Você está na página 1de 4

Sebuah Opini dari remaja oleh remaja untuk remaja

REMAJA =SUMBER MASALAH????


Oleh Yanitama Putri (ita) KISARA_PKBI Bali Memang sebuah fenomena apabila remaja selalu diidentikan dengan

masalah..masalah...dan masalah ... Sebut saja dalam sebuah data yang bersumber dari DepKes RI dan hasil survey dari berbagai LSM yang peduli dengan permasalahan remaja, memaparkan secara gamblang betapa remaja memang penuh dengan masalah. Sebuah data yang begitu mengejutkan dan cukup membuat telinga pendegarnya jadi bengkak atau mata jadi melotot. Bagaimana tidak, data tersebut menunjukkan bahwa remaja Indonesia (usia 10-24 tahun, yang berjumlah 30 % total penduduk Indonesia) 15-20 % yang usia sekolah telah melakukan hubungan seksual dengan jumlah sekitar 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun yang melahirkan setiap tahunnya bahkan 20 % dari 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia adalah kasus aborsi yang dilakukan oleh remaja. Tercatat juga bahwa hingga Juni 2006 kasus AIDS adalah sebesar 6332 dan 4527 kasus HIV + dengan sebanyak 78,8 % kasus terinfeksi baru adalah berasal remaja usia 15-29 tahun. Semua data yang terpapar tersebut bukanlah sebuah angka atau persentase yang kecil yang bisa diabaikan begitu saja karena perlu diingat bahwa semua itu masih merupakan sebuah fenomena gunung es yang cuma diketahui puncaknya saja sementara yang terbenam didasar laut kita tidak tahu seberapa dan yang pasti kasusnya kemungkinan lebih banyak lagi. Setelah mengetahui data-data tersebut kemudian apa yang perlu kita perbuat? sekarang bukan saatnya untuk kita hanya menganga atau sekedar terdiam membisu meratapi nasib para remaja yang terancam akan kepunahannya, tapi sekarang adalah saatnya kita peduli, peduli akan segala permasalahan remaja, memberi dukungan akan keberadaannya dan membantu remaja untuk mampu mengemban bebannya sebagai generasi penerus bangsa. Memang sangat klise apabila menyebut remaja sebagai generasi penerus bangsa, generasi yang diharapkan kelak bisa menjadi pemimpin bangsa ini, tapi memang begitulah faktanya, begitulah harapannya. Satu yang perlu kita ingat bersama disini adalah bagaimana kita bisa membantu remaja menghadapi, mengatasi permasalahannya, dalam hal ini terutama yang paling fenomenal adalah

Ita_081338229024

penyalahgunaan narkoba, seksualitas, HIV AIDS, pelecehan dan kekerasan seksual, bahkan trafiking. Perlu di-flash back sedikit tentang kodratnya seorang remaja yang perlu kita hormati bersama, perlu juga diingat bahwa semua orang yang hidup di dunia ini pernah remaja, akan remaja, atau sedang remaja sehingga apabila ada orang yang menyalahkan remaja secara membabi buta maka bisa dipastikan aksinya itu merupakan bentuk balas dendam atas perilaku yang dia terima dahulu ketika dirinya remaja. Bingung?? Sebenarnya itulah yang dialami remaja saat ini. Bingung akan jati dirinya, bingung menentukan mana yang benar dan yang salah, bingung gimana caranya menunjukan bahwa dirinya ada dan bisa berprestasi, bingung gimana caranya supaya diakui teman sebaya, dan masih banyak lagi kebingungan lain yang membuat remaja jadi bermasalah. Masa remaja sebagai masa peralihan antara masa kanak-kanak menjadi masa remaja yang penuh dengan berbagai perubahan baik fisik, mental, maupun sosial, tidak lain merupakan suatu periode pencarian identitas diri yang kemudian membuat remaja begitu mudahnya terpengaruh oleh lingkungan. Rasa ingin tahu yang begitu besar dan tak terarah serta kuatnya pengaruh sebaya menjadi salah satu faktor resiko bagi remaja untuk terjun ke hal-hal yang negatif. Akses internet yang semakin mudah dan menjamur sebagai teknologi yang semula bertujuan mulia untuk memudahkan hidup manusia dalam hal akses informasi pun bisa sebagai salah satu pemicu permasalahan remaja seperti pelecehan seksual atau pemerkosaan. Dalam sebuah talkshow radio yang diorganize oleh KISARA, muncul pernyataan dari seorang klien banyak temannya yang mengakses internet pasti yang dicari adalah situs porno dan bahkan ada temannya yang kemudian berperan sebagai aktor dan aktris dalam bokep (blue film) yang disebarkan lewat Hp... Memang bukan merupakan masalah baru tapi sudah bisa dikatakan biasa untuk hal tersebut di jama sekarang ini, di jaman dimana teknologi begitu pesat dan sangat maju. Juga sudah merupakan hal yang biasa terdengar ketika remaja terjerumus ke penyalahgunaan narkoba oleh karena keinginannya untuk diakui oleh teman sebayanya (geng) atau karena broken home atau perceraian orang tua dan kurangnya perhatian hingga cuma sekedar pengen melupakan masalahnya.

Ita_081338229024

Ketika hal itu telah terjadi, yang namanya VCD atau majalah porno sudah menjadi konsumsi pengganti nasi bagi remaja, hubungan seksual pranikah, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, infeksi menular seksual oleh karena bergonta-ganti pasangan seksual, HIV AIDS, hingga kasus pemerkosaan atau pelecehan seksual pun menjadi daftar permasalahan remaja. Kemudian, apakah bisa kita katakan bahwa remaja merupakan sumber masalah? Bahwa masalah remaja timbul adalah oleh karena remaja itu sendiri? Jika semua orang mempunyai pemikiran seperti itu, alangkah malangnya nasib remaja, dan betapa remaja sangat tidak bisa diharapkan karena keberadaannya hanya akan membuat masalah saja. Mari kita renungkan bersama bagaimana permasalahan remaja itu bisa muncul, misalnya terjadinya trafiking ( perdagangan anak-anak atau remaja) atau munculnya keberadaan ayam kampus sebenarnya merupakan permasalahan yang ditimbulkan oleh pihak lain bukan remaja yang menginginkan keperawanan remaja atau sekedar pemuas nafsu gangguan orientasi seksualnya (paedofilia) yang kemudian membuat remaja terjerumus menderita infeksi menular seksual, HIV AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) hingga aborsi dan pelecehan seksual. Itu baru satu contoh nyata, masih banyak lagi yang kemudian membuat remaja semakin terjepit keberadaannya. Padahal, perlu diketahui bersama bahwa ternyata remaja itu mempunyai hakhak yang melindungi dan menunjukan sisi positif keberadaannya yang disahkan oleh pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009, yaitu Hak untuk menjadi diri sendiri dalam artian bebas mengekspresikan diri, membuat keputusan, menjadi aman; Hak untuk tahu dalam artian berhak tahu tentang kesehatan reproduksinya atau HIV AIDS; Hak untuk dilindungi dan melindungi diri dari pelecehan seksual, aborsi, KTD, infeksi menular seksual; Hak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang bersahabat, tanpa mendiskriminasikan, secara profesional oleh ahlinya ; dan hak untuk terlibat dalam segala hal dalam kebijakan pemerintah tentang remaja. Dan sekaranglah saatnya kita peduli bahwa remaja tidak akan menjadi sumber masalah apabila kita peduli akan keberadaannya, ikut memberi perhatian pada remaja dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang remaja dan segala

Ita_081338229024

permasalahannya agar mengerti dunia remaja dan kemudianmemberi solusi serta membantu remaja mengatasi permasalahannya dengan kata lain ikut membukakan pintu sebagai jalan keluar bagi remaja yang bermasalah atau remaja yang terancam masalah. Tunjukan bahwa kita mendukung remaja, dan tunjukan bahwa Kita Sayang Remaja. Selamat Hari Remaja, 12 Agustus 2006 Spirit 4 Me, Spirit 4 Youth Youth Againts Poverty

Ita_081338229024

Você também pode gostar