Você está na página 1de 4

NIM Nama lengkap Fakultas Program studi

: 102011310 : Fera Susanti : Kedokteran : Kedokteran

Kode mata kuliah Nama mata kuliah Nama dosen Jumlah halaman

: : Agama : William Sopacua : halaman

Pernyataan Integritas Akademik Saya menyatakan bahwa karya yang saya serahkan ini bebas dari plagiasi. Bagian-bagian yang saya kutip dari karya orang lain dan/atau yang merupakan hasil pemikiran orang lain sudah saya berikan catatan kaki dan daftar pustaka sebagaimana layaknya sehingga tidak menimbulkan kerancuan pada diri pembaca. Apabila di kemudian hari terbukti ada plagiasi dalam karya ini, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku sesuai kebijakan Pusat Pengembangan Kepribadian Ukrida dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Peranan Etika Kristen dalam Pembentukkan dan Pengembangan Kepribadian

Definisi Etika

Etika berasal dari bahasa yunani ethos, yang berarti akhlak,kebiasaan, adat, watak, dalam bentuk jamaknya ta etha yang berarti adat istiadat. Dari kata ta etha inilah akhirnya terbentuk kata etika, yang dibentuk oleh filsuf Yunani besar Aristoteles. Etika secara sederhana didefinisikan secara sederhana sebagai penyelidikan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk atau jahat tidaknya tindakan seorang manusia. Etika lebih mengarah kepada norma-norma yang membimbing perbuatan manusia dan cita-cita yang membentuk tujuan manusia.
Etika Kristen

Suatu cabang ilmu teologi yang memajukan masalah tentang apa yang baik dari sudut pandang kekristenan. Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka etika Kristen adalah segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik. Pandangan kristen mengenai etika : 1. Etika Kristen berdasarkan kehendak Allah. 2. Etika Kristen bersifat mutlak. 3. Etika Kristen berdasarkan wahyu Allah. 4. Etika Kristen bersifat menentukan. 5. Etika Kristen itu Deontologis. Pengambilan Keputusan dalam Etika Kristen Allah merupakan hakim terakhir yang memutuskan apa yang benar dan yang salah.Semua patokan moral tunduk kepada ketentuan-Nya, karena itu tanggung jawab manusia adalah untuk menjalankan apa yang telah dikehendaki oleh Tuhan, walaupun kadang tidak setuju dengan apa yang telah dikehendaki oleh Allah. Semua patokan dari etika kristen ini berasal dari Allah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan dalam Etika Kristen: 1. Perbuatan kita tergantung kepada tujuan dan hasilnya. Suatu tindakan dianggap benar jika menghasilkan lebih banyak akibat baiknya daripada hasil buruknya. Kebalikannya, jika suatu tindakan tersebut menghasilkan lebih banyak hasil buruknya maka itu adalah suatu tindakan yang salah. Kita harus melakukan suatu tindakan yang lebih banyak

menghasilkan kebaikan. Hal ini didukung oleh ayat dalam alkitab. Salah satu contohnya adalah Matius 6:33 tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu dan Matius 5:48 Karena tu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna 2. Kita harus memperhatikan kosekuensi dari perbuatan yang kita lakukan. Kita harus melakukan perbuatan yang lebih banyak unsur menguntungkannya untuk diri sendiri dan orang lain daripada kerugian yang harus diterima. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ada 5 pokok: 1. Iman Kepercayaan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Segala sesuatu yang kita perbuat itu tergantung dari iman kita. 2. Tabiat/Sifat-sifat batin Perbuatan lahiriah itu berakar dari dalam perkembangan batin seseorang dan itu akan mempengaruhi perkembangan batin sesorang.Perkembangan kepribadian yang baik merupakan tugas dari setiap orang. Etika menyangkut kebaikan dan keburukan diri kita, maupun perbuatan kita.Kita harus menjadi orang baik sehingga kita melakukan hal yang baik. 3. Lingkungan sosial atau orang-orang di sekitar kita. Pengambilan keputusan kita itu bisa dipengaruhi oleh orang-orang yang berada di sekita kita, seperti teman dan keluarga. Keputusan kita dapat diperkuat jika orang-orang yang berada di sekitar kita itu setuju dengan keputusan kita, tetapi dapat juga berubah jika orang-orang di sekitar kita tidak setuju. Kita memang tidak bisa menyesuaikan pandangan setiap orang dengan pandangan kita, namun pasti kita juga melihat pandangan mereka. 4. Norma-norma/moral

Bagi orang kristen Alkitab dan pengetahuan gereja merupakan sumber pokok untuk norma-norma ini. Norma perlu dipakai sebagaipetunjuk yang berwenang.

Você também pode gostar