ADA American dental asociate ADA Dewan Urusan Ilmiah Amalgam gigi dianggap sebagai bahan yang aman,

terjangkau dan tahan lama yang telah digunakan untuk mengembalikan gigi lebih dari 100 juta orang Amerika. Ini berisi campuran logam seperti perak, tembaga dan timah, selain merkuri, yang mengikat komponen ini menjadi zat keras, stabil dan aman. Amalgam gigi telah dipelajari dan dikaji secara luas, dan telah membentuk catatan keamanan dan efektivitas. FDI World Dental Federation dan WHO menyimpulkan di tahun 1997 konsensus statementi: "Tidak ada studi terkontrol telah dipublikasikan menunjukkan efek samping sistemik dari restorasi amalgam." Kesimpulan lain dari laporan itu menyatakan bahwa, selain dari kasus yang jarang efek samping lokal reaksi alergi, "sejumlah kecil merkuri dilepaskan dari restorasi amalgam, terutama selama penempatan dan penghapusan, belum terbukti menyebabkan ... efek kesehatan yang merugikan." Pada tahun 1998 Dewan ADA Ilmiah Affairsii menerbitkan review pertama utama dari literatur ilmiah tentang amalgam yang menyimpulkan bahwa "berdasarkan informasi ilmiah yang tersedia, amalgam terus menjadi bahan restorasi aman dan efektif." Laporan Dewan juga menyatakan, "Ada saat ini tampaknya tidak ada pembenaran untuk menghentikan penggunaan amalgam gigi. " Dalam articleiii diterbitkan dalam edisi Februari 1999 Journal of American Dental Association, para peneliti melaporkan menemukan "ada hubungan yang signifikan Penyakit Alzheimer dengan jumlah, luas permukaan atau sejarah memiliki amalgam restorasi gigi" dan "tidak ada perbedaan statistik yang signifikan di otak tingkat merkuri antara subjek dengan penyakit Alzheimer dan subyek kontrol. " Sebuah paper tahun 2003 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicineiv menyatakan, "Pasien yang memiliki pertanyaan tentang hubungan potensial antara merkuri dan penyakit degeneratif dapat yakin bahwa bukti yang ada menunjukkan tidak ada koneksi." Pada tahun 2004, sebuah panel ahli meninjau peer-review, literatur ilmiah yang diterbitkan dari tahun 1996 sampai Desember 2003 tentang potensi efek yang merugikan kesehatan manusia yang disebabkan oleh amalgam gigi dan menerbitkan sebuah laporan. Kajian ini dilakukan oleh Biologi Kantor Penelitian (LSRO) dan didanai oleh National Institutes of Gigi dan Craniofacial Research, National Institutes of Health dan Pusat untuk Perangkat dan Radiologi Kesehatan, US Food and Drug Administration (FDA). Hasil Laporan menyatakan bahwa, "Data saat ini tidak cukup untuk mendukung hubungan antara rilis merkuri dari amalgam gigi dan berbagai keluhan yang telah dikaitkan dengan bahan ini restorasi. Keluhan ini bersifat luas dan tidak spesifik dibandingkan dengan set yang didefinisikan dengan baik efek yang telah didokumentasikan untuk eksposur merkuri unsur pekerjaan dan kecelakaan. Individu dengan gigi amalgam keluhan-dikaitkan memiliki tidak merkuri kemih meningkat

atau peningkatan prevalensi hipersensitif terhadap amalgam gigi atau merkuri bila dibandingkan dengan kontrol. "Laporan lengkap tersedia dari LSRO (www.lsro.org). Ringkasan ulasan ini diterbitkan dalam Toksikologi Reviews.v Pada tahun 2006, Journal of American Medical Association (JAMA) dan Environmental Health Perspectives menerbitkan hasil dua uji klinis independen yang dirancang untuk menguji efek dari rilis merkuri dari amalgam pada sistem saraf pusat dan perifer dan fungsi ginjal. Para penulis menyimpulkan bahwa "tidak ada perbedaan signifikan secara statistik pada efek neuropsikologi atau ginjal yang merugikan diamati selama periode 5 tahun pada anak-anak yang karies dikembalikan menggunakan amalgam gigi atau bahan komposit"; anak vi, vii dan "yang menerima pengobatan restoratif gigi dengan amalgam tidak, rata-rata, memiliki perbedaan signifikan secara statistik dalam penilaian neurobehavioral atau dalam kecepatan konduksi saraf bila dibandingkan dengan anak-anak yang menerima material komposit resin tanpa amalgam. Temuan ini, dikombinasikan dengan tren perawatan yang lebih tinggi butuhkan nanti antara mereka yang menerima komposit, menunjukkan amalgam yang harus tetap menjadi pilihan restoratif gigi yang layak untuk anak-anak. Pada bulan Mei 2008, Komite Ilmiah Komisi Eropa menangani masalah keamanan pasien, profesional dan penggunaan alternatif materials.ix restoratif Komite menyimpulkan bahwa amalgam gigi yang efektif dan aman, baik bagi pasien dan personil gigi dan juga mencatat bahwa bahan alternatif bukan tanpa keterbatasan klinis dan bahaya toksikologi. ADA Dewan Urusan Ilmiah menyiapkan kajian literatur yang komprehensif (PDF) pada keselamatan amalgam yang merangkum keadaan bukti untuk keselamatan amalgam selama lima tahun terakhir (sejak Januari 2004 sampai April 2009). Berdasarkan hasil review ini, Dewan menegaskan kembali pada tahun 2009 pertemuan Juli bahwa bukti ilmiah mendukung posisi bahwa amalgam adalah pilihan yang berharga, layak dan aman untuk pasien gigi. Pada tanggal 28 Juli 2009, US Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan aturan akhir pada encapsulated gigi amalgam mengklasifikasikan amalgam dan beberapa bagian, unsur merkuri dan paduan bubuk, sebagai perangkat kelas II medis. Sebelumnya tidak ada klasifikasi untuk amalgam dikemas, dan merkuri gigi (kelas I) dan paduan (kelas II) diklasifikasikan secara terpisah. Peraturan baru ini menempatkan amalgam dikemas dalam kelas yang sama perangkat sebagai bahan restoratif yang lain, termasuk tambalan komposit dan emas. Pada saat yang sama, FDA juga menegaskan kembali posisi badan bahwa materi adalah pilihan restoratif aman dan efektif untuk pasien. CSA ini mendukung penelitian yang sedang berlangsung tentang keamanan bahan gigi yang ada dan dalam pengembangan bahan baru, dan tetap percaya bahwa amalgam adalah pilihan yang berharga, layak dan aman untuk pasien gigi.