsi sensori H. Proses pikir Proses pikir klien sirkumentasial, yaitu pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai pada tujuan. MK: perubahan pola pikir I. Isi pikir Klien mempunyai ide yang terkait yakni keyakinan terhadap kejadian yang terjadi dilingkungan yang bermakna dan terhadap dirinya MK: tidak ada masalah J. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran klien masih bagus, klien masih sadar dimana klien berada dan masih mengingat anggota keluarganya. MK: tidak ada masalah

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Makan Dalam sehari klien makan 3x; jam 05:30, 11.30, dan 16.30. klien makan makanan yang disediakan di rumah sakit, tidak memiliki pantangan dalam makan, klien makan dengan mandiri dan menghabiskan 1 porsi makanannya. BAB/BAK Klien mampu untuk mengontrol BAB dan BAK, BAB 1x pada pagi hari, BAK kurang lebih 5x dalam sehari Mandi Klien mampu mandi dengan mandiri, mandi 2x sehari, ikat gigi secara mandiri Berpakaian Klien menggunakan baju sesuai, rapi, mampu memilih dan menggunakan pakaian

Istirahat dan tidur Klien tidur jam 21.00 WIB, klien bisa tidur dengan tenang tidak terbangun dimalam hari tidak seperti awal dulu, sering terbangun di malam hari karena ada halunasi. Penggunaan obat Klien mampu minum dan makan obat sesuai jadwal/ yang telah ditentukan oleh perawat. Pemeliharaan kesehatan Klien mengatakan apabila ia sakit akan memeriksakan ke RSJD. Dr. RM Soedjarwadi Kegiatan didalam rumah Klien mengatakan di rumah hanya makan, nionton TV dan tidur Kegiatan diluar rumah Klien mengatakan jarang keluar rumah, jika keluar rumah klien merasa diabaikan atau tidak dipedulikan tetangga

MEKANISME KOPING
Maladaptif, klien menghadapi rasa marahnya dengan merusak barang-barang yang ada dirumah.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah klien yaitu masalah berhubungan dengan kelompok, karena klien dirumah terus, masyarakat dengan klien takut karena klien sering marah-marah.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah klien yaitu masalah berhubungan dengan kelompok, karena klien dirumah terus, masyarakat dengan klien takut karena klien sering marah-marah.

ANALIASA DATA
NO 1 DATA FOKUS DS : Klien mengatakan sering marah-marah, klien pernah memukul tetangganya 1 kali, klien juga kalo marah-marah suka memecahkan kaca. DO : klien tampak gelisah, emosi klien labil, ekspresi klien takut 2 DS : klien mengatakan kalau marah- Koping individu tidak Tingkat percaya diri marah ingin merusak barang-baran efaktif tidak adekuat yang ada d rumahnya, klien juga mengatakan setelah merusak barang-barang di rumahnya merasa lega sudah tidak ada beban lagi. DO : klien nampak cemas, emosi klien labil, klien nampak ketakutan. PROBLEM Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. ETIOLOGI Gangguan emosional

Você também pode gostar