Você está na página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.

S DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DIRUANG PERINATAL RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO A. Pengkajian Identitas pengkaji: Nama

: Kirlan, S. Kep

Ruang : perinatal Tanggal Pengkajian : 27 Maret 2013 1. Identitas Klien Nama : By. Ny. S Tanggal Lahir : 25 Maret 2013 Umur : 2 hari Jenis Kelamin : Perempuan Anak Ke : Kedua n(2) No RM : 4670 Diagnose Medis : BBLR Tgl Masuk : 25 Maret 2013 Suku : Jawa Agama : Islam Alamat : Mendolo Wonosobo 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny.S Umur : 28 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : ibu rumah tangga Alamat : Mendolo Wonosobo Hub dengan klien : ibu kandung II. Keluhan Utama Ibu by. S mengatakan anaknya Berat badannya kurang (2.000 gram) III. Riwayat Penyakit Sekarang Bayi Ny. S lahir di bidan pada tada tanggal 25 Maret 2013 dengan kehamilan 32 minggu (preterm) lahir dengan jenis kelamin perempuan, BB 2.000 gram, tidak menangin, tidak ada respirasi spontan. Bayi Ny. S di rujuk ke RSUD Setjonegoro untuk mendapatkan perawatan yang lebih kanjut, di IGD bayi Ny. S mulai ada respirasi spontan 30x/menit, mendapatkan terapi oksegen headbox 7liter/menit. Mendapat advis terapi ampisilin, ca glucose, vitamin k dan dopamin. IV. Riwayat Peyakit Dahulu

a.

Prenatal Ibu by. S mengatakan selama kehamilan itu merasakan mual dan munta yang berlebih (hiperemesis) pada usia kandungan 1-4 bulan. Selama itu ibu hanya mengkonsumsi susu ibu hamil saja. Dan pernah dropp selama 3 minggu dan tidak dapat beraktifitas (bedrest total). b. Natal - Melahirkan secara normal - Persalinan dibantu oleh bidan - Kehamilan 32 minggu - BBL = 2000 gr - Panjang badan = 43 cm c. Post Natal Ibu By. S mengatakan bayi lahir dengan BB kurang dari normal, sucking dan rooting pada By. S lemah, ASI Ny. S kurang, puting agak masuk kedalam. Saat ini bayi dibantu dengan susu formula.

V. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu An. S mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki yang memiliki riwayat penyakit seperti yang dialami oleh klien saat ini, keluarga juga tidak memiliki riwayat penyakit seperti stoke, DM, TBC, hipertensi dan penyakit lainnya yang membahayakan. VI. Genogram

VII.

VIII.

Riwayat Alergi An. S berusia 2 hari dan belum diketahui mempunyai riwayat alergi atau tidak ada riwayat alergi. Riwayat Pengobatan An. S dirawat di RS mendapatkan infus D5% dengan 10 tetes, mendapatkan injeksi Cefotaxim 2 x 150 mg, Gentamicin 1 x 150 mg, Dexametason 3 x 1 mg dan Aminofilin 3 x 8 mg dan obat oral Urdaflek 3 x 50 mg.

IX. Pengkajian Nutrisi - Berat badan sekarang = 2000 gr - Panjang = 43 cm - Pemberian makanan = By. S mendapatkan susu formula sebagai tambahan dan makanan pokoknya ASI.

X. a. -

Pengkajian Tumbuh Kembang Pertumbuhan BB : 2000 gr Panjang badan : 43 cm Lila : 7cm Lida : 30 cm Lika : 27 cm

b. Perkembangan - Reflek rooting - Reflek sucking - Reflek morrow - Reflek gratsing - Reflek tonik neck - Reflek berkedip - Reflek glabela - Reflek ekstrusi - Reflek tartel - Reflek maik raighting - Reflek galan - Reflek babinski

: + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah : + lemah

XI. Pengkajian Fungsi Gordon a. Persepsi terhadap kesehatan Ibu by. S mengatakan anaknya dirawat saat ini karena berat badannya kurang dan waktu lahir tidak menangis, By S di lahirkan di Bidan tidak menangis dan tidak ada respirasi spontan, kemudian by S di rujuk ke RSUD Setjonegoro. b. Pola istirahat tidur By. S lebih banyak tidur, saat tidur mata tertutup penuh. by. Sterbangun jika merasa tidak nyaman, lapar, BAK ataupun BAB. Pola nutrisi metabolic By. S selama dirawat tidak terpasang NGT, by. S mendapatkan ASI dari ibunya, dan ada tambahan susu formula dikala ASI ibunya kurang. Ibu by. S memerah ASInya setelah diperintahkan oleh perawatnya. d. Pola eleminasi By . S BAK 9 kali/hari, wana kuning, jernih, dan berbau khas. Sedangkan BAB 8 kali/hari, warna kekuningan dengan konsistensi lembek. e. Pola kognitif perceptual c.

f.

g.

h.

i.

Ibu An. S mengatakan tidak mengetahui tentang apa yang sedang dialami anaknya. Ibu by. S hanya mengetahui kalau anaknya kecil, tidak mengetahui kalau anaknya mengalami BBLR. Pola konsep diri Ibu by. S mengatakan tidak malu terhadap kondisi anaknya sekarang. Ibu by. S percaya jika anaknya dapat sembuh dan tumbuh kembangnya akan normal. Pola koping Ibu by. S mengatakan merasa cemas terhadap kondisi anaknya. Saat di luar atau saat tidak menungguinya ibu by. S merasa was-was terhadap anaknya, ibu by. S menggunakan waktunya saat di luar untuk beristirahat. Setiap 2 jam ibu by. S masuk untuk mengetahui keadaan anaknya sekarang. Salain itu ibu by. S masuk jika dipanggil oleh perawatnya karena by. S menangis. Pola seksual By. S berjenis kelamin perempuan, alat kelamin bersih, tidak ada kelainan, warna labia lebih gelap dari kulit sekitar, Labia mayoya belum menutup labia minora. Pola peran hubungan Selama di RS ibu by S setiap 2 atau 3 jam masuk untuk melihat anaknya atau kalau dipanggil oleh perawatnya, ibu by S masuk untuk mengecek keadaan anaknya, apakah sedang menangis, lapar, atau popoknya basah karena BAB atau BAK, terkadang hanya masuk untuk bisa dekat dengan anaknya.

j.

Pola nilai dan kepercayaan Ibu by. S mengatakan semua keluarganya adalah muslim, semua ikut mendoakan agar by. S bisa cepat sembuh dan cepat berkumpul dengan keluarganya kembali.

XII. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum KU : lemah Kesadaran : compornentis b. TTV RR : 44 x/menit NR : 120 /menit S : 35,2 oC c. Kulit Agak kering, warna sudah kemerahan, tidak ada bekas luka, banyak rambut laguna, tidak ada kelainan, tidak terdapat tanda lahir, CRT < 3 detik. d. Kepala Bentuk mesocepale, rambut hitam, distribusi merata, ubun-ubunbelum menutup, tidak ada lesi di kulit kepala. e. Mata

Bentuk simetris, reflek berkedip ada tetapi lemah, warna sclera agak kuning, bersih, gerakan bola mata normal. f. Hidung Glabela reflek +, terdapat secret, tidak terdapat lesi, tidakterpasang NGT, tidak tampak pernafasan cuping hidung. g. Telinga Bentuk simetris, tidak ada lesi yang terlihat, tidak ada tanda prematuritas pinna. h. Mulut Bersih, mukosa bibir kering, bibir tampak pucat, tidak tampak stomatitis. i. Leher

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan masih lemah. j. Dada dan paru : penggunaan nafas perut Pa : pengembangan paru kanan dan kiri sama Pe : sonor A : vesikuler k. Jantung i : lctus kordis tidak tampak Pa : lctus kordis teraba di interkosta 5 pada linex midclavikula sinistra Pe : suara jantung redup, tidak ada pembesaran organ jantung A : terdengar bunyi jantung S1 dan S2 reguler. l. Abdomen i : simetris, tidak acites A : peristaltic usus 16 kali/menit Pe : tympani Pa : tidak ada pembesaran organ lain (hati dan ginjal) m. Ektremitas Superior : tidak tampak kelainan tulang, akral dingin Inferior : terpasang infuse D5% disebelah kanan, kelainan tulang tidak tampak, akral dingin. Kekuatan otot : 4 4 4 4 n. Genetalia dan anus Genetalia tampak bersih, tidak ada kelainan yang tampak, warna kulit gelap dari warna kulit sekitar, anus bersih.

Pemeriksaan Penunjang 1. Hasil lab Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

GDS Hb Leukosit Teombosit Haemotrocryt 2. -

Nilai 66 (54)* 15,9 7.900 141.000 50,2

Satuan mg % gr % mm3 mm3 %

80 150 12 16 4000 10000 `150000 400000 37 43

* Radiologi Cor : tidak membesar Pulmo : tenang Tulang costa : baik Dislokasi : (-) Kesan : paru-paru sudah mengembang Program Terapi Infus : D5% 6 tetes/menit Inj : Ampisilin 2 x 100 gr Ca Glucose 1 x 1 cc Vitamin K 1 x 1 mg Dopamin 3u Oksigen : 1 liter -, nasal

B. Analisa data No Data fokus 1. Ds : Do : RR : 44x/menit O2 nasal : 1 liter Menangis lemah Ro: Foto Thorax 2. Ds : Ibu mengatakan ASI keluar sedikit Ibu mengatakan puting masuk Do : mukosa bibir kering

Etiologi Imaturitas paru

Problem TTD Gangguan pola nafasa tidak efektif

Imaturitas

Ketidak efektifan pola makan bayi

3.

C. 1. 2. 3.

turgor kulit menurun kulit tampak kemerahan suhu tubuh 35,2 oC intake dan output dalam 24 jam Ds : Perubahan suhu Ibu mengatakan badan anaknya ruang/ dingin lingkungan. Do : Imaturitas o Suhu 35,2 C termogulasi Akral dingin Disinari lampu penghangat 40 watt

Hipotermi

Diagnose keperawatan Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas paru Ketidak efektifan pola makan bayi berhubungan dengan imaturitas Hipotermi berhubungan dengan perubahan suhi ruang/ lingkungan dan imaturitas termogulasi

D. Intervensi keperawatan No Hari / tgl NoDx Tujuan kep. 1. 27/3/2013 1 Setelah dilakukan 1. tindakan keperawatan selama 3 x 24 jamdiharapkan pola nafas 2. efektifdengan criteria hasil = Kebutuhan O2 tercukupi Nafas spontan Tidak ada retrasi otot dada 2. 27-03-13 2 Setelah dilakukan 1. tindakan keperawatan selama 3 x 24 jampertukaran gas 2. adekuatdengan criteria hasil = Tidak sianosis 3. Saturasi baik GDS normal 3. 17-03-13 3 Setelah dilakukan 1. keperawtan selama 3 x 30 menit diharapkantidak 2. terjadi hipotermidengan criteria hasil = Suhu 36-37 Akral hangat 3.

Intervensi

Rasional

TTD

Kaji 1. Mengetahui frekuensi, perkembangan kedalaman paru bayi pernafasan 2. Membantu memnuhi Berikan kebutuhan O2 terapo O2 nasal 1 liter

Kaji sianosis 1. Mengetahui pada kulit perubahan pada bayi 2. Memnuhi Berikan kebutuhan terapi O2 oksigen nasal 1 liter 3. Mengetahui Kolaborasi hasil Lab pemeriksaan GDS Kaji tanda 1. Mengetahui tanda vital perkembangan pasien 2. Menambah Lakukan pengetahuand pendidikan an kesehatan pengalaman tentang keluarga perawatan di 3. Memberikan rumah (PMK) kehangatan Berikan untuk bayi penghangat dengan lampu pijar 40 watt

E. Implementasi Hari / tanggal 27/3/2013

Diagnose 1 -

Implementasi Mengkaji pola nafas bayi

Respon hasil

TTD

27/3/2013

27/3/2013

27/3/2013 1 & 2-

27/3/2013 3 -

S:O : RR: 40x/mnt, tidak ada retrakksi dada, Memberikan terapi O2 nasal 1 liter/ menit S:O : O2 nasal 1 liter/menit Mengkaji adakah sianosis pada bayi S:O : RR: 44x/mnt, tidak ada retrakksi dada, Memberikan terapi O2 nasal 1 liter/menit S:O : O2 nasal 1 liter/menit Mengkaji tanda-tanda vital (RR, Nadi, S : SUHU) O : RR: 44x/mnt, tidak ada retrakksi dada, suhu 35,2oC Menjelaskan dan mempraktekkan cara S : nanpak serius mengikuti & mendengarkan perawatan metode kangguru O : mengerti dan mempraktekkan kembali Memberikan penghangat dengan lampu 40 S : watt O : akral hangat Mengkaji pola nafas bayi S:O : RR: 44x/menit Mengkaji sianosis, kutis memorata S:O : tidak ada sianosis, akral dingin, tidak ada kutis memorata S:Memasang kembali O2 nasal 1 liter / menit O : O2 nasal 1 liter.menit Mengkaji tanda vital S:-

27/3/2013 1 & 2-

Memantau lampu penghangat Mengkaji pola nafas bayi Mengkaji sianosis, kutis memorata

O : suhu: S:O : lampu menyala S: O : RR: S: O:

F. Evaluasi Hari / tanggal 27/3/2013 Diganosa Evaluasi 1 S : bayi tenang, aktif, menangis lemah O : RR: 40 x/ menit A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 2 S : bayi aktis, menangis lemah O : tisak ada sianosis, RR: 40x/menit TTD

27/3/2013

28/3/2013

28/3/2013

1&2

29/3/2013

29/3/2013

1&2

A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi S : akral dingin, bayi disinari lampu O : suhu: 36,1oC A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi S : bayi aktif, menangis lemah, pernafan baik O : RR: 40x/menit A : masalah teratasi sebagian P : lepas O2 nasal S : akral dingin O : suhu 36,1o C A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi S : banyi menangis kuat, aktif, menetek (+) O : RR: 40x/menit A : masalah teratasi P : Stop Intervensi

Você também pode gostar