Você está na página 1de 2

PEMBAHASAN Transfusi darah merupakan tindakan medis yang beresiko, karena itu pengelolaannya harus profesional dan sesuai

standar. Melakukan transfusi bukannya tanpa resiko. Pasien dapat tertular penyakit infeksi yang mungkin terdapat pada darah donor, karena itu darah yang akan digunakan untuk transfusi haruslah aman. Darah aman apabila disumbangkan oleh donor yang sehat melalui seleksi donor yang seksama, Bebas dari agent yang dapat membahayakan pasien, Ditransfusikan hanya jika dibutuhkan dan ditujukan untuk kesehatan dan kebaikan pasien. Keamanan darah adalah dari vena ke vena. Antihumanglobulin testsuatu tes in vitro untuk menetapkan ada atau tidaknya eritrosit yang coated oleh antibodi.Coombs serum atau antihuman globulin serum, sesuai dengan namanya akan bereaksi dengan globulin manusia (human globulin).antihuman globulin (AHG) yang diperoleh dari immunized nonhuman species berikatan dengan IgG atau komplemen yang bebas pada serum atau yang melekat pada antigen sel darah merah. Direct Coombs Test bertujuan untuk mendeteksi sel darah merah yang tersensitisasi dengan antibodi / komplemen in vivo (dalam tubuh pasien ). Kegunaan : pada kasus AIHA ( Auto Immune Hemolytic Anemia), Drug induced hemolysis, HDN ( Hemolytic Disease of the Newborn ), Alloimmunisasi akibat transfusi / hemolytic transfusion reaction (HTR).Prinsipnya yaitu antigen yang sudah coated dengan antibodi in vivo ditambahkan dengan anti human globulin akan menghasilkan aglutinasi. Metoda yang digunakan adalah metode aglutinasi langsung. Sampel yang digunakan sampel darah dengan antikoagulan lebih disukai karena mudah mendapatkan sel bebas, mencegah sensitisasi invitro oleh komplemen. Reagensia yang digunakan yaitu Antihuman globulin (coombs serum), anti-IgG, anti-C3d, saline, dan CCC. Pada praktikum kali ini menggunakan sel darah merah pasien, didapatkan hasil negatif ditandai dengan tidak adanya aglutinasi, ini menunjukkan tidak ada antibodi yang menempel pada sel darah merah.Pencucian dengan salin volume 20

kali, min 3 kali untuk membersihkan sisa antibodi yang dapat menetralisasi serum antihuman globulin sehingga dapat menimbulkan reaksi negatif palsu. Karena hasil direct coomb test menghasilkan hasil negatif, maka perlu dilakukan uji validasi dengan menggunakan CCC. Coombs Control Cell merupakan eritrosit normal (O Rh+) yang sengaja dibuat coated dengan incomplete antibodi. Dibuat sedemikian rupa coatednya dan memberikan hasil 1+ sampai 2+ bila CCC direaksikan dengan Coombs serum yang dipakai sehingga pada uji validasi dengan CCC harus didapatkan hasil positif aglutinasi jika didapatkan hasil negatif berarti coomb serum tidak valid dan serta tes dianggap invalid. Pada praktikum ini, uji validasi menggunakan CCC didapatkan hasil positif aglutinasi sehingga test yang dilakukan valid.

Você também pode gostar