Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
CITRA SIDOARJO
BAB I PENDAHULUAN
I.
Definisi / Pengertian BBLSR (Bayi Berat Lahir Sangat Rendah) adalah bayi yang lahir dengan berat badang kurang dari 1500 gr
II.
Penyebab BBLSR
Persalinan kurang bulan/premature
Bayi lahir dengan usia kehamilan 28 36 kg yang disebabkan oleh gangguan selama kehamilan
Lepasnya plasenta lebih cepat dari waktunya Adanya rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan
Adanya hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan Kurangnya gizi ibu yang mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
: Usia, penyakit selama kehamilan, malnutrisi, trauma, kelelahan, diinginkan. merokok, kehamilan yang tidak
BB kurang dari 1500 gr Panjang badan 45 cm, lingkar kepala 33 cm Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas Lanugo masih banyak Jaringan lemak subkutan tipis + kurang Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya Kulit mengkilap, telapak kaki halus Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif Vernik kasiosa tidak ada atau sedikit Fungsi saraf yang belum matang
V.
Patofisiologi Terjadinya BBLR / BBLSR dapat dipengaruhi faktor ibu, faktor janin, faktor placenta dan faktor lingkungan Sehingga dapat meyebabkan syndrome aspirasi meconium yaitu bayi bisa mengalami asfiksi intra uterin, janin gasping dalam uterus, cairan amnion bercampur dengan meconium masuk dan lengket di paru janin
Maka janin dapat beresiko gangguan pertukaran gas dan resiko tidak efektifnya jalan nafas
Dapat terjadi juga imaturitas hepar gangguan transportasi albumin Defisiensi albumin gangguan pengambilan bilirubin.
Hi perbilirubin Kerniksict, Bil indirect 20 mg/dl Bayi tampak kurus, kulit longar dan kering jeringan di bawah kulit tipis. Persediaan glikogen berkuran.
1. Resiko perubahan suhu tubuh 2. Resiko gangguan integritas kulit
letargi,
ujung
leher
kaku,
Hipotermi Hipoglikemia Ikterus / hiperbilirubin Masalah nutrisi Sepsis MAS (Syndroma Aspirasi Meconium)
Nama Umur Alamat Nama Ibu Umur Agama Alamat Nama Ayah Umur Agama Alamat
: Bayi Ny Karsining : 1 hari : Desa Sumberploso-Sembung, Wringin Anom Gresik : Ny Karsining : 30 tahun : Islam : Desa Sumberploso-Sembung, Wringin Anom Gresik : Tn Mustajab : 35 tahun : Islam : Desa Sumberploso-Sembung, Wringin Anom Gresik
b. Riwayat Prenatal
Ibu bayi control rutin ke bidan desa, ibu mengatakan kadangkadang malas minum vitamin. Makan agak males. Tapi suka ngemil makanan ringan. Minum susu hamil jarang.. c. Riwayat Natal Bayi lahir spontan B dengan usiakehamilan 31 32 Minggu jenis kelamin laki-laki. BBL 1200 gr, panjang badan 39 cm, lk 25 cm, A5 : 8 9. Ketuban jernih, waktu lahir bayi langsung nangis spontan. Bayi
lahir tanggal 31 1 2011 jam 22 : 20 WIB di tolong oleh bidan KIA RS Citra Medika. Ibu bayi mengatakan tidak habis melakukan aktifitas yang berat. Tiba-tiba ketuban pecah dan kenceng-kenceng mulai jam 20.00 WIB sewaktu ibu bayi mengikuti pengajian. Kemudian keluarga memanggil bidan setempat oleh bidan dilakukan VT pembukaan 2 langsung dirujuk ke RS. Citra Medika. Sampai di UGD langsung dibawa ke ruang bersalin dan oleh bidan langsung dilakukan pemeriksaan USG dan tidak dilakukan VT. Tiba-tiba ibu dipanggil mengejan kemudian oleh bidan bayi sudah lahir spontan.
d. Riwayat post natal
Bayi lahir langsung dilakukan resusitasi dan langsung dimasukkan ke box lampir. Bayi nangis spontan. BBL 1200 gr. PB 39 cm. lk 25 cm dan dipindah ke ruang perawatan Kia. Pasang 02 natal 1 lpm Tidak ada kelainan kongenetal, anus ada Cek GDA 73 mg /dl Fj 130 kpm. RR 56 kpm 5.36 8oC Keluarga Acc untuk dikonsultasikan ke Dr SPA Rgl 1 februari 2011 jam 10.00 WIB advise Dr. SPA bayi dipindah ke R. intermediet keluarga ACC.
Selama hamil ibu pernah sakit batuk pilek biasa. Ibu tidak pernah cek lab ibu bayi tidak ada hipertensi. II. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : cukup gerak <aktif . tonus otot lemas b. Tanda-tanda vital
c. Kepala
g. Telinga normal tulang rawan dan daun telinga masih lembek h. Dada
Perut Tidak kembung dan tidak distenderi, BU lemah, telpus masih basah tanda-tanda infeksi tidak ada, muntah 3 kali, sisa pas ret
j.
k. Extrimitas
Gerak aktif, akral dindin, tidak ada ondema, tidak ada kelainan
l.
m. Reflek
III.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 3 februari 2011
IV.
BBS = 1.200 gr
Advise :
Thermorequlasi Injeksi Ranitidin 3X 1.5 mg Infuse DIO Or 18 3TPM Diet ASI /PASI 12 x 2.5 cc BSK Cek DL
BBS : 1.100 gr
V.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadi hipotermi b/d lapisan lemak subloton yang tipis 2. Ketidak efektifan pola nafas b/d imataritas organ pernafasan 3. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang b/d metabolism
Rencana Keperawatan
Subyek : Obyek : bayi akral dingin 5.352oC cyanonis ujung kuku hingga
Jam 10.30
Merawat bayi dalam incubator dengan suhu yang sesuai 5.incub 34oC
Melakukan pengukuran suhu tub tiap - 1 jam Menjaga kestabilan ruangan dengan suhu ruangan 24 26oC Obs TTV
Pasang topi, jaga pakaian bayi tetap kering, pasang sarung ta-ki Jam 11.00
Segera ganti popok bila bayi BAK + BAB KIE ortu tentang prosedur perawatan bayi bila terjadi hipotermi Jam 10.30
Thermorequlasi Pasang inf Dio % 3TPM Diet ASI /PASI 12x 2 cc 1 OGT Injeksi ranitidine 3x 1.5 mg Talpus dengan betadin
Evaluasi
Akral sudah hangat 5 tubuh 36oC TTV : Fj 121 kpm RR 38 kpm spo 2 86 95% Suhu incub di pertahankan 34 oC Warna kulit kemerahan Sudah tidak cyanosis lagi OGT sudah terpasang No 3.5 Ret 0.5 cc Jam 14.00
Memberikan inj gastridin 1.5 mg iv pilan sudah dimasukan Memberikan pasi `1 OGT 2 cc Ret Masalh teratasi sebagian Jam 15.00 Rencana perawatan dan advise dokter dilanjutkan
(2). Ketidak efektifan pola nafas b/d imaturitas organ pernafasan Tujuan : jalan nafas efektif Kriteria hasil :
Jalan nafas efektif Frekuensi pernafasan 40 60 kpm Tidak cyanosis Suara nafaas dan irama normal Tidak ada PCH Tidak ada retraksi dada
Subyek : Obyek : bayi cyanosis ujung kuku central. Fj 76 kpm. Spo 2 11%
bayi apnoe , sesak , PCH , retraksi dada Rh -/- wz -/ Planning : a. Bebaskan /bersihkan jalan nafas b. Kolaborasi dengan tim medis (Dr. SPA) Implementasi
jam 10.30
Melakukan slem sekitar mulut dan hidung bayi Melepaskan baju dan bedong bayi Memasang 02 nasal 2 lpm Observasi TTV dan observasi warna kulit Merangsang tektil saat bayi apnoe Berkolaborasi dengan tim medis advise terlampir
Evaluasi
Jam 11.00
Bayi sudah tidak cyanonis lagi (w kulit tampak kemerahan) Jam 11.10
Bayi bisa nangis & nafas spontan lagi Sesak berkurang TTV : 5.36 oC Fj 121 spo2 86 95 % RR 48 kpm Gerak mulai ada Jam 12.00
O2 masih terpasang 2 lpm (nasal) Kepala masih posisi extensi VS : Fj 135 spo2 93 % RR 52 kpm Jam 14.00
VS Fj 142 kpm spo2 95 % RR 49 kpm Tidak cyanosis Posisi kepala masih extensi O2 nasal masih terpasang 2 lpm
tinggi
Tujuan : kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi Kriteria hasil :
Turgur kulit tidak lembek Bayi tidak lemah OGT Ret Tidak terjadi muntah /gomoh Daya hisap kuat
kuat.
Planning : a. Memberikan diet ASI /PASI tiap 2 jam sesuai advise dokter b. Memberikan TX parenteral sesuai dengan advise dokter.
(pasang infuse)
c. Kolaborasi dengan Dr. SPA Implementasi
Jam 14.00
Memasang infuse DIO % Jl 3 TPM Via infuse pump Mengobservasi muntah dan Ret OGT bayi Memberikan inj ranitidine 1,5 mg IV pelan sudah masuk Jam 16.00
Memberikan pasi 1 OGT 2 cc Ret 0,5 cc sisa pagi Masih terpasang infuse DIO % 3TPM Bayi sudah tidak muntah lagin Bayi masih terpasang OGT dengan memberikan pasi tiap 2 jam 2 cc
Maslah teratasi sebagian Jam 18.00 rencana perawatan dan tindakan dilanjutkan.
(DX KEPERAWATAN)
Subyek : Obyek : akral sudah hangat, 5.36oC 371 oC, tidak ada cyanosis kuku
Kendalikan thermorequlasi Jangan sering buka tutup pintu incubator Tetap berkolaborasi dengan Dr.SPA
Implementasi
Jam 07.00
Bayi tetap dimasukkan dalam incubator dengan 5.34oC Mengukur suhu tubuh 1 2 jam Mempertahankan suhu ruangan 24 26oC Jam 08.00
OBS TTV tiap 1 2 jam 5.3660C Fj 142 kpm RR 42 spo2 90% Jam 09.00
Mengganti popok bayi, bayi BAK 20 cc Jam 11.00 5.3690C, akral hangat
Segera menutup kembali pintu incubator setelah melakukan tindakan Jam 14.00 5.3680C Fj 153 kpm RR 38 kpm spo2 89%
Rawat di incubator Inj ranitidine 3x1,5 mg Infuse DIO 0,18 3tpm ASI /PASI 12 x2,5 cc BSK cek lab DL + BIL
Evaluasi
Akral sudah hangat Suhu tub stabil 368 3690C VS stabil : Fj 142 153 kpm RR 38 42 kpm spo2 89 90% Bayi tetap di incubator dengan suhu incub 340C Suhu ruangan masih 240c 260C Maslah, teratasi sebagian
2) Ketidakefektifan pada nafas b/d imaturitas organ pernafasan Tujuan : jalan nafas tetap efektif Kriteria hasil :
Jalan nafas efektif Frekuensi pernafasan 40 60 kpm Tidak cyanosis Tidak ada PCH & retreksi dada
Subyek : Obyek : sesak cyo , Rh -/- wz -/- 02 masih terpasang nasal 2 LPM,
PCH , Retraksi
Planning :
Bersihkan dan awasi pola nafas Kolaborasi dengan tim medis (Dr.SPA)
Pertahankan oxygenasi
Implementasi :
Jam 08.00
Obs VS : RR 42 SPO2 90% Fj : 142. 5.3680c Melihat dan membersihkan hidung dari secret O2 coba diturunkan 1 LPM Mempertahankan posisi kepala tetap extensi Jam 10.00
Obs VS : RR 35 KPM Fj. 128 SPO2 91% Melakukan observasi bayi tidak cyanosis Jam 12.00 RR 52 KPM SPO2 96% Fj 130 KPM Jam 14.00 5.368 Fj 153 RR 38 SPO2 89%
Evaluasi
Bayi tidak cyanosis lagi Jalan nafas bersih Rh -/- wz -/- PCH Retraksi dada Sesak tidak lagi Bayi masih terpasang O2 nasal 1 LPM VS : 5.360C Fj 128 153 KPM RR 38 52 KPM SPO2 89 96% Posisi bayi masih extensi Masalah teratasi
tinggi
Tujuan : kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi Kriteria hasil :
Turgur kulit tidak lembek Bayi tidak lemah OGT Ret Tidak terjadi muntah /gomoh Daya hisap kuat
Subyek : Obyek : turgur kulit masih lembut, terpasang OGT , DH Hisap kurang
Implementasi
Jam 08.00
Memberikan diet PASI 2,5cc /OGT Ret 1 cc klendeng pasi dimasukan lagi
Jam12.00
Mengobservasi bayi tidak muntah Melakukan Ret memasukan pasi 2,5cc / OBT Jam14.00
Memberikan pasi msk 2,5cc 1 OGT Ret 1 cc sisa pasi dimasukan lagi memberikan inj Ranitidin 1,5 kg IV sudah masuk
Evaluasi
Bayi tidak muntah lagi Kulit bayi masih lembek Masih terpasang OGT Bayi masih terpasang inf DIO O,11 37PM Obs muntah & retensi OGT
Subyek :
Pertahanan thermorequlasi Hindari seringnya buka tutup pintu dan jendela incubator Kolaborasi dengan tim medis (Dr. SPA) dan petugas laborat
Implementasi
Jam 08.00
Bayi dimasukkan incubator dengan suhu incub 34oC 35oC Memasang sarung tangan dan kaki bayi Memberikan /mengatur suhu ruangan 24 26oC Jam 08.30
Mengobservasi duhu tubuh tiap 1 2 jam Mengobservasi TTV Jam 09.00 5. 3670C Jam 14.00
kolaborasi dengan tim medis (Dr. SPA) hasil lab : Dl Hb. 15.5 Tromb. 237.000 Leko. 4. 300 Eri. 4. 35 Pcv. 40 Advise :
Tx Oral :
Aphyalis 1 x 0,3 nl
Balance cairanan /24 jam : 8.5 cc Inf. DIO 0,18 3TMP Diet ASI /PASI 3 X 3CC Inj ranitidine 3 x 1, 5 mg
Evaluasi
Akral sudah hangat Suhu ruangan dipertahankan 24oC 26oC Suhu tubuh 36oC 37 oC Suhu incubator masih dipertahankan 34oC 35oC VS stabil Masalah teratasi
2).
Tidak cyanosis Tidak sesak, Rh -/- wz -/PCH tidak ada, retraksi tidak ada
Subyek :
tidak
Planning :
Awas jalan nafas Pertahankan oxygenasi Kolaborasi dengan tim medis (Dr.SPA)
Implementasi :
Jam 08.00
Memberikan posisi kepala extensi O2 nasal coba diturunkan LPM Obs VS + warna kulit (bayi tidak cyanosis) w. kulit kemerahan Jam09.00
Bayi tidak cyanosis, nangis spontan, tidak apnoe Jam 12.00 melakukan OBS
Evaluasi
Bayi tidak sesak, tidak cyanosis. Rh -/- wz -/PCH , Retraksi dada Bayi masih terpasang O2 nasal 1 LPM Masalah teratasi
3).
Turgur kulit baik Bayi aktif Tidak terpasang OGT Daya hisap kuat Bayi tidak muntah
Subyek : Obyek : bayi masih terpasang OGT, turgur kulit agak membaik gerak
Coba member diet per oral Kolaborasi dengan Dr.SPA untuk pemberian infuse Mengobservasi balance cairan
Implementasi
Jam 08.00
Memberikan diet PASI per oral masuk 3cc Ret 1cc sisa pasi Jam08.30
Jam12.00
Evaluasi
Bayi masih terpasang OGT, minum pasi perspeen dan OGT tidak ada muntah retensi OGT masih ada turgur kulit agak baik bayi masih terpasang infuse DIO 0,18 3TPM masalah teratasi sebagian
Tanggal 04 Februari 2011 (hari ke IV) Bayi masih dirawat di R intermediet & tindakan perawatan masih dilanjutkan.