Você está na página 1de 6

IMAN KRISTEN, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

a. Aneka konsepsi yang melandasi pemahaman dan pandangan warga Geraja tentang iman Kristen. Wujud pandangan dan penghayatan warga Gereja tentang iman Kristen justru sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek. Dalam kenyataannya pengaruh-pengaruh itu tidak pasif (statis), tetapi cenderung dinamis dan begitu kuat mengintervensi baik pikiran, pandangan maupun perilaku nyata mereka setiap hari. Pertama: warisan spiritual Gereja asal yang dating mengabarkan injil di Asia maupun Indonesia. Konsep itulah yang diekspansikan ke Indonesia sehingga telah menguasai proses penghayatan dan pengungkapan iman warga Kristen di Indonesia. Beberapa konsep spiritual di antaranya seperti pietisme yang lebih banyak menekankan masalah iman sebagai kesalehan individu atau keyakinan batiniah. Akibat dari konsep iman pietisme ini adalah bahwa orang akan tiba pada egoism kesalehan. Konsep iman yang berikut adalah konsep fundamentalisme yaitu konsep beriman yang lebih banyak mengungkapkan kebenaran dan keunggulan kelompok sendiri secara tertutup (introvert). Konsep iman seperti ini lebih banyak menawarkan konservatisme. Menurut mereka, iman yang benar adalah Iman yang kebal (imun) terhadap perubahan bukan iman yang peka terhadap perubahan. Kedua: Konsep Iman yang kontekstual Dalam konsep iman ini aspek tradisi, adat istiadat, agama asli maupun kebudayaan setempat begitu kuat membentuk pandangan jemaat tentang iman Kristen.

b. Berbagai dimensi teologis dalam menelaah/menstudikan pola Iman, Kasih dan Pengharapan. Tom Jacobs (1985) lebih melihat iman, kasih (cinta)ndan pengharapan sebagai sikap dasar Kristiani kepada Allah yang harus diwujudkan secara nyata dalam perbuatan terhadap sesame manusia. Hal ini dilukiskannya sebagai sebatang pohon yang dalam hal ini kita (orang percaya) berjuang untuk dua hal, yaitu: Pertama: membenamkan akar sedalam-dalamnya ke tanah, agar kokoh dan mendapat sari makanan, dan kedua: adalah bertumbuh dan berkembang ke atas untuk menghasilkan buah. (1) Iman Katanya Gereja dan orang-orang percaya termasuk dalam kaum mahasiswa dan intelektual Kristen mengalami krisis iman. Ada kemungkinan dua factor penyebab krisis iman, yaitu: Pertama: bahwa bahasa iman yang dipakai oleh Gereja yang terlampau sulit yang tidak dapat dimengerti orang sehingga tidak dapat berfungsi untuk kehidupan sehari-hari. Kedua: penghayatan iman dan kehidupan bergereja sering diasingkan dari tanggung jawab social, ekonomi dan penbangunan, sehingga dapat mengabaikan tanggung jawab iman kita dalam masyarakat modern. (2) Bagaimanakah seharusnya kita memahami iman Kristen. (a) Iman harus dilihat sebagai sikap bathin terhadap Allah. Iman adalah suatu keyakinan/kepercayaan kepada Allah yang diakui sebagai penyelamat. (b) Iman adalah hidup, bukan teori, karena iman mempunyai arti yang eksistensial dan mengandung kepastian hidup.

(c) Iman yang dewasa adalah iman yang menguatkan manusia dalam pejuangan untuk dunia baru. (d) Iman Kristen mendorong kita untuk berani bekerja. (e) Iman Kristen bukan hanya statis, yang hanya berfungsi sebagai bahan meditasi. (f) Iman sejati berhubungan dengan ketataan (ketaatan iman). ketaatan iman bukan berarti semata sebagai menjalankan perintah, tetapi lebih banyak mengandung arti sebagai :dengan bebas menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. (g) Iman hanya dapat berkembang atas dasar kesatuan seluruh umat yang percaya Gereja membangkitkan iman dalam hati orang dan dilain pihak Gereja hidup dari iman yang menyatukan kita semua umat Allah. (h) Iman sangat berhubungan dengan kesetiaan yang sejati. Kesetiaan kepada keputusan yang keluar dari pusat hati dan kesetiaan kepada pelaksanaannya dalam tindakan yang nyata dalam konsekwensinya di tengah perubahan/pergolakan dan siyuasi baru sekalipun. (3) KASIH (a) Kasih sebagai tanda pengenalan atau identitas. Hukum umat Kristen adalah perintah baru untuk mengasihi, sebagaimana Kristus mencintai dan mengasihi kita. (b) Kasih sebagai wujud iman Allah yang diberitakan dalam Alkitab adalah yang mengasihi itu kasih. (c) Kasih sebagai tanda keadilan

Kasih harus berdasarkan pada keadilan dan kesucian, tidak pandang bulu, tidakjuga mencari pujian dan balasan, karena Allah telah mengasihi tanpa pertimbangan demikian. (4) PENGHARAPAN Dalam Alkitab pengharapan Kristen dipusatkan pada diri Yesus Kristus sebagai Alfa dan Omega. Bagaiman cirri pengharapan Kristen? (a) Pengharapn membimbing kepada sikap hidup yang baru, yaitu kelepasan dan penyucian hidup, penuh semangat dan kesucian iamn. (b) Pengharapan Kristen mengeluarkan daya pembaharuan diri dan hidup secara eksistensial. (c) Pengharapan Kristen dapat menghadirkan sikap dan kepekaan kritis terhadap setiap persoalan kini dan akan datang. (d) Pengharapan dapat melapangkan hati serta memberiakan hidup.

HUBUNGAN IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN


a. Pengetian istilah-istilah era industrialisasi globalisasi dengan komunikasi dan contoh-contohnya. b. Pengertian dalam hubungan dengan Ilmu Pengetahuan, bentuk-bentuk hubungan Iman dan Ilmu Pengetahuan. Bentuk-bentuk hubungan Iman dan Ilmu Pengetahuan ada enam (Van Peursen), Ilmu pengetahuan menang atas kepercayaan, ajaran kebenaran rangkap, kepercayaan mengadakan Ilmu Pengetahuan, Pemisahan kepercayaan dan Ilmu Pengetahuan; dua macam ilmu pengetahuan yakni Ilmu Pengetahuan orang Percaya dan Ilmu Pengetahuan orang tak Percaya; dan kepercayaan sebagai ufuk atau horizon Ilmu Pengetahuan. c. Hubungan dinamis positif Iman dan Ilmu Pengetahuan terungkap dalam tiga pola (Jongencel). Iman mendahului Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan memaksa Iman menjalani proses terus menerus mengoreksi diri sendiri dalam terang perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Iman melampaui Ilmu Pengetahuan. d. Dampak positif dan negatif perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia. IPTEK memunculkan dampak positif yang mendorong munculnya penghayatan mengenai hakekat panggilannya dalam dunia ini; keterlibatan aktif kreatif dalam proses pemanusiaan dunia. Tetapi disamping itu terdapat pula ancaman yang terkandung dalam kemungkinan perbudakan manusia oleh IPTEK. IPTEK menciptakan mentalitas teknologi yang mengarahkan manusia pada berbagai sikap negative seperti ekspolitasi alam dan lingkungan hidup yang mengabaikan interdependensi alam dengan manusia.

TUGAS AGAMA

NAMA: NIT: JURUSAN: TINGKAT:

AMOS PAEMBONAN 5012 115 TEKNIKA 1D

Você também pode gostar