Você está na página 1de 26

SEORANG PEMUDA 16 TAHUN DENGAN NYERI PERUT

KELOMPOK 9

KASUS
KASUS SESI I LEMBAR I Pemuda usia 16 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri seluruh perut sejak 3 jam yang lalu. LEMBAR II Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri seluruh perut. Mula-mula penderita mengalami nyeri perut di daerah sekitar pusat sehari sebelumnya, nyerinya tumpul dan sulit ditentukan lokasinya. Penderita mual-mual, tidak muntah, badan sedikit panas. Penderita kemudian berobat ke klinik dan mendapat obat maag, tetapi keluhan tidak berkurang.

Delapan jam kemudian nyeri berpindah ke perut kanan bawah di titik Mc Burney. Nyeri tajam seperti ditusuk dan terus menerus. Sejak 3 jam yang lalu penderita merasakan nyeri bertambah hebat dan meluas ke seluruh perut. Penderita demam, perut kembung dan muntah 1 kali. SESI II LEMBAR III Keadaan umum lemah, tampak kesakitan, febris, dengan tanda-tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan fisik diagnostik ditemukan tanda-tanda rigiditas dan nyeri tekan seluruh abdomen dengan punctum maximum di abdomen kwadran kanan bawah. Rektal toucher : ampula rekti kolaps, nyeri tekan seluruh lapangan.

LEMBAR IV Hb : 12 g/dL Leukosit : 15.000/UL LED : 25 mm/jam Trombosit : 200.000/UL Hitung jenis : 0/2/2/75/15/6 BT : 2 menit CT : 14 menit

PEMBAHASAN KASUS
ANAMNESIS Identitas pasien Nama :X Usia : 16 tahun Jenis kelamin : laki-laki Alamat : Nama Orang tua : Keluhan Utama Nyeri seluruh perut sejak 3 jam yang lalu

Riwayat penyakit sekarang Mula-mula nyeri perut di daerah sekitar pusat sehari sebelumnya, nyeri tumpul dan sulit ditentukan lokasinya. Mual, tidak muntah, badan sedikit panas. Delapan jam kemudian nyeri berpindah ke perut kanan bawah titik Mc Burney. Nyeri tajam seperti ditusuk dan terus menerus Sejak 3 jam yang lalu nyeri bertambah hebat dan meluas ke seluruh perut, demam, perut kembung dan muntah 1 kali. Riwayat pengobatan Mendapat obat maag dari klinik

Anamnesis tambahan yang diperlukan : apakah ada mual, muntah disertai diare sebelumnya? Sudah demam berapa lama, apakah demamnya tinggi? Apakah terasa nyeri menyebar ke arah punggung? Apakah sebelumnya terasa lebih enak bila duduk sambil membungkuk ke depan dibandingkan berbaring dan berjalan? Apakah susah buang air besar?

PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis

Keadaan umum : lemah, tampak kesakitan, febris, dengan tanda-tanda dehidrasi Tanda vital Tekanan darah Nadi Pernapasan Suhu

::::-

Status lokalis Pemeriksaan abdomen : rigiditas dan nyeri tekan seluruh abdomen dengan punctum maximum di abdomen kwadran kanan bawah. Rektal toucher : ampula rekti kolaps, nyeri tekan seluruh lapangan PEMERIKSAAN PENUNJANG Hb : 12 g/dL Leukosit : 15.000/UL LED : 25 mm/jam Trombosit : 200.000/UL Hitung jenis : 0/2/2/75/15/6 BT : 2 menit CT : 14 menit

Interpretasi Hasil Laboratorium : Hb : (N : 13,5-18,0 g/dL) terjadi leukositosis (N : 5.000-10.000 u/L ) LED : ( N: wintrobe : 0-5 mm/jam, westergren : 0-15 mm/jam) Trombosit : Normal (N : 150.000350.000/UL) Hitung jenis : segmen naik, limfosit turun BT : normal (N : 1-3 menit ) CT : normal (N : 5-15 menit ) Leukosit :

DIAGNOSA KERJA Appendicitis perforata

DIAGNOSA BANDING : Gastroenteritis, Diverticulitis, Acute Pankreatitis, Obstruksi intestinal Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan : Laboratorium : pemeriksaan darah lengkap dan tes protein reaktif (CRP). Radiologi : terdiri dari pemeriksaan radiologis, ultrasonografi dan CT scan

Penatalaksanaan : Pemberian infus untuk perbaikan keadaan umum Diberikan antibiotik untuk kuman Gram negatif dan positif serta kuman anaerob pemasangan pipa nasogastrik sebelum dilakukan pembedahan laparatomi dengan insisi yang panjang supaya dapat dilakukan pencucian rongga peritoneum dari pus.

PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam

Ad fungtionam : ad bonam Ad sanationam : ad bonam

REGIO ABDOMEN

ANATOMI APPENDIKS VERMIFORMIS

NYERI PERUT
Berdasarkan jenis nyeri : 1. Nyeri viseral 2. Nyeri somatik Pada kasus di atas terdapat nyeri campuran dengan diawali nyeri somatik kemudian menjadi nyeri viseral
Berdasarkan sifat nyeri : 1. Nyeri alih proyeksi 2. Nyeri Proyeksi 3. Hiperestesia 4. Nyeri Kontinue

APPENDICITIS
Appendicitis akut : merupakan radang pada jaringan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut dan belum lama terjadi

Appendicitis perforata : pengertian sama dengan appendicitis akut tetapi telah terjadi perforasi dari apendiks yang telah terinfeksi.

ETIOPATOFISIOLOGI
Mula-mula disebabkan sumbatan pada lumen appendiks. Feses yang terperangkap dalam appendiks dapat menjadi kausa sumbatan Terjadi hiperplasia jaringan limfoid submukosa Diikuti invasi kuman ke lapisan mukosa, submukosa, lapisan muskularis dan akhirnya ke peritoneum parietalis terjadilah peritonitis lokal kanan bawah.

Terdapat gangrene pada dinding apendiks yang disebabkan oleh oklusi pembuluh darah dinding apendiks sebagai akibat distensi dari lumen apendiks. Selanjutnya apabila tekanan intra lumen terus meningkat maka akan terjadi perforasi dengan ditandai dengan kenaikan suhu tubuh dan menetap tinggi.

GEJALA KLINIS
Nyeri abdominal

Mual-muntah biasanya pada fase awal


Nafsu makan menurun Demam

PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi : bisa terlihat penderita berjalan membungkuk sambil memegang perut, perut terlihat kembung, penonjolan perut kanan bawah pada abses appendicular. 2. Palpasi : palpasi di daerah titik Mc Burney didapatkan nyeri tekan, nyeri lepas, defans muscular. 3. Auskultasi : peristaltik usus dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendicitis perforata.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah akan terlihat leukositosis dan LED juga meningkat Abdominal X Ray untuk melihat adanya fecalith sebagai penyebab appendicitis USG jika hasil pemeriksaan fisik meragukan CT scan

PENATALAKSANAAN
Pemberian infus untuk perbaikan keadaan umum Diberikan antibiotik untuk kuman Gram negatif dan positif serta kuman anaerob pemasangan pipa nasogastrik sebelum dilakukan pembedahan laparatomi dengan insisi yang panjang supaya dapat dilakukan pencucian rongga peritoneum dari pus.

PROGNOSIS
Mortalitas adalah 0,1% jika apendisitis akut tidak pecah dan 15% jika pecah pada orang tua. Kematian biasanya dari sepsis; prognosis membaik dengan diagnosis dini sebelum rupture dan antibiotic yang lebih baik. Morbiditas meningkat dengan ruptur dan usia tua.

Você também pode gostar