Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Slide 6
Risiko Audit
DEFINISI RISIKO
AR
Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya
IR
Risiko bahwa suatu asersi rentan terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada pengendalian intern
Risiko bahwa salah saji material dalam asersi tidak dapat dicegah dan dideteksi tepat waktu oleh pengendalian intern
CR
DR
Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi
RISIKO AUDIT
AR adalah fungsi dari IR, unsur yang tidak dapat dicegah oleh pengendalian dan tidak terdeteksi oleh auditor. Konsep AR
Berhubungan terbalik dengan reasonable assurance Apabila 99% kepastian yang diharapkan, maka AR adalah 1%
MODEL AR
AR = IR x CR x DR
DR = AR (IR CR)
IR = Inherent risk
CR = Control risk
KOMPONEN AR
Total salah saji
IR
Salah saji asumsi tidak ada pengendalian intern Salah saji tidak dapat dideteksi dan dicegah oleh pengendalian intern
CR
DR
=
Salah saji tidak terdeteksi
AR
KOMPONEN AR
INHERENT RISK
Faktor yang mempengaruhi IR: Sifat bisnis klien Kompleksitas transaksi Hasil audit sebelumnya Penugasan pertama/lanjutan Hubungan istimewa Transaksi nonrutin Populasi transaksi Judgment
CONTROL RISK
CR adalah fungsi dari efektivitas pengendalian intern klien. Semakin efektif pengendalian intern, semakin rendah CR. Sebaliknya, semakin tidak efektif pengendalian intern, semakin besar CR.
CR tinggi berarti tinggi risiko pengendalian gagal CR rendah berarti rendah risiko pengendalian gagal. Apabila CR tinggi, auditor tidak banyak mengandalkan pengendalian. Apabila CR rendah, auditor dapat mengendalikan pengendalian untuk mengurangi berbagai pengujian.
DETECTION RISK
Auditor dapat mengurangi DR direncanakan dengan menggunakan lebih banyak pengujian substantif
Bukti audit meningkat
DETECTION RISK
DR lebih rendah
AR UNTUK SEGMEN
CR dan IR biasanya ditentukan untuk setiap siklus, setiap akun, atau setiap asersi, tidak satu untuk audit secara menyeluruh
AR UNTUK SEGMEN
Siklus Siklus Siklus Pendapatan Pengeluaran Personalia
A
B C D
IR CR AR DR
high low
low
medium
IR CR
Toleransi Salah Saji
DR
I
Bukti
D I
RISIKO AUDIT
Auditor sedang merancang program audit untuk sistem penjualan dan piutang. IR = 80% (risiko relatif tinggi bahwa salah saji material terjadi) CR = 50% (salah saji sebesar 50% kemungkinan pengendalian tidak mampu mendecah dan mendeteksi) DR = 13% (auditor bersedia menerima 13% kesempatan bahwa pengujian audit tidak dapat mendeteksi salah saji) Modelnya menjadi:
AR = IR x CR x DR AR = 0.8 x 0.5 x 0.13 AR = 0.05 AR secara menyeluruh adalah 5%
RISIKO AUDIT
Auditor biasanya menspesifikasi tingkat AR yang dapat diterima untuk mencapai IR dan CR yang dinilai dan kemudian menggunakan model berikut untuk mencari DR: DR = AR/(IR*CR)
Apabila IR atau CR tinggi dan auditor ingin memiliki AR 5%, maka DR perlu dikurangi dengan: DR = AR/ (CR x IR) DR = 0.05/ (0.6 x 0.9) DR = 0.09
MATERIALITAS
21
MATERIALITAS
Auditor bertanggungjawab untuk menentukan apakah laporan keuangan salah saji material. Apabila terdapat salah saji material, auditor harus menginformasikannya kepada klien untuk dilakukan perbaikan
Step 2
Step 4
Step 5
Judgment awal ini merupakan jumlah maksimum salah saji yang tidak menyebabkan pertimbangan pengambilan keputusan oleh user berubah
ALOKASI MATERIALITAS
Alokasi materialitas ke segmen-segmen perlu karena bukti audit pada dasarnya juga per segmen Akuntan mengalokasikan materialias ke akun neraca dan rugi laba (ada juga auditor yang mengalokasikan materialitas hanya ke akun neraca karena semua akun rugi laba terrefleksi di akun neraca Alokasi materialitas ke rekening neraca menunjukkan toleransi salah saji untuk akun tersebut
Berhubungan terbalik Materialitas yang rendah menyebabkan bukti perlu lebih banyak diperleh untuk Mendapatkan reasonable assurance
Auditor untuk mempertimbangkan materialitas dalam : Perencanaan Audit. Pengevaluasian akhir apakah laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
Laporan Keuangan mengandung salah saji material ?
Penerapan yang keliru PABU Penyimpangan Fakta Penghilangan Informasi
Materialitas bersifat Relatif ? Materialitas dalam perencanaan audit : Materialitas tingkat laporan keuangan Materialitas tingkat saldo akun
Neraca :
Total aktiva Aktiva lancar Modal kerja Ekuitas pemegang saham
Pertimbangan Materialitas
Kuantitatif Kualitatif
Salah saji yang secara kuantitaif tidak material, mungkin secara kualitatif akan menjadi material ?
Akun yang secara individu tidak material, bila diakumulasikan dapat menjadi material secara kumulatif pada tingkat laporan keuangan.
Pengalokasian materialitas pada akun-akun dalam laporan keuangan lebih ditekankan pada akun neraca, why ? 3 cara pengalokasian materialitas :
Besar relatif akun Besar variable akun Pertimbangan profesional
Hal-hal yang mempengaruhi auditor dalam menentukan besarnya materialitas : Faktor individu auditor Faktor eksternal perusahaan Tingkat pengaruh suatu akun Faktor kondisi KAP