Você está na página 1de 3

Analisis Pasal 1 SK KTR UI Istilah yang Digunakan dalam Kebijakan sebagai Atribut Pelaksanaan Kebijakan

1. Universitas Indonesia hal yang dimaksud disini adalah kawasan yang menjadi objek pelaksanaan KTR ini, dimana untuk mewujudkan kawasan ui benar benar menjadi icon green kampus yang mana bebas dengan asap rokok. ruang lingkup ini meliputi kawasan UI depok dan UI salemba.

2. Kawasan Tanpa Rokok Merupakan tempat/daerah di UI yang benar benar tidak terdapat unsur yang berhubungan dengan rokok, baik itu iklan, poster, dan penggunaan rokok itu sendiri. unutk kawasan ini masih terlihat baru beberapa fakultas yang mengaplikasikan KTR ini seperti Fasilkom, FK, FKG. hal ini sebenarnya berangkat dari kultur masing masing fakultas itu sendiri, butuh tahapan untuk merubah kultur tersebut, tidak semata mata langsung diberhentikan dengan waktu yang singkat.

3. Rokok rokok merupakan objek dari SK KTR ini, rokok dalam artian segala jenis rokok yang terbuat dari bahan bahan yang telah disebutkan pada pasal 1 point 3 tersebut. Rokok disini diangkat sebagai salah satu isu yang harus diperhatikan adalah karena rokok tersebut memberikan dampak yang buruk bagi pengonsumsi rokok tersebut, mulai dari penyakit ringan seperti batuk batuk, hingga penyakit kronis seperti kanker paaru paru, dan lain sebagainya. Oleh karena itu UI sebagai salah satu green campus di Indonesia mempunyai niat baik untuk mengimplementasikan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari hari, salah

satunya dengan meninggalkan kebiasaan merokok yang cukup sering dilakukan oleh mahasiswa UI pada khususnya.

4. Petugas dalam pelaksanaan konsep KTR ini tentunya juga dibutuhkan badan yudikatif yang memantau jalannya hal ini. jangan sampai berhenti ketika KTR tersebut sudah disahkan dan tanpa ada monitoring dari pihak yang terkait. hal ini dapat dilihat ketika KTR hanya diterapkan dibeberapa fakultas sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena untuk beberapa fakultas masih belum mengeluarkan SK nya masing masing. Selain itu petugas disini melingkupi sebagai penindak atas pelanggaran KTR ini, dalam hal ini yang bertindak adalah para satpam di lingkungan UI itu sendiri, namun pada kenyataannya hal ini tidak berjalan, karena tidak semua satpam pun bebas dari rokok itu sendiri.

5. Setiap orang adalah siapa saja yang perorangan maupun korporasi baik berupa badan hokum maupun bukan badan hokum

6. Warga Universitas Indonesia Penjelasan point ini adalah target utama dari pelaksanaan KTR itu sendiri, dimana norma norma yang dibuat adalah untuk semua civitas akademika UI pada khususnya baik mahasiswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Namun yang menjadi masalah saat ini adalah bagaimana eksekusi dari target ini, karena tidak sedikit mahasiswa bahkan dosen yang sembarang merokok. Mungkin paradigm berfikir mahasiswa adalah ketika mereka melihat atasan mereka melakukan hal tersebut maka tidak ada salahnya untuk mereka juga melakukannya.

7. Pimpinan dan/atau penanggung jawab unit kerja

Pada awal pembentukan SK KTR ini yang dihadiri oleh lima UKM agama se-UI sempat dibahas bahwa sudah terbentuk panitia yang concern terhadap masalah ini. Dimana SK KTR ini telah didistribusikan ke pihak mahalum masing masing fakultas, dan telah digandakan dan disebarluaskan keseluruh organisasi yang ada di UI. Namun yang menjadi permasalahan adalah kurangnya sosialisasi yang digencarkan, sehingga masih sangat banyak mahasiswa yang mengetahui bahwa KTR masih sebatas wacana saja.

8. Spot Merokok Spot merokok adalah tempat dimana diperbolehkan untuk mengonsumsi rokok, sebgaian besar hal ini berada pada kantin kantin fakultas. Selain itu juga dijelaskan bahwasanya spot diperbolehkan merokok adalah sekitar 7 meter dari kampus, tetapi tidak disebutkan secara rinci bagian/gedung sebelah mana yang dimaksud. Sebenarnya spot merokok ini sengaja dibuat untuk meminimalisasi pemamaran asam rokok secara bebas yang akhirnya menggangu orang lain yang bukan perokok. Hal ini diharapkan bias menjadi pantauan jangka panjang yaitu pada akhirnya benar benar spot merokok sudah tidak ada sama sekali.

9. Koordinator Pelaksana Tugas Harian Merupakan tim kerja yang menyusun dan melaksanakan teknis KTR UI yang ditetapkan berdasarkan SK Rektor.. sebenarnya KTR ini sudah diusung oleh FIK sejak tahun 2003 lalu dan baru di SK kan pada tahun 2011, dengan menjalankan beberapa program seperti senam jantung dan lain sebagainnya, dengan tujuan bias diaplikasikan secara umum dikawasan UI.

Você também pode gostar